SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL PDF

Title SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Author Azmi Akmalia
Pages 26
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 290

Summary

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL AZMI AKMALIA [email protected] Prodi Administrasi Pendidikan Abstrak Perumusan sistem pendidikan nasional membutuhkan pemikiran yang mendalam, yaitu sampai ke pertimbangan landasan-landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Landasan aksio-logis sistem pendidik...


Description

Accelerat ing t he world's research.

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Azmi Akmalia Azmi Akmalia

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Jurnal Landasan Pendidikan Febiola Syahput ri

Mat eri landasan pendidikan Dimas Aji MAKALAH PERBEDAAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN PENDIDIKAN ISLAM Rheflin Biya

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

AZMI AKMALIA [email protected] Prodi Administrasi Pendidikan

Abstrak Perumusan sistem pendidikan nasional membutuhkan pemikiran yang mendalam, yaitu sampai ke pertimbangan landasan-landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Landasan aksio-logis sistem pendidikan nasional penting sebagai dasar untuk menganalisis penerapan teori pendidikan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila. Fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan mem-bentuk akhlak mulia dalam kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai-nilai religius, kemanu-siaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar dapat berpikir secara rasional, dan berakhlak mulia dalam kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religius, serta konstruktif dan kreatif agar mampu bertanggung jawab untuk memajukan bangsa Indonesia dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat modern didasarkan pada demokrasi dan keadilan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di dalam menghadapi berbagai kesulitan. Kenyataanya dewasa ini bangsa Indonesia sedang dilanda dan masih berada di tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di dalam bidnag pendidikan. Sesungguhnya semenjak jaman perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

1

Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.

TUJUAN Dari rumusan diatas tujuan pembuatan artikel ini untuk : 1. Mengetahui pengertian sistem. 2. Mengetahui bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem. 3. Mengetahui pengertian Pendidikan Nasional? 4. Mengetahui dasar Pendidikan Nasional? 5. Mengetahui unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional.? 6. Mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional? 7. Mengetahui visi dan misi Pendidikan Nasional 8. Mengetahui kelembagaan, program dan pengelolaan pendidikan?

METODE PENELITIAN

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa.

Adapun jenis penelitian ini adalah deskriftif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecah masalah. Jenis penelitian deskriftif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan tentang sistem pendidikan nasional.

KAJIAN TEORI Istilah sistem menurut Shrode dan Voice (1974:115) berasal dari bahasa Yunani yakni “Sistema”, sedang sistema mempunyai arti “suatu keseluruhan yang terdiri dari sejumlah bagian-bagian.” Pengertian sistem dalam dunia keilmuan, lama-kelamaan menjadi beraneka 2

ragam, hal ini disebabkan adanya perbedaan selera, pengungkapan, disiplin ilmu dan maksud penggunaan. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemenelemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product) (Zahara Idris 1987). Pendidikan merupakan sustu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa sistem adalah keseluruhan himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi. Dalam pengertian umum sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan tersebut. Karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah sistem, yang disebut sebagai sistem pendidikan. Dengan demikian pendidikan adalah suatu keseluruhan usaha mentransformasikan ilmu, pengetahuan, ide, gagasan, norma, hukum dan nilai-nilai kepada orang lain dengan cara tertentu, baik struktural formal, serta informal dan non formal dalam suatu sistem pendidikan nasional. Produk pendidikan memiliki budaya yang didefinisikan sebagai masyarakat yang berperadaban, memiliki kebebasan yang merefleksikan kreativitas dalam dinamikanya secara komprehensif menuju kehidupan yang sejahtera diatur oleh norma hokum yang kuat, sebagaimana dicita-citakan seluruh masyarakat dan bangsa. Karena itu sistem yang memproduk pendidikan merupakan peristiwa-peristiwa yang bekerja berdasarkan hokumhukum dan hubungan antara masukan hasil yang dapat diramalkan secara ilmiah. Sistem itu dirancang, dilaksanakan dan dikendalikan oleh manusia dengan hasil yang diatur oleh manusia. Pendidikan dilaksanakan bisa saja di rumah tangga, di masyarakat dan atau di sekolah sebagai satuan pendidikan, ketiga satuan pendidikan tersebut bukanlah berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi. Dengan demikian pendidikan Nasional Indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun. 3

Sistem persekolahan atau pendidikan formal mempunyai aturan permainan yang lebih tersurat dan lengkap dibanding dengan sistem pendidikan keluarga ataupun sistem pendidikan masyarakat. Bagian-bagian yang mempunyai fungsi tertentu dalam mencapai tujuan sistem pendidikan disebut komponen sistem pendidikan. Sedangkan fungsi-fungsi yang bekerja dalam pencapaian tujuan pendidikan disebut proses pendidikan. Kesemuanya ini menggambarkan kegiatan dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya di sekolah yang bekerja langsung atau tidak langsung mencapai tujuan pendidikan. Proses ini merupakan interaksi fungsional antara komponen-komponen pengambil kebijakan pendidikan di tingkat pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten serta penyelenggara pendidikan di sekolah yang merupakan penjabaran tujuan nasional. Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut: Setiap unsur dalam pendidikan saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan sebagai suatu sistem memiliki 12 komponen yaitu: (1) Tujuan dan prioritas, yang mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan elaksanaannya. (2) Peserta didik, diharapkan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan. (3) Manajemen atau pengelolaan dengan fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan dan menilai sistem Pendidikan, yang bersumber pada sistem nilai dan cita-cita, dimana komponen ini merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem pendidikan. (4) Struktur dan jadwal waktu, yang mengatur pembagian waktu dan kegiatan. (5) Isi dan bahan pengajaran, yang menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran. (6) Guru dan Pelaksana. (7)Alat bantu belajar. (8) Fasilitas. (9) Teknologi,semua teknik yang digunakan agar sistem itu dapat berjalan lebih efektif dan efisien. (10)Pengawasan mutu: komponen ini bersumber pada sistem nilai dan merupakan informasi tentang pengaturan kualitas sistem pendidikan, yang berfungsi membina peraturan-peraturan pendidikan dan standarpendidikan. Misal peraturan penerimaan siswa baru, peraturan ujian dan penilaian dsb. (11) Penelitian: komponen ini bersumber pada pengetahuan yang ada di masyarakat dan kegiatannya menghasilkan informasi mengenai fakta-fakta yang berguna untuk/berfungsi memperbaiki pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan. (12) Biaya: satuan biaya yang digunakan untuk memperlancar 4

proses pendidikan dan bersumber dari penghasilan masyarakat dan bantuan pemerintah. Fungsinya memperlancar proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efisiensi sistem pendidikan. Pendidikan dikatakan sebagai sistem juga memiliki beberapa ciri yang juga dimiliki oleh suatu sistem. Adapun cirinya adalah sebagai berikut: (a).Tujuan pendidikan.(b) Fungsifungsi: adanya tujuanyang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. (c) Komponenkomponen: bagian sistem yang melaksanakan usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Jadi sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan masing-masing komponen punya fungsi khusus. Misalnyakomponen sistem instruksional meliputi manusia (guru, konselor, administrator,dan lain sebagainya). (d). Interaksi atau saling berhubungan: semua komponen dalam satu sistem saling berhubungan satu dengan yang lain, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan. (e). Proses transformasi: semua sistem punya misi untuk mencapai tujuan; untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output). (f). Umpan balik dan koreksi untuk mengetahui masing-masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitoring dan koreksi/evaluasi. Hasil monitoring dijadikan pertimbangan untuk suatu perubahan, perbaikan dsb. (g). Daerah batasan dan lingkungan; antara suatu sistem dengan lingkungan sekitar akan terjadi interaksi. Namun antara satu sistem dan sistem yang lain mempunyai batasan tertentu. Suatu sistem dapat pula merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Menurut Sunarya, Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.

5

Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

DASAR DASAR PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sistem Pengelolaan Pendidikan berkaitan dengan sumber daya pendidikan, hal-hal yang perlu dijadikan acuan dalam perencanaan pengembangan sekolah adalah pasal-pasal dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yang mengatur tentang pendidik dan tenaga kependidikan (pasal 39 sampai dengan pasal 44), sarana dan prasarana pendidikan (pasal 45), dan pendanaan pendidikan (pasal 46 sampai dengan pasal 49). Pasal 51 ayat (1) UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 merupakan pasal penting yang harus dijadikan pijakan dalam perencanaan pengembangan sekolah. Pasal ini menentukan bahwa pengelolaan sekolah harus menerapkan manajemen berbasis sekolah, sebagaimana ditegaskan: “Pengelolaan 6

satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan

standar

pelayanan

minimal

dengan

prinsip

manajemen

berbasis

sekolah/madrasah.” Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. Melalui sistem pendidikan nasional diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.

a. Landasan Ideal Dalam Undang-Undang Pendidikan No. 4 Thun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dab Pengajaran Sekolah pada Bab III Pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air. b. Landasan Konstitusional Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional/Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi: Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang. Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah: 1. Memajukan kesejahteraan umum. 2. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kaedilan sosial. c. Landasan Operasional Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti

7

luhur, bekepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohaani. Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 19661988 sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional. 1. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3 2. TAP MPR No. IV / MPR/1973 3. TAP MPR No. IV / MPR/ 1978 4. TAP MPR No. II / MPR/1983 5. TAP MPR No. II / MPR/1988 6. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989

UNSUR POKOK PENDIDIKAN NASIONAL

a. Unsur-unsur Pokok Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari Pendidikan Moral Pancasila berdasarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan watakdan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan kesenian,

pendidikan

ilmu

pengetahuan,

pendidikan

keterampilan,

pendidikan

kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah.

b. Asas-asas Pelaksanaan Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan seperti berikut: 1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu 2. Asas pendidikan seumur hidup 3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat 4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah 5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara 6. Asas Bhineka Tunggal Ika 7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan

8

8. Asas manfaat, adail dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa deskriminasi antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jennis kelamin, agama, dan lain-lain. 9. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani 10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan yang seluas-luasnya bagi manusia Indonesia untuk memperoleh pendidikan. 11. Asas kepastian hukum

Pada asas pendidikan di atas, pendidikan nasional diharapkan memungkinkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara bersamasama membangun masyarakatnya.

FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Fungsi pendidikan nasional

Fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia telah diatur didalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sisutrem pendidikan nasional. Di dalam undang-undang tersebut memuat segala hal yang bersangkuta dengan pelaksanaan pendidikan nasional di Indonesia yang meliputi dari pengertian pendidikan, fungsi dan tujuan pendidikan, jenis-jenis pendidikan, jenjang pendidikan, standart penddidikan dan lain sebagainya. Dengan demikian arah pendidikan di Indonesia sudah ditentukan dengan sedemikian rupa.

Mengacu pada undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang menyatakan bahwa’’Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,Berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan serta fungsi pendidikan Indonesia menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta 9

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari fungsi yang diurakan tersebut menunjukan bahwa pendidikan nasional Indonesi lebih mengedepankan akan pembangunan sikap, karakater, dan transpormasi nilai-nilai filosopisnegara Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme serta mampu bersaing di kancah internasional.

Tujuan pendidikan nasional

Kemudian tujuan pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan undang-undang No. 20 tahun 2003 yaitu, Pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia apa adanya (aktualisasi)...


Similar Free PDFs