Tugas Paper Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat UMMI HIDAYATI F S 1700029220 Kelas A PDF

Title Tugas Paper Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat UMMI HIDAYATI F S 1700029220 Kelas A
Author U. Hidayati Fachi...
Pages 14
File Size 152.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 81
Total Views 334

Summary

TUGAS KEPEMMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT “KEPEMIMPINAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT” DOSEN PENGAMPUH: FIRMAN, S.KM., M.PH UMMI HIDAYATI FACHIRA SANGKALI 1700029220 A PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2019 i Kata Penga...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Tugas Paper Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat UMMI HIDAYATI F S 1700029220 Kelas A UMMI HIDAYATI FACHIRA SANGKALI

Related papers ISI MODUL KKN T EMAT IK POSDAYA 2014 Rizki Rizal

MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Andnym 25 PEngorganisasian komunit as Golden Ginger

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

TUGAS KEPEMMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT “KEPEMIMPINAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT” DOSEN PENGAMPUH: FIRMAN, S.KM., M.PH

UMMI HIDAYATI FACHIRA SANGKALI 1700029220 A

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2019 i

Kata Pengantar Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Kepemimpinan dan Berpikir Sistem Kesehatan Masyarakat dengan judul “KEPEMIMPINAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena saya sangat menyadari, bahwa makalah yang telah saya buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Saya ucapkan terimakasih yang sebanyakbanyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Yogyakarta, 13 Juli 2019

Ummi Hidayati Fachira S

ii

Daftar Isi

Contents Kata Pengantar .............................................................................................................................................. ii Daftar Isi ...................................................................................................................................................... iii BAB I ............................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1 A.

Latar Belakang .................................................................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2

C.

Tujuan ............................................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3 A.

Pengertian Kader Kesehatan Masyarakat.......................................................................................... 3

B.

Peran Kader Kesehatan Masyarakat.................................................................................................. 4

C.

Tujuan Pembentukan Kader .............................................................................................................. 5

D.

Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat ................................................................. 5

E.

Langkah – Langkah Meraih Kepemimpinan..................................................................................... 7

BAB III ......................................................................................................................................................... 9 KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan adalah kreativitas dalam tindakan atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (creativity in action) (Rowitz, 2009) Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk melihat masa saat ini yang berhubungan dengan masa depan, namun tetap menghargai masa lalu. Kesehatan masayarakat diartikan sebagai ilmu dan seni terhadap pencegahan penyakit, memperpanjang hidup dan mempromosikan kesehatan fisik dan effisien melalui upaya masyarakat yang terorganisir. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Kepemimpinan kesehatan masyarakat mencakup komitmen terhadap masyarakat dan nilai yang melingkupnya. Kepemimpinan kesehatan masyarakat juga mencakup komitmen terhadap keadilan sosial, namun, pemimpin kesehatan masyarakat tidak boleh membiarkan komitmen tersebut mengurangi kemampuan mereka untuk menjalani agenda kesehatan masyarakat yang telah disusun dengan baik. Selain itu, pemimpin dalam kesehatan masyarakat harus bekerja dalam paradigma yang mengatur kesehatan masyarakat, namun hal tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak dapat mengubah paradigma tersebut. Pemimin mengusulkan paradigma baru ketika paradigma lama kehilangan keefektifannya(Afifah, 2015) Pendekatan manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan dengan pendekatan dari kader kesehatan. Kader kesehatan yang berada di sekitar masyarakat wajib mempunyai bekal tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap kesehatan yang terjadi di kalangan masyarakat. Kader kesehatan merupakan sasaran yang tepat dalam pelaksanaan program kesehatan karena dianggap sebagai tempat rujukan pertama pelayanan kesehatan. Kader kesehatan dilatih dan berfungsi sebagai monitor, pengingat dan pendukung untuk mempromosikan kesehatan. Kader ini adalah kepanjangan tangan dari puskesmas atau Dinas Kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Kader dianggap sebagai rujukan dalam penanganan berbagai masalah kesehatan (Trisnawati, 2008). Partisipasi dan keaktifan kader dipengaruhi oleh pengetahuan, pekerjaan, tingkat pendapatan dan keikutsertaan dengan organisasi lain (Suryatim, 2001). Kader Kesehatan 1

sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat memegang peranan penting dalam kebenaran informasi yang diterima oleh masyarakat sebagai modal dalam pembentukan perilakunya terutama di bidang kesehatan, tidak hanya bekal pengetahuan dari kader kesehatan saja yang dibutuhkan dalam keberhasilan suatu penyuluhan, tetapi juga keterampilan dari kader kesehatan tersebut untuk menyampaikan informasi (Suliha, 2002). B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kader kesehatan masyarakat? 2. Apa peran kader kesehatan masyarakat? 3. Apa tujuan pembentukan kader kesehatan? 4. Apa prinsip-prinsip kepemimpinan kesehatan masyarakat? 5. Bagaimana langkah-langkah meraih kepemimpinan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kader kesehatan masyarakat 2. Untuk mengetahui peran kader kesehatan masyarakat 3. Untuk mengetahui tujuan pembentukan kader kesehatan 4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kempemimpinan kesehatan masyarakat 5. Untuk mengetahui langkah-langkah meraih kepemimpinan

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kader Kesehatan Masyarakat Kader kesehatan masvarakat adalah tenaga sukarela baik laki-laki maupun wanita yang dipilih dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Andreas, 2000). Para kader kesehatan masyarakat memiliki latar belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkin mereka untuk membaca, menulis dan menghitung secara sederhana. Bertitik tolak dari pengertian ini maka kader kesehatan masyarakat adalah wakil dari masyarakat yang akan merumuskan apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam hal kesehatan dan melakukan usaha-usaha untuk mewujudkan kebutuhan tersebut. Dan ini berarti bahwa kader kesehatan masyarakat bukan merupakan perpanjangan dari fasilitas pelayanan formil. Kader kesehatan justru merupakan wakil masyarakat agar diperoleh kesesuaian antara fasililas pelayanan kesehatan formal dan kebutuhan masyarakat (Andreas, 2000). Kader kesehatan masyarakat merupakan perwujudan dari usaha-usaha secara sadar dan terencana untuk menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Dalam usaha ini rnaka kepada kader diberikan keterampilanketerampilan tertentu agar tujuan pembentukan kader untuk menumbuhkan prakarsa dan partisipasi dapat tercapai (Andreas, 2000). Hal ini berarti bahwa kepada kader kesehatan masyarakat harus diberikan kepercayaan untuk ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Keterlibatan ini selanjutnya akan meningkatkan kualitas dari prakarsa dan partisipasi kader. Sehinggga selaniutnya mereka akan dapat menggali dan rnemanfaatkan secara optimal potensi masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Kader kesehatan masyarakat akan menjadi agent of change yang akan membawa norma-norma baru yang sesuai dengan nilai tradisional mereka dan yang akan menggali segi-segi positif yang ada pada norma-norma tradisional mereka (Andreas, 2000).

3

B. Peran Kader Kesehatan Masyarakat Tugas - tugas seorang kader kesehatan masyarakat ini amat bervariasi dan berbeda- beda antara satu tempat dibanding tempat lainnya atau antara satu negara dibandingkan dengan negara lainnya. Namun secara umum tugas - tugas kader kesehatan rnasyarakat meliputi pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi yang harus mereka lakukan terbatas pada bidang – bidang atau tugas – tugas yang pernah diaiarkan pada mereka. Mereka harus benar-benar menyadari tentang keterbatasan yang mereka miliki. Mereka tidak dapat diharapkan mampu menyelesaikan semua masalah-masalah dihadapinya. Namun benar-benar diharapkan bahwa mereka akan mampu menyelesaikan masalah-masalah umum yang terjadi di masyarakat dan amat mendesak untuk diselesaikan. Para kader kesehatan masyarakat ini tidaklah bekerja dalam suatu ruangan yang tertutup. Namun rnereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem kesehatan karena itulah mereka harus dibina, dituntun serta didukung oleh para pebimbing yang lebih trampil dan berpengalaman. Meraka harus mampu mengetahui tentang kapan dan dimana memperoleh petuniuk. Mereka juga harus mampu merujuk dan mencari bantuan bagi seorang penderita yang benar - benar sedang menderita atau mencarikan pengobatan bagi seorang penderita yang cara - cara penanganannya dan pengobatannya di luar kemampuannya. Seorang kader kesehatan masyarakat tidak dapat melakukan semuanya sendirian. Tentang hal ini tidak |pernah dapat dikatakan bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh seorang kader kesehatan masyarakat itu tergantung pada ketrampilan dan dedikasi dari masing-masing individu. Namun juga tergantung pada mutu pelatihan yang pernah didapatnya. Keuntungan yang diperoleh masyarakat dengan adanya kader kesehatan masyarakat adalah: a. Meningkatkan kualitas kemarnpuan hingga menumbuhlan pemimpin dan kepemimpinan baru dalam masyarakat. b. Masyarakat dapat memantaatkan kegiatan atau fasilitas yang djsediakan oleh program dengan optimal. c. Keterlibatan masyarakat dalam program menjadi lebih besar sehingga ikut berperan secara aktif dalam menyusun tujuan - tujuan yang ingin dicapai.

4

C. Tujuan Pembentukan Kader Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakekatnya kesehatan dipolakan mengikut sertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab. Keikut sertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar terbatasnya daya dan adaya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin. Pola pikir yang semacam ini merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan. Menurut Santoso Karo-Karo, kader yang dinamis dengan pendidikan ratarata tingkat desa teryata mampu melaksanakan beberapa hal yang sederhana, akan tetapi berguna bagi masyarakat sekelompoknya meliputi: a. Pengobatan/ringan sederhana, pemberian obat cacing pengobatanterhadap diare dan pemberian larutan gula garam, obat-obatan sederhan dan lain-lain. b. Penimbangan dan penyuluhan gizi. c. Pemberantasan penyakit menular, pencarian kasus, pelaporan vaksinasi, pemberian distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya menanamkan NKKBS. d. Peyediaan dan distribusi obat/alat kontasepsi KB penyuluhan dalam upaya menamakan NKKBS. e. Penyuluhan kesehatan dan bimbingan upaya keberhasilan lingkungan, pembuatan jamban keluarga da sarana air sederhana. f. Penyelenggaraan dana sehat dan pos kesehatan desa dan lain-lain.

D. Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat Kepemimpina kesehatan masyarakat berbeda dengan kepemimpinan dalam sektor bisnis. Terdapat 16 prinsip kepemimpinan kesehatan masyarakat, yaitu: 1. Infastruktur kesehatan masyarakat harus diperkuat oleh penggunaan fungsi inti dan layanan esensial kesehatan masyarakat sebagai pedoman untuk perubahan yang harus terjadi. Pemimpin kesehtan masyarakat harus mengevaluasi status kesehatan masyarakat, mengevaluasi kapasitas masyarakat untuk memenuhi prioritas kesehatannya, dan

5

mengimplementasikan tindakan preventif untuk mengurangi dampak atau bahkan menghindari krisis kesehatan masyarakat. 2. Tujuan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan status kesehatan setiap individu dalam masyarakat. Pemimpin kesehatan masyarakat sangat percaya bahwa promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dapat dilakukan. Berkaitan dengan hal ini, kesehatan masyarakat berbeda dengan sistem layanan medis, yang menekankan pada pengobatan dan rehabilitasi. Setiap individu harus mempelajari manfaat kesehatan masyarakat dan bagaiman kualitas hidup dapat ditingkatkan secara optimal jika aturan tertentu di ikuti. 3. Koalisi masyarakat harus dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dalam komunis. Kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab komunis dan aktivitasnya berbasis populasi. Ini berarti bahwa misi kesehatan masyarakat adalah bekerja dengan semua kelompok dalam komunitas untuk meningkatkan kesehatan seluruh anggotanya. 4. Pemimpin kesehatan masyarakat lokal dan negara bagian harus bekerjasama untuk melindungi kesehatan setiap individu tanpa menghiraukan status gender, ras, etnik, atau sosial ekonomi.pemimpin kesehtan masyarakat benar-benar percaya pada prinsip bahwa semua manusia diciptakan sama. 5. Perencanaan kesehatan masyarakat yang rasional membutuhkan kolaborasi antara pemimpin lembaga kesehatan masyarakat, dewan kesehatan lokal (jika dewan tersebut ada), serta dewan lokal, dan daerah yang lain. 6. Pemimpin kesehatan masyarakat yang baru harus mempelajari tehknik dan praktik kepemimpinan dari pemimpin kesehatan masyarakat yang berpengalaman. 7. Pemimpin

kesehatan

masyarakat

harus

harus

mengembangkan

keterampilan

kepemimpinan mereka secara kontinue. Pemimpin tidak pernah berhenti belajar. 8. Pemimpin tidak hanya harus berkomitmen pada pembelajaran sepanjang hidup, namun juga pada perkembangan dirinya.harga diri merupakan faktor utama dalam pengembangan diri dan penting untuk konpentesi personal yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kehidupan. 9. Infastruktur kesehatan masyarakat harus berdasarkan pondasi proteksi kesehatan untuk semua, nilai dan prinsip demokrasi, serta penghargaan terhadap struktur sosial masyarakat. 10. Pemimpin kesehatan masyarakat harus berpikir secara lokal namun bertindak secara lokal. 6

11. Pemimpin kesehatan masyarakat harus menjadi manajer yang baik. 12. Pemimpin harus berhubungan dengan manajer dan staf lain dalam organisasi, pemimpin harus menjadi pengarah dan motivator kegiatan dalam organisasi, pemimpin harus mempengaruhi semua fase kerja dalam organisasi, dan pemimpin harus mengantisipasi masa depan dan mengembangkan organisasi dengan cara mempertimbangkan masa depan tersebut. 13. Pemimpin kesehatan masyarakat harus proktif dan tidak reaktif. 14. Setiap tingkat sistem kesehatan masyarakat membutuhkan pemimpin. Faktanya, pemimpin tidak harus memiliki posisi resmi untuk menjadi pemimpin dan sepertinya kekuatan menjadi semakin tinggi. 15. Pemimpin kesehatan masyarakat mempraktikkan keahlian mereka pada tingkat komunitas dan harus memahami apa yang di maksud dengan komunitas. 16. Pemimpin kesehatan masyarakat harus mempraktikkan apa yang mereka ajarkan.

E. Langkah – Langkah Meraih Kepemimpinan Langkah-langkah meraih kepemimpinan yang sukses menurut O’Connor (2003) dilakukan melalui 7 (tujuh) yakni: 1. Membangun kesadaran pada diri sendiri Para pimpinan harus menyediakan waktu untuk memikirkan kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Hal ini memberikan dasar untuk memperbaiki prestasi kinerjanya sebaik meningkatnya rasa percaya diri maupun pemahaman terhadap orang lain. 2. Memahami orang lain Hal ini menekankan pentingnya mengenali perbedaan individu pegawai dalam semangat, cita-cita, dan ambisinya. 3. Memusatkan perhatian untuk memahamimasalah kekuasaan dan wewenang Ketika seseorang menerima tanggung jawab kepemimpinan, mereka menghadapi tantangan untuk mengelola kekuasaan secara bijak demi kepentingan organisasi. 4. Komunikasi Dimana semua pekerjaan dan perubahan sosial sangat bergantung pada komunikasi. Komunikasi merupakan alat untuk berbagi pemikiran, perasaan, dan sumber daya. Apabila

7

komunikasi terputus yang akan segera terjadi hanyalah ketidaksepakatan dan kesalahpahaman. 5. Pengambilan keputusan Baik melakukannya sendiri maupun bersama stafnya, yang terpenting adalah pimpinan melakukannya dengan percaya diri. Setelah diskusi pengambilan keputusan selesai, pimpinan kemudian melakukan tindakan. 6. Menciptakan visi.

8

BAB III KESIMPULAN Kepemimpinan kader kesehatan masyarakat adalah tenaga sukarela baik laki-laki maupun wanita yang kreativitas dalam tindakan atau kemampuan untuk menciptakan sesuatu serta untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat. Kader kesehatan masyarakat adalah wakil dari masyarakat yang akan merumuskan apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam hal kesehatan dan melakukan usaha-usaha untuk mewujudkan kebutuhan tersebut. Kader kesehatan masyarakat juga merupakan perwujudan dari usaha-usaha secara sadar dan terencana untuk menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

9

DAFTAR PUSTAKA Afifah, N. (2015). Kepemimpinan Di Puskesmas. Makassar: Universitas Hasanuddin Andreas, P. (2000). Kader Kesehatan Masyarakat Sebagai Salah Satu Bagian Dari Upaya Pengembangan Masyarakat. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 304–310. Depkes RI. (1991). Pedoman Kerja Puskesmas III Tahun 1991/1992. Jakarta: Depkes RI Jumiyati, Nugrahaeni, S,A., Margawati, A. (2014). Pengaruh Modul terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Praktek Kader dalam Upaya...


Similar Free PDFs