Resume Bab III dan IV (Prof. DR. Koentjaraningrat - Beberapa Pokok antropologi Sosial) DOCX

Title Resume Bab III dan IV (Prof. DR. Koentjaraningrat - Beberapa Pokok antropologi Sosial)
Author '. Dwiliansyah'
Pages 3
File Size 32.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 12
Total Views 21

Summary

Resume Bab III dan IV (Prof. DR. Koentjaraningrat-Beberapa Pokok antropologi 1 Sosial) BAB III Sistem- sistem Kekerabatan Bab ini menjelaskan tentang tingkatan-tingkatan di dalam proses perkembangan masyarakat dan kebudayaan manusia. Tingkatan pertama mengenai adanya sekelompok laki-laki dan perempu...


Description

Resume Bab III dan IV (Prof. DR. Koentjaraningrat-Beberapa Pokok antropologi Sosial) 1 BAB III Sistem- sistem Kekerabatan Bab ini menjelaskan tentang tingkatan-tingkatan di dalam proses perkembangan masyarakat dan kebudayaan manusia. Tingkatan pertama mengenai adanya sekelompok laki-laki dan perempuan melakukan hubungan badan lalu melahirkan anak tanpa adanya ikatan. Tingkatan kedua dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan manusia adalah adanya kelompok keluarga yang meluas karena garis keturunan ibu (matriarchaat). Kemudian adanya kelompok keluarga yang meluas karena garis ayah (patriarchaat). Perhatian Antropologi banyak kepada kehidupan binatang yang berklompok dalam hal ini disebut dengan "konsep promiscuity". Kehidupan keluarga manusia diatur oleh kompleks yang besar dari bermacam adat istiadat dan hukum-hukum yang tidak ditentukan oleh nalurinya secara biologis, tetapai oleh kebudayaan. Adapun aneka warna bentuk sistem kekeluargaan dan kekerabatan manusia. (Koentjaraningrat, 1972: 88). Adat Istiadat Lingkaran Hidup Dalam pembahasan materi ini, banyak ditemui berbagai istilah yang ada dalam sistem kekerabatan diantaranya stages along (tingkat- tingkat sepanjang hidup individu). Ada juga istilah the life cycle yaitu masa peralihan bisa seperti masa bayi,masa kanak-kanak,remaja dan seterusnya. Dalam the life cycle juga akan dekat degan upacara-upacara yang akan berkaitan dengan kepercayaan. Sifat Universal yang ada dalam the life cycle disebabkan karena kesadaran umum diantara semua manusia. (Koentjaraningrat, 1972). Upacara atau ritus-ritus yang dilakukan itu memiliki tujuan untuk menjauhkan diri dari hal yang dianggap berbahaya. Erat kaitannya dengan barang-barang sakti yang mempunyai kekuatan gaib dan hal ini juga akan berhubungan dengan kepercayaan. Sebab adat istiadat ini dianggap sebagai hal yang sakral. Tidak boleh sembarangan dengan aturan adat istiadat karena hal ini bersifat diwariskan dan hanya sebatas tidak menjalankan tidak tahu bagaimana awalnya adat istiadat ini terjadi namun orang-orang yang melanjutkan tradisi ini memiliki kepercayaan bahwa hanya melakukannya agar tidak terkena hukum alam yang telah disimpulkan oleh nenek moyang terdahulu. Mereka sangat percaya dengan hukum alam yang sudah digariskan. Perkawinan Jika kita memandangnya dari sisi kebudayaan maka perkawinan merupakan pengatur kelakuan manusia yang bersangkut paut dengan kehidupan sexnya. Hal ini agar seorang laki-laki tidak sembarangan dalam bersetubuh dengan wanita. (Koentjaraningrat, 1972: 90). Pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk bisa berkeluarga. Dalam berkeluarga juga memberikan hak dan kewajiban serta perlindungan teradap anak. Hal ini keluarga sangat erat kaitannya dengan kekerabatan. Perkawinan itu memperluas jaringan kekerabatan kita. Dalam pembahasan tentang perkawinan ini banyak ditemui hal tentang pembatasan jodoh dalam perkawinan, syarat untuk kawin dan adat Elda Cipta Dwiliansyah (14/369631/SA/17637)...


Similar Free PDFs