Rahayu Kusuma Ningrum 8111416052 LEGAL OPINION Hukum dan HAM Rombel01 DOCX

Title Rahayu Kusuma Ningrum 8111416052 LEGAL OPINION Hukum dan HAM Rombel01
Author Rahayu Kusumaningrum
Pages 6
File Size 29.4 KB
File Type DOCX
Total Downloads 173
Total Views 694

Summary

Nama : Rahayu Kusuma Ningrum ( 8111416052) LEGAL OPINION KASUS PEMBUNUHAN YUYUN PENDAHULUAN Kasus perkosaan yang marak terjadi di Indonesia , menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menyangkut pelanggaran hukum namun terkait pula dengan akibat yang akan dialami oleh korban dan timbulnya rasa takut masy...


Description

Nama : Rahayu Kusuma Ningrum ( 8111416052) LEGAL OPINION KASUS PEMBUNUHAN YUYUN PENDAHULUAN Kasus perkosaan yang marak terjadi di Indonesia , menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menyangkut pelanggaran hukum namun terkait pula dengan akibat yang akan dialami oleh korban dan timbulnya rasa takut masyarakat secara luas. Akibat dari ini di Indonesia secara normatif tidak mendapatkan perhatian selayaknya, hal ini disebabkan oleh karena hukum pidana (KUHP) masih menempatkan kasus perkosaan ini sama dengan kejahatan konvensional lainnya, yaitu berakhir sampai dengan dihukumnya pelaku. Kondisi ini terjadi oleh karena KUHP masih mewarisi nilai-nilai pembalasan dalam KUHP. Dari sudut pandang ini maka menghukum pelaku menjadi tujuan utama dalam proses peradilan pidana, oleh karena itu semua komponen dalam proses peradilan pidana mengarahkan perhatian dan segala kemampuannya untuk menghukum si pelaku dengan harapan bahwa dengan dihukumnya pelaku dapat mencegah terulangnya tindak pidana tersebut dan mencegah pelaku lain untuk tidak melakukan perbuatan yang sama ini dan masyarakat merasa tentram karena dilindungi oleh hukum, seperti yang ada dalam KUHP pada pasal 285 yaitu "Barang siapa yang dengan kekerasan atau dengan ancaman memaksa perempuan yang bukan istrinya bersetubuh dengan dia, karena perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama- lamanya dua belas tahun". Pada kasus perkosaan seringkali disebutkan bahwa korban perkosaan adalah perempuan. Secara umum memang perempuan yang banyak menjadi korban perkosaan. Mereka dapat dipaksa untuk melakukan hubungan seksual meskipun tidak menghendaki hal tersebut. Apabila mengacu pada KUHP, maka laki- laki tidak dapat menjadi korban perkosaan karena pada saat laki-laki dapat melakukan hubungan seksual berarti ia dapat merasakan rangsangan yang diterima oleh tub uhnya dan direspon oleh alat kelaminnya, Akan tetapi pada kenyataannya ada pula laki- laki yang menjadi korban perkosaan baik secara oral maupun anal. Adapun yang dimaksud dengan tindakan perkosaan adalah tindakan yang melanggar hukum. Tindakan perkosaan tersebut telah merugikan orang lain yaitu orang yang telah diperkosa tersebut. Seperti yang sudah ada dalam KUHP Ancaman hukuman dalam pasal 285 ini ialah pria yang memaksa wanita, dimana wanita tersebut bukan istrinya dan pria tersebut telah bersetubuh dengan dia dengan ancaman atau perkosaan. Peristiwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi terhadap Yuyun yang berusia 14 Tahun, Warga desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, ia pulang dengan membawa alas meja dan bendera merah putih untuk dicuci sebagai persiapan upacara bendera pada hari senin nantinya. Sat berjalan ia berpapasan dengan 14 pelaku yang atas nama Dedi Indra Muda (19) Tomi Wijaya (19) , DA (17), Suket (19), Bobi (20), Faisal Edo (19) , Zainal (23), Febriansyah syahputra (18), Sulaiman (18), AI (18) , EK (16), dan SU (16), BE dan CH. Para pelaku yang melihat yuyun langsung mencegat dan menyekap yuyun kepala yuyun dipukul dengan kayu, kaki dan tangannya diikat, leher dicekiik, kemudiab dicabuli secara bergiliran. Para pelaku lalu mengikat dan membuang tubuh korban ke jurang sedala, 5 meter dan menutupinya dengan dedaunan dalam kondisi...


Similar Free PDFs