Title | Stat-01 Pengantar ke Statistik Pariwisata |
---|---|
Author | Kusmayadi Kusmayadi |
Pages | 26 |
File Size | 6.6 MB |
File Type | |
Total Downloads | 81 |
Total Views | 703 |
BAB SATU 1 PENGANTAR KE STATISTIKA Tujuan Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Menyebutkan beberapa definisi dan jenis-jenis statistik Menjelaskan pentingnya statistik dalam proses pengambilan keputusan Menjelaskan peranan dan ruang lingkup statistik dalam dunia kepariwisataan ...
BAB SATU
1
PENGANTAR KE STATISTIKA
Tujuan Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Menyebutkan beberapa definisi dan jenis-jenis statistik Menjelaskan pentingnya statistik dalam proses pengambilan keputusan Menjelaskan peranan dan ruang lingkup statistik dalam dunia kepariwisataan
1
2
1.1 Tinjauan Umum Statistika Pariwisata Pada saat ini, penduduk dunia diperkirakan mencapai 6 milyar lebih dengan tingkat pertumbuhan selama lima tahun terakhir rata-rata sebesar 1,8 persen. Dari jumlah tersebut, pada tahun 2000 diperkirakan sebanyak 692 juta orang melakukan perjalanan sebagai wisatawan.
Dengan adanya mobilitas
penduduk sebagai wisatawan yang begitu banyak, maka perhitunganperhitungan yang akurat berdasarkan data-data kuantitatif sangat diperlukan untuk memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi di masa yang akan datang. Berapa banyak hotel dan restoran yang harus disediakan. Berapa besar investasi yang ditanamkan. Berapa banyak kesempatan kerja baru yang akan tersedia.
Berapa banyak angkatan kerja yang terserap melalui
terbukanya kesempatan kerja baru tersebut. Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, diperlukan perhitunganperhitungan yang didasarkan pada data-data statistik dengan menggunakan metode-metode statistik. Jumlah hotel dan kamar di Indonesia dari tahun 1982 sampai tahun 1999 tercatat mengalami pertumbuhan yang pesat di mana pada tahun 1988 terdapat 334 unit hotel dengan 25,877 kamar, maka pada tahun 1999 tercatat 9.608 unit hotel dengan 232.223 buah kamar. Untuk mendapatkan hasil-hasil perhitunganperhitungan di atas, maka metode-metode statistik sangat berperan.
Oleh
karena itu, di dalam pengembangan dunia kepariwisataan kita tidak akan terlepas dari kegiatan statistik. 1.2
Pengertian Statistik dan Statistika Statistik berasal dari kata status (Latin) atau state (Inggris) yang dalam
bahasa Indonesia mempunyai arti negara. Kata ini digunakan karena pada mulanya statistik merupakan sekumpulan informasi atau keterangan-keterangan untuk kepentingan negara. Keterangan-keterangan tersebut digunakan untuk
3
memperlancar penarikan pajak, mobilisasi rakyat ke dalam angkatan perang dan keperluan lain. Para statistikawan membedakan antara istilah statistik dengan statistika berdasarkan alih bahasa dari istilah statistic dengan statistics.
Istilah statistik
menunjuk pada grafik, chart, bilangan, tabel, dan yang serupa. Pengertian ini mengandung maksud pada fakta dan gambar. Sedangkan Statistika (statistics) menunjuk pada suatu metode untuk menarik kesimpulan dari data, sehingga dalam pengertian ini, statistik menunjukkan pada suatu disiplin ilmu dan seni (Moses, 1986:1–2). Dari gambaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa statistik merupakan hasil dari proses statistika (Awat, 1995:1). Penggunaan istilah statistik, juga dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Statistik sebagai gambaran tentang perincian data yang sudah disajikan dalam bentuk angka, tabel, grafik atau gambar-gambar dan (2) Statistik sebagai koefisien karakteristik sampel. Contoh penggunaan istilah statistik untuk kelompok pertama antara lain: 1. Statistik wisatawan, yang menggambarkan jumlah wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara, menurut umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tujuan atau motivasi berwisata, negara asal, rata-rata pengeluaran wisatawan, rata-rata lama tinggal dan seterusnya. 2. Statistik hotel, yaitu jumlah hotel menurut kelas hotel melati dan bintang, jumlah kamar tersedia, jumlah hotel menurut tempat, jumlah rata-rata kamar yang tersedia dan lain-lain. 3. Statistik tenaga kerja sektor pariwisata, misalnya jumlah angkatan kerja menurut pendidikan diploma perhotelan dan usaha wisata, menurut kelamin dan umur, jumlah angkatan kerja yang bekerja di perhotelan atau biro perjalanan wisata dan airline, kesempatan kerja yang tersedia di sektor pariwisata, jumlah pengangguran lulusan perhotelan dan usaha wisata dan lain-lain. 4. Statistik personalia, yaitu data tentang karyawan di suatu hotel dari tahun ke tahun misalnya menurut tingkat pendidikan, menurut lama bekerja, pangkat/golongan dan seterusnya.
4
5. Statistik kecelakaan wisatawan, misalnya menurut penyebab kecelakaan, menurut tempat-tempat kejadian dan seterusnya. Contoh statistik perkembangan pariwisata di Indonesia 1992-1998. Table 1–1. Perkembangan Pariwisata di Indonesia 1992-1998 Komponen H. Berbintang K.H Berbintang Hotel Melati K Hotel Melati Total Hotel Total Kamar Biro Perjalanan W. Mancanegara Devisa(juta US$)
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
496 47.290 4.487 98.332
564 53.134 4.719 107.183
624 59.091 4.990 110.050
697 66.357 5.142 110.378
725 69.994 5.142 110.378
797 81.368 5.142 110.378
810 82.498 5.639 120.007
7.494
7.838
8.287
8.661
8.689
8.761
9.608
160.369
175.137
184.508
193.346
196.983
208.357
232.223
2531.341 1.539 1.760 2.041 2.370 2.563 2.621 3.064.161 3.403.138 4.006.312 4.324.229 5.034.472 5.185.243 3.510.033 3.278,2
3.986.58
4.785.3
5.228,3
6.307,7
5.321,5
3.569,4
Sumber: Depparsenibud, 1999
Tabel di atas menunjukkan salah satu statistik yang disajikan ke dalam bentuk tabel.
Dari tabel tersebut dengan mudah kita dapat memperoleh
gambaran bagaimana perkembangan jumlah hotel dan kamar, biro perjalanan wisata dan devisa selama kurun waktu tujuh tahun. Adapun statistik sebagai koefisien karakteristik sampel merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan ciri-ciri suatu sampel, yang mempunyai konsep sama dengan parameter bagi koefisien karakteristik populasi. Sebagai contoh rata-rata hitung untuk sampel diberikan simbol x (x-bar), nilai hasil perhitungan z di dalam uji-z atau nilai hasil perhitungan t di dalam uji-t student. Nilai statistik untuk variance dilambangkan dengan s 2 sedangkan untuk populasi dilambangkan dengan 2. Dari uraian di atas, maka kata statistik mempunyai beberapa pengertian tergantung pada konteks permasalahannya. Sudijono (1996:2) menyebutkan beberapa pengertian tentang statistik antara lain:
5
1. Statistik mengandung pengertian data statistik, yaitu kumpulan data atau bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan, atau sebagai deretan angka atau bilangan yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan tertentu. Misalnya statistik kunjungan wisatawan ke Indonesia, statistik hotel, statistik restoran dan lain-lain. 2. Statistik sebagai suatu ilmu sering disebut sebagai statistika. Statistika dikembangkan dari teori probabilitas yaitu suatu cabang ilmu dari matematika. Sebagai suatu ilmu, statistik mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam statistik. Statistika ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas dan memperkembangkan prinsip-prinsip, metode-metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam rangka: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan dan pengkategorian data, (3) penyajian data, (4) penganalisisan data, (5) penarikan kesimpulan atau conclusion, (6) pembuatan perkiraan atau estimation dan (7) peramalan atau prediction secara ilmiah.
Dengan demikian statistika dapat diartikan sebagai: Statistika suatu ilmu yang mempelajari cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi tertentu.
Sebagai suatu bidang ilmu, pembahasan utama statistika terbagi atas empat bagian, yaitu statistika deskriptif, probabilitas, analisis pengambilan keputusan dan statistika inferensia (Mulyono, 1998). Sedangkan berdasarkan pentahapannya, pembahasan statistika dibagi ke dalam dua tahapan yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif atau inferensia. Statistika deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara bagaimana mengumpulkan
data,
menggolong-golongkan
data,
menyimpulkan
dan
menyajikannya dalam bentuk yang lebih ringkas dan jelas ke dalam tabel-tabel, grafik-grafik dan gambar-gambar.
Pokok-pokok yang dibahas di dalam
statistika deskriptif adalah (1) distribusi frekuensi, (2) kecenderungan memusat
6
dari suatu distribusi frekuensi (perhitungan rata-rata, median, modus, kuartil, desil, persentil), (3) kecenderungan penyimpangan dari distribusi frekuensi atau dispersi (range, deviasi rata-rata, deviasi standar, variance), (4) angka indeks, dan (5) analisis time series. Statistika deskriptif ilmu statistik yang mempelajari cara bagaimana mengumpulkan data, menggolong-golongkan data, menyimpulkan dan menyajikannya dalam bentuk yang lebih ringkas dan jelas ke dalam tabel-tabel, grafik-grafik dan gambar-gambar.
Adapun statistika induktif atau statistika inferensia adalah ilmu statistik yang mempelajari bagaimana cara mengambil kesimpulan untuk keseluruhan data (populasi) dari hasil perhitungan sebagian data (sampel) yang digunakan. Dalam statistik induktif dipelajari, teknik-teknik analisis uji beda nilai rata-rata sampel, untuk penarikan kesimpulan bagi karakteristik rata-rata populasi. Karena mengandung unsur ketidakpastian, maka statistik induktif lebih banyak menggunakan teori-teori probabilitas (peluang) dalam perhitungannya. Statistik induktif merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif karena data yang dianalisis telah dikumpulkan dan diolah dalam statistik deskriptif. Selanjutnya melalui teknik-teknik statistik inferensia, dilakukan penarikan kesimpulan mengenai populasi atas dasar karakteristik sampel. Statistika induktif atau inferensia ilmu statistik yang mempelajari bagaimana cara mengambil kesimpulan untuk keseluruhan data (populasi) dari hasil perhitungan sebagian data (sampel) yang digunakan. Dalam statistik induktif dipelajari, teknikteknik analisis uji beda nilai rata-rata sampel, untuk penarikan kesimpulan bagi karakteristik rata-rata populasi
Yang dimaksud dengan sampel adalah elemen-elemen yang merupakan bagian dari populasi. Sedangkan populasi adalah seluruh elemen yang akan diteliti, di mana elemen ini memiliki nilai yang bervariasi yang disebut variabel.
7
1.3
Tujuan Pemanfaatan Statistik Perusahaan modern memiliki jutaan data baik dalam bentuk lembaran
kertas maupun di dalam record-record komputer. Setiap hari, ratusan sampai ribuan data terus bertambah sebagai catatan atas berbagai transaksi.
Ada
transaksi penjualan, transaksi pembelian, catatan jumlah tamu bagi suatu hotel, dan sebagainya. Agar data dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan, maka pengolahan data menjadi satu bentuk informasi perlu dilakukan. Selanjutnya perlu dilakukan analisis dan penafsiran terhadap hasil pengolahan tersebut. Tujuan dari analisis statistik adalah untuk memanipulasi, meringkaskan dan menelaah data sehingga dapat dipergunakan dengan baik sebagai informasi untuk mengambil keputusan.
Analisis data antara lain mengandung tiga cara yaitu: 1. Membandingkan dua variabel atau lebih untuk mengetahui perbedaan atau persamaannya membandingkan variabel pertama (X) dengan variabel kedua (Y); X–Y atau keadaan rasionya X/Y untuk kemudian disimpulkan. 2. Menguraikan ke dalam unit-unit atau bagian-bagian yang lebih kecil agar diperoleh (1) nilai ekstrim dari data statistik baik nilai terkecil maupun nilai terbesar, (2) selisih, perbedaan antar unit atau bagian, (3) proporsi masingmasing unit atau bagian terhadap keseluruhan unit, untuk kemudian disimpulkan. 3. Memperhitungkan besarnya pengaruh kuantitatif dari perubahan suatu variabel terhadap variabel lain, untuk kemudian disimpulkan. 1.4
Pengertian dan Lingkup Statistika Pariwisata Statistika dapat diaplikasikan ke dalam setiap bidang ilmu termasuk
bidang kepariwisataan. Oleh karena itu statistika yang dikembangkan untuk kepentingan cabang ilmu tertentu dinamkan statistika terapan.
8
1.4.1 Pengertian Statistika Pariwisata Dengan mengacu pada pengertian-pengertian statistika di atas, maka statistika pariwisata merupakan kegiatan atau penggunaan statistik untuk keperluan bidang kepariwisataan.
Hampir setiap sektor di bidang kepari-
wisataan, secara disadari atau tidak telah banyak menggunakan metode-metode statistik dalam kegiatannya. Statistika Pariwisata adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai prosedur pengumpulan, pengorganisasian (pengolahan, penyajian dan analisis), penarikan kesimpulan atas data kepariwisataan.
Statistika pariwisata, merupakan aplikasi metode-metode statistik di dalam kegiatan kepariwisataan.
Aplikasi metode tersebut ditujukan untuk
memperoleh perhitungan-perhitunan kuantitatif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. 1.4.2 Ruang Lingkup Statistika Pariwisata Secara garis besar, WTO membagi industri pariwisata ke dalam tujuh kelompok besar yaitu (1) Hotels and lodging services, (2) Food and beverage-serving services (3) passenger transport services (4) travel agency, tour operator and tourist guide services (5) cultural services, (6) recreation and other entertainment services dan (7) miscellaneous tourism services. Sedangkan McIntosh (1986) membagi komponen yang terlibat di dalam bidang pariwisata antara lain: wisatawan, industri pariwisata termasuk tenaga kerjanya, pemasaran produk-produk wisata, keberadaan lembaga-lembaga
pendidikan,
penghasil tenaga
kerja
dan
pemerintah, lingkungan pariwisata, seni dan berbagai ragam kebudayaan. Ruang lingkup statistika pariwisata dalam pembahasan buku ini mengacu kepada konsep pariwisata yang diajukan oleh McIntosh (1986:4) yaitu: Tourism the sum of the phenomena and relationships arising from the interaction of tourists, business suppliers, host governments, and host communities in the process of attracting and hosting these tourists and other visitors.
9
Dengan demikian aplikasi statistika dalam kepariwisataan akan terkait pada keempat komponen tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. 1.4.2.1 Statistik Wisatawan (tourists statistic) Statistik wisatawan merupakan sekumpulan data yang berkenaan dengan jumlah wisatawan profil wisatawan yang disegmentasi menurut demografi, statistik kunjungan, pengeluaran wisatawan, lama tinggal, tujuan berwisata, Negara asal dan seterusnya.
Dengan menggunakan statistik, kita dapat
mengetahui sejumlah kunjungan dalam periode tertentu, waktu dimana terjadi lonjakan (peak-season) dan penurunan (low-season) wisatawan, perkiraan kunjungan di masa yang akan datang, besarnya pengeluaran dan seterusnya. Pemahaman atas statistik wisatawan akan sangat bermanfaat di dalam melakukan segmentasi pasar, baik berdasarkan geografi, demografi maupun psikografi. Berikut ini contoh data statistik kunjungan wisatawan internasional ke Negara-negara ASEAN. Table 1.2 Kunjungan Wisatawan Internasional ke Negara-negara ASEAN NEGARA
International Tourist Arrivals (000) 1990
1995
1997
1998
1999*
ASEAN Brunei Cambodia Indonesia
21,469 377 17 2,178
29,173 498 220 4,324
30,611 850 219 5,185
28,951 964 286 4,606
33,377 * 368 4,700
Laos Malaysia Myanmar Philippines
14 7,446 21 1,025
60 7,469 117 1,760
193 6,211 189 2,223
200 5,551 201 2,149
270 7,931 198 2,171
Singapore
4,842
6,422
6.531
5,631
6,258
Thailand Vietnam
5,299 250
6,952 1,351
7,294 1,716
7,843 1,520
8.651 1,782
Sumber: (WTO, Agustus 2000)
10
1.4.2.2 Statistik Industri Pariwisata (business suppliers) Ruang lingkup industri pariwisata sangat luas dan kompleks karena menyangkut berbagai sektor ekonomi. Adapun aspek-aspek yang tercakup dalam industri pariwisata antara lain: Statistik Perestoranan Statistik perestoranan adalah segala bentuk data yang berkaitan dengan perestoranan. Sebagai contoh statistik tentang banyaknya restoran menurut jenis dan ukuran serta distribusi lokasi. Statistik tentang tenaga kerja yang bekerja di bidang perestoranan dan lain-lain.
Secara mikro, dapat pula
dimanfaatkan statistik organisasi dan manejemen perestoranan. Statistik Akomodasi Statistik akomodasi adalah statistik yang menyajikan data yang berhubungan dengan usaha akomodasi. Usaha ini meliputi hotel, motel, homestay, kondominium, time-sharing, wisma-wisma dan bed and breakfast. Statistik biasanya meliputi jumlah, kelas, lokasi, ukuran atau kapasitas, fasilitas yang dimiliki, tingkat hunian (room occupancy), statistik harga kamar (room rate), tenaga kerja bidang perhotelan dan manajemen pengelolaan. Tabel berikut ini adalah contoh statistik hotel tentang tingkat hunian kamar. Table 1.3 Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang di Enam Propinsi Tahun 2000 (dalam persen) Propinsi
Klasifikasi Hotel Bintang 5
Bintang 4
Bintang 3
Bintang 2
Bintang 1
Jakarta
43.42
30.89
44.75
49.27
40.10
Jawa Barat
63.89
30.82
37.44
32.56
22.23
Jateng
67.61
37.38
33.63
39.38
25.64
Jatim
36.49
46.12
46.59
43.86
29.21
Jogyakarta
35.61
34.52
33.84
30.43
32.54
Bali
67.06
49.40
53.96
43.14
29.73
Rata-rata
45.58
33.30
36.17
34.38
25.78
11
Statistik Pelayanan Perjalanan Statistik pelayanan perjalanan adalah statistik yang mengandung informasi mengenai tentang pelayanan perjalanan wisata. Statistik ini meliputi statistik biro perjalanan, paket perjalanan (tour-wholesalers), perusahaan incentive travel dan reception services. Dalam kaitan ini, statistik akan berperan dalam memperkirakan jenis-jenis paket wisata yang diminati oleh wisatawan.
Contoh statistik
pelayanan perjalanan ini antara lain: banyaknya perusahaan penyelenggara perjalanan, travel biro, pemandu wisata, porter, paket wisata dan sebagainya. Statistik Transportasi Berapa banyak sarana dan prasarana angkutan yang tersedia untuk mobilisasi wisatawan seperti mobil/bis, pesawat udara, kereta api, kapal pesiar dan sepeda. Data ini sangat diperlukan supaya dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata. Statistik Daerah Tujuan dan Atraksi Wisata Statistik daerah tujuan dan atraksi wisata adalah statistik yang memuat data tentang daerah tujuan dan atraksi wisata. Data ini antara lain memuat informasi tentang jumlah dan karekteristik daerah tujuan wisata, jumlah dan jenis atraksi wisata, statistik perkembangan jumlah dan kualitas taman-taman negara, tempat perkemahan (camping ground), ruang konser, teater dan lain-lain. Selain itu statistik ini dapat memuat informasi tentang taman-taman bertema, seperti data terhadap pengunjung Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Museum-museum, agrowisata, hutan lindung, keajaiban alam, kegiatan seni dan budaya dan lain sebagain...