toyota\'s european operating exposure - kelompok 3 copy PDF

Title toyota\'s european operating exposure - kelompok 3 copy
Author Arvia Clarissa
Course Multinational Finance
Institution Universitas Indonesia
Pages 2
File Size 122.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 25
Total Views 125

Summary

1 MINI CASE – Toyota’s European Operating Exposure RANGKUMAN STUDI KASUS: TOYOTA’S EUROPEAN OPERATING EXPOSURE Pada awal tahun 2002, Toyota Eropa mengalami kerugian yang besar. Kerugian ini disebabkan oleh currency exposure dari kedua belah pihak yaitu Jepang dan Eropa. Euro mengalami pelemahan terh...


Description

1

MINI CASE – Toyota’s European Operating Exposure

RANGKUMAN STUDI KASUS: TOYOTA’S EUROPEAN OPERATING EXPOSURE Pada awal tahun 2002, Toyota Eropa mengalami kerugian yang besar. Kerugian ini disebabkan oleh currency exposure dari kedua belah pihak yaitu Jepang dan Eropa. Euro mengalami pelemahan terhadap mata uang Jepang dan mata uang UK yang menyebabkan biaya pokok dari pembuatan mobil membesar. Hal ini disebabkan oleh pembuatan mobil untuk penjualan di Eropa masih sebagian besar dilakukan di Jepang dan sebagian di UK, sehingga pengaruh perubahan mata uang berpengaruh sangat besar. Selain itu, Toyota sendiri tidak bisa melakukan banyak hal pada harga jual karena untuk bertahan tetap kompetitif di pasar Eropa, Toyota harus mempertahankan yang ada. Kedua hal (harga dan biaya) tersebut membuat margin dari penjualan semakin kecil. Manajemen dari Toyota sendiri tidak diam saja dalam menangani masalah yang menyebabkan kerugian ini. Mereka membuat inisiatif untuk membuat pabrik lagi di Eropa (France). Walaupun dari sisi akuntansi menunjukkan angka yang rugi, tetapi Toyota tetap memperbesar kapasitas pembuatan mobil untuk Eropa. Toyota melakukan hal tersebut karena salah satu produknya Yaris terjual laris di Eropa. Mr. Shuhei sebagai President dari Toyota Europe Manufacturing (TMEM) akan terus berusaha untuk meminimalisir impor dari Jepang agar dapat menghindari semakin lemahnya mata uang Euro dan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dari TMEM sendiri.

MINI-CASE QUESTIONS AND ANSWERS 1. Why do you think Toyota waited so long to move much of its manufacturing for European sales to Europe? Toyota menunggu lama untuk memindahkan pabriknya ke Eropa dikarenakan sebelumnya Eropa mata uangnya kuat dibandingkan dengan Jepang. Akan tetapi, pelemahan mata uang Euro terhadap Yen pada tahun 2001 membuat keuntungan dari Toyota sedikit. Hal tersebut dikarenakan oleh biaya yang semakin besar (karena terkena perubahan mata uang Euro terhadap Yen), dan Toyota harus mempertahankan harga jualnya apabila ingin tetap kompetitif di pasar Eropa. Selain itu, Toyota juga sedang mengalami kerugian yang sangat besar di pasar Eropa. Hal ini juga menyebabkan Toyota berfikir panjang untuk membuat pabrik baru di Eropa. Universitas Indonesia

2

Walaupun begitu, Toyota pada akhirnya tetap memindahkan pabriknya untuk pasar Eropa dari Jepang ke Eropa (France). Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengaruh penguatan Yen atau pelemahan Euro, dapat menyebabkan kerugian semakin dalam, jadi Toyota tetap memindahkan pabriknya. Di sisi lain, Toyota juga percaya bahwa produk Yarisnya dapat merambah pasar Eropa lebih besar lagi, sehingga dipercaya keputusan pemindahan tersebut akan membawa keuntungan pada Toyota.

2. If the British pound were to join the European Monetary Union would the problem be resolved? How likely do you think this is? Jika UK ikut serta dalam The European Monetary Union (EMU), hal ini hanya akan mengeliminasi currency risk antara UK dan Eropa, namun tidak dengan Jepang dan Eropa. Menurut kami, UK tidak akan memilih untuk ikut serta dalam EMU, setidaknya dalam waktu dekat ini, karena dengan ikut serta menjadi anggota EMU artinya UK menerima euro sebagai main currency sedangkan euro bukanlah mata uang yang paling kuat ketika menghadapi krisis dan dengan menerima euro sebagai main currency artinya mempersempit kebebasan UK dalam bertransaksi dengan pound / mata uang lain. 3. If you were Mr. Shuhei, how would you categorize your problems and solutions? What was a short-term problem? What was a long-term problem? 

Short term problem : Masalah mengenai pertukaran mata uang (pelemahan mata uang Euro terhadap Yen dan Poundsterling).



Long-term problem : Strategi manufaktur (penjualan pada Amerika Utara, 100 persen didukung oleh manufaktur lokal atau manufaktur berada di Amerika Utara, sedangkan di Eropa manufaktur tidak berada di Eropa, sehingga menyebabkan Eropa menghadapi biaya dan kerugian yang lebih tinggi.



Solutions : Melanjutkan penggunaan mata uang Yen (untuk biaya) sampai kondisi market stabil dan memindahkan manufaktur untuk pasar Eropa ke negara Eropa yang mana merupakan bagian dari EMU.

4. What measures would you recommend that Toyota Europe take to resolve the continuing operating losses? Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Toyota Europe untuk menyelesaikan kerugian operasional yang berkelanjutan adalah dengan melakukan peninjauan kembali atas pabrik manufaktur Toyota di Inggris mengingat stabilitas dan kuatnya mata uang Poundsterling terhadap Euro. Selain itu, rekomendasi yang dapat dilakukan adalah untuk memindahkan operasional dan struktur biaya Toyota ke European Monetary Union (EMU) dari mata uang Yen untuk menghindari kerugian operasional yang berkelanjutan.

Universitas Indonesia...


Similar Free PDFs