Kelompok 3 Implementasi Strategi PDF

Title Kelompok 3 Implementasi Strategi
Author Anonymous User
Course Manajemen Stratejik
Institution Universitas Udayana
Pages 13
File Size 435 KB
File Type PDF
Total Downloads 172
Total Views 456

Summary

MANAJEMEN STRATEGIKImplementasi Strategi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Luh Putu Wiagustini, S.,M.OLEH:Kelompok 3 Ida Ayu Widya Santika Dewi (1907521267) I Wayan Gede Aditya Kusuma (1907521275) Ni Made Dila Yuniari Mastuti (1907521278) I Made Bagas Adi Suputra (1907521280) I Made Agus Gita Wijaya Krisna...


Description

MANAJEMEN STRATEGIK Implementasi Strategi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Luh Putu Wiagustini, S.E.,M.Si.

OLEH: Kelompok 3

1. Ida Ayu Widya Santika Dewi (1907521267) 2. I Wayan Gede Aditya Kusuma (1907521275) 3. Ni Made Dila Yuniari Mastuti(1907521278) 4. I Made Bagas Adi Suputra (1907521280) 5. I Made Agus Gita Wijaya Krisna (1907521282) 6. Ketut Alit Amerta (1907521283)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2020

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Setelah memilih strategi, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan strategi yang

terpilih.

Proses

manajemen

strategik

belum

dapat

dikatakan

selesai

ketika perusahaan memutuskan strategi apa yang akan ditempuh. Perusahaan masih harus melaksanakan rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategik. Kita harus selalu ingat bahwa sebaik apapun rumusan strategi, hanya akan menjadi masalah jika tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal, selain harus mampu merumuskan strategi, perusahaan juga harus mampu mengimplementasikan strategi tersebut secara efektif. Bahkan, rumusan strategi yang sempurna sekalipun hanya akan memberikan kontribusi yang minim bagi pencapaian tujuan perusahaan jika tidak mampu diimplementasikan dengan baik. Implementasi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk dari pengimplementasiannya. Meskipun kebijakan-kebijakan spesifik menyediakan sarana penting yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar strategi berhasil, yakni strategi harus masuk ke dalam kehidupan perusahaan sehari-hari.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Strategi Kebijakan Fungsional Struktur yang paling luas digunakan adalah jenis fungsional atau tersentralisasi karena struktur ini yang paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif yang ada. Struktur fungsional (functional structure) mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis

seperti

produksi/operasi,

pemasaran,

keuangan/akuntansi,

penelitian

dan

pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Selain sederhana dan tidak mahal, struktur fungsional juga mendorong spesialisasi tenaga kerja, meningkatkan efisiensi talenta manajerial dan teknis, meminimalkan kebutuhan akan sistem pengendalian yang pelik, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat.

Beberapa kelemahan struktur fungsional antara lain spesialisasi yang berlebihan pada fungsi, meminimalkan peluang pengembangan karir, dan terkadang dicirikan oleh semangat kerja karyawan yang rendah, konflik lini atau staf, pendelegasian wewenang yang buruk, serta pengawasan akan produk dan pasar yang tidak memadai. Struktur fungsional seringkali memunculkan pemikiran jangka pendek dan sempit yang bisa membuat perusahaan tidak mampu mencapai apa yang terbaik baginya secara keseluruhan. Sebagai contoh, departemen litbang berusaha merancang produk dan komponen sedemikian rupa untuk mencapai desain teknis yang elegan, sementara departemen produksi mengingingkan produk yang sederhana sehingga dapat diproduksi secara lebih murah. Jadi, komunikasi seringkali tidak berjalan dengan baik dalam struktur fungsional. Kebanyakan perusahaan besar telah meninggalkan struktur fungsional dan lebih memilih desentralisasi dan akuntanbilitas yang lebih baik. Untuk lebih memahami peran strategi fungsional dalam proses manajemen strategik, strategi ini harus dibedakan dari strategi umum. Tiga hal yang membedakan strategi fungsional dari strategi umum, adalah : a. Cakupan waktu. Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatan-kegiatanyang akan dilakukan sekarang atau dalam waktu dekat. Strategi umum difokuskan pada sosok atau postur perusahaan tiga sampai lima tahun ke depan. b. Kespesifikan. Strategi fungsional lebih spesifik ketimbang strategi umum. Strategi umum memberikan arah secara umum. Strategi fungsional mengidentifikasi kegiatankegiatan spesifik yang akan dilaksanakan di setiap bidang fungsional dengan demikian menunjukkan kepada para manajer operasional bagaimana mereka diharapkan mencapai sasaran tahunan. c. Peserta dalam pengembangan strategi.

Dalam pengembangan strategi di tingkat

fungsional dan bisnis dilibatkan orang-orang yang berbeda. Strategi bisnis merupakan tanggung jawab manajer umum suatu unit usaha. Manajer tersebut biasanya mendelegasikan pengembangan strategi fungsional kepada bawahan yang ditugasi menjalankan bidang operasional bisnis tersebut.  Strategi Fungsional dalam Produksi/Operasi Manajemen produksi/operasi merupakan fungsi inti dari setiap organisasi. Fungsi ini mengubah masukan menjadi keluaran yang bernilai. Fungsi POM (Production/Operation Management) paling mudah dikaitkan dengan perusahaan manufaktur, tetapi fungsi ini juga ada di semua jenis bisnis lain. Strategi fungsional untuk manajemen produksi/operasi harus dikoordinasikan dengan strategi fungsional pemasaran agar perusahaan berhasil. Koordinasi yang cermat antara strategi POM

dengan komponen-komonen strategi keuangan dan dengan strategi personalia juga diperlukan. Strategi fungsional POM haruslah memedomai keputusan yang tentang : 1. Sifat dasar sistem POM perusahaan. 2. Lokasi, desain fasilitas dan perencanaan proses jangka pendek.  Strategi Fungsional Pemasaran Bidang Pemasaran harus memedomi para manajer pemasaran dalam menentukan siapa yang akan menjual apa, di mana, kepada siapa, berapa banyak, dan bagaimana caranya. Strategi ini biasanya meliputi empat komponen : produk, harga, tempat dan promosi. Strategi fungsional untuk komponen produk dari fungsi pemasaran harus secara jelas mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi oleh produk/jasa. Strategi ini harus menyajikan pernyataan komprehensif mengenai konsep produk/jasa dan mengenai pasar sasaran yang akan dilayani perusahaan. Strategi fungsional untuk komponen tempat mengidentifikasi di mana, kapan dan oleh siapa produk/jasa ditawarkan. Hal utama di sini adalah saluran distribusi – kombinasi institusi-institusi pemasaran yang mengalirkan produk/jasa ke pemakai akhir. Strategi fungsional untuk komponen promosi menetapkan bagaimana perusahaan akan berkomunikasi dengan pasar sasarannya. Strategi ini harus memedomani manajer pemasaran dalam hal penggunaan dan bauran iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan pemilihan media. Strategi fungsional untuk komponen harga barangkali merupakan pertimbangan terpenting dalam pemasaran. Rencana strategi penetapan harga dapat berorientasi pada biaya, pasar, atau persaingan.  Strategi Fungsional Keuangan Kebanyakan strategi fungsional memedomani implementasi dalam waktu dekat, cakupan waktu untuk strategi fungsional di bidang keuangan berbeda-beda, karena strategi ini mengarahkan pemanfaatan sumber daya keuangan untuk mendukung strategi bisnis, tujuan jangka panjang, dan sasaran tahunan. Strategi fungsional keuangan yang cakupan waktunya lebih panjang memedomani para manajer keuangan dalam investasi modal jangka panjang, pembiayaan utang, alokasi dividen, dan leveraging. Strategi fungsional keuangan yang dirancang untuk mengelola modal kerja dan asset jangka pendek mempunyai fokus yang lebih pendek.  Strategi Fungsional dalam Riset dan Pengembangan Dengan adanya perubahan teknologi yang sangat cepat di kebanyakan industri menyebabkan bagian riset dan pengembangan memikul peran fungsional penting di

banyak perusahaan. Beberapa hal yang berkaitan dengan bagian riset dan pengembangan ini adalah : 1. Strategi R&D harus menjelaskan mana yang lebih diutamakan, riset dasar ataukah riset pengembangan produk. 2. Strategi R&D juga harus menjelaskan cakupan waktu untuk upaya R&D. Apakah akan difokuskan untuk jangka waktu yang pendek atau untuk jangka panjang. 3. Strategi fungsional R&D juga harus memedomani organisasi fungsi R&D. Apakah kegiatan riset ini dilakukan sendiri oleh perusahaan ataukah diserahkan kepada pihak luar perusahaan. Strategi R&D dapat dilakukan dengan pendekatan ofensif atau defensif atau keduanya.  Strategi Fungsional Sumber Daya Manusia Manajemen SDM membantu dalam pencapaian strategi umum dengan memastikan pengembangan kemampuan manajerial dan karyawan yang kompeten serta adanya system untuk mengelola kompensasi sesuai peraturan yang ada. Strategistrategi fungsional SDM harus memedomani pemanfaatan yang efektif akan sumber daya manusia untuk mencapai baik sasaran tahunan perusahaan maupun kepuasan dan pengembangan karyawan. Sistem manajemen strategis yang di desain dengan baik dapat gagal bila perhatIan yang diberikan pada dimensi SDM tidak memadai. Tanggung jawab strategis manajer SDM : menilai kebutuhan staf, Menyusun rencana penempatan staf, kompensasi dan lain sebagainya. Menyesuaikan manajer dengan strategi,

dapat

dilakukan

dengan

metode

:

menstransfer/mutase

manajer,

mengembangkan lokakarya kepemimpinan, menawarkan aktivitas pengembangan karier, promosi.  Proses Implementasi Kebijakan Fungsional Implementasi kebijakan fungsional melibatkan dua proses yaitu: menyebarkan sumber-sumber dan pengembangan kebijaksanaan yang mengoperasinalkan strategi, Implementasi kebijakan fungsional yang layak dapat membuat keberhasilan pemilihan strategi. a. Penyebaran sumber – sumber. Keputusan penentuan alokasi sumber-sumber perusahaan yang meliputi uang, fasilitas dan daya manusia kepada divisi-divisi, departemen-departemen atau unit-unit bisnis. b. Pengembangan Kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah kumpulan keputusan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi yang dipilih akan dilaksanakan jadi merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu, mengatur suatu

mekanisme tindakan lanjutan untuk membuat yakin atas strategi yang dipilih dan kebijaksanaan yang diputuskan akan dilaksanakan. 2.2 Implementasi Organisasi Keberhasilan implementasi strategi tergantung struktur organisasi perusahaan. Struktur akan membantu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci perusahaan dan cara kegiatan-kegiatan ini dikordinasikan untuk mencapai tujuan strategik perusahaan. Dari struktur organisasi akan tampak system atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok. Oleh karena itu, sebuah struktur organisasi hendaknya mmenggambarkan alokasi pekerjaan melaalui sebuah divisi pekerjaan dan menyediakan koordinasi dari hasil-hasil kinerja sehingga sasaran organisasi terlaksana dengan baik. Bentuk dari pengalokasian pekerjaan tersebut dapat digambarkan ke dalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi. Semua organisasi atau perusahaan memerlukan suatu bentuk struktur organisasi untuk menerapkan dan mengelola strategi yang dirumuskan. Fungsi utama dari sebuah struktur adalah membantu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci perusahaan dan cara kegiatankegiatan itu dikoordinasi untuk mencapai tujuan slaksanakan dengan tepat dan dengan struktur organisasi dilaksanakan dengan tepat dan dengan struktur organisasi yang tepat pula. Jadi, prioritas utama dalam pelaksanaan suatu hasil perumusan strategi adalah merencanakan struktur organisasi. Secara umum terdapat empat struktur utama yang perlu dipertimbangkan oleh penyusun strategi. Keempat struktur tersebut adalah: 1) Struktur organisasi fungsional, 2) Struktur organisasi divisi, 3) Struktur organisasi unit usaha (UBS), dan 4) Struktur organisasi matriks. Untuk memilih bentuk struktur organisasi mana yang dianggap tepat, maka penyusun strategi harus mempertimbangkan beberapa keunggulan dan kelemahannya. 1. Struktur Organisasi Fungsional Jenis struktur ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan kecil atau yang mempunyai produk tunggal dan lini produk terbatas. Perusahaan dengan tipe ini memerlukan adanya spesialisasi dan tingkat keterampilan yang jelas untuk dapat membangun keunggulan bersaing dalam menyediakan produk atau jasa. Tugas-tugas yang ada dibagi berdasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan, yakni menurut spesialisasi fungsional yang memungkinkan orang-orang dalam

perusahaan memusatkan perhatian hanya pada satu aspek dari tugas yang perlu dilaksanakan. Fungsi-fungsi pokok yang diacu yakni: fungsi pemasaran, produksi dan operasi, akuntansi dan keuangan, personalia, penelitian dan pengembangan, dan lain-

Keunggulan dan kelemahan dari struktur fungsioanal dapat dirinci sebagai berikut: Kelebihan: 1. Efisiensi dapat dicapai melalui spesialisasi. 2. Meningkatkan pengembangan keahlian fungsional. 3. Membedakan dan mengendalikan keputusan-keputusan operasional lainnya. 4. Menjaga pemusatan pengendalian keputusan strategik. Kelemahan : 1. Menyebabkan spesialisasi yang sempit dan persaingan atau konflik fungsional. 2. Kesulitan dalam koordinasi fungsional dan pengambilan keputusan antar fungsi. 3. Konflik lini-staf. 4. Adanya batasan pengembangan imternal para manajer umum.

2. Struktur Organisasi Divisi Struktur organisasi divisi diperlukan apabila perusahaan mengalami perkembangan secara geografis atau menurut kelompok produknya. Dalam perkembangan seperti itu. Manajer fungsional mungkin tidak mampu lagi mengelola produksi atau pemasaran produk atau jasa yang jumlahnya sangat banyak dan bermacam-macam jenisnya, sehingga struktur fungisonal tidak mencukupi lagi. Struktur divisi memungkinkan manajemen puncak mendelegasikan wewenang kepada manajemen unit bisnis strategiknya. Dengan demikian, akan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam menanggapi berbagai lingkungan persaingan dan

memungkinkan

keputusankeputusan

manajemen strategic

puncak

tingkat

memusatkan

perusahaan.

perhatian

Gambar

dibawah

pada ini

mengilustrasikan suatu struktur organisasi divisi dan merinci kelebihan dan kelemahan strategik dari struktur itu.

Beberapa keunggulan dan kelemahan dari struktur organisasi divisi dapat dirinsi sebagai berikut : Keunggulan : 1. Memudahkan koordinasi dan memberikan tanggapan yang cepat karena wewenang telah dilimpahkan ke bawah. 2. Menempatkan pengembangan strategi dan implementasinya pada tingkat divisi dengan lingkungan yang khas. 3. Pengambilan keputusasn strategic dapat lebih cepat dan tepat. 4. Permintaan tanggung jawab pelaksanaan lebih jelas. 5. Terpeliharana spesialisasi fungsional dalam setiap divisi. Kelemahan : 1. Memupuk persaingan gak sehat untuk memperebutkan sumber daya tingkat perusahaan. 2. Menimbulkan masalah mengenai seberpa besar wewenang yang harus diberikan kepada manajer divisi. 3. Menimbulkan kemungkinan tidak konsistennya kebijakan di antara divisi. 4. Menimbulkan masalah pendistribusian biaya overhead korporat yang dapat diterima oleh manajer yang bertanggung jawab atas laba. 3. Struktur Organisasi Unit Bisnis (UBS) Struktur unit bisnis ( Strategic Business Unit) terdiri dari paling tidak tiga tingkatan, yaitu presiden direktur pada tingkat pertama, kelompok UBS pada tingkat

yang kedua, dan akhirnya divisi-divisi yang dikelompokkan oleh keterkaitan dalam masing-

masing-masing UBS.

Dalam struktur ini, perusahaan mengorganisasi

portfolio bisnisnya menjadi bisnis yang saling berhubungan dalam satu kelompok UBS dan bisnis yang tak berhubungan dalam kelompok UBS yang lain. Jadi, divisidivisi dalam satu kelompok itu saling berhubungan, tetapi antar kelompok-kelompok yang ada bisa jadi tidak saling berhubungan satu sama lain. Dalam struktur UBS, divisi-divisi dengan produk atau teknologi yang dapat diorganisir untuk mencapai sinergi. Struktur seperti itu memberi keuntungan besar bagi presiden direktur dalam perencanaan strategis dan operasional kontrol. Struktur seperti itu memungkinkan masing-masing divisi bereaksi lebih cepat terhadap perubahan lingkungan yang sebelumnya telah meminta perhatian korporat. Seringkali portofolio terjadi matrik, seperti yang diterapkan oleh Boston Consulting Group, diterapkan dalam struktur SBU. Akan tetapi, penerapan teknik portfolio mungkin menghasilkan konflik tujuan antara kelompok UBS dan korporat. Adapun kelebihan utama dari struktur UBS adalah bahwa struktur ini memberikan cara bagi perusahaan -perusahaan besar untuk kembali memusatkan perhatian pada berbagai komponen bisnis mereka yang sangat penting bagi sukses awal, tetapi mulai terlupakan dengan bertambahnya kompleksitas dan ukuran perusahaan. Berikut ini ilustrasi sebuah struktur organisasi UBS.

Keunggulan :

1. Meningkatkan koordinasi antar divisi yang mempunyai masalah strategik serupa dan menghadapi lingkungan produk pasar-pasar yang sama. 2. Memperketat manajemen dan pengendalian strategik dari perusahaan yang bisnisnya beragam. 3. Memudahkan perencanaan bisnis yang mendalam di tingkat korporat dan bisnis. 4. Menyalurkan tanggung jawab ke berbagai unit usaha yang berbeda. Kelemahan : 1. Membentuk lapisan manajemen baru diantara divisi dan manajemen korporat. 2. Dapat menimbulkan persaingan tidak sehat memperebutkan sumber daya korporat. 3. Dapat menimbulkan kesulitan dalam mendefinisikan peran wakil presiden grup. 4.Struktur Organisasi Matriks Organisasi matriks adalah organisasi yang susunannya ditandai dengan adanya dua klasifikasi. Pertama, berlaku pada lini pertama dan kedua, yang pelimpahan wewenang

bersifat

fungsional

dan

divisional.

Alur

wewenang

dan

pertanggungjawaban bersifat vertikal. Kedua, berlaku pada lini staf yang berada di bawah. Sifat dan alur wewenang serta tanggung jawab adalah vertical dan horizontal. Artinya, para staff memiliki dua atasan, sehinggamereka berada dibawah dua wewenang. Bentuk struktur organisasi matrik adalah seperti disajikan pada gambar ber

Walaupun struktur tampaknya mudah dirancang, tetapi pada kenyataannya struktut ini sukar untuk diterapkan. Jalur komando ganda merupakan tantangan bagi orientasi organisasi yang mendasar. Menegosiasikan tanggung jawab bersama, penggunaan sumber daya, dan prioritas dapat menimbulkan salah paham atau kebingungan di kalangan bawahan. Keunggulan: 1. Memberikan fleksibilitas kepada organisas dan membantu perkembangan kreativitas serta melipat gandakan sumber-sumber yang beraneka ragam. 2. Menstimulasikan kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam yang berorientasi proyek. 3. Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi manajer-manajer stratejik. 4. Memupuk kretivitas dan banyak sumber keragaman. Kelemahan: 1. Pertanggung jawaban ganda dapat menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan yang kontradiktif. 2. Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal. 3. Mendorong pertentangan kekuasaan dan mengarah pada konflik antarbagian. 4. Dapat menimbulkan lalu lintas informasi dan pelaporan yang berlebihan.  Pemilihan Struktur Organisasi yang Efektif Banyak riset telah dilakukan untuk mengetahui mana struktur yang tepat untuk suatu perusahaan. Hasilnya bahwa struktur organisasi sangat bergantung pada strategi perusahaan. Hal ini juga dapaat diartikan, bila perusahaan mengubah strateginya maka struktur organisasinya perlu disesuaikan agar strategi dapat dilaksanakan dengan efektif, seperti berikut ini: 1) Bila perusahaan bergerak dari produk tunggal ke produk yang berkaitan, seterusnya ke diversifikasi yang tidak berkaitan, maka perusahaan yang efektif bergerak dari struktur organisasi fungsional menuju struktur organisasi divisional. 2) Organisasi kecil yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil, dan mempunyai lingkup produk/pasar tunggal akan lebih efektif dengan struktur organisasi fungsional.

3) Organisasi besar yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis, dan mempunyai usaha yang secara teknologis intensif, dimana skala ekonomis tidak penting, dan mempunyai proyek atau produk jangka pe...


Similar Free PDFs