Sistem Pendidikan China PDF

Title Sistem Pendidikan China
Author Chaerun Anwar
Pages 74
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 474
Total Views 660

Summary

Sistem Pendidikan di Cina Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing 2014 Ditulis oleh: Chaerun Anwar Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing © 2014 Sumber foto Tembok Besar Cina: The Guardian Executive Summary: Sistem Pendidikan di C...


Description

Sistem Pendidikan di Cina





Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing 2014

Ditulis oleh: Chaerun Anwar Kantor Atase Pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing © 2014 Sumber foto Tembok Besar Cina: The Guardian



Executive Summary: Sistem Pendidikan di Cina Dinamika pendidikan di Cina sejarahnya panjang dan rumit. Sistem yang ada sekarang merupakan produk campuran dari berbagai filsafat klasik dan modern yang dipengaruhi oleh beragam agama, psikologi sosial, budaya, politik, ekonomi sejak era kekaisaran sampai penguasa Komunis sekarang. Pendidikan diorganisir sejak Dinasti Han tahun 206 SM – 220 M di mana banyak literatur Konfusiunisme yang dijadikan filosofis masyarakat Cina dikumpulkan dan disusun kembali. Filsuf Hsun Tzu yang terkenal dengan ajarannya “Belajar terus sampai mati dan hanya kematianlah yang menghentikannya”, menjadi semboyan Kementerian Pendidikan Cina sekarang. Pendidikan dasar menengah Cina menganut pola 6+3+3 (Pendidikan Dasar 6 tahun, Pendidikan Menengah Pertama 3 tahun, dan Pendidikan Menengah Atas 3 tahun), dengan tujuan pendidikan nasional yaitu: i) Peningkatan kualitas tenaga kerja secara berkelanjutan; ii) Peningkatan dan penguatan daya saing nasional; iii) Perubahan paradigma ‘negara besar secara populasi’ menuju ‘negara adi daya’ melalui sistem pendidikan maju. Pendidikan tinggi mengalami 2 kali reformasi baik dalam kurikulum, perbaikan sarana prasarana maupun sasaran output lulusan. Program 211 yang diluncurkan tahun 1990 memilih 100 universitas dengan dana 15 milyar yuan untuk dipersiapkan sebagai pilot project menjadikan universitas bertaraf internasional. Program 985 yang diluncurkan pada tahun 1998 bertujuan untuk mempersiapkan 34 universitas sebagai World Class University. Pendanaan pendidikan Cina mengalami berbagai uji coba dan penyesuaian, terakhir dipilih metoda Sentralisasi berencana dimana wilayah timur Cina didorong untuk mendanai pendidikan dari dana non budgeter, dana masyarakat dan dana CSR (Corporate Social Responsibility), sementara untuk wilayah tengah dan barat yang dikategorikan daerah belum maju dan belum makmur pendanaan pendidikannya didanai dana budgeter namun tetap memberikan peluang bagi Pemerintah Daerah melakukan income generating dari sektor dunia usaha. Ujian nasional diselenggarakan pada jenjang SMP yang hasilnya dapat digunakan untuk seleksi masuk SMA. Ujian nasional SMA dapat dijadikan sebagai dasar penyeleksian calon mahasiswa di perguruan tinggi, dan ujian nasional S1 yang hasilnya digunakan untuk masuk pasca sarjana di perguruan tinggi. Penjaminan mutu pendidikan selain menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan Cina juga



diperankan secara aktif oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial (untuk pendidikan Vokasi), serta Pemerintah Daerah. Pembinaan Profesi guru dilakukan berjenjang dan terencana dalam bentuk Preservice dan Inservice Education yang dilaksanakan oleh universitas keguruan serta lembaga diklat. Guru walaupun berstatus bukan sebagai pegawai negeri namun memiliki jenjang kepangkatan yang berdampak pada gaji. Perekrutan guru sangat selektif dengan mempertimbangkan pada kualifikasi guru sesuai undang‐undang guru. Sertifikasi profesi guru dilakukan setiap 4 tahun sekali yang memungkinkan guru memperoleh perbaikan penghasilan dan perpanjangan kontrak kerja. Peran masyarakat dalam pendidikan sangat besar, karena menurut sejarahnya lembaga pendidikan secara tradisi didirikan oleh kelompok masyarakat. Organisasi Jiazhang Jiaoshi (organisasi Orang tua Murid dan Guru/OMG) adalah sarana diskusi yang membahas banyak hal dalam institusi pendidikan dari jenjang SD sampai perguruan tinggi.





Daftar Isi Executive Summary: Sistem Pendidikan di Cina ................................................................................ 3  Daftar Isi ............................................................................................................................................................. 5  1  Sistem Pendidikan Cina ....................................................................................................................... 7  1.1  Pendahuluan ................................................................................................................................. 7  1.2  Struktur Pendidikan Cina ........................................................................................................ 8  1.3  Dasar Hukum Pendidikan Cina ............................................................................................ 12  1.4  Perkembangan pendidikan Swasta ................................................................................... 13  1.5  Sistem Penganggaran Pendidikan ...................................................................................... 13  1.6  Sistem Manajemen Sekolah .................................................................................................. 13  1.7  Kurikulum Pendidikan ............................................................................................................ 14  1.7.1  Tujuan ............................................................................................................................. 14  1.7.2  Struktur Kurikulum berbasis Keanekaragaman dan Fleksibilitas dalam Pendidikan .................................................................................................................... 16  1.8  Organisasi Konten (isi) Kurikulum .................................................................................... 22  2  Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan .......................................................................................... 26  2.1  Mekanisme Penjaminan Mutu ............................................................................................. 26  2.2  Institusi Penjamin Mutu ......................................................................................................... 29  3  Evaluasi Pendidikan ............................................................................................................................ 32  3.1  Ujian Masuk Sekolah Menengah Atas ................................................................................. 32  3.2  Ujian Akhir Sekolah .................................................................................................................. 33  3.3  Ujian Masuk Perguruan Tinggi di Cina ............................................................................. 34  3.4  Ujian Masuk Pasca Sarjana di Cina .................................................................................... 38  4  Pembinaan Profesi Guru .................................................................................................................... 40  4.1  Kondisi Pendidikan Keguruan Di Cina ............................................................................. 40  4.1.1  Pendidikan Pre‐Service ........................................................................................... 42  4.1.2  Pendidikan In‐Service .............................................................................................. 46  ‐5‐

4.1.3  Fungsi Pendidikan In‐Service ............................................................................... 46  4.1.4  Rekrutmen Guru ......................................................................................................... 48  4.1.5  Pengembangan Profesi Guru ................................................................................. 55  5  Sistem Pendanaan Pendidikan ........................................................................................................ 57  5.1  Metode Pendanaan Sentralisasi Terpusat ...................................................................... 58  5.2  Metode Pendanaan Desentralisasi ..................................................................................... 59  5.3  Metode Pendanaan Sentralisasi Berencana ................................................................... 62  5.3.1  Anggaran Pemerintah Bidang Pendidikan ..................................................... 67  5.3.2  Masalah dalam metode pendanaan pendidikan ........................................... 68  6  Peranan Masyarakat dalam Pendidikan ..................................................................................... 70  Daftar Referensi ............................................................................................................................................ 72 

‐6‐

Sistem Pendidikan Cina

1 Sistem Pendidikan Cina 1.1 Pendahuluan Kurikulum pendidikan dasar sampai menengah Cina mengalami perubahan kurikulum sebanyak 7 kali sejak berdirinya Republik Rakyat Cina. Perubahan kurikulum merupakan tuntutan yang dibutuhkan agar Cina menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi dan pasar kerja domestik maupun global. Pada perubahan kurikulum ketujuh‐kali‐nya tahun 2007, pemerintah sangat terbuka terhadap hasil penelitian di bidang pendidikan dan masukan dari praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat peduli pendidikan baik dari tingkat kecamatan maupun tingkat nasional. Reformasi kurikulum dimulai melalui survey studi secara nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dengan subyek pengamatan pada 16.000 siswa, 2000 guru dan kepala sekolah di 9 provinsi yang mewakili peta demografi Cina. Selain itu, juga dilakukan studi komparatif dengan kurikulum di negara Inggris, Amerika, Kanada, Australia, Korea Selatan, Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, Jepang, India, Brasil dan Mesir. Upaya studi komparatif ini dilakukan untuk memperoleh wawasan yang luas untuk para penyusun kurikulum dalam peningkatan kualitas kurikulum pendidikan dasar‐menengah. Studi komparatif ini diyakini sebagai upaya yang sangat bermakna untuk memfasilitasi pemahaman yang benar terhadap sistem pendidikan di dunia dan keterkaitannya dengan sosial ekonomi dunia. Studi ini juga memperluas wawasan para pengambil kebijakan akan kampanye di seluruh belahan dunia tentang EFA (Education for All) yang mencakup kualitas pendidikan di semua unit pendidikan. Perumus kurikulum pendidikan dasar menengah Cina dipimpin oleh Directorate General Basic Education, yang anggotanya terdiri dari: 1. China National Institute of Education Research 2. International Center of Teacher Education 3. Department of Textbook Development, National Center for Curriculum and Textbook Development, Ministry of Education 4. Center of Curriculum and Textbook Development at China National Institute of Educational Research 5. Center for Cognitive Sciences and Learning, Beijing Normal University

Atase Pendidikan Beijing Kedutaan Baesar Republik Indonesia Beijing

7

Sistem Pendidikan Cina 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

International Center of Teacher Education, and Department of Curriculum and Instruction East China Normal University. Beijing Normal University Huadong Normal University Huanan Normal University Nanjing Normal University Huazhong Normal University Dongbei Normal University Xibei Normal University Zhejiang Normal University Shaanxi Normal University Capital Normal University Hunan Normal University Liaoning Normal University Tianjin Normal University

1.2 Struktur Pendidikan Cina Pendidikan dasar Cina terdiri dari 3 tahun PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, dan 3 tahun pendidikan menengah atas. Ada pula pendidikan tinggi setingkat akademi 2‐3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2‐3 tahun, dan pendidikan doktor 3 tahun. Tujuan pendidikan nasional Cina adalah untuk mempersiapkan pelajar mengembangkan dirinya dalam dimensi moral, intelektual, fisik, dan estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak agar menjadi pekerja sosialis yang memiliki idealisme, terdidik dan berbudaya serta memiliki karakter yang kuat dan disiplin Dibawah pengawasan State Council, Kementerian Pendidikan bertanggung‐jawab untuk semua perencanaan dan penyusunan kebijakan umum tentang pendidikan, di mana administrasi pendidikan dasar didesentralisasikan ke Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten/Desa. Sedangkan administrasi dan pengawasan pendidikan tinggi dilakukan di tingkat nasional dan provinsi. Wajib belajar di Cina berlangsung selama 9 tahun, di mana anak‐anak memasuki Sekolah Dasar (SD) pada usia 6 tahun. Sebelum memasuki masa sekolah dasar, anak‐ anak dapat memperoleh pendidikan PAUD untuk beberapa tahun. Wajib belajar terdiri dari 6 tahun SD dan 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Atase Pendidikan Beijing Kedutaan Baesar Republik Indonesia Beijing

8

Sistem Pendidikan Cina

Gambar 1.1 Struktur pendidikan di Cina Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

9

Sistem Pendidikan Cina Setelah menyelesaikan pendidikan wajib belajar 9 tahun, siswa menempuh ujian nasional untuk memasuki pendidikan menengah atas yang terdiri 3 kategori, yaitu: 1. Sekolah Menengah Atas (SMA) Umum, merupakan sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya memasuki jenjang pendidikan tinggi. 2. SMA Spesialis/Teknik, sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus dibidang teknik yang siap terjun di dunia kerja. Lulusan sekolah ini diperbolehkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3. SMA Vokasi/Profesional, sekolah menengah atas yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus di bidang vokasi yang siap terjun di dunia kerja. Tabel 1.1 Deskripsi Tipe‐tipe Sekolah di Cina No

Tipe Sekolah

Lama Belajar

Usia

Ijazah

1

Pendidikan Anak Usia Dini

3 tahun

Usia 3‐5 tahun



2

Pendidikan Dasar

6 tahun

3

Pendidikan Menengah Pertama

3 tahun

4

Pendidikan Menengah Atas

3 tahun

6

Pendidikan Menengah Atas Spesialisasi

3 tahun

Usia 6 – 12 tahun Usia 12 – 15 tahun Usia 15‐18 tahun Usia 15 – 19 tahun

‐ ‐ Diberikan Ijazah SMA Diberikan Ijazah SMK

Pendidikan menengah terbagi dalam dua kategori yaitu pendidikan menengah umum dan vokasi/teknik. Kedua kategori tersebut mencakup dua tahapan yaitu tahapan pendidikan menengah pertama dan pendidikan menengah atas. Pendidikan menengah umum membekali siswanya dengan pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sedangkan pendidikan menengah kejuruan dan teknik dibekali dengan keterampilan kerja. Kelulusan pendidikan menengah ditentukan oleh ujian pada akhir masa sekolah. Sedangkan akses melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi bergantung dari hasil ujian dan ujian masuk perguruan tinggi. Hal ini akan dijelaskan lebih rinci di Bab 2. Pendidikan tinggi diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya: bidang umum dan teknik), Institusi spesialisasi (misalnya: kedokteran,

Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

10

Sistem Pendidikan Cina pertanian, bahasa asing, dsb.), Universitas vokasi (misalnya: diklat guru) dan Akademi. Ujian masuk ke pendidikan tinggi di Cina sangat kompetitif. Gelar sarjana selain diberikan oleh universitas dan institusi spesialisasi, juga diberikan oleh universitas vokasi. Universitas vokasi dan akademi spesialisasi menyelenggarakan pendidikan lanjutan dan memberikan diploma pada lulusannya. Gelar Magister dan Doktor diberikan oleh universitas dan beberapa institusi spesialisasi.

Gambar 1.2 Sistem pendidikan di Cina. Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

11

Sistem Pendidikan Cina Data statistik jumlah sekolah, staf pengajar dan siswa di Cina dapat dilihat di Tabel 2.1. Tabel 1.2. Statistik Jumlah Sekolah, Staf Pengajar, Siswa dan Gross Enrollment Rate Jumlah

Pendidikan Tinggi Menengah Atas Menengah Bawah Pendidikan Primer Pendidikan Pra‐ sekolah

Sekolah

Staf Pengajar

Siswa

2,273 31,561 62,486 366,213

1,050,164 2,060,383 3,471,839 5,592,453

20,949,645 39,900,939 62,149,442 108,640,655

Gross Enrollment Rate 21% 52,7% 95% 106,4%

124,404

721,609

21,790,290

41,4%

1.3 Dasar Hukum Pendidikan Cina Sejak pertengahan tahun 1980‐an telah dihasilkan produk hukum yang memayungi pelaksanaan pendidikan di Cina. Pemerintah menggunakan produk hukum ini untuk mengalokasikan dana pendidikan, perencanaan pendidikan, evaluasi penyelenggaraan pendidikan, pengaturan kebijakan pendidikan, pelayanan informasi, dan pengawasan pelayanan pendidikan. Produk hukum yang dimaksud adalah seperti: 1. School Act 2. Educational Examination Act 3. Educational Investment Act 4. Lifelong Learning Act 5. Compulsory Education Law 6. Education Law 7. Teacher Act 8. Higher Education Act 9. Academic Degrees Regulations 10. Private and Non‐Governmental Education Promotion Act 11. National Act on Language and Scrip System 12. Regulation on China‐Foreign Joint Education Institutions and Programmes Beberapa peraturan perundangan merupakan hasil dari diskusi mendalam antara pemerintah pusat dengan para pemangku kepentingan, pengambil kebijakan, ahli, dosen universitas, dan guru sekolah.

Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

12

Sistem Pendidikan Cina

1.4 Perkembangan Pendidikan Swasta Pendirian pendidikan swasta dimungkinkan di Cina berdasarkan pada peraturan perundangan “the Private and Non Governmental Education Act of the People’s Republic of Cina and the Regulations on Implementation of the Act”. Pihak swasta dapat berperan dengan memberikan sumbangan fasilitas, dana, manajemen dalam pengelolaan pendidikan dan memberi pilihan pendidikan lain yang bisa dijadikan pertimbangan bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

1.5 Sistem Penganggaran Pendidikan Cina telah melaksanakan pembangunan sistem pendidikan dengan menganggarkan dana investasi yang besar pada sektor pendidikan seperti membantu siswa memperoleh layanan pendidikan yang sama. Kebijakan ini terutama diperuntukkan bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dengan memberikan skema bantuan berupa pinjaman pendidikan yang dibayar setelah memperoleh pekerjaan tetap dengan gaji minimal 1000 yuan per‐bulan, biaya pendampingan, beasiswa, subsidi pendidikan, pembebasan biaya sekolah, dan pengurangan biaya sekolah. Pada tahun 2013, sekitar 23.878.200.000,‐ Yuan disediakan untuk 11,02 juta mahasiswa dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan tinggi. Sistem pendanaan pendidikan secara rinci akan dibahas pada Bab 4.

1.6 Sistem Manajemen Sekolah Pelaksanaan pendidikan wajib belajar dipimpin oleh State Council yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah di mana manajemen pelaksanaannya dibagi ke pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota/kecamatan. Pengaturan manajemen pelaksanaan wajib belajar ini juga meliputi sistem pendanaan yang ditanggung oleh pemerintah daerah. Sistem administrasi pendidikan tinggi dilakukan di pemerintah pusat dan provinsi, dimana pemerintah provinsi memiliki tanggung‐jawab terbesar dalam manajemen pendidikan tinggi. Sistem administrasi pendidikan teknik dan kejuruan secara keseluruhan merupakan tanggung jawab State Council, namun tanggung jawab terbesar terletak pada pemerintah daerah yang berkoordinasi dengan sektor swasta, industri, pengusaha, dan perusahaan dengan harapan bahwa pendidikan keahlian yang diajarkan berorientasi pada keterampilan dasar yang sesuai dengan dunia usaha dan pasar kerja.

Atase Pendidikan KBRI di Beijing Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

13

Sistem P...


Similar Free PDFs