SYARAT-SYARAT MENJADI GURU PDF

Title SYARAT-SYARAT MENJADI GURU
Pages 15
File Size 502.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 568
Total Views 663

Summary

SYARAT-SYARAT MENJADI GURU Disusun Oleh Kelompok 2 PAI 3/ semester V 1. Dewi Esri Lestari (0301173519) 2. Hilda Sri Rezki Sormin (0301172442) 3. Masniari Siregar (0301171265) 4. Siti Sahara Sipahutar (0301172438) BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan Guru adalah suatu profesi yang membutuhkan dua pendeka...


Description

SYARAT-SYARAT MENJADI GURU

Disusun Oleh Kelompok 2 PAI 3/ semester V 1. Dewi Esri Lestari (0301173519) 2. Hilda Sri Rezki Sormin (0301172442) 3. Masniari Siregar (0301171265) 4. Siti Sahara Sipahutar (0301172438)

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan Guru adalah suatu profesi yang membutuhkan dua pendekatan. Pertama pendekatan formal dan yang kedua pendekatan subtansial. Dilihat dengan pendekatan formal, guru tidak lepas dari suatu profesinya yang identik dengan peraturan perundang-undang tentang pendidikan serta dalam ranah institusional maka guru lekat dengan lembaga pendidikan atau sekolah tempat menjalankan suatu profesi tersebut. Sedangkan dengan pendekatan substansial siapapun dapat disebut guru dengan syarat ia melakukan proses pendidikan atau pengajaran baik dilembaga pendidikan atau pun di luar institusi pendidikan formal. Seorang Guru/Pendidik

bertanggungjawab terhadap

perkembangan peserta

didiknya

untuk

mengembangkan bakat dan potensi diri yang dimiliki oleh si peserta didik supaya menjadi insan kamil yang taat kepada aturan Allah dan menjadi khalifah di muka bumi guna untuk menjalakan tugas dan fungsinya yang sebagaimana telah diamanahkan kepadanya. Dalam aktivitas pendidikan, guru memegang peranan penting dalam proses kemajuan pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas yang diemban guru ada syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki seorang guru agar peran dari guru tersebut dapat terjalankan dengan baik.

1

Maka, dalam makalah ini lebih berfokus pada syarat-syarat yang harus dimiliki seseorang yang akan menjadi guru.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian guru Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

1

Al-Ghazali memakai istilah pendidik dengan berbagai kata sepertial-Muallimin (guru), alMudarris (pengajar), al-Muaddib (pendidik) dan al-Walid (orang tua). Kata pendidik berasal dari kata dasar didik, artinya memelihara dan merawat agar seseorang itu mempunyai ilmu pengetahuan tentang sopan santun, akal budi, akhlak dan sebagainya. Dengan menambahkan awalan pe hingga menjadi pendidik, yang artinya orang yang mendidik. 2 Guru atau pendidik merupakan orang tua kedua yang harus dihormati dan dimuliakan setelah orang tua kita. Mereka menggantikan peran orang tua kita dalam mendidik ketika berada di lembaga pendidikan. Sehingga ada pepatah mengatakan, “Orang tua adalah guruku di rumah dan Guruku adalah orang tuaku di sekolah.” Dengan demikian, kita harus selalu menghargai dan memuliakan para guru (pendidik) seperti halnya kita memuliakan orang tua kita sendiri. Dalam pandangan Zakiah Daradjat, guru adalah pendidik profesional, oleh karena itu secara implist telah merelakan dirinya membantu menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang juga kewajiban orang tua. Karena sama-sama berkaitan dengan tanggung jawab, persoalan pendidikan harus dijhalankan dengan penuh perhatian. Falsafah Jawa Guru diartikan sebagai sosok tauladan yang harus di “gugu lan ditiru”. Dalam konteks falsafah jawa ini guru dianggap sebagai pribadi yang tidak hanya bertugas mendidik dan mentransformasi pengetahuan di dalam kelas saja, melainkan lebih dari itu Guru dianggap sebagai sumber informasi bagi perkembangan kemajuan masyarakat ke arah yang

1

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

2

Syafaruddin, Dkk, Sosiologi Pendidikan (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 118.

2

lebih baik. Dengan demikian tugas dn fungsi guru tidak hanya terbatas di dalam kelas saja melainkan jauh lebih kompleks dan dalam makna yang lebih luas. Oleh karena itu dalam msyarakat jawa seorang guru dituntut pandai dan mampu menjadi ujung tombak dalam setiap aspek perkembangan masyarakat (multi talent). Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang serta mempunyai tanggung jawab untuk membimbing serta membina murid. Latar belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu tertentu. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan bisa mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Namun, karena tidak sedikit guru yang diperlukan di madrasah maka latar belakang pendidikan seringkali tidak begitu dipedulikan. Sebagai suatu profesi, pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, harus merebut kepercayaan publik (public trust) melalui peningkatan kualitas guru dan kualitas layanan pendidikan dan pembelajaran. Public trust menjadi faktor kunci bagi mengokohkan identitas profesi. Seiring dengan upayatersebut, sebagai suatu profesi, guru harus selalu meningkatkan dirinya dan pelayanannya sesuai tuntutan perkembangan zaman. 3

2. Syarat-Syarat Menjadi Guru Untuk melakukan peranan dan tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. A. Persyaratan administratif Administrasi menurut KKBI adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi, usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah, kegitan kantor dan tata usaha. Persyaratan administarsi guru secara umum yaitu: 1. Seseorang yang ingin menjadi guru harus jelas status kewarganegaraannya (Warga Negara Indonesia atau Asing). 3

Yosep Aspat Alamsyah, “Expert Teacher (Membedah Syarat-Syarat Untuk Menjadi Guru Ahli atau

Expert Teacher )” , dalam Jurnal, Vol. III, No. 1, Tahun 2016, h. 26-27.

3

2. Berkelakuan baik, Budi pekerti sangat penting baik dalam proses pembentukan watak para murid. Sehingga guru harus menjadi suritauladan karena anak-anak bersifat suka meniru. Dilihat dari tujuan pendidikan Islam ialah membentuk akhlak baik pada anak i dan ini hanya dapat terjadi bila gurunya berakhlak baik pula. Yang dimaksud dengan akhlak yang baik dalam ilmu pendidikan islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran islam, seperti yang dicontohkan oleh pendidik utama, Nabi Muhammad saw 4. 3. Mengajukan permohonan untuk menjadi seorang guru. 4. Umur (Sekurang-kurangnya 18 Tahun).Tugas mendidik merupakan tugas yang sangat penting karena menyangkut perkembangan seseorang. Oleh kerena itu, tugas tersebut harus dilakukan secara bertanggung jawab. Kondisi tersebut hanya dapat dilakukan oleh seorang yang telah dewasa. Dalam konteks Indonesia, seseorang dianggap dewasa berada pada kisaran umur 18 tahun atau dia sudah menikah. Sedangkan menuntut ilmu pendidikan berumur 21 tahun bagi laki-laki dan 18 tahun bagi perempuan. Tetapi bagi pendidik asli yakni orang tua anak, tidak dibatasi umurnya bila mereka sudah memiliki anak, maka mereka boleh mendidik anaknya.

B. Persyaratan Teknis Teknis merupakan sebuah aturan, norma ataupun persyaratan yang umumnya dalam bentuk sebuah dokumen formal yangg menciptakan suatu kriteria, metode, proses dan praktik. 1.

Guru memiliki ijazah yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah dapat member wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu sekolah tertentu.Ijazah bukan semata-mata secarik kertas tetapi merupakan suatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunya ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan suatu jabatan. Guru pun harus mempunyai ijazah sebagai syarat dibolehkan untuk mengajar, kecuali dalam keadaan darurat. Tetapi dalam keadaan normal pemerannya adalah bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka semakin baik pada pendidikan, dan pada gilirannya makin tinggi pada derajat masyarakat.

4

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 41-42.

4

2.

Pendidikan guru yang disesuaikan dengan tingkatan lembaga pendidikan, jurusan, program studi, tempat mengajar, dan mata pelajaran yang diajarkan.

3.

Termapil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan. 5

C. Persyaratan Psikis Sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa jiwa kepemimpinan, konsekwen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian, bersifat pragmatis dan realistis, memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis, mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat membangun. D. Persyaratan Fisik Fisik dalam bahasa inggris “Body” adalah sebutan yang berarti sesuatu wujud dan dapat terlihat oleh kasat mata. Persyaratan fisik seorang guru antara lain: 1.

Harus sehat aspek jasmani, artinya berbadan sehat, tidak cacat tubuh yang dapat mengganggu pekerjaannya, tidak buta warna, bagus pendengarannya. kesehatan jasmani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena orang tidak akan dapat melaksankan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan. Misalanya saja seorang guru yang sedang terkena penyakit menular tentu saja akan membahayakan bagi peserta didiknya.

2.

Berpenampilan rapi, wangi, bersih dan berwibawa, termasuk bagaimana cara berpakaian seorang guru. karena disebabkan posisi guru termasuk trend center kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan untuk dilihat/diamati bahkan dinilai oleh para peserta didiknya. 6

5 6

Umar, Pengantar Profesi Keguruan, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2019), h. 14. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2007),

h. 126-127.

5

Menurut Oemar Hamalik yang dikutip bukunnya oleh Ngainun Naim ada beberapa persyaratan untuk menjadi seorang guru, yaitu: a. Harus memiliki bakat seorang guru b. Harus memiliki keahlian seorang guru c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi d. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas e. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan f. Guru adalah seorang warga Negara yang baik. 7

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI nomor 19 tahun 2005 Bab VI tentang standar pendidik dan tenanga kependidikan Pasal 28, syarat-syarat guru diantaranya: a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini. Kompetensi dalam Bahasa Inggris disebut competency, merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja yang dicapai setelah menyelesaikan suatu program pendidikan.8 Pengertian dasar kompetensi (competency) yaitu kemampuan atau kecakapan. 9 Menurut Echols dan Shadly “Kompetensi 7

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2011), h. 5.

8

J.B Situmorang dan Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, (Klaten: Macanan Jaya

Cemerlang,2008), h. 17. 9

Jamil Suprihatiningkrum, Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.2014), h. 97.

6

adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar”. 10

1.

Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan teknis dalam menjalankan tugas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 11 Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam membantu, membimbing dan memimpin peserta didik. Selain itu, dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu: a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f)

Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. i)

Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 12

10 11 12

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), h.25 Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, h. 23. Imam Wahyudi, Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya,2012),h. 22.

7

2.

Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan wibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kepribadian guru sangat kuat pengaruhnya terhadap tugasnya sebagai pendidik. Kewibawaan guru ada dalam kepribadiannya. Sulit bagi guru mendidik peserta didik untuk disiplin kalau guru yang bersangkutan tidak disiplin. Peserta didik akan menggugu dan meniru gurunya sehingga apa yang dikatakan oleh guru seharusnya sama dengan tindakannya. Guru yang jujur dan tulus dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik berbeda dengan guru yang mengajar karena tidak ada pekerjaan lain. Peserta didik dengan mudah membaca hal tersebut.13 Menurut Permendiknas No.16/2007, Kemampuan dalam standar kompetensi ini mencakup lima kompetensi utama yakni: 14 a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia. b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Telah dipaparkan pula oleh Situmorang, bahwa seorang guru dalam pandangan pendidikan

Islam dapat disebut juga sebagai ulama, ialah orang yang menguasai dalam hal pengetahuan Islam. Terlepas dari perdebatan teoritik mengenai persamaan dan perbedaan ulama dengan guru, tetapi keduanya adalah orang yang ahli dalam hal dan pengetahuan agama Islam. Sebagaimana kepribadian ulama, maka kepribadian utama guru agama PendidikaN Agama Islam yang perlu dijadikan sikap dan sifat, antara lain sebagai berikut: a

Takwa kepada Allah.

b

Amanah dalam mengemban tugas. 13 14

Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, h. 21. Permendiknas No 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Guru.

8

3.

c

Adil dalam memutuskan.

d

Jujur dalam berbuat

e

Arif dan bijaksana dalam mendidik.

f

Mandiri.

g

Cinta pada profesi yang diambil. 15

Kompetensi Sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Selanjutnya pengertian lain, terdapat kriteria lain kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Dalam konteks ini seorang guru harus mampu: 16 a) Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi. b) Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. c) Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia. d) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Guru merupakan makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi sosial memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi juga pendidikan yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. dengan demikian guru diharapkan dapat memfungsikan dirinya sebagai makhluk sosial di masyarakat dan lingkungannya, sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta didik serta masyarakat sekitar.17

15 Dedi Sahputra Napitupulu, Kompetensi Kepribaian Guru PAI dalam Mengembangkan Ranah Afektif Siswa di MAN 2 Model Medan, Tazkia Vol. V, No. 2. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara. 2016. 16 Imam Wahyudi,Panduan Lengkap Uji Sertifikasi Guru, h. 25. 17

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, h. 175-176.

9

4.

Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.18 5.

Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.

Persyaratan menjadi guru diatas masih bersifat umum, jika ditarik dalam pendidikan Islam menurut pandangan Abudin nata terdapat tiga syarat bagi profesi seorang pendidik yaitu: a. Harus benar-benar menguasai (ahli) bidang ilmu pengetahuan yang diajarkannya. b. Harus mampu mengajarkan ilmu yang telah dimilikinya kepada siswa atau peserta didiknya (transfer of knowledge) c. Harus berpegang teguh kepada kode etik profesi, kode etik ini dimaksudkan agar memiliki akhlak yang mulia.

Zakia Drajadjat menjelaskan beberapa syarat menjadi guru yaitu: a.

Harus bertaqwa kepada Allah SWT;

b.

Harus berilmu;

c.

Sehat jasmani;

d.

Berkelakuan baik.

Secara parsial, Ramayulis telah, memetakan berbagai persyaratan guru berdasarkan berbagai perspektif, diantaranya: a. Syarat keagamaan; guru harus beragaman dan mengamalkan ajaran agamanya, karena selagi figur uswatun hasanah dalam pribadiny...


Similar Free PDFs