Pentingnya Etika Profesi Guru untuk Menjadi Tenaga Pendidik Profesional PDF

Title Pentingnya Etika Profesi Guru untuk Menjadi Tenaga Pendidik Profesional
Author D. Fitria Al Husaeni
Pages 23
File Size 2.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 59
Total Views 209

Summary

PENTINGNYA ETIKA PROFESI GURU UNTUK MENJADI TENAGA PENDIDIK PROFESIONAL Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi yang diampu oleh bapak Drs. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom. Dwi Fitria Al Husaeni 1903480 PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAH...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pentingnya Etika Profesi Guru untuk Menjadi Tenaga Pendidik Profesional Dwi Fitria Al Husaeni

Related papers ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN Lusi Tambunan

et ika profesi guru indonesia musdalifah yusuf Jawaban uas et ika profesi Desy Mamanya Fachri

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENTINGNYA ETIKA PROFESI GURU UNTUK MENJADI TENAGA PENDIDIK PROFESIONAL Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi yang diampu oleh bapak Drs. H. Enjang Ali Nurdin, M. Kom.

Dwi Fitria Al Husaeni 1903480

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Pentingnya Etika Profesi Keguruan" tepat pada waktunya sesuai dengan apa yang sudah dijadwalkan. Makalah ini membahas mengenai beberapa pokok pengetahuan tentang etika profesi keguruan baik itu pengertian, tujuan, rumusan, dan pentingnya etika profesi. Saya menyadari betul bahwa sebagai manusia biasa pasti tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Saya menyadari pula makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Sehingga, saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan, ilmu dan pengetahuan mengenai etika profesi guru. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya khususnya para calon guru diseluruh Indonesia.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Cimahi, 27 Mei 2021 Penulis,

Dwi Fitria Al Husaeni

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2 1.3. Tujuan ........................................................................................................... 2 1.4. Manfaat ......................................................................................................... 2 BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 3 2.1 Pengertian Etika, Profesi, dan Guru .............................................................. 3 2.1.1 Pengertian Etika ...................................................................................... 3 2.1.2 Pengertian Profesi ................................................................................... 4 2.1.3 Pengertian Guru ...................................................................................... 5 2.2 Tujuan Kode Etik .......................................................................................... 6 2.3 Kode Etik Profesi Keguruan .......................................................................... 7 2.3.1 Pengertian Kode Etik Guru ..................................................................... 7 2.3.2 Isi Kode Etik Guru .................................................................................. 7 2.3.3 Fungsi Kode Etik Guru ........................................................................... 8 2.3.4 Sumber Kode Etik Guru ......................................................................... 8 2.4 Kode Etik Guru Pada Peraturan Perundang-Undangan................................. 9 2.5 Rumusan Kode Etik Guru Indonesia ............................................................. 9 2.6 Pentingnya Kode Etik Profesi Keguruan ..................................................... 10 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 11 BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 18 4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18 4.2 Saran ............................................................................................................ 18 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam mengantarkan suatu bangsa pada satu tujuan mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa dan meningkatkan taraf kebudayaan bangsa tersebut. Pentingnya pendidikan akan menentukan nasib suatu bangsa pada suatu waktu yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk kemajuan pembangunan maupun penghidupan suatu bangsa. Profesi adalah suatu pekerjaan dimana dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Ciri-ciri atau kriteria suatu profesi ialah adanya kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota berserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut. Guru memiliki kode etik karena guru merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1). Guru sebagai tenaga pendidik profesional haruslah memenuhi bebeberapa persyaratan kompetensi dan juga keahlian untuk dapat menjalankan tugas serta kewenangannya secara profesional. Namun, pada kenyataan dapat dikatakan masih sangat jauh dari apa yang diharapkan dan direncanakan. Permasalahan ini masih ditambah dengan adanya berbagai tantangan dalam dunia pendidikan khususnya para tenaga pendidik di era globalisasi dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti saat ini. Banyak guru yang masih belum mengetahui sikap dan tindakan yang harus dia lakukan ketika menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga, menunjukan bahwa masih sedikit guru yang mengerti tentang kode etik profesi seorang guru. Hal ini pula lah yang menunjukan masih rendahnya tingkat profesionalitas seorang guru. Guru sudah seharusnya memiliki kompetensi yang memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan tugas membimbing, membina, dan mengarahkan peserta didik dalam menumbuhkan motivasi belajar, memiliki kepribadian dan budi pekerti luhur yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Guru memiliki tugas

1

yang sangat mulia, setiap tugas tersebut mesti dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan mengharuskan seorang guru mengembangkan pengalaman dan pengetahuan, demi meningkatnya kualitas ilmu pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. Guru dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi teknologi, karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi peserta didik. Oleh karena itu, pentingnya seorang guru untuk memiliki dan mempelajari etika profesi seorang guru demi kelancaran setiap pembelajaran yang dilakukan. Makalah ini pula lah yang akan menunjukan beberapa pokok bahasan utama mengenai etika profesi keguruan.

1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian Etika, Profesi, dan Guru? 1.2.2 Apa Tujuan dari Kode Etik? 1.2.3 Bagaimana Kode Etik profesi seorang guru? 1.2.4 Bagaimana Kode Etik Guru pada Peraturan Perundang-Undangan? 1.2.5 Apa Rumusan Kode Etik Guru Indonesia? 1.2.6 Seberapa pentingkah kode etik profesi dimiliki oleh seorang guru?

1.3. Tujuan 1.3.1 Mengetahui pengertian etika, profesi, dan guru. 1.3.2 Mengetahui tujuan kode etik. 1.3.3 Mengetahui kode etik profesi seorang guru. 1.3.4 Mengetahui kode etik guru pada peraturan perundang-undangan. 1.3.5 Mengetahui rumusan kode etik guru indonesia. 1.3.6 Mengetahui penting nya kode etik profesi harus dimiliki oleh seorang guru.

1.4. Manfaat Manfaat disusun nya makalah ini yaitu untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang Etika Profesi Guru.

2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Etika, Profesi, dan Guru 2.1.1 Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (kata tunggal) yang artinya: tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya yaitu ta, etha, yang berarti adat istiadat. Kata etika sama pengertianya dengan kata moral. Moral berasal dari kata latin: Mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara hidup (Nata, 2012). Menurut Bertens ada dua pengertian etika yaitu etika sebagai praktis dan etika sebagai refleksi. Sebagai praktis, etika berarti nilai- nilai dan norma- norma moral yang baik yang dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika sebagai praktis sama artinya dengan moral atau moralitas yaitu sesuatu yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan, pantas dilakukan, dan sebagainya. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral (Bertendz, 2007). Perkembangan pengertian etika tidak lepas dari substansinya bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan mengenai masalah perbuatan juga tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana yang jahat. Istilah lain dari etika, yaitu moral, asusila, budi pekerti, akhlak. Etika merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa arab disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama (Alfan, 2011). Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu, etika adalah suatu studi mengenai perbuatan yang sah dan benar dan moral yang dilakukan seseorang (Ya’kub, 1993). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Sehingga, dari beberapa penjelasan di atas dapat di katakana bahwa etika adalah sebuah aturan mengenai sikap manusia yang mengajarkan tentang apa yang baik dan yang buruh serta yang hak dan juga mana yang berupa kewajiban moral ketika hidup di masyarakat.

3

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia: 1)

Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.

2)

Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika secara umum dapat dibagi menjadi:

a)

Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teoriteori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.

b)

Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian: a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

2.1.2

Pengertian Profesi

Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan. Professional artinya orang yang ahli atau tenaga ahli. Professionalism artinya sifat professional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah profesionalisasi ditemukan sebagai berikut: Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah (1) bersangkutan dengan profesi, (2) memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya dan (3) mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Profesionalisasi adalah proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi professional.

4

Secara leksikal, perkataan profesi itu ternyata mengandung berbagai makna dan pengertian. Pertama, profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan (to profess means to trust), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas sesuatu kebenaran (ajaran agama) atau kredibilitas seseorang (Hornby, 1962). Kedua, profesi itu dapat pula menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu (a particular business, Hornby, 1962). Webster’s New World Dictionary menunjukkan lebih lanjut bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi (kepada pengembannya) dalam liberal arts atau science, dan biasanya meliputi pekerjaan mental dan bukan pekerjaan manual, seperti mengajar, keinsinyuran, mengarang, dan sebagainya; terutama kedokteran, hukum dan teknologi. Good’s Dictionary of Education lebih menegaskan lagi bahwa profesi itu merupakan suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi (kepada pengembannya) dan diatur oleh suatu kode etika khusus (Hernawan & Dewi). Menurut Peter Jarvis (1983:21) profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya iyalah untuk menyediakan pelayanan keterampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu. Dedi Supriyadi (1998:95) mengatakan bahwa profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan kepada profesi. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan profesi merupakan suatu pekerjaan atau jabatan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan akan suatu keahlian serta keyakinan dan kepercayaan seseorang yang dilakukan dengan tanggung jawab serta kesetiaan kepada profesi yang dimiliki.

2.1.3

Pengertian Guru

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat merupakan orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau, di mushola, di rumah, dan lain sebagainya (Heriyansyah, 2018).

5

Menurut N.A. Ametambun dan Djamarah (1994:33), guru adalah semua orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus, pekerjaannya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Orang yang pandai berbicara sekalipun belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai benar seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pegetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.

2.2 Tujuan Kode Etik Tujuan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan kode etik adalah sebagai berikut: a)

Untuk Menjunjung Tinggi Martabat Profesi Dalam hal ini yang dijaga adalah “image” dari pihak luar atau masyarakat agar jangan sampai “orang luar” memandang rendah atau “remeh” profesi tersebut. Oleh karena itu setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk yang dapat mencemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga mendapat nama atau disebut “kode kehormatan”.

b)

Untuk Menjaga dan Memelihara Kesejahteraan para Anggotanya Yang dimaksud kesejahteraan disini ialah berupa kesejahteraan berupa materill dan spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materill para anggota profesi, kode etik umumnya mengadakan larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimun bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa-siapa yang mengadakan tarif I bawah minimum akan dianggap tercela karena tidak patut, merugikan terhadap rekan-rekan profesinya.

6

c)

Untuk Meningkatkan Pengabdian para Anggota Profesi Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian generasi tertentu, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugas profesinya.

d)

Untuk Meningkatkan Mutu Profesi Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik juga memuat norma-norma tentang anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha meningkatkan mutu para anggotanya sesuai dengan bidang pengabdiannya.

e)

Untuk Meningkatkan Mutu Organisasi Profesi Kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi. Tujuan suatau profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi

martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meningkatka mutu profesi serta untuk meningkatkan organisasi profesi (dosenpendidikan, 2021).

2.3 Kode Etik Profesi Keguruan 2.3.1

Pengertian Kode Etik Guru

Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara. Pedoman tersebut diharapkan nantinya bisa membedakan perilaku baik atau buruk seorang guru, memilah-milah mana saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjalankan tugas sebagai seorang pendidik. Keberadaan kode etik ini bertujuan untuk menempatkan sosok guru sebagai pribadi yang terhormat, mulia, dan bermartabat.

2.3.2

Isi Kode Etik Guru

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.

7

2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru

memelihara

hubungan

profesi

semangat

kekeluargaan

dan

kesetiakawanan nasional. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi guru sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.

2.3.3

Fungsi Kode Etik Guru

Fungsi utama dari kode etik guru adalah menjadi seperangkat prinsip dan norma moral yang mendasari pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam kaitannya dengan peserta didik, orang tua/wali murid, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah berdasarkan nilai agama, pendidikan sosial, etika, dan kemanusiaan. 2.3.4

Sumber Kode Etik Guru

1. Nilai agama dan Pancasila. 2. Nilai kompetensi guru yang meliputi, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 3. Nilai jatidiri, harkat, dan martabat manusia, yang meliputi perkembangan

kesehatan jasmani, emosional, intelektual, spiritual, dan sosial.

8

2.4 Kode ...


Similar Free PDFs