Title | TUGAS MAKALAH KELOMPOK 5 Tugas, Fungsi dan Kewenangan BPK, BPKP dan Inspektorat |
---|---|
Author | A. Faidlunnawal |
Pages | 19 |
File Size | 209 KB |
File Type | |
Total Downloads | 462 |
Total Views | 704 |
TUGAS MAKALAH KELOMPOK 5 Tugas, Fungsi dan Kewenangan BPK, BPKP dan Inspektorat Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pengawasan (Dosen : Bapak Edi Pranoto, S.H., M.Hum.) Disusun Oleh : Nama : Cadhika Suryapradana NPM : 161003742013548 Kelompok : K.1 Nama : Ahmad Fika Faidlunnawal NPM : 1610...
TUGAS MAKALAH KELOMPOK 5 Tugas, Fungsi dan Kewenangan BPK, BPKP dan Inspektorat Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pengawasan (Dosen : Bapak Edi Pranoto, S.H., M.Hum.)
Disusun Oleh : Nama NPM Kelompok
: Cadhika Suryapradana : 161003742013548 : K.1
Nama NPM Kelompok
: Ahmad Fika Faidlunnawal : 161003742013410 : K.1
Nama NPM Kelompok
: Tatag Indra Sadono : 161003742013536 : K.1
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2019
A. LATAR BELAKANG MASALAH Kata globalisasi dalam decade terakhir ini tidak saja menjadi konsep ilmu pengetahuan sosial dan ekonomi, tetapi juga telah menjadi jargon politik, ideology pemerintahan (rezim) dan hiasan bibir masyarakat awam.Tekhnologi informasi dan media elektronik dinilai simbol pelopor yang mengintegrasikan seluruh sistem dunia, baik dalam aspek sosial, budaya ekonomi dan keuangan1. Banyak ditemukan kecurangan-kecurangan yang terjadi saat ini seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang membuat kepercayaan masyarakat kepada kinerja aparat birokrasi menurun. Terungkapnya banyak kasus-kasus korupsi baik di tingkat pusat maupun daerah menjadi penyebab utama hilangnya kepercayaan masyarakat. Pengelolaan dan pengawasan keuangan daerah diperlukan dalam aktivitas pengendalian untuk mencegah terjadinya perilaku tidak etis yang dilakukan manajemen dan kecurangan akuntansi. Aparat Inspektorat dituntut harus memiliki kompetensi, independensi motivasi, dan profesionalisme yang mempengaruhi kualitas audit dan pengawasan keuangan daerah untuk mewujudkan good governancedanclean governance. Sawyer’s (2005: 10), audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risikoyang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisir; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Inspektorat kabupaten/ kota Edi Pranoto, “Pembangunan Sistem Hukum Ekonomi Indonesia Berlandaskan Pada Nilai Pancasila di Era Globalisasi”, Jurnal Sprektum Hukum, Vol. 15 No. 1, April 2018, hlm. 90. 1
Page 1 of 18
merupakan salah satu dari auditor internal yang berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan di daerah. Perbedaan Inspektorat dengan BPKP dan BPK yaitu Inspektorat merupakan aparat pemeriksaan intern pemerintah dan pembangunan yang berada dibawah walikota yang bertugas melakukan pengawasan terhadap urusan pemerintah baik wajib atau pilihan. BPKP adalah aparat pemeriksa pemerintahdan pembangunan berada dibawah instruksi kepresidenan yang memiliki tugas sebagai pemeriksaan dan pengawasan atas pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan program-program. BPK adalah aparat pemeriksaan independen tingkat dengan lembaga tinggi negara berada dibawah instruksi kepresidenan yang tugasnya melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan pemerintah dan pembangunan secara keseluruhan yang bersifat independen.
B. PERUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang di atas, maka timbul masalah sebagai berikut: 1. Apa tugas, fungsi dan kewenangan dari BPK, BPKP dan Inspektorat? 2. Apa perbedaan dari BPK, BPKP dan Inspektorat?
C. PEMBAHASAN 1.
TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DARI BPK, BPKP DAN INSPEKTORAT a) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 1) Tugas BPK Tugas
dan
wewenang
Badan
Pemeriksa
Keuangan
disebutkan dalam UU Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2006 secara terpisah, yaitu pada BAB III bagian kesatu dan kedua. Tugas BPK menurut UU tersebut masuk dalam bagian kesatu, isisnya antara lain adalah sebagai berikut: •
Pemeriksaan
pengelolaan
dan
tanggung
jawab
keuangan yang dilakukan oleh BPK terbatas pada
Page 2 of 18
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Daerah,
Bank
Indonesia, Lembaga Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD, dan semua lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara; •
Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
•
Pemeriksaan
yang
dilakukan
BPK
mencakup
pemeriksaan kinerja, keuangan, dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu; •
Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku;
•
Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diserahkan kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota;
•
Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi yang berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan pidana tersebut.
Page 3 of 18
2) Fungsi BPK Menurut
Moh.
Kusnardi
dan
Bintan
R.
Saragih,
menyimpulkan tugas pokok BPK menjadi 3 macam fungsi yaitu: •
Fungsi operatif merupakan pemeriksaan, pengawasan dan penyelidikan atas penguasaan, pengurusan dan pengelolaan kekayaan Negara;
•
Fungsi
yudikatif
yakni
kewenangan
menuntut
perbendaharaan dan tuntutan gantu rugi terhadap bendaharawan dan pegawai negeri bukan bendahara yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan
kewajibannya
sehingga
merugikan
keuangan negara; •
Fungsi rekomendatif yakni memberikan pertimbangan kepada
pemerintah
mengenai
pengurusan
dan
pengelolaan keuangan Negara.
3) Kewenangan BPK •
Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;
•
Meminta keterangan
dan dokumen yang wajib
diberikan oleh setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, bank Indonesia, badan usaha milik negara, badan layanan umum, badan usaha milik daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara; •
Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara
Page 4 of 18
serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggung jawaban dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara; •
Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;
•
Menetapkanm standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan pemerintah pusat/pemerintah daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
•
Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
•
Menggunakan tenaga ahli dan tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
•
Membina jabatan fungsional pemeriksa;
•
Memberi
pertimbangan
atas
standar
akuntansi
pemerintah dan memberi pertimbangan atas rancangan sistem
pengendalian
intern
pemerintah
pusat/pemerintah daerah sebelum ditetapkan oleh pemerintah pusat/pemerintah daerah.
b) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 1) Tugas BPKP Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, atau yang disingkat BPKP, adalah Lembaga pemerintah nonkementerianIndonesia
yang
pemerintahan
pengawasan
di
bidang
melaksanakan keuangan
tugas dan
pembangunan yang berupa Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan dan
Page 5 of 18
Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hasil pengawasan keuangan dan pembangunan dilaporkan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakankebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan memenuhi kewajiban akuntabilitasnya. Hasil pengawasan BPKP juga diperlukan oleh para penyelenggara pemerintahan lainnya termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pencapaian
dan
peningkatan
kinerja
instansi
yang
dipimpinnya
2) Fungsi BPKP BPKP melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi: •
Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
•
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
•
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
•
Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap
kegiatan
pengawasan
keuangan
dan
pembangunan; •
Penyelenggaraan
pembinaan
dan
pelayanan
administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,
Page 6 of 18
organisasi
dan
tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
3) Kewenangan BPKP Dalam
menyelenggarakan
fungsi
tersebut,
BPKP
mempunyai kewenangan: •
Penyusunan
rencana
nasional
secara
makro
di
bidangnya; •
Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
•
Penetapan sistem informasi di bidangnya;
•
Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan,
arahan,
dan
supervisi
di
bidangnya; •
Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;
•
Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempattempat penimbunan, dan sebagainya; meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat bukti, notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan, dan suratsurat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan; pengawasan
kas,
surat-surat
berharga,
gudang
persediaan dan lain-lain; meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pengawasan BPKP sendiri maupun hasil pengawasan Badan
Page 7 of 18
Pemeriksa
Keuangan,
dan
lembaga
pengawasan
lainnya.
c) Inspektorat 1) Tugas Inspektorat •
Inspektorat
Daerah
merupakan
unsur
pengawas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh inspektur
yang
dalam
menjalankan
tugasnya
bertanggungjawab kepada Gubernur untuk Provinsi atau Bupati/Walikota untuk Kabupaten/Kota melalui Sekretaris Daerah; •
Tugas
membantu
membina
dan
gubernur/bupati/walikota
mengawasi
pelaksanaan
dalam Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
2) Fungsi Inspektorat •
Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
•
Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
•
Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari gubernur/bupati/walikota;
•
Penyusunan laporan hasil pengawasan;
•
Pelaksanaan
administrasi
Inspektorat
Daerah
provinsi/kabupaten/kota; •
Pelaksanaan
fungsi
lain
yang
diberikan
oleh
gubernur/bupati/walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.
Page 8 of 18
3) Kewenangan Inspektorat •
Mengakses catatan,
seluruh
informasi,
dokumentasi,
aset,
sistem
dan
informasi,
personil
yang
diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern; •
Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi obyek pengawasan dan pegawai
lain
yang
diperlukan
dalam
rangka
pelaksanaan pengawasan; •
Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan
konsultasi
dengan
Menteri/Kepala
Lembaga/Gubernur/Walikota/Bupati dan berkoordinasi dengan Pimpinan lainnya; •
Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal;
•
Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Kabupaten serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup pengawasan intern;
•
Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengawasan intern;
•
Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal Inspektorat Kabupaten dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawaan intern.
Page 9 of 18
2.
No
1
Uraian
PERBEDAAN DARI BPK, BPKP DAN INSPEKTORAT Badan
Inspektorat
Badan
Pengawas
Jenderal
Inspektorat
Pemeriksa
Keuangan dan
Kementrian/
Provinsi
Keuangan
Pembangunan
Lembaga
Inspektorat Kabupaten/ Kota
Dasar
UUD 1945
PP No. 60 Tahun PP No. 60
PP No. 60
PP No. 60
Hukum
Pasal 23E
2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Ditunjuk &
Ditunjuk &
Ditunjuk &
Ditunjuk &
Ditunjuk &
Bertanggung
Bertanggung
Bertanggung
Bertanggung
Bertanggung
jawab kepada
jawab kepada
jawab kepada
jawab kepada
jawab kepada
Presiden
Presiden
Menteri
Gubernur
Bupati/
--------------UU No. 15 Tahun 2014 2
Stakeholder
Walikota
3
Jenis Audit
Audit Kinerja
Audit Kinerja dan
Audit Kinerja
Audit Kinerja
Audit Kinerja
dan audit
audit dengan
dan audit
dan audit
dan audit
dengan tujuan
tujuan tertentu
dengan tujuan
dengan tujuan
dengan tujuan
tertentu
tertentu
tertentu
tertentu
4
Objek
Mengawasi
Mengawasi
Mengawasi
Mengawasi
Mengawasi
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kebendahara
Kebendaharaan
Kementerian
pemerintah
Pemerintah/
an Umum
Umum Negara
tertentu yang
Provinsi yang
Kota yang
Negara yang
yang bersumber
bersumber dari
bersumber
bersumber dari
bersumber
dari APBN dan
APBN di
dari APBD
APBD
dari APBN
Penugasan khusus
Kementerian
Provinsi
Kabupaten/
dan
dari Presiden
tersebut
Penugasan khusus dari Presiden
Page 10 of 18
Kota
5
6
Sifat
Internal
Internal
Internal
Internal
Internal
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Wewenang
Memberi
Memberi
Memberi
Memberi
Memberi
dan Fungsi
kan
kan peringatan
kan peringatan
kan
kan peringatan
peringatan
dini dan
dini dan
peringatan
dini dan
dini dan
meningkatkan
meningkatkan
dini dan
meningkatkan
meningkatka
efektivitas
efektivitas
meningkatka
efektivitas
n efektivitas
manajemen risiko
manajemen
n efektivitas
manajemen
manajemen
---------------------
risiko
manajemen
risiko
risiko
Memelihara dan
------------------
risiko
------------------
----------------
meningkatkan
Memelihara
----------------
Memelihara
Memelihara
kualitas tata kelola
dan
Memelihara
dan
dan
Instansi
meningkatkan
dan
meningkatkan
meningkatka
Pemerintah
kualitas tata
meningkatka
kualitas tata
n kualitas tata
---------------------
kelola Instansi
n kualitas tata
kelola Instansi
kelola
Memberikan
Pemerintah
kelola
Pemerintah
Instansi
keyakinan yang
------------------
Instansi
------------------