Kelompok 4 Strategi Kompetitif Generik PDF

Title Kelompok 4 Strategi Kompetitif Generik
Author Wahyu Salasi Nindyanti Jaladhini
Course Sistem Ekonomi Indonesia
Institution Universitas Jenderal Soedirman
Pages 25
File Size 340.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 501
Total Views 989

Summary

STRATEGI KOMPETITIF GENERIKOleh:1. Reni Anggreiny S (C4C020004)2. Wahyu Salasi Nindyanti Jaladhini (C4C020016)Program Pendidikan Profesi AkuntansiFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Jenderal Soedirman2021BAB IPENDAHULUAN1 Latar BelakangPersaingan dalam dunia usaha dewasa ini tampak meningkat. Hal...


Description

STRATEGI KOMPETITIF GENERIK

Oleh: 1. Reni Anggreiny S (C4C020004) 2. Wahyu Salasi Nindyanti Jaladhini (C4C020016)

Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman 2021

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha dewasa ini tampak meningkat. Hal ini menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh laba serta dapat bertahan selama bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang, tidak boleh menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien, kurang ahli dan tidak profesional. Perusahaan harus mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang baik, sehingga perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang dimasa yang akan datang.

Keunggulan bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi yaitu bagaimana operasional perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan. Dalam sebuah bisnis perusahaan harus memiliki strategi untuk terus mengembangkan produk baik itu dalam menciptakan produk baru maupun meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan. Dengan cara ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan atau profit. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan.

Semakin ketatnya persaingan dunia bisnis sebagai akibat dari adanya pertambahan dan perkembangan jumlah perusahaan industri yang memasuki pasar. Sebagai akibatnya perusahaan itu perlu membuat standar khusus terhadap produk yang dihasilkannya, yaitu semakin menarik perhatian konsumen, dan tidak mudah ditiru oleh lawan pesaing. Masalah persaingan dalam kondisi zaman saat ini merupakan tantangan

yang tidak ringan bagi usaha-usaha yang ada terutama usaha kecil menengah, tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan bersaing yang baik maka produk-produk yang dihasilkan tidak akan mampu bertahan atau bersaing dengan usaha-usaha lain.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan strategi bersaing? 2. Apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif? 3. Apa yang dimaksud strategi bersaing generic versi porter? 4. Apa yang dimaksud strategi bersaing generic versi glueck? 5. Bagaimana masing-masing strategi hubungannya dengan lima kekuatan bersaing?

1.3 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan lebih luas mengenai strategi bersaing. 2. Untuk menambah pengetahuan mengenai keunggulan kompetitif. 3. Untuk memperoleh informasi mengenai strategi bersaing generic versi porter. 4. Untuk memperoleh informasi mengenai strategi bersaing generic versi glueck. 5. Untuk memperoleh informasi mengenai hubungan masing-masing strategi dengan lima kekuatan bersaing.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Bersaing Menurut Hunger dan Wheelen (2006) strategi bersaing adalah strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan dan mengatasi masalah bagaimana perusahaan dan pesaingnya dapat bersaing dalam bisnis dan industri. Menurut Kotler dan Amstrong (2003) pesaing sangat penting untuk dipelajari supaya bisa membuat suatu strategi pemasaran yang efektif. Suatu perusahaan perlu untuk mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan dan pola reaksi pesaingnya. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa teori yang ada bahwa strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas, meliputi kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dimana perusahaan tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan persaingan selain juga strategi- strategi yang secara potensial tersedia bagi perusahaan, makakuncinya terletak pada kemampuan yang berlainan diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan untuk menanggulanginya. Menurut Porter (1985), ada dua hal yang mendasari strategi bersaing adalah daya tarik industri untuk mendapatkan kemampuan laba jangka panjang dan posisi bersaing relative dalam industrinya entah itu dalam negara maupun luar negara bidang produksi maupun jasa, aturan persaingan dicakup didalam lima kekuatan bersaing antara lain: masuknya pesaing baru, ancaman dari produk pengganti /subtitusi, kekuatan penawaran (tawar-menawar) pembelian, kekuatan penawaran pemasok, dan persaingan diantara pesaing-pesaing yang ada. Lima kekuatan persaingan diatas mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan

"pesaing" bagi perusahaan-perusahaan dalam industri dan dapat lebih atau kurang menonjol tergantung pada situasi tertentu. Lima kekuatan tersebut ditujukan pada gambar ini:

a. Strategi Bersaing dan Strategi Bisnis Strategi bersaing memiliki lingkup yang lebih sempit dibanding strategi bisnis. Strategi

bersaing

meliputi

upaya-upaya

perusahaan

untuk

menarikpelanggan,

mempertahankan diri dari tekanan persaingan dan memperkuat posisi pasar. Sementara strategi bisnis meliputi strategi bersaing suatu perusahaan dan strategi perusahaan dalam menghadapi isu‐isu yang muncul dan strategi‐strategi fungsional.Setiap perusahaan akan selalu mencoba pendekatan yang dianggap paling cocok untuk menarik minat pelanggannya. Mereka berharap akan memperoleh hasil berupa kesetiaan konsumen untuk membeli ulang, mengalahkan pesaing dan memperoleh posisi yang baik di pasar.

2.2 Pengertian Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memiliki kinerja yang jauh lebih tinggi dan unggul dibandingkan kompetitor dalam industri sejenis melalui karakteristik dan sumber daya yang dikelola secara maksimal. Suatu perusahaan

dikatakan memiliki keunggulan jika mempunyai karakteristik, seperti kompetensi khusus, misalnya memiliki mutu yang baik, mempunyai saluran distribusi yang lebih lancar, penyerahan produk yang lebih cepat dan memiliki merek produk yang terkenal. Sederhananya, keunggulan kompetitif adalah kemampuan dan kelebihan yang dimiliki perusahaan dibanding perusahaan lainnya. Konsep ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1985 oleh Michael E. Porter, dimana Porter menjelaskan bahwa keunggulan kompetitif ialah jantung dari kinerja perusahaan di tengah persaingan yang semakin kompetitif serta bagaimana perusahaan mempraktikan berbagai strategis supaya lebih maju. Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. Strategi Porter mensyaratkan adanya penataan organisasi, prosedur pengendalian, sistem intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses sumber daya yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil sering bersaing dengan landasan fokus. Porter menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya manfaat untuk mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi secara efektif agar memperoleh keunggulan kompetitif.

Menurut David (2011), ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu yang diinginkan oleh kompetitor, maka perusahaan tersebut merepresentasikan keunggulan kompetitif. Menurut teori keunggulan kompetitif tersebut diketahui bahwa suatu perusahaan untuk menjadi lebih unggul dari perusahaan lainnya harus memiliki strategi-strategi tertentu dan memperhatikan kinerja perusahaan tersebut agar menjadi lebih meningkat setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahunnya, apabila hal tersebut tercapai maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Saat ini banyak ditemukan perusahaan-perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif, dengan menggunakan berbagai jenis cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh yang pertama adalah pada maskapai penerbangan Air Asia, dimana maskapai tersebut menawarkan harga penerbangan rute nasional dan internasional yang rendah atau murah, dimana harga penerbangan tersebut dapat dikatakan sangat berbeda dengan hargaharga yang biasanya ditawarkan oleh maskapai penerbangan lainnya yang biasanya jauh lebih mahal. Hal ini membuat maskapai penerbangan Air Asia mempunya keunggulan dengan menawarkan harga penerbangan yang lebih murah, sehingga dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan penerbangan lainnya. Contoh lainnya adalah perusahaan Astra Internasional, dimana perusahaan tersebut memiliki karakteristik kewirausahaan yang baik untuk menghadapi kesenjangan dalam tenaga kerja yang mereka hadapi, dengan cara merekrut fresh graduate dan lulusan universitas setiap tahunnya di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenangkan persaingan dan memperoleh sumber manusia yang baik. Cara inilah yang membuat Astra Internasional memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dengan meningkatkan sumber daya manusia, sosial, dan kinerja dari perusahaan tersebut akan menjadi lebih unggul dari perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif menjadi sesuatu yang penting untuk dicapai karena memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi ekonomi dan citra perusahaan tersebut.

2.3 Strategi Generik Menurut Porter Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif dari tiga landasan yang berbeda, yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus. Porter menamakan strategi ini strategi generic (generic strategic). Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan strategi yang membuat unit bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah, sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar. Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar. Keunggulan atau kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua tipe alternatif kepemimpinan biaya: Tipe 1 adalah strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe 2 adalah strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran (target) dari strategi tipe 1 maupun strategi tipe 2 adalah pasar yang besar. Tipe 3 strategi generik Porter adalah diferensiasi. Pembedaan atau diferensiasi (differentiation) adalah sebuah strategi yang bertujuan menghasilkan produk atau jasa yang dianggap unik di industri dan diarahkan kepada konsumen yang relatif peka

terhadap harga. Fokus (focus) berarti memproduksi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan sekelompok kecil konsumen. Dua tipe alternatif strategi fokus adalah Tipe 4 dan Tipe 5: Tipe 4 adalah strategi fokus biaya rendah (low-cost focus) yang menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil (kelompok ceruk) konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe 5 adalah strategi fokus nilai terbaik (best-value focus) yang menawarkan produk atau jasa kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi ini juga disebut “diferensiasi terfokus” yang bertujuan untuk menawarkan kepada ceruk konsumen tertentu produk atau jasa yang dengan lebih baik memenuhi selera dan permintaan mereka dibandingkan produk pesaing. Sasaran (target) dari strategi Tipe 4 dan Tipe 5 adalah pasar yang kecil. Namun perbedaannya adalah bahwa Tipe 4 menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada harga terendah, sedangkan Tipe 5 menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada harga yang lebih tinggi namun dengan fitur tambahan yang cukup banyak sehingga tawaran tersebut dianggap memiliki nilai terbaik. Lima strategi Porter tersebut menyiratkan pengaturan organisasional, prosedur pengendalian, dan sistem insentif yang berbeda. Perusahaanperusahaan yang lebih besar dengan akses ke sumber daya yang juga lebih besar umumnya bersaing dengan strategi kepemimpinan biaya dan atau 8 diferensiasi, sementara perusahaan-perusahaan yang lebih kecil sering kali berkompetisi dengan menggunakan strategi fokus. Lima strategi generik Porter diilustrasikan di tabel dibawah dimana strategi diferensiasi (Tipe 3) dapat dijalankan baik di pasar target kecil maupun pasar target besar. Namun bukan hal yang efektif untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya di pasar yang kecil karena umumnya memiliki margin laba yang terlampau sempit. Serupa dengannya, tidak efektif untuk menggunakan strategi fokus di pasar yang besar karena umumnya skala ekonomi akan memudahkan strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik untuk mencapai atau mempertahankan keunggulan kompetitif.

Lima Strategi Generik Porter 

Tipe 1 : Kepemimpinan Biaya—Biaya Rendah



Tipe 2 : Kepemimpinan Biaya—Nilai Terbaik



Tipe 3 : Diferensiasi



Tipe 4 : Fokus—Biaya Rendah



Tipe 5 : Fokus—Nilai Terbaik

a. Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2) Perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya rendah (Tipe 1 dan Tipe 2) harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif lebih mudah atau tidak mahal meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan pemimpin tersebut tidak akan bertahan cukup lama untuk memberikan suatu hasil yang besar di pasar. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya di seluruh rantai nilainya lebih rendah dibandingkan total biaya pesaing. Terdapat 2 cara untuk mencapai hal tersebut yaitu: 1) Menjalankan aktifitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya aktifitas rantai nilai. 2) Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau memangkas aktifitas-aktifitas yang menambah biaya. Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-hati agar tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Strategi kepemimpinan biaya Tipe 1 dan Tipe 2 akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut : 1) Ketika persaingan harga antar pesaing sangat ketat. 2) Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua penjual.

3) Ketika ada beberapa cara untuk mencapai deferensiasi produk yang memiliki nilai bagi pembeli. 4) Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama. 5) Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu penjual kepenjual yang lain. 6) Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta penurunan harga. 7) Ketika pendatangan industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk menarik pembeli dan membangun bisnis konsumen. Strategi kepemimpinan harga biasanya berhasil mempengaruhi seluruh perusahaan, sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, hak istimewa yang terbatas (hak istimewa ini diberikan untuk tingkatan tertentu, misal tunjangan sopir, tunjangan voucher telepon genggam, dan lain-lain.) ketidak toleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran, pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya. Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan biaya adalah bahwa pesaing mungkin saja ‘mengimitasi’ strategi tersebut sehingga menyebabkan penurunan laba di industri secara keseluruhan, bahwa berbagai trobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut tidak efektif atau bahwa ketertarikan pembeli beralih kefitur-fitur lain diluar harga Keuntungan kepemimpinan biaya: 

Perusahaan yang berbasis biaya rendah dapat memperoleh pendapatan diatas rata-rata meskipun persaingan dipasar sangat kuat.



Posisi sebagai pemimpin pasar berbasis biaya juga memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk bekerja sama dengan pemasoknya.

Kerugian kepemimpinan biaya: 

Strategi ini sangat tergantung dengan kemampuan pesaing dalam mengimitasi dan meniru kesuksesan diferensiasi strategi produk.



Perusahaan bisa terjebak dengan memberikan diferensiasi yang terlalu banyak pada produknya.

Contoh perusahaan yang menerapkan: ·

Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa

dipotong, efisiensi dapat tercapai. ·

Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah Wal-

Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and Sratton. ·

Kemasan Isi ulang kecap bangau b. Strategi Diferensiasi (Tipe 3) Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas ratarata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalang masuk industri-perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka melaluai caracara tertentu agar dapat besaing dengan sukses. Strategi diferensiasi yang berhasil memungkinkan sebuah perusahaan membebankan harga yang lebih tinggi untuk produknya dan tetap mempertahankan loyalitas konsumen karena konsumen sudah terpikat oleh produk diferensiasi tersebut. Beberapa fitur khusus yang membedakan suatu produk dari produk lain mencakup layanan yang superior, ketersediaan onderdil atau komponen, rancangan mesin, penampilan produk, umur manfaat, atau kemudahan penggunaan. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini : Maytag (peralatan), Mercedez (otomotif) dan WordPerfec...


Similar Free PDFs