Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB Pemeriksaan Mikroskopis TB PDF

Title Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB Pemeriksaan Mikroskopis TB
Author Rochmi Ardiningsih
Pages 24
File Size 1.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 532
Total Views 584

Summary

616.995 1 DAFTAR PUSTAKA Ind s Depkes, 2006, Pemeriksaan Miroskopis Tuberkulosis, Panduan Bagi Petugas Laboratorium Kemenkes, 2011, Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB WHO, 1998, Laboratory Services in Tuberculosis Control Part 2, Microscopy, WHO, Standar Prosedur Operasional 1998 WHO, 2002, ...


Description

616.995 1 Ind s

DAFTAR PUSTAKA Depkes, 2006, Pemeriksaan Miroskopis Tuberkulosis, Panduan Bagi Petugas Laboratorium Kemenkes, 2011, Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB WHO, 1998, Laboratory Services in Tuberculosis Control Part 2, Microscopy, WHO, 1998 WHO, 2002, External Quality Assessment for AFB Smear Microscopy, APHL, CDC, IUATLD,KNCV, RIT, WHO RIT, 2007, Mikroskopis TB untuk Program Tuberkulosis Nasional, A. Fujiki

Standar Prosedur Operasional

Pemeriksaan Mikroskopis TB

Depkes, 2009, Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi AFB pada level Operasional, Kelompok Inti Nasional Pelatihan Mikroskopi TB RIT, 2009, Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik, A.Fujiki

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

38

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2012

FORMULIR HASIL PEMANTAPAN MUTU INTERNAL LABORATORIUM MIKROSKOPIS TB

Nama Laboratorium Kabupaten/ Kota

: ………………………………………………………... : …………………………………………………………

Provinsi

: …………………………………………………………

Tanggal Uji Fungsi

Nomor Batch Reagen

Kontrol Negatif

Kontrol Positif (1+)

Keterangan

Tanda Tangan

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 616.995 1 Ind s

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Standar prosedur operasional pemeriksaan mikroskopis TB,-- Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 20121 ISBN 978-602-235-147-4

Penanggungjawab PMI

(Nama Jelas)

1. Judul I. TUBERCULOSIS - DIAGNOSIS II. TUBERCULOSIS - LABORATORY MANUALS III. MICROSCOPY - LABORATORY MANUALS Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

37

¾ Jangan sekali-sekali menyentuh permukaan bola lampu dengan tangan telanjang, karena lemak kulit yang tertinggal akan mengurangi terangnya sinar. ¾ Gunakan kertas tissue/ kertas lensa/ pembungkus lampu untuk memegang bola lampu saat memasangnya ke mikroskop. ¾ Sebaiknya selalu tersedia cadangan lampu dan sekering. Pastikan voltase yang digunakan sesuai, 110V atau 220V, dan bilamana perlu gunakan stabilisator voltase. ¾ Harus ada ventilasi yang cukup agar panas yang dihasilkan lampu dapat diatasi. Sebelum menyalakan lampu, putarlah regulator voltase ke minimum.

KATA PENGANTAR Program

pengendalian

tuberkulosis

(TB)

di

Indonesia

telah

terlihat

keberhasilannya dengan menurunnya jumlah penderita di peringkat dunia, namun untuk mencapai target MDG’s pada tahun 2015 diperlukan penguatan program penanggulangan TB dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS), di mana salah satu komponennya adalah pemeriksaan mikroskopis TB yang bermutu. Standar Prosedur Operasional (SPO) merupakan bagian dari komponen mutu laboratorium TB yang disusun sebagai acuan bagi petugas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan mikroskopis TB di berbagai tingkat pelayanan, sehingga diharapkan kualitas pemeriksaan laboratorium TB terjamin. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Kerja Laboratorium TB dan semua pihak yang telah bekerja sama untuk menyusun Prosedur Tetap Pemeriksaan

Pengembus udara

Jangan menyentuh bola lampu saat memasang, gunakan kertas tissue

Kotak penyimpan mikroskop, harus selalu menyala walaupun mikroskop sedang dipakai

Mikroskopis TB. Harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi semua laboratorium khususnya laboratorium yang melakukan pemeriksaan TB dalam menjamin mutu pemeriksaannya.

¾ Okuler harus tetap pada tempatnya, jamur atau debu dapat masuk melalui

lubang kosong tempat objektif bila lensa tidak terpasang. Bila lensa ada yang hilang, tutup rapat dengan penutup yang tersedia.

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

¾ Bila gambar terlihat buram atau ada bintik hitam, periksa adanya debu atau kotoran pada lensa objektif, okuler, kondensor, dan kaca sumber cahaya. Bintik hitam bergerak bila okuler diputar, berarti debu pada okuler. Bintik hitam bila sediaan digerakkan, berarti debu pada kaca sediaan. ¾ Debu pada lensa dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat halus atau dengan meniupkan udara dengan penghembus udara di atas permukaan lensa.

36

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Dr. Supriyantoro, SpP, MARS

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

i

7. Fokuskan gambar dengan mata kanan dengan cara melihat ke dalam okuler kanan dan sesuaikan dengan tombol pengatur focus halus. 8. Fokuskan gambar dengan mata kiri dengan cara melihat ke dalam okuler kiri dan putar. cincin penyesuai diopter sampai didapatkan gambar yang paling jelas, baik untuk mata kiri maupun mata kanan. 9. Buka iris/diafragma sampai 70 – 80%, hingga lapangan pandang terang dengan merata. 10. Teteskan minyak imersi di atas sediaan (aplikator jangan menyentuh sediaan) dan putar lensa objektif 100 x ke tempatnya sampai berbunyi “klik”. 11. Fokuskan dengan menggunakan tombol pengatur fokus halus, bukan dengan pengatur fokus kasar sampai didapatkan gambar yang paling jelas. 12. Begitu sediaan selesai dibaca, putar objektif 100 x menjauhi kaca sediaan, tempatkan objektif 10 x di atas sediaan, lalu sediaan diambil. 13. Bila telah selesai, atur kembali pengatur intensitas cahaya ke minimum dan matikan mikroskop dengan menekan tombol OFF. 14. Setiap selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dengan hati-hati minyak emersi dari lensa objektif 100 x dengan menggunakan kertas lensa, kondensor diturunkan, lensa pada posisi lensa objektif terpendek. Simpan mikroskop dalam kotak mikroskop/ lemari yang dijaga kelembabannya dengan menempatkan lampu 5 watt yang selalu menyala

Perawatan mikroskop

Jangan sekali-kali membongkar bagian dalam mikroskop.

Membersihkan lensa ¾ Untuk membersihkan lensa sebaiknya gunakan Ethyl ether atau pembersih lensa yang sesuai anjuran pabrik. Beberapa bahan pembersih dapat merusak permukaan lensa atau melarutkan perekat lensa setelah digunakan beberapa waktu. Bahan Pembersih Rekomendasi pabrik Ethyl ether/ethanol Alkohol Bensin Aseton/ keton Xylol

ii

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Penggunaan Jangka Panjang v v x x x x

Penggunaan sekali-sekali v v v v v x

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

35

Lampiran 8

KATA SAMBUTAN

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP Prinsip kerja mikroskop Cahaya yang berasal dari sumber cahaya (cermin atau sinar lampu) diteruskan ke diafragma, kondensor dan kaca sediaan yang diperiksa. Cahaya dari lensa objektif diteruskan melalui tabung mikroskop ke lensa okuler dan selanjutnya diterima oleh mata sehingga objek terlihat. Cara menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan dahak 1. Letakkan mikroskop di meja yang permukaannya datar, tidak licin dan dekat sumber cahaya. 2. Bila menggunakan sumber cahaya lampu : a. Atur tegangan lampu ke minimum. b. Nyalakan mikroskop memakai tombol ON. c. Sesuaikan dengan pelan-pelan sampai intensitas cahaya yang diinginkan tercapai.

Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Laboratorium TB merupakan komponen utama dalam pengendalian penyakit TB karena menjadi penentu diagnosis TB dan sebagai sarana pemantauan pengobatan pasien TB. Pemeriksaan Mikroskopis TB tetap menjadi alat diagnosis utama TB di Indonesia. Kegiatan pemeriksaan mikroskopis TB dimulai dari penjaringan suspek TB, pengumpulan contoh uji dahak, pemeriksaan mikroskopis, pencatatan pelaporan dan pemantapan mutu yang harus dilaksanakan oleh semua komponen yang terlibat sesuai dengan prosedur standar. Dokumen Standar Prosedur Operasional ini ditujukan kepada seluruh petugas laboratorium TB di fasyankes yaitu PS, PRM, PPM, RS dan Laboratorium Swasta yang menjalankan strategi DOTS agar dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan Mikroskopis TB sesuai standar. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah ikut berkontribusi dalam menyelesaikan Standar Prosedur Operasional ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pemeriksaan mikroskopis TB untuk kepentingan Program Nasional Pengendalian TB.

Selalu gunakan tombol pengatur fokus untuk menurunkan meja sediaan menjauhi lensa! 3. Letakkan sediaan yang telah diwarnai ke atas meja sediaan. 4. Putar lempeng objektif ke objektif 10 x. 5. Atur dengan tombol pengatur fokus kasar dan pengatur fokus halus sampai sediaan terlihat jelas. 6. Sesuaikan jarak antar pupil sampai gambar kiri dan gambar kanan menyatu dengan cara menggesergeser kedua lensa okuler karena setiap orang mempunyai jarak antar pupil yang berbeda-beda).

34

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Jakarta, Agustus 2012 Direktur Jenderal PP dan PL

Prof Dr. Tjandra Yoga Aditama NIP. 195509031980121001

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

iii

Sebelum diolah limbah cair harus dikumpulkan dalam wadah khusus yang terbuat dari plastik. Tidak dibenarkan menggunakan wadah dari gelas karena dapat pecah. Jika limbah mengandung pelarut organik, wadah harus terbuat dari bahan baja anti karat. 2. Limbah padat harus dikumpulkan dalam kotak limbah yang tutupnya dapat dibuka dengan kaki dan sebelah dalamnya dilapisi kantong plastik khusus. Kantong harus diikat sebelum diangkat dari dalam kotak. Lakukan insinerasi jika limbah dapat dibakar (misalnya: kain, kertas). Setelah dekontaminasi dan sterilisasi limbah padat di bakar atau dikubur dengan kedalaman 1,5 meter

3. Limbah Cair Melalui system IPAL/ waste water treatment

iv

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

33

otoklaf secara berkkala sebaiknyya dengan memakai m spo ora B thermophilus

TIM PENYUSUN

ai indikator. Jika J menggun nakan peman nasan kering, lakukan pada suhu sebaga 1600C selama minimal 30 meniit. Jika belum m ada otokla af, dapat digu unakan pressurre cooker pad da suhu didih selama minim mal 30 menit.

Dr. Sri Widyastuti

Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Dit BPPM & SK

Dra. Siti Sumartini, M.Kes

Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Dit BPPM & SK

Drg. Dyah Erty Mustikawati, MPH

Subdit TB, Dit P2ML

Dr. Nani Rizkiyani, M.Kes

Subdit TB, Dit P2ML

6. Tersediia “spill boxx” yang berisi semua peralatan p unttuk menangg gulangi kecelekkaan kerja be erupa tumpah han bahan in nfeksius (terdiiri atas : tissue, lap tebal, desinfectant, d s sapu kecil den ngan skop sam mpah ). 7. Tersediia kotak PPK yang berisi ka apas, antisep ptik, plester dlll

B Penangana B. an peralatan Laboratorium

Prof. Agus Sjahrurrachman, Sp.MK Kelompok Kerja Laboratorium TB

-

Persia apan bahan da an alat untuk pemeriksaan

-

Prosess dekontaminasi limbah sebelum dibuan ng atau dicuci

Direndam m dalam disinfekta an selama 12 jam

Direbus sampai mendidih 10 menit

Dibaka ar sampai hangu us

Dr. Harini Janiar, Sp.PK

Kelompok Kerja Laboratorium TB

Dr. Koesprijanti, Sp.PK

Kelompok Kerja Laboratorium TB

Drs. Isak Solihin, M.Kes

Kelompok Kerja Laboratorium TB

Dra. Ning Rintiswati, M.Kes

Kelompok Kerja Laboratorium TB

Dr. Wiwi Ambarwati

Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Dit BPPM & SK

Agus Susanto, SKM, M.Kes

Subdit BP Mikrobiologi dan Imunologi, Dit BPPM & SK

Dr. Irfan Ediyanto

Subdit TB, Dit P2ML

Dr. Retno Kusuma Dewi

Subdit TB, Dit P2ML

Roni Chandra, S.Si, M.Biomedik

KNCV

C Penangana C. an Limbah Laboratorium L 1.

Limbah h benda tajam m Limbah benda tajam langsung g dimasukkan dalam wa adah khusus tahan an untuk diimusnahkan di incenera ator. Bila tidak menggu unakan tusuka incene erator harus didekontamina asi sebelum dimusnahkan.

32

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

v

Lampiran 7 INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM TB A. Pemusnahan sisa contoh uji 1. Limbah infeksius dan tidak infeksius, baik padat maupun cair harus dikumpulkan pada tempat terpisah dalam wadah yang tidak bocor. Wadah untuk limbah tajam harus kuat terhadap tusukan. 2. Wadah contoh uji dan tutupnya, kaca sediaan yang sudah tak terpakai dan limbah padat lain harus direndam dalam larutan lysol 5% atau desinfektan lain yang cocok untuk desinfeksi M.tuberculosis selama minimal 12 jam. 3. Limbah cair bekas pewarnaan ditampung dalam wadah yang mengandung lysol sebelum dibuang ke saluran limbah. Limbah zat pewarna hanya dibuang ke saluran air kotor yang tak akan mencemari badan air/ sungai untuk konsumsi. Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) daerah masing-masing. 4. Insenerasi merupakan cara mengolah limbah sebelum atau setelah diotoklaf. Insenerasi idealnya dilakukan pada alat dengan dua ruang bakar, di mana pada ruang bakar pertama suhu mencapai 8000C dan pada ruang bakar kedua mencapai 10000C. Waktu retensi gas dalam ruang bakar kedua minimal 0,5 detik. Insenerator yang hanya memiliki satu ruang bakar kurang efektif untuk menangani bahan infektif. Jika memakai carbonizer pakailah sesuai petunjuk pemakaian. 5. Untuk sterilisasi dengan otoklaf dibutuhkan suhu 1210C dengan tekanan udara 1,5 sampai 2 atmosfer selama minimal 20 menit (perhitungan waktu dimulai saat suhu dan tekanan udara tersebut tercapai; jangan membuka otoklaf jika belum dingin benar dan jangan mengisi air berlebihan). Jika jumlah yang di otoklaf banyak, dianjurkan minimal 30 menit. Pastikan bahwa ada ruang kosong diantara barang yang di otoklaf. Pada saat melakukan otoklaf, pastikan bahwa tidak ada wadah yang tertutup rapat. Wadah harus sedikit dilonggarkan agar uap air dalam mudah masuk ke dalam wadah. Dianjurkan melakukan uji fungsi

vi

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

31

Cara mengisi bagian bawah: (diisi oleh petugas lab yang membaca sediaan). No. Register Lab

:

Tulis nomor yang sesuai dengan di buku register lab (TB.04).

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i KATA SAMBUTAN .......................................................................................................... iii

Tanggal pemeriksaan

:

Tulis tanggal sediaan tsb diperiksa

Spesimen dahak

:

Tulis kode huruf sesuai waktu pengambilan dahak yang dikirim : x x

Penegakan diagnosis:

x

x

Follow up Akhir fase intensif:

II.

Tanggung jawab .................................................................................................. 1

III.

Pra Kualifikasi Tenaga ........................................................................................ 1

IV.

Rujukan ............................................................................................................... 1

Follow up AP :

V.

Pengertian-pengertian ......................................................................................... 2

Sesuai waktu dan urutan specimen (H) & (I)

VI.

Dokumen ............................................................................................................. 2

Setelah sisipan :

VII. Prosedur .............................................................................................................. 2

Follow up bila 1 bulan sebelum AP :

Beri tanda rumput (¥) pada kotak yang sesuai untuk tiap sediaan yang diperiksa. Untuk kolom 1-

Diperiksa oleh

:

Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB ........................................ 1 Tujuan dan Ruang Lingkup ................................................................................. 1

Sesuai waktu dan urutan specimen (J) & (K) :

DAFTAR ISI ...................................................................................................................vii

I.

Sesuai waktu dan urutan specimen (F) & (G) x

TIM PENYUSUN ............................................................................................................. v

Sewaktu (A), Pagi (B), Sewaktu (C) Sesuai waktu dan urutan specimen (D) & (E)

Hasil

DAFTAR ISI

VIII. Instruksi Kerja...................................................................................................... 4 IX.

Alasan Perubahan Versi SOP ............................................................................. 4

9 bta, tulis jumlah kuman yang ditemukan dalam

Lampiran 1. INSTRUKSI KERJA PENGUMPULAN DAHAK .......................................... 5

100 lp

Lampiran 2 INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN IDENTITAS SEDIAAN........................... 9

Bubuhi tanda tangan dan tulis nama lengkap

Lampiran 3 INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN ........................................... 11

petugas pemeriksa

Lampiran 4 INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS .............................. 16 Lampiran 5 INSTRUKSI KERJA PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ........................... 18 Lampiran 6 INSTRUKSI KERJA PENCATATAN PELAPORAN ................................... 24 Lampiran 7 INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM TB ...... 31 Lampiran 8 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP ............................. 34 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 38

30

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

vii

Petunjuk formulir TB.05 (Permohonan Lab untuk pemeriksaan dahak) Formulir ini diisi: • Bagian atas oleh petugas yang meminta pemeriksaan dahak • Bagian bawah oleh petugas yang membaca sediaan dahak. Satu penderita menggunakan satu formulir. Satu formulir digunakan untuk 3 spesimen (untuk diagnosis) atau untuk 2 spesimen (untuk follow-up pengobatan). Cara mengisi bagian atas

viii

Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB

Nama Unit Yankes Nama suspek/pasien Umur Jenis kelamin Alamat lengkap Kabupaten/Kota Klasifikasi Penyakit Alasan pemeriksaan No. Reg Kab/Kota Nomor identitas sediaan

: : : : : : : : : :

Tanggal pengambilan dahak terakhir Tanggal pengiriman sediaan Tanda tangan pengambil sediaan Secara visual dahak tampak

:

Tulis nama unit pengirim. Tulis nama lengkap dari suspek/pasien Tulis umur dalam tahun. Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai. Tulis alamat pasien secara lengkap. Tulis nama kabupaten / kota. Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai Tulis no register Kab/Kota (pasien) Tulis sesuai dengan nomer yang ada pada kaca sediaan, dengan tidak mencantumkan waktu pengambilan dahak (SPS). Tulis tanggal pengambilan dahak terakhir.

:

Tul...


Similar Free PDFs