SASTRA SUFI DAN NEGARA ORDE BARU DOC

Title SASTRA SUFI DAN NEGARA ORDE BARU
Author Aprinus Salam
Pages 12
File Size 72 KB
File Type DOC
Total Downloads 13
Total Views 469

Summary

SASTRA SUFI DAN NEGARA ORDE BARU Oleh Aprinus Salam Fakultas Ilmu Budaya UGM 1. Pengantar Pada tahun 1980-an hingga 1990-an awal di Indonesia, atau lebih khusus lagi Yogya, pernah terjadi apa yang disebut sebagai bangkitnya sastra sufi. Kebangkitan dan kegairahan tersebut tentu tidak hadir sebagai s...


Description

SASTRA SUFI DAN NEGARA ORDE BARU Oleh Aprinus Salam Fakultas Ilmu Budaya UGM 1. Pengantar Pada tahun 1980-an hingga 1990-an awal di Indonesia, atau lebih khusus lagi Yogya, pernah terjadi apa yang disebut sebagai bangkitnya sastra sufi Kebangkitan dan kegairahan tersebut tentu tdak hadir sebagai satu kenyataan tunggal, terlepas dari berbagai faktor internal maupun eksternal yang meliputnyai Tulisan berikut ingin melihat bahwa kebangkitan dan kegairahan tersebut terkait dengan situasi sosial politk yang sedang terjadii Apalagi, perlu diingat, bahwa bangkitnya sastra suf tersebut justru ketka negara ada dalam "cengkraman" rezim Orde Baru yang demikian dominan dan hegemoniki Sepert diketahui, sastra suf, pada tataran nilai bukan saja sebagai gerakan kesastraan, tetapi lebih luas dari itu adalah pula gerakan sosial, politk, dan kebudayaani1 Hal ini terkait dengan satu teori umum yang mengatakan bahwa pada dasarnya sufsme adalah kandungan terdalam dari ajaran Islami Pernyataan ini dapat ditemukan pada hampir sebagian besar buku-buku yang membahas tentang sufsmei2 Beberapa pakar lebih senang menyebut sufsme sebagai spritualitas Islami3 Berbicara tentang sastra suf, pada tngkat tertentu tdak dapat dilepaskan dari wacana keislaman secara umumi Berbicara tentang keislaman adalah pula berbicara tentang pemeluknya (masyarakat)i Soedjatmoko menambahkan jika ingin mempelajari Indonesia abad ke-20, pelajarilah dua tradisi besar yaitu Jawa dan Islami4 Dengan demikian, sadar atau tdak, penyair-penyair yang berdasarkan pilihan tertentu menulis sastra suf secara tersirat dan tersurat sedang melakukan sesuatu yang bersifat gerakan kesastraan, kultural, sosial, dan politk berdasarkan keyakinan keislamannyai Konteks ini akan sangat terkait dengan wacana yang sedang berkembang untuk setap situasi sosial, politk, dan kebudayaan tempat di mana sastra suf tersebut menemukan kegairahannyai 1 Bandingkan dengan A.J. Arberry dalam bukunya Sufism: An Account of the Mystic of Islam. London: George Allen & Unwin Ltd. 1979, khususnya pada bagian pengantar. 2 Sebagai misal Nicholson, Tasawuf Menguak Cinta Ilahiah, 1987; Martin Lings, Membedah Tasawuf, 1987; Schimmel, Dimensi Mistik dalam Islam, 1986; Trimingham, The Sufi Orders in Islam, 1971; Al-Kalabadzi, Ajaran Kaum Sufi, 1989, Titus Burckhardt, Mengenal Ajaran Kaum Sufi, 1984; K.S.K. Khan, Cakrawala Tasawuf, 1987. 3 John Bousfield, "Islamic Philosophy in South-East Asia". dalam M.B. Hooker (ed.), Islam in South- East Asia, 1983. h. 98-100. Taufik Abdullah, "Terbentuknya Paradigma Baru: Sketsa Wacana Islam Kontemporer", dalam Mark R. Woodard, Jalan Baru Islam Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia, 1999. h. 85. 4 Soedjatmoko, "Indonesia: Problems and Opportunities", dalam Australian Outlook. Vol.21 Number 3, December 1967. h. 263-286. Bandingkan dengan Mulder dalam Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa, 1983, h.1, yang mengatakan bahwa Jawa adalah pusat politik Kepulauan Indonesia dan kampung halaman kelompok etnis paling besar dan paling sophisticated di antara penduduk Indonesia yang sangat beraneka....


Similar Free PDFs