RAHASIA KESUKSESAN HALAQOH (USROH) PDF

Title RAHASIA KESUKSESAN HALAQOH (USROH)
Author Duniavern Vern
Pages 74
File Size 3.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 38
Total Views 107

Summary

RAHASIA KESUKSESAN HALAQOH (USROH) Kiat Menghilangkan Kejenuhan dan Meningkatkan Produktivitas Halaqoh, Usroh, Mentoring, Ta‘lim, serta Pengajian Kelompok Satria Hadi Lubis ―Manajemen yang paling penting dalam jama’ah adalah manajemen usroh, karena ia merupakan batu bata pertama dalam bangunan. Apab...


Description

Accelerat ing t he world's research.

RAHASIA KESUKSESAN HALAQOH (USROH) Duniavern Vern

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

114 T IPS MUROBBI SUKSES Agus Riant o PENGARUH IDEOLOGI IKHWANUL MUSLIMIN T ERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHT ERA (PKS) DI INDON… nurul afiqah Proses Pembelajaran dalam Perubahan Belajar Agama di Kelompok Ment oring lilis muslicha

RAHASIA KESUKSESAN HALAQOH (USROH)

Kiat Menghilangkan Kejenuhan dan Meningkatkan Produktivitas Halaqoh, Usroh, Mentoring, Ta‘lim, serta Pengajian Kelompok

Satria Hadi Lubis

―Manajemen yang paling penting dalam jama’ah adalah manajemen usroh, karena ia merupakan batu bata pertama dalam bangunan. Apabila manajemen usroh baik, maka baik pulalah kondisi jama’ah secara kesuluruhan, demikian juga sebaliknya‖ (Dr. Ali Abdul Halim Mahmud)

Untuk semua muslim yang ingin menyumbangkan potensinya bagi perjuangan umat Untuk semua ikhwah yang ingin mendermakan waktunya bagi da‘wah yang muntijah Untuk semua murobbi/naqib yang ingin membaktikan dirinya bagi lahirnya generasi unggul Untuk mereka, kupersembahkan buku ini…

PRAKATA

Segala puji bagi Allah, Ilah yang wajib dan berhak disembah. Di tangan-Nyalah terletak segala daya dan upaya. Tidak ada kekuatan selain kekuatan-Nya. Salam dan sholawat kepada pemimpin dan teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia. Juga kepada orang-orang sholih dan para mujahid yang setia memperjuangkan risalah-Nya. Buku ini adalah rangkaian berikutnya dari serial Manajemen Halaqoh. Serial yang membahas tentang bagaimana cara mengelola pengajian dalam kelompok kecil. Bukubuku sebelumnya berjudul ―77 Problematika Aktual Halaqoh jilid I dan II, serta Menjadi Murobbi Sukses. Setelah ini, Insya Allah akan terbit buku selanjutnya dalam serial Manajamen Halaqoh, antara lain tentang Murobbi Skills dan Manajemen Terapan untuk Pengelolaan Halaqoh. Yang dibahas dalam buku ini adalah cara mewujudkan halaqoh/usroh yang sukses (muntijah). Bagaimana agar halaqah/usroh dapat berjalan secara dinamis dan meningkat produktivitasnya. Bagaimana agar halaqoh/usroh dapat berjalan dengan menggairahkan dan tidak terjebak dalam kejemuan. Sebab suasana jemu dapat berdampak pada tidak antusiasnya peserta dan murobbi/naqib (orang yang memimpin halaqah/usroh) untuk mengikuti halaqah/usroh. Ujung-ujungnya akan berdampak pada ketiadaan dinamisasi dan produktivitas halaqah/usroh. Hal ini tentu akan mengurangi makna dari keberadaan halaqah/usroh itu sendiri, yakni sebagai sarana pembentukan pribadi-pribadi muslim yang tangguh (syakhsiyah Islamiyah). Seperti diketahui, saat ini kita dapat menjumpai fenomana maraknya halaqah/usroh di mana-mana. Baik itu di kampus, sekolah, kantor, masjid, maupun di rumah-rumah penduduk. Ini bukan hanya fenomena yang terjadi Indonesia, tapi juga di negara-negara Islam lainnya. Fenomena maraknya halaqah (di beberapa kalangan disebut juga dengan usroh, mentoring, ta’lim, tarbiyah, pengajian kelompok, dan lain-lain), merupakan fenomena yang wajar. Seiring dengan makin banyaknya orang yang kembali kepada Islam. Halaqah/usroh diyakini oleh mereka yang mengikutinya sebagai sarana yang efektif untuk mempelajari dan mengamalkan Islam secara rutin dan konsisten. Dahulu, halaqah/usroh lebih banyak berjalan secara diam-diam, bahkan rahasia. Namun saat ini, bersamaan dengan datangnya era reformasi, halaqah/usroh menjadi sesuatu yang inklusif dan terbuka. Semua orang Islam bisa mempelajari dan mengikutinya, tanpa ada amniyah (rahasia informasi) yang banyak seperti dulu lagi. Walau begitu, ciri khas halaqah/usroh tetap dipertahankan, yaitu peserta yang dikelompokkan menurut tingkat pemahamannya terhadap Islam, jumlah peserta yang dibatasi, tetap, dan tidak bergantiganti. Dipimpin oleh seorang murobbi/naqib, berlangsung rutin, dan dengan materi terpadu.

Pentingnya halaqah/usroh meningkatkan produktivitasnya dan berjalan secara dinamis serta menggairahkan tak perlu dipertanyakan lagi. Sebab secara fitrah, manusia memang tidak suka ‗berjalan di tempat‘ dan berada dalam suasana menjemukan. Mereka tak akan betah berlama-lama dalam suasana seperti itu. Padahal di halaqah/usroh kita dituntut untuk betah berlama-lama. Hal ini terkait dengan tujuan halaqah/usroh sebagai sarana pembelajaran Islam seumur hidup dalam rangka membentuk muslim paripurna. Disinilah letaknya urgensi mengapa halaqah/usroh perlu senantiasa meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan suasana yang menggairahkan. Kehadiran buku ini Insya Allah akan menjadi lebih penting artinya bagi mereka yang telah mengikuti halaqah/usroh. Karena mereka dapat dengan langsung merasakan betapa tidak enaknya berada dalam suasana yang menjemukan dan tidak produktif di dalam halaqoh/usroh. Apalagi bagi mereka yang telah lama mengikuti halaqah/usroh (mungkin di atas lima atau sepuluh tahun), maka semakin lebih terasa lagi kebutuhan akan pentingnya suasana halaqah/usroh yang menggairahkan dan produktif. Buku ini mencoba menawarkan kepada para pembacanya kiat untuk meningkatkan produktivitas dan mengatasi suasana jemu dalam halaqah/usroh. Saya sebagai penulis tentu tidak mengklaim apa yang ditawarkan dalam buku ini sebagai satu-satunya solusi meningkatkan produktivitas dan mengatasi rasa jenuh dalam halaqah/usroh. Mungkin masih banyak cara lain untuk menghasilkan halaqah/usroh yang muntijah (sukses). Bahkan buku ini barangkali tidak dibutuhkan bagi halaqah/usroh tertentu yang telah berlangsung secara dinamis dan produktif. Namun bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan mengatasi rasa jenuh dalam halaqah/usroh, maka buku ini tepat untuk dibaca. Mungkin setelah membaca buku ini, ada inspirasi untuk melakukan tindakan tertentu dalam rangka mewujudkan halaqah/usroh yang muntijah. Beberapa kiat pada lampiran buku ini mungkin dapat diterapkan sesuai dengan situasi yang ada pada halaqah/usroh tertentu. Yang jelas, saya berharap mudah-mudahan buku ini tidak membuat percuma untuk dibaca sampai selesai! Agar para pembaca dapat dengan enak membaca dan memahaminya, maka buku ini disusun dalam gaya bahasa yang tidak terlalu ―ilmiah‖ dan menghindari pembahasan teoritis bertele-tele. Juga dilengkapi dengan lampiran berupa …contoh aktivitas yang bisa menghindari halaqah/usroh dari suasana monoton yang membosankan. Saya sangat senang jika setelah membaca buku ini, ada umpan balik dari para pembaca. Umpan balik begitu penting artinya bagi saya, sehingga saya merasa perlu mencantumkan Formulir Umpan Balik pada akhir buku ini. Para pembaca bisa mengirimkan formulir uman balik tersebut melalui faks ke Lembaga Pelatihan Manajemen Syariah LP2U (021) 53678452 atau email ke [email protected]. Jika Anda para pembaca ingin berkonsultasi atau mengikuti pelatihan yang khusus membahas apa yang disampaikan pada buku ini, silakan hubungi kami di Lembaga Pelatihan Manajemen Syariah LP2U Jl. Anggrek Nelimurni Blok B No. 12 Slipi – Jakarta

Barat, Telp. (021) 5494719, (021)53678452, Faks. (021)53678452, atau email: [email protected]. Akhirnya, ucapan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Kingkin Anida, isteri dan kekasih yang selalu memberikan dukungan yang berharga. Juga kepada anak-anakku, Syahid, Faris, Sajjad, Fauzan, Sania, dan Farsya yang celotehnya menjadi ―musik‖ yang mengiringi penulisan buku ini. Tak lupa juga kepada Bang Tizar –orang yang memperkenalkan penulis pada ‗dunia‘ halaqoh-- dan rekan-rekan lainnya yang tak dapat saya sebutkan satu persatu. ―Ya Allah, yaa rob kami, jadikan apa yang aku lakukan ini sebagai penebus dosadosaku dan menjadi pemberat timbangan amal sholihku di yaumil akhir. Amiin ya Allah”

Selamat membina!

(Satria Hadi Lubis)

DAFTAR ISI

Prakata Urgensi Halaqoh/Usroh Halaqoh/Usroh Muntijah (Sukses) Halaqoh/Usroh Dinamis Halaqoh/Usroh Produktif Keseimbangan Dinamisasi dan Produktivitas Halaqoh/Usroh Rumus Meningkatkan Dinamisasi Halaqoh/Usroh Rumus Meningkatkan Produktivitas Halaqoh/Usroh Kesimpulan dan Tindak Lanjut Lampiran I : 99 Contoh Aktivitas Mendinamiskan Halaqoh/Usroh Lampiran II : Daftar Muwashofat Peserta Halaqoh/Usroh

URGENSI HALAQAH/USROH ―Sistem usroh tidak lain merupakan realisasi hakekat Islam di kalangan ikhwan. Jika mereka telah merealisasikan hal itu pada diri mereka sendiri, maka bisa dibenarkan apabila mereka menantikan datangnya pertolongan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman‖ (Hasan Al Hudhaibi)

Halaqoh atau usroh adalah sebuah istilah yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan atau pengajaran Islam (tarbiyah Islamiyah). Istilah halaqoh (lingkaran) biasanya digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran Islam. Jumlah peserta dalam kelompok kecil tersebut berkisar antara 3-12 orang. Mereka mengkaji Islam dengan manhaj (kurikulum) tertentu. Biasanya kurikulum tersebut berasal dari murobbi/naqib yang mendapatkannya dari jama’ah (organisasi) yang menaungi halaqah/usroh tersebut. Di beberapa kalangan, halaqoh/usroh disebut juga dengan mentoring, ta‘lim, pengajian kelompok, tarbiyah atau sebutan lainnya. Halaqoh/usroh adalah sekumpulan orang yang ingin mempelajari dan mengamalkan Islam secara serius. Biasanya mereka terbentuk karena kesadaran mereka sendiri untuk mempelajari dan mengamalkan Islam secara bersama-sama (amal jama’i). Kesadaran itu muncul setelah mereka bersentuhan dan menerima dakwah dari orangorang yang telah mengikuti halaqoh/usroh terlebih dahulu, baik melalui forum-forum umum, seperti tabligh, seminar, pelatihan atau dauroh, maupun karena dakwah interpersonal (dakwah fardiyah). Biasanya peserta halaqoh/usroh dipimpin dan dibimbing oleh seorang murobbi (pembina). Murobbi disebut juga dengan mentor, pembina, ustdaz (guru), mas’ul (penanggung jawab), atau naqib (pemimpin). Murobbi bekerjasama dengan peserta halaqoh/usroh untuk mencapai tujuan halaqoh/usroh, yaitu terbentuknya muslim yang Islami dan berkarakter da‘i (takwinul Islamiyah wa da’iyah). Dalam mencapai tujuan tersebut, murobbi/naqib berusaha agar peserta hadir secara rutin dalam pertemuan halaqoh/usroh tanpa merasa jemu dan bosan. Kehadiran peserta secara rutin penting artinya dalam menjaga kekompakkan halaqah/usroh agar tetap produktif untuk mencapai tujuannya.

Halaqah/Usroh Sebagai Wadah Pengkaderan Halaqah/usroh sekarang ini –dan Insya Allah di masa datang—menjadi alternatif sistem pendidikan Islam yang cukup efektif untuk membentuk muslim berkepribadian Islami (syakhsiyah Islamiyah). Hal ini dapat terlihat dari hasil pembinaannya yang berhasil membentuk sekian banyak muslim yang serius mengamalkan Islam. Jumlah

mereka makin lama makin banyak seiring semakin bertambahnya jumlah halaqoh/usroh yang terbentuk di berbagai kalangan. Fenomena halaqoh/usroh berawal dari berdirinya jama’ah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1928 M di Mesir. Pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan Al Banna --semoga Allah merahmatinya— sangat prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang jauh dari nilai-nilai Islam. Beliau berusaha keras mengembalikan umat kepada agamanya. Dari pengamatannya yang mendalam tentang kondisi umat Islam, beliau sampai pada satu kesimpulan bahwa jauhnya umat dari Islam disebabkan mereka tidak terdidik secara Islami. Lalu beliau mengenalkan sistem pendidikan alternatif yang harus dilakukan oleh anggota jama’ahnya. Sistem itu disebut dengan sistem usroh. Anggota jama’ahnya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan tingkat pemahamannya terhadap Islam. Dengan dibimbing oleh seorang naqib, para anggota Ikhwanul Mulimin saat itu secara serius mempelajari Islam yang berorientasi pada pengamalan Islam. Hasilnya, jama’ah Ikhwanul Muslimin saat itu dikenal oleh kawan dan lawannya sebagai jama’ah yang anggotanya sangat konsisten menegakkan Islam di dalam diri dan di masyarakat. Sepeninggal Hasan Al Banna, sistem usroh dilanjutkan oleh para pengikutnya. Sistem ini akhirnya menyebar –dengan berbagai modifikasinya— ke berbagai gerakan Islam lainnya. Kini, fenomena halaqoh/usroh menjadi umum dijumpai di lingkungan kaum muslimin di mana pun mereka berada. Walau mungkin dengan nama yang berbedabeda. Penyebaran halaqoh/usroh yang pesat tak bisa dilepaskan dari keberhasilannya dalam mendidik pesertanya menjadi mukmin yang bertaqwa kepada Allah SWT. Saat ini halaqoh/usroh menjadi sebuah alternatif pendidikan keislaman yang masif dan merakyat. Tanpa melihat latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial atau budaya pesertanya. Bahkan tanpa melihat apakah seseorang yang ingin mengikuti halaqoh/usroh tersebut memiliki latar belakang pendidikan agama Islam atau tidak. Halaqoh/usroh telah menjadi sebuah wadah pendidikan Islam (tarbiyah Islamiyah) yang semakin inklusif saat ini. Keberhasilan halaqoh/usroh dalam mendidik pesertanya menjadikan berbagai organisasi (jama’ah) Islam mengandalkan halaqoh/usroh dalam mendidik para anggota atau calon anggotanya. Halaqoh/usroh difungsikan oleh berbagai jama’ah sebagai tempat untuk membentuk kader jama’ah yang militan dalam memperjuangkan Islam. Biasanya perkembangan kualitas dan kuantitas halaqoh/usroh pada sebuah jama’ah akan berpengaruh secara signifikan dengan tingkat soliditas dan produktivitas jama’ah tersebut. Bahkan bertahan atau tidaknya eksistensi jama’ah juga dipengaruhi oleh berkembang atau tidaknya sistem halaqoh/usroh dalam jama’ah tersebut. Jama’ah yang solid dan produktif biasanya adalah jama’ah yang sistem halaqoh/usrohnya berjalan dengan baik. Sebaliknya, jama‘ah yang tingkat soliditas dan produktivitasnya rendah disebabkan karena sistem halaqoh/usrohnya tidak berjalan dengan baik, atau malah tidak ada sama sekali. Karena itu, halaqoh/usroh berfungsi sebagai wadah pengkaderan yang efektif untuk keberlangsungan sebuah jama’ah (organisasi) Islam.

Keberadaan halaqoh/usroh bukan hanya penting untuk keberlangsungan jama’ah, tapi juga penting untuk keberadaan umat Islam itu sendiri. Dengan terbentuknya kader-kader Islami melalui sistem pendidikan halaqoh/usroh, maka di dalam tubuh umat akan lahir orang-orang yang senantiasa berdakwah kepada kebenaran. Jika jumlah mereka semakin banyak seiring dengan merebaknya sistem halaqoh/usroh, maka umat Islam akan menjadi ‗sebenar-benarnya umat‘. Bukan lagi sekedar bernama ‗umat Islam‘ tapi esensinya jauh dari nilai-nilai Islam seperti yang kita saksikan saat ini. Dengan merebaknya sistem pendidikan halaqoh/usroh, proses pembentukan umat yang Islami (takwinul ummah) akan mengalami akselarasi, sehingga --Insya Allah-umat yang benar-benar Islami akan menjadi kenyataan dalam waktu yang lebih cepat. Hal ini akan berdampak pada kehidupan manusia secara menyeluruh yang lebih berpihak kepada nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Merebaknya halaqoh/usroh juga bermanfaat bagi pengembangan pribadi (self development) para pesertanya. Halaqoh/usroh yang berlangsung secara rutin dengan peserta yang tetap biasanya berlangsung dengan semangat kebersamaan (ukhuwah Islamiyah). Dengan nuansa semacam itu, peserta belajar bukan hanya tentang nilainilai Islam, tapi juga belajar untuk bekerjasama, saling memimpin dan dipimpin, belajar disiplin terhadap aturan yang mereka buat bersama, belajar berdiskusi dan menyampaikan ide, belajar mengambil keputusan dan juga belajar berkomunikasi. Semua itu sangat penting bagi kematangan pribadi seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, yakni sukses di dunia dan akhirat. Umat Islam akan mengalami kerugian yang besar jika sistem halaqoh/usroh tidak berkembang dan punah. Hal ini karena halaqoh/usroh merupakan sarana efektif untuk melahirkan kader-kader Islam yang tangguh dan siap berkorban memperjuangkan Islam. Bahkan, mungkin dapat disebut, jika sistem halaqoh/usroh tumpul dan mandul, maka umat akan mengalami situasi lost generation (kehilangan generasi pelanjut) yang berkarakter Islami. Pentingnya mempertahankan sistem halaqoh/usroh dalam mencetak kader-kader Islam yang tangguh sudah teruji dalam perjalanan panjang kehadiran halaqoh/usroh di berbagai negara. Apalagi sampai saat ini para mufakir (pemikir) da‘wah juga belum dapat menemukan sistem alternatif lain yang sama efektifnya dalam mencetak kader Islam yang tangguh seperti yang telah dihasilkan oleh halaqoh/usroh. Bahkan yang terjadi sebaliknya, kini semakin banyak para mufakir, da’i dan ulama yang mendukung tarbiyah melalui sistem halaqah/usroh. Sebagian dari mereka bahkan menulis buku yang menganalisa kehandalan sistem halaqoh/usroh dalam mencetak kader-kader Islam. Termasuk menganalisanya dari sisi syar‘i, sejarah dan sunnah Rasul. Salah seorang mufakir (pemikir) da‘wah, Dr. Ali Abdul Halim Mahmud, mengemukan pendapatnya tentang sistem halaqoh/usroh yang tak tergantikan : ―Tarbiyah melalui sistem usroh merupakan tarbiyah yang sesungguhnya dan tak tergantikan, karena dalam sistem usroh inilah didapatkan kearifan, kejelian dan langsung di bawah asuhan seorang syaikh atau murobbi yang ia adalah naqib

(pemimpin) usroh itu sendiri. Sedang program-programnya bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya yang diatur dengan jadwal yang sudah dikaji sebelumnya‖. Cukuplah sudah alasan tentang pentingnya mempertahankan keberadaan halaqoh/usroh dalam tubuh umat Islam di masa kini dan di masa mendatang. Kehandalan halaqoh/usroh sebagai sistem tarbiyah yang paling efektif tak perlu diragukan lagi, sehingga sudah selayaknya setiap muslim dan para da’i mendukung penyebaran halaqoh/usroh ke seluruh penjuru dunia, jika mereka memang benarbenar ingin melihat agama Allah ini menang dan dimuliakan oleh seluruh manusia. ―Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama, meskipun orangorang musyrik benci‖ (QS. As Shaff : 9). ==Bagan urgensi halaqah/usroh==

HALAQOH/USROH MUNTIJAH ―Islam sangat menganjurkan agar para pemeluknya membentuk kumpulan-kumpulan bernuansa kekeluargaan (usroh) dengan tujuan mengerahkan mereka untuk mencapai tingkat keteladanan, mengokohkan persatuan, dan mengangkat konsep persaudaraan di antara mereka dari tataran kata-kata dan teori menuju kerja dan operasional yang konkret. Oleh karenanya bersungguh-sungguhlah engkau wahai saudaraku untuk menjadi bata bata yang baik dalam bangunan Islam ini‖ (Imam As Syahid Hasan Al Banna)

Peran halaqah/usroh yang begitu penting bagi keberlangsungan umat membuat halaqah/usroh harus dijaga eksistensinya sampai kapanpun. Tak ada kata selesai untuk menjaga eksistensi halaqah/usroh, walaupun telah berdiri daulah atau khilafah Islamiyah. Salah seorang ulama dakwah, Musthafa Masyhur, pernah berkata: ―eksistensi halaqah/usroh (tarbiyah Islamiyah) tak boleh berakhir, walau daulah Islamiyah telah berhasil diteggakan‖. Kesibukan para aktivis Islam dalam menyelesaikan berbagai agenda permasalahn umat juga tak boleh menyurutkan perhatian mereka untuk menjaga keberadaan halaqah/usroh. Bahkan jika aktivis Islam berhasil memasyarakatkan halaqah/usroh, boleh jadi permasalahan umat dapat diselesaikan secara lebih cepat dan tepat. Berbagai masalah yang sekarang ini menimpa umat sesungguhnya lebih banyak disebabkan karena kebodohan umat Islam itu sendiri terhadap ajaran agamanya. Muhammad Abduh pernah berkata: ―(Kecemerlangan) Islam ditutupi oleh (kebodohan) umatnya‖. Karena itu, salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi kebodohan umat adalah dengan memasyarakatkan halaqoh dan menghalaqohkan masyarakat, sehingga umat terdidik secara Islami. Umat yang terdidik secara Islami akan mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul dengan solusi yang lebih tepat. Solusi yang datangnya dari Allah SWT. Permasalahan umat yang tak kunjung selesai saat ini disebabkan mereka tidak mau dan tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan petunjuk Allah SWT.

Mewujudkan Halaqoh/Usroh Muntijah Untuk menjadikan halaqoh/usroh sebagai wadah tarbiyah (pendidikan) yang efektif, maka para aktivis dan da‘i harus berupaya agar halaqoh/usroh berjalan dengan sukses (muntijah). Tanpa ada keinginan untuk mensukseskan perjalanan halaqoh/usroh maka tak mungkin halaqoh/usroh bisa menjadi wadah efektif untuk mencetak kader yang akan menjadi anasirut taghir (pelopor perubahan) umat. ...


Similar Free PDFs