Rubah yang Jahil DOCX

Title Rubah yang Jahil
Author Yoyo Yogaswara
Pages 3
File Size 31.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 760
Total Views 806

Summary

Rubah yang Jahil Di dalam sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor kelinci bernama Cici dengan temannya, Tupi, yaitu seekor tupai. Tak lupa, di hutan itu juga terdapat tiga ekor rubah bersaudara yang banyak dibenci oleh para hewan lain, yaitu Ruru, Ruba, dan Baba. Alasannya yaitu karena kebiasaan ja...


Description

Rubah yang Jahil Di dalam sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor kelinci bernama Cici dengan temannya, Tupi, yaitu seekor tupai. Tak lupa, di hutan itu juga terdapat tga ekor rubah bersaudara yang banyak dibenci oleh para hewan lain, yaitu Ruru, Ruba, dan Baba. Alasannya yaitu karena kebiasaan jahil mereka yang setap hari mereka lakukan. Bukan hanya hewan lain, Baba juga menjahili saudara-saudaranya. Suatu hari, Cici dan Tupi pergi menuju sungai yang jaraknya tdak terlalu jauh dari tempat tnggal mereka. Airnya sungguh jernih, dan juga udaranya yang sejuk. Perlahan Cici mendekat pada sisi sungai, lalu meminum air sungai itu. "Ah… Air sungai ini benar-benar segar. Rasa lelahku menjadi hilang seketka. Benar 'kan, Tupi?" ucap Cici diiringi dengan tanya. Tupi tersenyum dan mengiyakan pertanyaan Cici. "Cici, kurasa aku akan berteduh di bawah pohon untuk sementara. Aku ingin tdur siang," ucap Tupi polos. Senyumannya belum terhapuskan dari wajah manisnya. "Baiklah," jawab Cici singkat. Setelah itu, dengan cepat Tupi memanjat pohon dan tertdur dengan pulas. Tetapi tak lama kemudian, munculah dua dari tga rubah bersaudara. Yaitu Baba dan Ruba. Keduanya diam-diam mendekat Cici yang sedang bermain-main dengan air. Setelah berada tepat di belakang Cici, dengan perlahan Baba berbisik kepada Ruba, "Sst… Ayo cepat, dorong dia!" "Oke…," bisik Ruba menurut kemauan Baba. Setelah itu Ruba mendorong Cici, membuatnya tercebur ke sungai. Byuur! Percikan air mengenai tubuh kedua rubah bersaudara, dan berhasil membuat Cici terjatuh dan basah kuyup di sungai. Namun, Baba berkata pada Ruba, "Kamu bodoh! Apa bisa kamu mendorong lebih kuat!? Biar kutunjukkan bagaimana caranya mendorong." Buk! Dengan sekuat mungkin Baba mendorong Ruba ke dalam sungai. Hingga akhirnya Ruba terjatuh dengan percikan air yang mengiringinya. Baba tertawa terbahak-bahak, lalu pergi meninggalkan Ruba dan Cici. Ruba terdiam di tempat dengan rasa marah sambil memasang wajah cemberut seraya mengatakan, "Heh, ini yang terakir kalinya! Aku tdak akan membiarkannya lolos!"...


Similar Free PDFs