Sistem limfatik PDF

Title Sistem limfatik
Course Animal Physiology
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 13
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 363
Total Views 469

Summary

Learning Objectives 1. Apa yang dimaksud dengan sistem limfatik? 2. Apa saja penyusun sistem limfatik dan bagaimanakah strukturnya? 3. Bagaimanakah mekanisme sistem limfatik? Pembahasan 1. Sistem limfatik adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang berperan sebagai sistem sirkulasi sekunder (acc...


Description

Learning Objectives 1. Apa yang dimaksud dengan sistem limfatik? 2. Apa saja penyusun sistem limfatik dan bagaimanakah strukturnya? 3. Bagaimanakah mekanisme sistem limfatik? Pembahasan 1. Sistem limfatik adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh yang berperan sebagai sistem sirkulasi sekunder (accesoria). Sistem limfatik adalah suatu sistem yang berperan dalam mengalirkan cairan insterstisial dari duodenal menuju ke darah, selain itu juga mempunyai fungsi-fungsi lain seperti sirkulasi cairan pada jaringan. (Tartaglia, 2005) 2. Sistem limfatik tersusun oleh organ primer dan sekunder. Organ primer penyusun sistem limfatik antara lain; timus, bursa fabrisius, dan sumsum tulang a. Timus Timus adalah organ yang belum matang pada hewan, yang mengalami perubahan ketika hewan tersebut dewasa meskipun tidak akan menghilang seutuhnya. Timus terletak pada cranial cor di sepanjang cranial trachea hingga ke ventral cervic. (Frandson, 2008). Timus terdapat pada mediastinum dan merupakan organ penghasil limfosit yang penting pada hewan muda. Komponen jaringan ikat pada timus membentuk suatu penghubung longgar yang kemudian membagi organ ini kedalam lobulasi-lobulasi yang nampak secara makroskopis. Secara histologi nampak dengan jelas bagian cortex dan medulla, yang keduanya terdiri dari akumulasi limfosit (pada timus disebut timosit); embrionik limfosit akan mengalami diferensiasi dan meninggalkan timus untuk kemudian menempati beberapa jaringan limfatik yang menyebar pada tubuh. (Frandson, 2008)

Timus mulai berkembang baik saat prenatal dan postnatal, tetapi mulai menghilang seiring berjalannya usia. Timus merupakan kontributor daya tahan tubuh pada hewan muda yang penting karena di sinilah tempat pembentukan sel limfosit T. (Tartaglia, 2005). Pada timus juga terjadi pematangan sel limfosit T. Timus tidak memiliki folikel karena tidak memiliki sel limfosit B. Selain itu, timus juga berfungsi untuk menghasilkan hormon timosin yang berperan dalam pematangan jaringan limfatik lain serta timus itu sendiri. Secara histologi timus dibagi menjadi korteks dan medulla. Pada bagian korteks kaya akan sel limfosit-T, sedangkan pada medula terdapat thymic corpuscles (Hassal’s corpuscle) – bagian dari sel epitelial juga terdapat sedikit sel limfosit T.

Gambar di atas menunjukkan timus dan lobulasinya yang terbagi oleh CT septa. Bagian yang tercat terang adalah medulla dari tiap-tiap lobus dan area yang lebih gelap merupakan korteks lobus.

Panah kuning - trabekula; Panah merah - korteks; Panah biru – medulla; Panah putih – Hassel’s corpuscle

Panah merah – makrofag pada kortex; panah biru – sel epitelial reticular pada medulla

Panah merah – korteks ; panah putih – medulla; panah hijau – sel epitelial reticular; kuning terputus – Hassel’s corpuscle

b.

Sum-sum tulang Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel limfosit (T dan B). Sel limfosit T kemudian akan menuju ke timus untuk pematangan, sedangkan sel limfosit B tetap berada pada sumsum tulang. (Frandson, 2008)

c. Bursa fabrisius Bursa fabrisius merupakan kantung buntu yang terbuka pada bagian caudal proktodeum kloaka. Pada burung, sel limfoid akan menjadi sel limfosit B yang meninggalkan sumsum tulang dan menuju ke bursa fabrisius (sama dengan timus tetapi bersatu dengan saluran intestinal). Di sinilah sel mengalami pematangan dan seleksi sama dengan yang terjadi pada pre-T sel limfosit pada timus. (Tartaglia, 2005) Organ sekunder limfatik terdiri dari; pembuluh limfatik, nodus limfatikus, agregat jaringan limfatik, dan limpa. a. Pembuluh limfatik Pembuluh limfatik merupakan saluran berisi limfe yang mengalir satu arah. Pembuluh limfatik terkecil yang berawalan buntu terdapat di antara sel jaringan disebut kapiler limfatik, yang membawa cairan jaringan (bukan menyerap) ke dalam darah. Ketika cairan jaringan memasuki pembuluh limfatik, cairan ini disebut limfe, yang terdiri dari cairan yang berasal langsung dari darah, bermacam-macam sel darah, dan kadang mikroba. Pembuluh limfatik akan membawa limfe kembali ke vena cava untuk dikembalikan ke jantung. (Frandson, 2008)

b. Nodus limfatikus Nodus limfatikus memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan jaringan limfatik tersebar di sepanjang pembuluh limfe. Nodus limfatikus akan menyaring limfe dan berperan sebagai salah satu pertahanan melawan infeksi, yaitu sebagai tempat bermuaranya limfosit, sel plasma, dan makrofag. Tiap nodus limfatikus dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat yang terdiri dari trabekula. Nodus ini kemudian terbagi menjadi korteks, parakorteks, dan medulla. Limfosit tpada korteks terdapat pada nodulus. Yang tampak terang adalah nodulus primer, dan yang gelap adalah nodulus sekunder. Nodulus sekunder kaya akan sel B proliferasi, oleh karena itu disebut germinal center. Bagian parakorteks kaya akan limfosit-T dan dendritic sel. Limfosit pada medulla dibentuk di dalam korda medula. (Frandson, 2005)

Nodus limfatikus, A – cortex; area terang – grminal center; area gelap – marginal zone. Pada pojok kiri bawah gambar, tampak area yang lebih terang disebut medulla

Panah merah – kapsula (jaringan ikat dense); panah hijau – nodulus pada cortex; sisi luar dari gari biru – cortex; sisi luar dari garis hitam; medula

Korteks nodus limfatikus

Panah merah – kapsula; panah putih – zona marginal; panah hijau; germinal center Nodus limfatikus medulla. Panah merah – sinus medulla; panah putih – corda medulla

Korteks nodus limfatikus. Panah biru – trabekula; panah merah - kapsula

c. Limpa Limpa adalah organ berwarna ungu atau merah cokelat yang terdapat pada cranial cavum abdomen kiri. (Tartaglia, 2008) Limpa adalah organ limfatik yang terdapat pada cavum abdomen yang dihubungkan oleh jaringanikat. Pada ruminan, limpa terletak dekat dengan rumen terhubungkan oleh gastrosplenika ligamen. Kapsula splenika tipis dan kaya akan serabut elastis dan serabut otot polos. Bentuk limpa bervariasi sessuai dengan spesies, panjang dan ramping pada babi, oblong pada ternak dan berbentuk sickle pada kuda. Parenkim pada limpa terdiri dari pulpa merah dan pulpa putih. Pulpa merah memiliki warna merah tua karena berisi sel-sel darah. Pulpa putih berwarna lebih terang, terdiri dari nodulus limfatikus yang sangat banyak yang tersusun seperti folikel nodus limfatikus. Sel limfosit T dan B ditemukan sangat banyak pada pulpa putih. Fungsi tambahan di samping fungsi imunologik, limpa berfungsi dalam penyimpanan eritrosit, sehingga ukuran dari limpa itu juga bervariasi. (Frandson, 2005)

1.Stratum germinale, 2.Marginal zone , 6. Merah muda terang adalah pulpa merah, 7. CT septa (trabekula),

Panah biru – kapsula; panah merah trabekula

Panah merah – pulpa merah; panah biru – pulpa putih. 3. Mekanisme limfe pada sistem limfatik. Kapiler limfe – pembuluh limfe – nodus limfatikus – ductus limfatikus – trunkus hepatikus – jantung. Pada nodus limfatikus, limfe akan dibawa oleh vasa limfe aferen kemudian memasuki lapisan-lapisan pada nodus limfatikus untuk kemudian keluar melalui vaasa eferen dan hilus (Tartaglia, 2008)

Ilustrasi mekanisme sirkulasi limfatik (hijau)

DAFTAR PUSTAKA

Frandson, R.D. 2008. Anatomy and Physiology of Farm Animals. Buston , Unviersity Press Tartaglia, L. 2005. Veterinary Physiology and Applied Anatomy. British, Elsevier Limited Asyhdown, R.R. 2010. Color Atlas of Veterinary Anatomy. British, Elsevier Limited...


Similar Free PDFs