TENSION PNEUMOTHORAK PDF

Title TENSION PNEUMOTHORAK
Author Fionna Pohan
Pages 41
File Size 864.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 48
Total Views 769

Summary

TENSION PNEUMOTHORAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA T.A. 2012-2013 Skenario Lembar 1 Seorang perempuan berusia 42 tahun, datang ke IGD RS Muhammadiyah Medan dengan keluhan sesak napas sejak tadi pagi yang tejadi secara mendadak sesudah ia mengangkat beban berat. Sesak na...


Description

TENSION PNEUMOTHORAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA T.A. 2012-2013

Skenario Lembar 1 Seorang perempuan berusia 42 tahun, datang ke IGD RS Muhammadiyah Medan dengan keluhan sesak napas sejak tadi pagi yang tejadi secara mendadak sesudah ia mengangkat beban berat. Sesak napas dirasakannya semakin memberat sehingga ia tidak bisa lagi berbaring. Lembar 2 Pasien juga mengeluhkan nyeri dada kanan, yang terasa seperti ditusuk. Selama ini pasien hanya mengalami batukbatuk dalam 1 bulan terakhir. Dari alloanamnese didapatkan setahun yang lalu ia pernah mengalami batuk darah dan didiagnosa dokter menderita TB Paru tetapi ia hanya minum obat selama 3 bulan dan putus berobat. Riwayat merokok (-), suami merokok (+) 20 batang rokok per hari jenis kretek. Pekerjaan suami supir angkot.

Lembar 3 Vital Sign, Sens :CM,TD :140/90 mmHg,Nadi 110 x/I, FP:40 x/I Suhu:36,80C. Pemeriksaan fisik Umum:gelisah, berkeringat,berbicara pendek-pendek Thoraks: Inspeksi: ketinggalan bernapas pada dada kanan;retraksi iga (+),palpasi:SF kanan menghilang;perkusi:hipersonor pada paru kanan;auskultasi:suara napas menghilang pada paru kanan. Pemeriksaan penunjang Hasil foto toraks PA: tampak hemitoraks kanan hiperlusen dengan corakan paru menghilang yang disertai gambaran pleural line, dan mediastinum terdorong ke hemitoraks kiri,CTR dalam batas normal.EKG tidak bisa dilakukan;AGDA pH:7,30;PaCo2:46mmHg;paO2:55mmHg;HCO3:24;BE:2,5;SaO2 94%;leukosit:8000/mm3;Hb:11 gr%

We Don’t Know • Hubungan penyakit tuberkulosis Paru dengan pneumothoraks

Hubungan penyakit TB Paru dengan Pneumotoraks Pneumothoraks terjadi secara spontan tanpa didahului oleh kecelakaan atau trauma seringkali didapatkan penyakit dasar berupa : 1. Tuberkulosis paru yang prosesnya sudah lama, dengan multiple cavety, fibrosis, emfisema, TB milier 2. Bronkitis kronis dengan kekambuhan akut 3. Emfisema 4. Asma bronkiale yang kronis mengalami serangan batuk; influenza 5. Kanker paru

Penyebab tersering pneumothoraks ialah adanya valve mechanism distal dari bronkial yang mengalami keradangan atau adanya jaringan parut. Apabila alveoli melebar akibar peradangan ataupun robek dan tekanan didalam alveol meningkat maka udara masuk dengan mudah menuju kejaringan peribronkovaskular sehingga menyebabkan penumothoraks.

We Don’t Know • Nilai normal pada AGDA skenario! AGDA

NILAI PADA SKENARIO NILAI NORMAL

pH

7,30

7,35-7,45

paO2

55

Arterial 80-105 mmHg Alveolar 90-115 mmHg

paCO2

46

Arterial 38-44 mmHg Alveolar 38-44 mmHg

Be

+2

-2,5 - +2,5

HCO3

24

22-26

SaO2

94%

>95% atau 100%

Leukosit

8000/mm3

4500-1000/mm3

Hb

11 gr%

Pria :13,5-18,0 gr/dl Wanita :12,0-16,0 gr/dl

Learning Issue • • • • •

DEFENISI DAN ETIOLOGI PATOFISIOLOGI TANDA DAN GEJALA FAKTOR RESIKO CARA MENEGAKKAN DIAGNOSA,DIAGNOSA BANDING • PENATALAKSANAAN • KOMPLIKASI DAN PROGNOSA

DEFENISI DAN ETIOLOGI

Defenisi • Kolaps paru/pneumotoraks(pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam rongga pleura, Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.

Etiologi •

Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya: A.pneumotoraks spontan a.pneumotoraks primer: terjadi tanpa disertai penyakit paru yang mendasarinya. b.pneumotoraks sekunder: merupakan komplikasi dari penyakit paru yang mendahuluinya. B.Pneumotoraks traumatik terjadi akibat cedera traumatik pada dada.traumanya bisa bersifat menembus(luka usuk,peluru,) atau tumpul(benturan pada kecelakaan bermotor). Pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu(misal torakosentesis)

• C.pneumotoraks karena tekanan terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps.tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara efektif sehingga terjadi syok.

Klasifikasi • Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara,supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga dada.pneumotoraks dapat terjadi secara spontan dan traumatik • Pneumotraks spontan terbagi menjadi dua: 1. pneumotoraks spontan pneumotoraks spontan primer: terjadi tanpa disertai penyakit paru yang mendasarinya. pneumotoraks spontan sekunder: merupakan komplikasi dari penyakit paru yang mendahuluinya

• pneumotoraks traumatik berdasarkan kejadian: 1.pneumotoraks traumatik non iatrogenik 2.pneumotoraks traumatik iatrogenik

Pneumotorak berdasarkan fistulanya:  pneumotoraks tertutup: tekanan udara di rongga pleura sedikit lebih tinggi di bandingkan tekanan pleura pada sisi hemitoraks kontra lateral tetapi tekanan masih lebih rendah dari tekanan atmosfer.  pneumotoraks terbuka: terjadi karena luka terbuka pada dinding dada,sehingga pada saat inspirasi udara dapat keluar melalui luka tersebut

 tension pneumotoraks: terjadi karena mekanisme chek valve yaitu pada saat inspirasi udara masuk kerongga pleura,tetapi pada saat ekspirasi udara dari rongga pleura tidak dapat keluar.

PATOFISIOLOGI

Tension pneumotoraks terjadi ketika udara dalam rongga pleura memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada udara dalam paru sebelahnya.

Udara memasuki rongga pleura dari tempat ruptur pleura yang bekerja seperti katup satu arah. Udara dapat memasuki rongga pleura pada saat inspirasi tetapi tidak bisa keluar lagi karena tempat ruptur tersebut akan menutup pada saat ekspirasi.

• Pada saat inspirasi akan terdapat lebih banyak udara lagi yang masuk dan tekanan udara mulai melampaui tekanan barometrik. • Peningkatan tekanan udara akan mendorong paru yang dalam keadaan recoiling sehingga terjadi atelektasis kompresi.

• Udara juga menekan mediastinum sehingga terjadi kompresi serta pergeseran jantung dan pembuluh darah besar. Udara tidak bisa keluar dan tekanan yang semakin meningkat akibat penumpukan udara ini menyebabkan kolaps paru.

• Ketika udara terus menumpuk dan tekanan intrapleura terus meningkat, mediastinum akan tergeser dari sisi yang terkena dan aliran balik vena menurun. • Keadaan ini mendorong jantung, trakea, esofagus dan pembuluh darah besar berpindah ke sisi yang sehat sehingga terjadi penekanan pada jantung serta paru ke sisi kontralateral yang sehat.

(Kowalak, Jennifer P. dkk ; Buku Ajar Patofisiologi : “SISTEM PERNAPASANPNEUMOTHORAKS : BAB.7-Hal.253 : EGC-Jakarta, 2011)

TANDA DAN GEJALA KLINIS

 Gejalanya pneumotoraks adalah: Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk - Sesak nafas - Dada terasa sempit - Mudah lelah - Denyut jantung yang cepat - Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.

 Gejala-gejala tersebut mungkin timbul pada saat istirahat atau tidur.  Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: - Cemas, stres, tegang - Tekanan darah rendah (hipotensi) - nafas berat, status mental berubah dan hiperkapnia.  Tanda-tanda terdiri dari penyimpang atau deviasi trakea menjauhi bagian atau sisi paru yang menglami tension, dada mengalami hiperekspansi, peningkatan nada perkusi dan situasi hiperekspansi yang pergerakan sedikit pada respirasi.

FAKTOR RESIKO

• • • • • • • • •

Usia Jenis kelamin merokok Anak dengan fibrosis kistic Pembentukan infeksi paru,spt pneumonia akibat pneumo cistic cranii yang berhubunga dengan infeksi HIV Penderita dengan syndrom Penderita skleroderma Penderita dengan syndrom entres-danlos Penderita dengan ankilosis spondilitis

CARA MENEGAKKAN DIAGNOSA DAN DD

Gejala klinis Pneumotoraks Ventil :keluhan subyektif SESAK NAPAS BERAT KERINGAT DINGIN TAKIKARDI SIANOTIK DISORIENTASI

GELISAH

Pemeriksaan Fisik ;   





Gerakan dinding dada asimetris / tertinggal pada daerah pneumotoraks, Fremitus suara melemah, Perkusi hipersonor, Deviasi mediastinum kontralateral, Auskultasi vesikuler menghilang.

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

   

FOTO TORAKS PA : - pleural line / garis pleura (+) - hiperlusens - jantung dan mediastinum terdorong ke arah paru sehat - diafragma terdorong ke bawah ANALISA GAS DARAH PEMRIKSAAN COMPUTED TOMOGRAFI(CT-scan) PEMERIKSAAN ENDOSKOPI(torakostomi),pemeriksaan enoskopi ini dibagi menjadi 4 derajat: DERAJAT I DERAJAT II DERAJAT III DERAJAT IV

DIAGNOSA BANDING

INFARK MIOKARD

EMBOLI PARU

PHENEUMONIA

PENATALAKSANAAN

• Umum tindakan dekompresi yaitu membuat hubungan rongga pleura dengan udara luar,ada beberapa cara: a.Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk kerongga pleura, sehingga tekanan udara positif akan keluar melalui jarum tersebut. b.Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil: 1.jarum infuset ditusukkan kedinding dada sampai masuk ke rongga pleura. 2.abbocath: jarum abbocath no 14 ditusukkan ke rongga pleura dan setelah madrin dicabut,dihubungkan dengan infus set 3.WSD: pupa khusus yang steril dimasukkan kerongga pleura.

• Spesifik Britis Thoracic Society and American Collage Of Chest Physician telah memberikan rekomendasi penanganan pneumotoraks dengan prinsip: - Observasi denganpemberian ditambahkan oksigen - Aspirasi sederhana denga jarum dan pemasangan tube torakostomi dengan atau tanpa pleurodosis - Torakoskopi dengan pleurodosis dan penanganan terhadap adanya bleb atau bula - torakotomi

• Observasi + oksigen a.jika luas pneumotoraks < 15% dari hemitoraks b.fistula dari alveoli ke rongga pleura telah menutup,udara perlahan akan di resorbsi (1,25%/hari) c.laju resorbsi akan meningkat dengan di + oksigen d.observasi dilakukan dengan beberapa hari dengan foto dada serial setiap 12-24 jam selama 2 hari dengan atau tanpa dirawat di RS

• Aspirasi dengan jarum dan tube torakostomi a.jika luas pneumotoraks > 15% mengeluarkan udara dari rongga pleura b.dengaan cara: - menusuk jarum melalui dinding dada sampai rongga pleura - Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil,yaitu:*jarum infus *jarum abbocath 14 *WSD (water sealed drainage)

KOMPLIKASI DAN PROGNOSA

KOMPLIKASI: Pheneumothoraks tension terjadi pada 35% pasien pheneumothoraks.dan dapat mengakibatkan:

Kegagalan respirasi

Piopheneumoth oraks

Henti jantung dan paru

Hidropheneumoth oraks

Dan bisa menyebabkan kematian

PROGNOSA • Hasil dari pneumothorax tergantung pada luasnya dan tipe dari pneumothorax. Spontaneous pneumothorax akan umumnya hilang dengan sendirinya tanpa perawatan. Secondary pneumothorax yang berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya, bahkan ketika kecil, adalah jauh lebih serius dan membawa angka kematian sebesar 15%. Secondary pneumothorax memerlukan perawatan darurat dan segera. Mempunyai satu pneumothorax meningkatkan risiko mengembangkan kondisi ini kembali. Angka kekambuhan untuk keduanya primary dan secondary pneumothorax adalah kira-kira 40%; kebanyakan kekambuhan terjadi dalam waktu 1,5 sampai 2 tahun

REFERENSI • • • •



Hood Alsagaff,Abdul Mukty.2008.Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.Surabaya:Airlangga University Press. Jeremy P.T,dkk.2008. At a Glance SISTEM RESPIRASI.Jakarta:Penerbit Erlangga. Aru W.Sudoyo,dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid III.Ed V.Jakarta:Interna Publishing. Andi Renny Amita.2012.Referat Pneumothorax. Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik bagian radiologi fakultas kedokteran universitas muhammadiyah makassar 2012. Kowalak, Jennifer P. dkk ; Buku Ajar Patofisiologi : “SISTEM PERNAPASAN-PNEUMOTHORAKS : BAB.7-Hal.253 : EGC-Jakarta, 2011...


Similar Free PDFs