SYSTEMS THINKING; MANAGING CHAOS and COMPLEXITY ; Prinsip-prinsip Sistem by Jamshid Gharajedaghi DOCX

Title SYSTEMS THINKING; MANAGING CHAOS and COMPLEXITY ; Prinsip-prinsip Sistem by Jamshid Gharajedaghi
Author Martina Pakpahan
Pages 1
File Size 29.6 KB
File Type DOCX
Total Downloads 800
Total Views 849

Summary

SYSTEMS THINKING; MANAGING CHAOS and COMPLEXITY ; Prinsip-prinsip Sistem by Jamshid Gharajedaghi by Jamshid Gharajedaghi Bagian 1 (The Nature of the Beast) Ada lima prinsip sistem yang berinteraksi membentuk keseluruhan dan kelima prinsip ini merupakan ciri inti sistem sosial yang bersifat multinala...


Description

SYSTEMS THINKING; MANAGING CHAOS and COMPLEXITY ; Prinsip-prinsip Sistem by Jamshid Gharajedaghi by Jamshid Gharajedaghi Bagian 1 (The Nature of the Beast) Ada lima prinsip sistem yang berinteraksi membentuk keseluruhan dan kelima prinsip ini merupakan ciri inti sistem sssial yang bersiaat multinalar (multminded). Kelima prinsip itu adalah: keterbukaan (openness), kemanaaatan (purposefulness), elemen kebaruan (emergent propertes), dan wawasan yang berlawanan dengan intuisi (counterintuitieness). Keterbukaan (Openness) Perilaku liiing system hanya bisa dipahami dalam ksnteks interaksinya dengan lingkungan dimana dia berada. Sesungguhnya apapun hanya bisa dipahami dalam ksnteks hubungan relasisnal seperti ini. Misalnya, kajian-kajian serius tentang hakekat manusia, seperti kebebasan, naasu kekuasaan, kerinduan akan kebahagiaan, tidak akan bisa dipahami dengan baik bila dipelajari secara terpisah dan terlepas dari ksnteks sssial-budayanya. Segala sesuatu tergantung dan terkait dengan sesuatu yang lain. Akan tetapi sekalipun segala sesuatu tergantung pada yang lainnya, sesuatu itu tidaklah berada diluar pemahaman kita. Secara umum segala sesuatu itu bisa dikelsmpskkan menjadi dua kategsri: elemen- elemen yang bisa diksntrsl dan elemen-elemen yang tidak bisa diksntrsl. Dari kedua kategsri ini kita mendapatkan defnisi sperasisnal tentang ksnsep sistem, lingkungan (medium), dan batas (boundary) sistem. Jadi, sistem terdiri dari seperangkat variabel interaktia yang bisa "diksntrsl" sleh para pelaku yang terlibat. Medium terdiri dari variabel-variabel, yang sekalipun mempengaruhi perilaku/ kinerja sistem, tidak bisa diksntrsl slehnya. Boundary (batas) sistem adalah ksnstruksi subyektia yang dibuat/ dedifnisikan berdasarkan kepentingan, kemampuan dan atau stsritas pelaku yang terlibat. Variabel-variabel lingkungan yang tidak bisa diksntrsl tidak berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya. Terhadap variabel-variabel ini ada variabel-variabel yang kita bisa pengaruhi, dimana kita bisa membuat pengaruh tertentu terhadapnya. Dengan kata lain variabel-variabel yang bisa dipengaruhi tersebut berada dalam ranah pengaruh kita (the sphere of infuence). Apabila mengsntrsl berarti suatu tindakan dianggap perlu dan memadai (necessary and sufcient) sebagai syarat untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan, maka dalam mempengaruhi, peristiwa (event) tidak bisa terjadi hanya dengan tindakan kita saja. Kita disini hanya beraungsi sebagai co-producer. Kategsri variabel-variabel yang bisa dipengaruhi, berbeda dengan yang berada diluar pengaruh kita, membentuk ruang interaksi yang disebut lingkungan transaksi (transactonal eniironment). Ranah ini penting diaahami agar kita memiliki pemahaman yang baik akan perilaku sistem sssial. Yang ada dalam ranah ini adalah stakeholders penting dari sebuah sistem sssial: pelanggan, pemassk, pemilik, para bss, dan juga irsnisnya adalah para anggota sistem sssial itu sendiri. Dengan gambaran diatas perlahan-perlahan kita menyadari bahwa tidak banyak variable yang bisa kita...


Similar Free PDFs