SIA: Pengendalian Kerahasiaan & Privasi PDF

Title SIA: Pengendalian Kerahasiaan & Privasi
Author Vera Sudarwin
Course Accounting
Institution Universitas Trisakti
Pages 12
File Size 652.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 536
Total Views 710

Summary

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA 2)PENGENDALIAN KERAHASIAAN DAN PRIVASI(CONFIDENTIALLY AND PRIVACY CONTROLS)OLEH :PROGRAM STUDI AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA2019A. PENDAHULUANBab ini membahas keamanan informasi yang merupakan prinsip fundamental dari keandalan sys...


Description

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA 2) PENGENDALIAN KERAHASIAAN DAN PRIVASI (CONFIDENTIALLY AND PRIVACY CONTROLS)

OLEH :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2019

A.

PENDAHULUAN Bab ini membahas keamanan informasi yang merupakan prinsip fundamental dari keandalan system. Hal tersebut meliputi dua prinsip lain dari keandalan system dalam Trust Service Framework: menjaga kerahasiaan kekayaan intelektual sebuah organisasi dan menjaga privasi informasi pribadi yang dikumpulkan dari pelanggan, pegawai, pemasok dan rekan bisnis. Disini juga akan membahas topik enkripsi secara mendetail karena merupakan alat penting untuk melindungi kerahasiaan maupun privasi.

MENJAGA KERAHASIAAN Organisasi memiliki informasi sensitif yang tak terhitung, termasuk rencana strategis, rahasia dagang, informasi biaya, dokumen legal, dan peningkatan proses. Kekayaan intelektual ini sering kali sangat penting sebagai keunggulan kompetitif dan kesuksesan jangka panjang organisasi. Oleh karena itu, menjaga kerahasiaan kekayaan intelektual organisasi dan informasi serupa yang dibagi (shared) dengan rekan bisnis, telah lama dikenal sebagai sebuah tujuan utama keamanan informasi. Empat tindakan dasar yang dilakukan untuk menjaga kerahasiaan atas informasi sensitif :

1.

Identifikasi dan Klasifikasi Informasi Untuk Dilindungi Langkah pertama untuk melindungi kerahasiaan kekayaan intelektual dan informasi bisnis sensitif laninnya adalah mengidentifikasi letak informasi tersebut disimpan dan orang yang mengaksesnya. Hal tersebut terdengar mudah, tetapi mengusahakan persediaan yang lengkap dari setiap simpanan digital dan kertas informasi sama-sama memakan waktu serta biaya karena melibatkan pemeriksaan yang lebih cermat daripada isi sistem keuangan organisasi. Setelah informasi yang perlu dilindungi telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasi informasi untuk organisasi berdasarkan nilainya.

2.

Melindungi Kerahasian Dengan Enkripsi Enkripsi adalah alat yang sangat penting dan efektif untuk melindungi kerahasian. Ia adalah satu-satunya cara melindungi informasi dalam lalu lintasnya melalui internet. Enkripsi juga merupakan bagian yang diperlukan dari defense-in-depth untuk melindungi informasi yang disimpan dalam situr atau di dalam sebuah cloud public.

3.

Mengendalikan Akses Terhadap Informasi Sensitif Pengendalian akses terhadap informasi sensitif dapat dilakukan dengan:  Perangkat lunak information rights management (IRMmanajemen hak informasi) yang memberikan tambahan lapisan perlindungan terhadap informasi yang disimpan dengan format digital, juga menawarkan kemampuan yang tidak hanya untuk membatasi akses terhadap file atau dokumen tertentu, tetapi juga memerinci tindakantindakan (baca, salin, cetak, untuh ke perangkat USB, dsb.)  Perangkat lunak data loss prevention (DLPpencegah kehilangan data), bekerja seperti program antivirus secara tebalik, mengeblok pesan-pesan keluar (bail e-mail, IM, atau pesan lain) yang mengandung kata-kata atau frasa-frasa kunci yang terkait dengan kekayaan intelektual atau data sensitive lain yang ingin dilindungi. Perangkat lunak DLP merupakan sebuah pengendalian preventif.  Watermark digital (digital

watermark)

adalah

pengendalian

detektif

yang

memungkinkan sebuah organisasi untuk mengidentifikasi informasi rahasia yang telah diungkapkan.

Ketika

sebuah

organisasi

menemukan

dokumen

yang

mengandung watermark digitalnya di internet, hal tersebut membuktikan bahwa pengendalian preventif yang didesain untuk melindungi informasi sensitifnya telah gagal.

4.

Pelatihan Pelatihan adalah pengendalian yang paling penting untuk melindungi kerahasiaan. Para pegawai perlu mengetahui jenis informasi yang dapat mereka bagikan dengan orang luar dan jenis informasi yang perlu dilindungi. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk menginformasikan kepada para pegawai yang akan menghadiri kursus-kursus pelaihan ekternal, acara dagang, atau konferensi, apakah mereka dapat mendiskusikan informasi tersebut atau apakah informasi tersebut harus dilindungi karena ia menyediakan keunggulan penghematan biaya atau peningkatan kualitas perusahaan terhadap pesaingnya.

PRIVASI 1.

Pengendalian Privasi Demi melindungi privasi, organisasi harus menjalankan program data masking, yaitu program yang menggantikan informasi pribadi semacam itu dengan nilai-nilai palsu (seperti, mengganti sebuah nomor keamanan social yang asli dengan rangkaian nomor berbeda yang memiliki karakteristik sama).

2.

Permasalahan Privasi Spam. Spam adalah e-mail yang tak diinginkan yang mengandung baik periklanan maupun konten serangan. Guna menghadapi masalah tersebut, Kongres Amerika Serikat menetapkan Controlling the Assault of Non-Solicited Pornography and Marketing (CAN-SPAM) Act pada 2003. Undang-undang tersebut memberikan baik hukuman pidana maupun perdata atas pelanggaran hukum. CAN-SPAM berlaku untuk e-mail komersial yang didefinisikan sebagai e-mail yang memiliki tujuan utama periklanan atau promosi.

3.

Pencurian Identitas Pencurian identitas (identity theft), yaitu penggunaan tidak sah atas informasi pribadi seseorang demi keuntungan pelaku. American Institude of Certified Public Accountant (AICPA) dan Canadian Institute of Chartered Accountant (CICA) bersama-sama mengembangkan sebuah kerangka yang disebut prinsip-prinsip Privasi yang diterima secara umum (Generally Accepted Privacy Principles GAPP). Kerangka tersebut mengidentifikasi dan mendefinisikan 10

pelaksanaan praktik terbaik yang diakui secara internasional untuk melindungi privasi informasi pribadi para pelanggan. 1. Manajemen. Organisasi perlu membuat satu set prosedur dan kebijakan untuk melindungi privasi informasi pribadi yang mereka kumpulkan dari para pelanggan, begitu pula dengan informasi tentang pelanggan mereka yang diperoleh dari pihak ketiga seperti biro kredit. 2. Pemberitahuan. Organisasi harus memberikan pemberitahuan tentang kebijakan dan praktik privasinya pada saat atau sebelum organisasi tersebut mengumpulkan informasi pribadi dari para pelanggan atau sesegera sesudahnya. 3. Pilihan dan persetujuan.

Organisasi

harus

menjelaskan

pilihan-pilihan

yang

disediakan kepada para individu serta mendapatkan persetujuannya sebelum mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi mereka. 4. Pengumpulan. Organisasi hanya boleh mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan uang dunyatakan dalam kebijakan privasinya. 5. Penggunaan dan retensi. Organisasi harus menggunakan informasi pribadi para pelanggan hanya dengan cara yang dideskripsikan pada kebijakan privasi yang dinyatakan dan menyimpan informasi tersebut hanya selama informasi tersebut diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis yang sah. 6. Akses. Organisasi harus memberikan individu dengan kemampuan mengakses, meninjau, memperbaiki, dan menghapus informasi pribadi yang tersimpan mengenai mereka. 7. Pengungkapan kepada pihak ketiga. Organisasi harus mengungkapkan informasi pribadi pelanggannya hanya untuk situasi dan cara yang sesuai dengan kebijakan privasi organisasi serta hanya kepada pihak ketiga yang menyediakan tingkatan pelindungan privasi yang sama, sebagaimana organisasi sebelumnya mengumpulkan informasi tersebut. 8. Keamanan. Organisasi harus mengambil langkah-langkah rasional untuk melindungi informasi pribadi para pelangannya dari kehilangan atau pengungkapan yang tak terotorasi. 9. Kualitas. Organisasi harus menjaga integritas informasi pribadi pelangganya dan menggunakan prosedur yang memastikan informasi tersebut akurat secara wajar. 10. Pengawasan dan penegakan. Organisasi harus menugaskan satu pegawai atau lebih guan bertanggungjawab untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan privasi yang dinyatakan.

ENKRIPSI Enkripsi adalah sebuah pengendalian preventif yang dapat digunakan untuk melindungi baik kerahasiaan maupun privasi. Enkripsi melindungi data saat sedang melalui internet dan juga menyediakan sebuah tembok batas terakhir yang harus dilalui oleh seorang penyusup yang telah mendapatkan akses tak terotorisasi atas informasi yang disimpan. Enkripsi (encyption) disebut plaintext,

ke

adalah dalam

proses raban

disebut chipertext. Deskripsi (descryption) mengubah chipertext kembali

ke

menstransformasikan yang

tidak

teks

dapat

membalik

dalam plaintext.

normal, dibaca,

proses

Komputer

yang yang ini,

mempresentasikan

baik plaintext maupun chipertext sebagai seri bilangan biner (0 dan 1). Kunci enkripsi dan dekripsi juga merupakan rangkaian bilangan biner; sebagai contoh, sebuah kunci 256 bit terdiri atas sebuah rangkaian 256 0 dan 1. Algoritme adalah formula yang menggunakan kunci

untuk

mengubah plaintext menjadi chipertext (enkripsi)

atau chipertext kembali

menjadi plaintext (dekripsi). Kebanyakan dokumen tidak lebih panjang dari kunci, sehingga proses enkripsi dimuali dengan membagi plaintext ke dalam blok-blok, masing-masing blok panjangnya sama dengan kunci. Kemudian, algoriteme diaplikasikan ke kunci dan masingmasing blok plaintext. Sebagai contoh, jika sebuah kunci 512 bit digunakan, computer terlebih dahulu akan membagi dokumen atau file ke dalam blok-blok sepanjang 512 bit dan kemudian mengombinasikan setiap blok dengan kunci dengan cara yang dikhususkan oleh algoritme. Hasilnya adalah versi chipertext dokumen atau file, ukurannya sama dengan aslinya. Untuk mereproduksi dokumen asli, computer terlebih dahulu membagi chipertext ke dalam blok-blok 512 bit dan kemudian mengaplikasikan kunci dekripsi ke masing-masing blok.

Berikut langkah-langkah dalam proses enkripsi dan deskripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN ENKRIPSI: 1.

Panjang Kunci Kunci yang lebih panjang memberikan enkripsi yang lebih kuat dengan mengurangi jumlah blok-blok berulang pada chipertext.

2.

Alogaritme Enkripsi Jenis alogaritme yang digunakan untuk mengombinasikan kunci dan plaintext adalah sangat penting. Sebuah Alogaritime kuat yang rumit, bukannya tidak mungkin untuk dirusak dengan menggunakan teknik penebakan paksaan brutal.

3.

Kebijakan untuk Mengelola Kunci Kriptografi Kunci Kriptografi harus disimpan secara aman dan dilindungi dengan pengendalian akses yang kuat. Praktik-praktik terbaik meliputi: (1) tidak menyimpan kriptografi didalam sebuah browser atau file lain yang dapat diakses oleh pengguna lain dari sistem tersebut. (2) menggunkan frasa sandi yang kuat dan panjang untuk melindungi kunci.

JENIS-JENIS SISTEM ENKRIPSI  Sistem

enkripsi

simetris (symmetric

encryption

system): sistem

enkripsi

yang

menggunakan kunci yang sama untuk mengenkripsi dan mendeskripsi.  Sistem enkripsi asimetris (asymmetric encryption system): sistem enkripsi yang menggunakan dua kunci (satu publik, lainnya privat), keduanya dapat mengenkripsi, tetapi hanya kunci pencocokan lainnya yang dapat mendeskripsi.  Kunci publik (public key): salah satu kunci yang digunakan dalam sistem enkripsi asimetris. Kunci ini didistribusikan secara luas dan tersedia bagi siapa pun.  Kunci privat (private key): salah satu kunci yang digunakan pada sistem enkripsi asimetris. Kunci ini dirahasiakan dan diketahui hanya oleh pemilik dari sepasang kunci publik dan privat.  Key escrow: proses penyimpanan sebuah salinan kunci enkripsi dalam lokasi yang aman.

Berikut perbandingan sistem enkripsi simetris dan asimetris:

HASHING Hashing: mengubah plaintext sepanjang apa pun ke dalam sebuah kode singkat yang disebut hash. Hash: plaintext yang telah diubah menjadi kode singkat.

Berikut perbandingan antara hashing dan enkripsi:

TANDA TANGAN DIGITAL Nonrepudiation: menciptakan persetujuan yang terikat secara hukum yang tidak dapat ditolak secara unilateral oleh kedua pihak. Tanda tangan digital (digital signature): sebuah hash yang dienkripsi dengan kunci privat milik pembuat hash. Berikut langkah menciptakan sebuah tanda tangan digital:

Berikut contoh penggunaan tanda tangan digital:

SERTIFIKAT DIGITAL DAN INFRASTRUKTUR KUNCI PUBLIK Sertifikat digital (digital certificate): sebuah dokumen elektronik yang mengandung kunci publik milik entitas dan menerangkan identitas pemilik kunci publik tersebut. Otoritas sertiifikat (certificate authority): sebuah organisasi yang menerbitkan kunci publik dan privat serta mencatat kunci publik di dalam sertifikat digital. Infrastruktur kunci publik (public key infrastructure - PKI): sistem untuk menerbitkan sepasang kunci publik dan privat serta sertifikat digital terkait.

VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) Virtual private network (VPN): menggunakan enkripsi dan autentikasi untuk mentransfer informasi melalui internet dengan aman sehingga menciptakan sebuah jaringan privat "virtual". Berikut VPN:...


Similar Free PDFs