Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan PDF

Title Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan
Author Budiarsih Budiarsih
Pages 62
File Size 5.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 142
Total Views 761

Summary

;’p[[[[[ Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Disusun Oleh: Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph. D. LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan PENULIS: Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph.D. EDITOR: Sabila Wahyu Sagita DESAIN SAMPUL: Ummu Hani PENERBIT: LEMBAGA PENELITIAN DAN...


Description

Accelerat ing t he world's research.

UPLOAD Budiarsih Budiarsih

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

7G Khusus SKP BPJS Kesehat an T injauan At as Penerima Bant uan Iuran Jaminan Kesehat an andi fahmi

Disert asi-jkn (1) priyo sambodo Disert asi-jkn awal ramanda92

;’p[[[[[

Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan

Disusun Oleh: Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph. D.

LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan

PENULIS: Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph.D.

EDITOR: Sabila Wahyu Sagita DESAIN SAMPUL: Ummu Hani

PENERBIT: LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA JL. SEMOLOWARU 45 SURABAYA

CETAKAN 1, OKTOBER 2020 Ukuran: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: 58 Halaman.

ISBN: 978-602-53170-6-4 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Ketentuan Pidana Pasal 112-119, Undang -Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.Dilarang keras menerjemahkan, menfotocopy, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa seizin tertulis dari penerbit.

Buku ini di Persembahkan Untuk: Negara Kesatuan Republik Indonesia Tempat Mengabdi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya LPPM Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Sebagai Bahan Referensi Mahasiswa Para Pembaca yang berminat pada Hukum Kesehatan

Kata Sambutan Assalamualaikum Wr. Wb Kehadiran Buku Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan yang ditulis oleh Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph.D. sangat bermanfaat untuk menjadi bahan bacaan dan rujukan. Disamping itu, buku ini berguna bagi mahasiswa sebagai bahan untuk referensi perkuliahan. Penulis menyajikan dalam bentuk paparan yang lebih dalam tentang Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan. Hal ini berarti, penulis memahami kondisi pembiayaan kesehatan di Indonesia pada khususnya. Dengan demikian, pembenahan tentang pembiayaan kesehatan di Indonesia diharapkan bisa terwujud. Berangkat dari pemaparan kebijakan publik secara teoritis, penulis seakan memberikan pandangan bahwa kebijakan publik berhubungan di bidang kesehatan perumusan kebijakan, implementasi untuk seterusnya dievaluasi. Secara teoritik pergerakan kegiatan dari awal sampai akhir menjadi satu kesatuan yang berhubungan. Serta bisa juga berkaitan dengan adanya evaluasi yang memperbaiki kinerja kebijakan sehingga mampu mempertinggi keberhasilan dalam mencapai sasarannya. Melalui bahasa yang mudah dicerna para pembaca serta mengambil dari berbegai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli baik di negara Indonesia maupun di luar negeri memberikan nilai pengetahuan bagi para pembacanya. Dengan cara pemaparan bagaimana kebijakan publik di bidang kesehatan berjalan di Indonesia bagaimana seharusnya regulasi itu dijalankan agar tidak merugikan salah satu pihak.

Prof. Anisa Che Ngah Lecturer From Malaysia

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisasn buku Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan. Buku ini disampaikan untuk memberikan gambaran bagaimana sebenarnya Hukum dan sistem pembiayaan kesehatan yang baik dapat mewujudkan tercapainya UHC sebagai mana harapan kesehatan global. Penulis menyadari banyak kekurangan dan keterbatasan sebagai sebagai manusia meskipun telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis demi penyelesaian buku refrensi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan dalam penulisan buku ini. Buku ini tidak akan berhasil tercapai bila tanpa bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Penulis berharap buku referensi ini bisa menambah wawasan dan bisa menjadi bahan bacaan mahasiswa dan pembaca yang lainnya. Penulis juga berharap semoga buku referensi ini bisa diterima dengan baik dan bisa berguna baik bagi pembaca maupun bagi penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai masukan yang membangun untuk perbaikan kedepannya.

Salatiga, 8 Oktober 2020 Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph.D.

Prakata Buku berjudul Hukum dan Pembiayaan Kesehatan ini di tulis oelh Budiarsih, S.H., M. Hum., Ph.D. Buku ini berisi tentang permasalahan yang terjadi di bidang Pembiayaan kesehatan di Indonesia. Saya yakin dan percaya buku ini layak untuk dijadikan referensi baik untuk mahasiswa fakultas hukum khususnya atau untuk pembaca awam dalam memahami bagaimana sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia. Pengkajian teoritis yang dilakukan dalam pembuatan buku ini bisa menjadi acuan bagi pembaca untuk lebih memahami berbagai kebijakan yang ada, baik di Indonesia khususnya dan di luar negeri pada umumnya. Penulis menganalisis di setiap kajian yang telah dibaca dalam penelitian yang telah dilakukan oleh ahli di bidang sistem pembiayaan kesehatan. Buku Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan ini, membantu dosen hukum dan mahasiswa hukum lebih memahami Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan. Buku ini disususn dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Dengan harapan akan lebih mudah diterima oleh pembaca. Agar lebih mudah memahami lagi isi dan maksud penulis, buku ini disusun dari pembahasan yang sederhana menuju pembahasan yang kompleks. Beberapa hal dimulai dari yang konkrit menuju yang abstrak. Setelah memperlajatri buku ini, diharapkan agar pembaca dapat mengembangkan pikirannya dan memperluas wawasannya tentang sistem pembiayaan kesehatan yang ada. Akhirnya semoga buku ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan mengasah pikiran tentang Hukum dan Sistem Pembiayaan Kesehatan.

Daftar Isi Buku ini di Persembahkan Untuk: ............................................................. 4 Kata Sambutan ........................................................................................... 5 Kata Pengantar ........................................................................................... 6 Prakata........................................................................................................ 7 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 10 BAB II RUMUSAN MASALAH ............................................................ 12 BAB III TUJUAN PENELITIAN ........................................................... 12 BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 12 BAB V TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 13 A. Definisi .......................................................................................... 13 B. Fungsi ............................................................................................ 15 C. Klasifikasi Sistem Pembiayaan Kesehatan ................................... 17 D. Dasar Hukum ................................................................................ 25 E. Universal Heatlh Coverange (UHC) ............................................. 27

F.

1.

Health Account .......................................................................... 31

2.

National Health Accounts (NHA) ............................................. 34

3.

District Health Account (DHA) ................................................ 36 Contoh Kasus DHA ...................................................................... 42

G. Model Sistem Pembiayaan ............................................................ 43 Perbandingan Konsep beberapa Negara .................................................. 45 1.

Jerman ........................................................................................... 45

2.

Jepang ........................................................................................... 47

3.

Thailand ........................................................................................ 51

BAB V. DISKUSI DAN PEMBAHASAN .......................................... 53 BAB VI KESIMPULAN ......................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 58

Daftar Gambar Gambar 1 Fungsi Pembiayaan Kesehatan ..........................................................16 Gambar 2 Hubungan ntara Fungsi Kesehatan dan Objektif terhadap Sistem Kesehatan …...................................................................................................... 17 Gambar 3 Penentu Biaya Kesehatan ..................................................................18

Daftar Tabel Tabel 1 Sumber Anggaran Kesehatan di Kabupaten X Tahun 2009-2011….......42 Tabel 2. Pendapatan dan beban untuk pembiayaan kesehatan ............................54 Tabel 3. Tanggapan berbagai kalangan tentang kenaikan dana BPJS .................54 Tabel 4. Perbandingan JKN dan asuransi swasta................................................56

BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia untuk dapat hidup layak, produktif, serta mampu bersaing untuk meningkatkan taraf hidupnya. Perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan berjalan dengan pesat dalam abad terakhir ini, yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Namun demikian jangkauan pelayanan kesehatan ini masih terbatas; artinya masih banyak masyarakat yang belum mampu menikmati pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia. Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan visi masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan salah satu strateginya meningkatkan pembiayaan pembangunan

kesehatan.

Badan

kesehatan

dunia

(WHO)

telah

mengadakan analisis sistem kesehatan ke berbagai negara dengan dihasilkan bahwa mutu sistem pelayanan kesehatan tidak semata- mata ditentukan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan kesehatan tersebut. (Ediani, 2015). Salah satu sub sistem kesehatan nasional adalah subsistem pembiayaan kesehatan. Ditinjau dari definisi sehat, sebagaimana yang dimaksud oleh WHO maka pembiayaan pembangunan perumahan dan atau pembiayaan pengadaan pangan, yang karena dan juga memiliki dampak terhadap derajat kesehatan, seharusnya turut pula diperhitungkan. Pada akhir- akhir ini, dengan makin bertambahnya sumber dana yang tersedia, maka perhatian terhadap sub sistem pembiyaan kesehatan makin meningkat (Ekalora, 2012) Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu bidang ilmu dari

ekonomi kesehatan (health economy). Yang dimaksud dengan biaya kesehatan

adalah besarnya dana

yang harus disediakan untuk

menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Sumber biaya kesehatan dapat berasal dari anggaran pemerintah, anggaran masyarakat, bantuan dari dalam dan luar negeri, serta gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat (Ediani, 2015). Pembiayaan berkesinambungan

kesehatan untuk

harus

menjamin

kuat,

stabil,

terselenggaranya

dan

selalu

kecukupan

(adequacy), pemerataan (equity), efisiensi (efficiency), dan efektifitas (effectiveness) pembiayaan kesehatan itu sendiri. Hal yang penting dalam pembiayaan kesehatan adalah cara memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien dari aspek ekonomi dan sosial serta dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, syarat pokok dalam pembiayaan kesehatan haruslah saling berkesinambungan (Ediani, 2015). Syarat pokok dari pembiayaan kesehatan adalah jumlah yang cukup yang dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan

serta

tidak

menyusahkan

masyarakat

yang

ingin

memanfaatkannya, penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan dan pemanfatan yang optimal agar dapat meningkatkan kualitas peyanan kesehatan yang baik. Sedangkan fungsi pembiayaan kesehatan adalah penggalian dana untuk upaya kesehatan masyarakat, pengalokasian dana yang bersumber dari pemerintah ataupun dari masyarakat dan pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat (Ekalora, 2012)(Pusparina et al., 2017)

BAB II RUMUSAN MASALAH Atas dasar latar belakang seluruh uraian tersebut diatas penulis pada kesempatan ini mencoba membatasi kepada persoalan Bagaimanakah Sistem Pembiayaan kesehatan untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC)?

BAB III TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini untuk mengkaji dan menanalisis bagaimana

Sistem

Pembiayaan

kesehatan

sebagai

upaya

untuk

mewujudkan Universal Health Coverage (UHC)

BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, atau aktivitas social yang berlangsung dimasyarakat. Metode yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang dialami yang dilakukan secara langsung oleh peneliti(Creswell & Creswell, 2017). Pengambilan sempel sumber data dilakukan dengan cara purposive dan snowball, yaitu Teknik pengumpulan dengan Focus Group Discussion (FGD) mendalam dan studi dokumen Focus Group Discussion (FGD) yang beranggotakan dokter-dokter yang tersebar di seluruh Indonesia. Data sekunder diperoleh melalui data nasional dan daerah yang dikumpulkan untuk analisis, berupa dokumen APBN/APBD, regulasi, laporan program, laporan keuangan, profil kesehatan daerah. Teknik tringulasi digunakan untuk meningkatkan validitas data. Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti-bukti dari

situasi yang berbeda. Jika datanya sesuai maka validitas ditegakkan (Creswell & Poth, 2016). Teknik analisis yang digunakan dalam metode kualitatif adalah analisis taksonomi. Informasi yang baik didapatkan dari data primer maupun sekunder akan dikelompokkan dalam pola dan kategori yang sama

BAB V TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pembiayaan dalam kesehariannya selalu berkaitan dengan bisnis ekonomi. Melihat pembiayaan dari segi kemanfaatan fasilitas pembiayaan yakni profitable dan non profitable (Supriyadi, 2003). Pembiayaan atau financing ialah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan

adalah pendanaan

yang

dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan (Ilyas, 2015) Istilah pembiayaan pada intinya berarti I belive, I trust, saya percaya, saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang berarti (trust) berarti lembaga selaku sahib al-mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan (Ilyas, 2015). Pembiayaan

kesehatan

adalah

dasar

kemampuan

sistem

kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Untuk memahami sifat dari indikator yang dapat digunakan untuk memantau

dan

mengevaluasi

pembiayaan

sistem

kesehatan

membutuhkan penilaian eksplisit tentang harapan apa yang akan dicapai (Health & Organization, 2008). Pembiayaan kesehatan

mengacu pada fungsi sistem kesehatan yang bersangkutan dengan mobilisasi, akumulasi dan alokasi uang untuk menutupi kebutuhan kesehatan masyarakat, secara individual dan kolektif, di sistem kesehatan. Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta untuk mengatur hak insentif keuangan untuk penyedia, untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses ke kesehatan masyarakat yang efektif dan perawatan kesehatan pribadi (Pusparina et al., 2017). Pembiayaan kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu: 1) Pemakai jasa pelayanan, yaitu besarnya dana yang dapat dimanfaatkan untuk jasa pelayanan. 2) Pemberi layanan kesehatan, yaitu besarnya dana yang harus dialokasikan

untuk

mampu

menyelenggaran

berbagai

kegiatan kesehatan. Berdasarkan pembagian layanan kesehatan, pembiayaan kesehatan dapat dibedakan atas: 1. Biaya pelayanan kedokteran, yaitu biaya yang dimanfaatkan dalam upaya untuk menyelenggarakan dan atau menggunakan pelayanan kedokteran dengan harapan untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan penderita. 2. Biaya layanan kesehatan masyarakat, yaitu biaya yang dibutuhkan dalam upaya untuk menyelenggarakan dan atau menggunakan layanan kesehatan masyarakat dengan tujuan utamanya adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit. Faktor utama pembiayaan kesehatan

mencakup

beberapa

rumusan

Kesehatan Republik Indonesia, 2013):

(Kementerian

a.

Kecukupan / adequacy dan keberlanjutan pembiayaan kesehatan baik pada tingkat pusat maupun kabupaten.

b.

Pengurangan biaya out of pokcet dan meminimalisir hambatan

pembiayaan

untuk

memperoleh

layanan

kesehatan terutama masyarakat yang tidak mampu dan rentan. c.

Peningkatan

efektifitas

dan

efisiensi

pembiayaan

kesehatan. B. Fungsi Pembiayaan kesehatan memiliki fungsi dasar pengumpulan pendapatan, perhimpunan penghasilan dan pembelian barang-barang dan jasa (The World Bank, 2006). Fungsi-fungsi ini sering melibatkan interaksi kompleks antarsektor kesehatan. Oleh karena itu, fungsifungsi ini dapat memberikan kesempatan bagi sektor kesehatan untuk melakukan reformasi (The World Bank, 2006). Antisipasi dari pengeluaran kesehatan di masa depan dan sumber pendanaan itu penting untuk kebijakan kesehatan yang efektif. Dengan perkiraan pengeluaran yang andal, pembuat keputusan dapat menyesuaikan perencanaan dan proses jangka panjang. Investasi dapat dilakukan secara strategis untuk mengatasi kekurangan atau meningkatkan pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Karena ketergantungan pada pembayaran kesehatan dari kantong telah terbukti mengurangi akses ke layanan kesehatan dan meningkatkan pemiskinan medis di beberapa rangkaian,

memahami

bagaimana

dana

akan

dikumpulkan.

(Falkingham, 2004; K. et al., 2007; Piette et al., 2004) Berbagai fungsi yang disusun dapat berimplikasi penting terhadap sistem kesehatan, namun hal itu tergantung pada (The World Bank, 2006):

a. Jumlah dana yang tersedia (saat ini dan di masa mendatang) dan tingkat layanan serta perlindungan keuangan (dalam dan luasnya cakupan) bagi penduduk b. Keadilan, (equity- yang menanggung pajak atau beban pendapatan) dengan dana digunakan untuk membiayai sistem. c. Efisiensi ekonomi dari usaha peningkatan pendapatan dalam hal menciptakan distorsi atau kerugian ekonomi (kelebihan beban perpajakan) d. Tingkat pengumpulan biaya (subsidi risiko, asuransi) dan pembayaran (subsidi ekuitas) e. Nomor dan jenis jasa yang dibeli dan dikonsumsi sehubungan dengan pengaruhnya terhadap hasil kesehatan dan biaya (biaya efektivitas dan efisiensi alokasi layanan) f. Efisiensi teknis produksi layanan (tujuan menghasilkan setiap layanan dengan biaya rata-rata minimum) g. Akses keuangan dan fisik untuk layanan oleh penduduk (termasuk akses ekuitas, manfaat insiden)

Gambar 1 Fungsi Pembiayaan Kesehatan (The World Bank, 2000)

C. Klasifikasi Sistem Pembiayaan Kesehatan Di dalam World Health Report (2000), WHO mengkategorikan sistem k...


Similar Free PDFs