USULAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA PDF

Title USULAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA
Author Tomy Michael
Pages 54
File Size 2 MB
File Type PDF
Total Downloads 312
Total Views 576

Summary

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 613/Humaniora Fokus: Bidang X, Sosial Humaniora-Seni Budaya-Pendidikan USULAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA TIM PENGUSUL Ketua : Prof. Dr. H. M. As’ad Djalali, S.U. 0018094801 Anggota : 1. Prof. Dr. Suharnan, M...


Description

Accelerat ing t he world's research.

USULAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA Tomy Michael

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PENERBIT PERTAMA DENGAN KODE BATANG UNIK Tomy Michael

Pengaruh Tuhan Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 Tent ang Penangana… Tomy Michael KASMAN SINGODIMEDJO PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN David Efendi

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 613/Humaniora Fokus: Bidang X, Sosial Humaniora-Seni Budaya-Pendidikan

USULAN PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA

TIM PENGUSUL

Ketua

: Prof. Dr. H. M. As’ad Djalali, S.U.

0018094801

Anggota

: 1. Prof. Dr. Suharnan, M.S.

0004085603

2. Dr. Endro Tjahjono, M.M.

0728056201

3. Tomy Michael, S.H., M.H.

0712018703

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA JUNI 2017

i

ii

iii

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN IDENTITAS DAN URAIAN UMUM DAFTAR ISI RINGKASAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN PERGURUAN TINGGI BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 5 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 5.1 Anggaran Biaya 5.2 Jadwal Penelitian DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 2. Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Halaman ii iii v vi 1 5 9 13 16 16 17 18 19 22 23 24 46

v

RINGKASAN Indonesia adalah sebuah negara besar dengan cakupan wilayah geografis yang sangat luas. Keberagaman Indonesia memerlukan satu nilai dan semangat yaitu kebangsaan Indonesia. Hingga saat ini konsep tentang kebangsaan Indonesia belum jelas, sementara konsep diri sangat urgen bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepemilikan konsep diri kebangsaan yang positif akan menjamin ketahanan nasional bangsa dan eksistensi negara, sebaliknya konsep diri kebangsaan yang negatif akan mengancam ketahanan negara dalam jangka yang panjang di dalam kehidupan global. Untuk itu diperlukan penelitian yang menjabarkan tentang kebangsaan dan konsep diri kebangsaan Indonesia secara konseptual dan operasional. Penjabaran tersebut digunakan untuk mengidentifikasi apakah anggota masyarakat Indonesia telah memiliki konsep diri kebangsaan Indonesia secara positif sebagaimana diharapkan dan apakah konsep kebangsaan Indonesia yang sesuai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia? Tahun Pertama: mengadakan identifikasi konsep diri kebangsaan baik secara konseptual atau secara operasional (berdasarkan kajian pustaka dan wawancara dari para tokoh masyarakat dan para akademisi). Setelah konsep kebangsaan teridentifikasi lalu dibuat seperangkat alat ukur atau skala konsep diri kebangsaan Indonesia yang berstandar nasional. Skala tersebut berjumlah 100 aitem sahih yang dikembangkan dari lima faktor dan telah teruji baik validitas maupun reliabilitasnya. Dengan demikian, untuk penelitian serupa di waktu mendatang langsung dapat digunakan tanpa harus mengujicobakan terlebih dahulu, karena sudah melalui prosedur penyusunan alat ukur psikologi. Tahun kedua: Berdasarkan skala yang berstandar nasional tersebut lalu diadakan identifikasi peta konsep diri kebangsaan masyarakat Indonesia (positif atau negatif) dari Sabang sampai Merauke, berbagai suku, tempat tinggal/wilayah, golongan, agama, usia, profesi, jenis kelamin. Selain itu, juga menemukan faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan konsep diri kebangsaan Indonesia bagi msyarakat tertentu kemudian dirancang model pelatihan untuk meningkatkan (menguatkan) konsep diri kebangsaan Indonesia bagi masyarakat yang masih teridentifikasi negatif dan memperkuat mereka yang positif namun masih pada taraf sedang ke tingkat sangat positif atau ideal. Subjek penelitian untuk mengidentifikasi secara riil tentang konsep diri kebangsaan Indonesia di kalangan masyarakat adalah 1000 (seribu) orang yang meliputi laki-laki dan perempuan, usia belasan tahun sampai dengan usia lanjut. Berpendidikan dasar sampai perguruan tinggi. wilayah pegunungan, pesisir, pedesaan dan perkotaan di Jawa Timur. Instrumen penelitian berupa panduan wawancara dan skala yang dikembangkan dari definisi operasional sebagaimana yang telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya. Bagi responden untuk mengadakan identifikasi konsep diri masyarakat secara riil, digunakan Skala Konsep Diri kebangsaan Indonesia yang terdiri 100 aitem dan berbentuk skala Likert. Analisis data penelitian akan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS for Windows release 2.0. Kata kunci: konsep, kebangsaan, masyarakat, alat ukur.

vi

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia adalah sebuah negara besar dengan cakupan wilayah geografis yang sangat luas, yaitu 5.193.250 km dengan 17.408 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari pulau Rote ke pulau Miangas. Ditegaskan dalam Lampiran Bab X, poin 10.1.6 tentang Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014, menyebutkan bahwa sumber daya kelautan Indonesia yang terdiri dari pesisir, pulau pulau kecil dan lautan serta biota di dalamnya mempunyai peranan penting bagi pembangunan nasional baik dari aspek ekonomi, sosial, keamanan dan ekologis. Dengan total luas laut Indonesia sekitar 5,8 juta kilometer persegi (km 2), yang terdiri dari 2,3 juta km² perairan kepulauan, 0,8 juta km² perairan territorial, dan 2,7 km² perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (Luh Putu Sudini, 2015:39). Di samping wilayahnya

sangat luas, populasinya sebesar 237.641.326 jiwa dari berbagai macam suku yaitu 1.340 suku yang terdata di BPS 2010, golongan, agama, budaya dan bahasa yang berbeda-beda pula yaitu sebanyak 748 bahasa daerah. Perbedaan dan keanekaragaman (kebhinekaan) masyarakat tersebut harapannya terangkum dalam satu kata (unity) yaitu bangsa (nation), dengan satu pemahaman akan nilai dan semangat bersama yaitu semangat kebangsaan (nasionalisme). Dalam hal ini harapannya bangsa Indonesia yang hakikatnya heterogen menjadi memiliki satu nilai dan semangat yaitu kebangsaan atau nasionalisme Indonesia (unity in diversity). Mengenai istilah “kebangsaan Indonesia” yang sangat bias sehingga berimplikasi terhadap banyaknya penafsiran konsep diri sebagai bangsa Indonesia apakah yang diinginkan. Konsep diri bangsa Indonesia hanya bersifat wacanawacana tanpa adanya definisi operasional yang memiliki kejelasan makna. Perumusan konsep diri kebangsaan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara karena apabila masyarakat Indonesia memiliki konsep diri kebangsaan yang positif akan menjamin ketahanan nasional bangsa dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebaliknya, masyarakat Indonesia memiliki konsep diri kebangsaan yang negatif, akan mengancam ketahanan negara terutama dalam waktu yang panjang di dalam 1

kehidupan global. Untuk itu, sangat perlu melakukan penelitian ini bagi kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia untuk jangka pendek dan terutama jangka panjang. Penelitian yang berusaha untuk menjabarkan tentang kebangsaan dan konsep diri kebangsaan Indonesia secara konseptual dan operasional begitu diperlukan.

1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

Apakah anggota masyarakat Indonesia sudah memiliki konsep diri kebangsaan Indonesia secara positif sebagaimana diharapkan?

b.

Apakah konsep kebangsaan Indonesia yang sesuai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1.

Tahun Pertama: Mengadakan identifikasi konsep diri kebangsaan baik secara konseptual atau secara operasional (berdasarkan kajian pustaka dan wawancara dari para tokoh masyarakat dan para akademisi). Setelah konsep kebangsaan teridentifikasi lalu dibuat seperangkat alat ukur atau skala konsep diri kebangsaan Indonesia yang berstandar nasional. Skala tersebut berjumlah 100 aitem sahih yang dikembangkan dari lima faktor dan telah teruji baik validitas maupun reliabilitasnya. Dengan demikian, untuk penelitian serupa di waktu mendatang langsung dapat digunakan tanpa harus mengujicobakan terlebih dahulu, karena sudah melalui prosedur penyusunan alat ukur psikologi.

2.

Tahun kedua: Berdasarkan skala yang berstandar nasional tersebut lalu diadakan identifikasi peta konsep diri kebangsaan masyarakat Indonesia (positif atau negatif) dari Sabang sampai Merauke, berbagai suku, tempat tinggal/wilayah, golongan, agama, usia, profesi, jenis kelamin. Selain itu, juga menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan konsep diri kebangsaan Indonesia bagi msyarakat tertentu kemudian dirancang model pelatihan untuk meningkatkan (menguatkan) konsep diri kebangsaan Indonesia bagi masyarakat yang masih teridentifikasi negatif dan memperkuat 2

mereka yang positif namun masih pada taraf sedang ke tingkat sangat positif atau ideal. 1.4. Rencana Target Capaian Tahunan

No

Kategori

1

Publikasi Ilmiah

2

Pemakalah dalam temu ilmiah

3

Invited dalam ilmiah

4

Visiting Lecturer

P5

Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

6

Teknologi Tepat Guna Model/Purwarupa /Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial Buku Ajar (ISBN)

7

8

Speaker temu

Jenis Luaran Indikator Capaian Sub Wajib Tambahan 2018 2019 Kategori Internasional √ Diterbitkan Diterbit kan Nasional Terakreditasi Internasional Nasional √ Sudah Sudah dilaksanaka dilaksan n akan Internasional √ Terdaftar Sudah dilaksan akan Nasional √ Sudah Sudah dilaksanaka dilaksan n akan Internasional √ Terdaftar Sudah dilaksan akan Paten Paten sederhana Hak Cipta √ Terdaftar Granted Merek dagang Rahasia dagang Desain produk Industri Indikasi Geografis Perlindungan Varietas Tanaman Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu √

Produk

Implem ented



Editing

Sudah terbit

3

No 9

Jenis Luaran Indikator Capaian Kategori Sub Wajib Tambahan 2018 2019 Kategori Tingkat Kesiapan √ 2 3 Teknologi (TKT)

4

BAB 2. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN PERGURUAN TINGGI

2.1 Rencana Strategis Penelitian Penelitian di tingkat Fakultas telah terintegrasi dalam Universitas melalui Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) yaitu “Pengembangan IPTEKS Untuk Pemberdayaan Potensi Wilayah Menuju Indonesia Sejahtera dan Berdaya Saing”. Di dalam hal ini, Fakultas Psikologi memiliki renstra penelitian berbasis departemen yang menjadi fokus keilmuan program studi Sarjana Psikologi yaitu berupa tema unggulan yang merupakan derivasi Renstra Penelitian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Tema unggulan tersebut adalah: a.

Rendahnya nasionalisme, mutu sumber daya manusia rendah, rendahnya perilaku prososial dan moral;

b.

Persaingan global dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN;

c.

Pemertahanan dan pengenalan budaya bangsa dan kearifan lokal kepada masyarakat asing sebagai daya jual; dan

d.

Identifikasi rasa cinta tanah air siswa terhadap bangsa dan budayanya serta kearifan lokal. Luaran yang berupa skala konsep diri kebangsaan Indonesia yang sudah teruji

validitas dan reliabilitasnya (tahun pertama), dan peta konsep diri kebangsaan masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang kehidupan (tahun ke dua) untuk memenuhi tema pertama “Rendahnya nasionalisme, mutu sumber daya

manusia rendah, rendahnya perilaku prososial dan moral”. Konsep pemikiran tema pertama ini yaitu diperlukan upaya sistematis untuk meningkatkan nasionalisme keragaman budaya yang dimiliki Indonesia merupakan kekuatan sekaligus ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian konsep diri bangsa ini menjadi dasar peningkatan nasionalisme di Indonesia. Rencana

pelaksanaan

penelitian

berbasis

luaran

sebagai

bentuk

penyelesaian masalah penelitian di setiap tahunnya dengan langkah-langkah sebagai berikut : A. Perencanaan 1. Kordinasi tim dan mempelajari buku panduan penulisan sebagai pemahanan awal penyusunan penelitian 5

2. Perumusan masalah berbasis kontektualisasi terkini yang terprediksi selama 5 tahun ke depan sebagai arah pemikiran dan perkembangan peraturan perundang-undangan 3. Merancang metode penelitian hingga panduan penelitian dan instrumen penggalian data 4. Penyusunan proposal penelitian berdasarkan panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi XI Tahun 2017. B. Pelaksanaan 1. Peneliti mengurus ijin penelitian di area yang telah direncanakan yaitu Provinsi Jawa Timur 2. Pengumpulan data wawancara dan skala yang dikembangkan dari definisi operasional 3. Analisis data penelitian akan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS for Windows release 2.0. C. Pelaporan 1. Penulisan laporan penelitian 2. Penulisan jurnal internasional 3. Seminar hasil penelitian 4. Publikasi dan cetak hasil penelitian

6

2.2 Roadmap/Peta Jalan Penelitian

Konsep diri kebangsaan Indonesia yang diharapkan

Konsep kebangsaan Indonesia yang sesuai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia

Skala konsep diri kebangsaan Indonesia

PENYUSUNAN ALAT UKUR KONSEP DIRI KEBANGSAAN INDONESIA

International Journal of Humanities and Social Science Invention (terindeks Ebsco)

Journal of Tropical Psychology (terindeks Scopus)

Buku Ajar ISBN draft; hak cipta draft; Model/Purwaru pa/Desain/Kary a seni/Rekayasa Sosial draft 2019: Buku Ajar ISBN sudah terbit; Hak cipta granted berupa Skala Konsep Diri Kebangsaan Indonesia dan Model/Purwaru pa/Desain/Kary a seni/Rekayasa Sosial implemented,

7

2.3 Orisinalitas Penelitian No. Judul Penelitian 1. Judul: Jejak Integrasi Indonesia Dari Kilometer Nol: Melacak Akar Budaya Nasional Bangsa, Peneliti: Abdul Jalil Salam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2. Judul: Pandangan GAPAS terhadap Wawasan Kebangsaan di Kota Cirebon, Peneliti: Asnawati Badan Litbang Dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan Tahun 2015 Jakarta.

Hasil Penelitian Terdahulu Orisinalitas Dalam pengelolaan “negara bangsa” diperlukan cara pandang Telah menemukan skala baru yang berorientasi neo nasional. dan konsep yang tepat

3.

Sebaliknya, pemerintah secara persuasif melakukan pendekatan kepada elemen-elemen masyarakat yang memiliki perspektif berbeda dalam bernegara agar tidak memunculkan stigma bahwa Ormas Islam yang mempunyai pemikiran radikal pasti memiliki sikap-sikap radikal dalam tindakannya. Perlu sosialisasi yang lebih intensif tentang wawasan kebangsaaan dan empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Konsep kebangsaan tidak berlandaskan keagamaan tertentu

Idealnya, nasionalisme terbentuk dari interaksi antar elemen di dalam suatu bangsa dan tanggapan bangsa itu terhadap lingkungan, sejarah, dan cita-citanya. Sikap nasionalisme sebagai suatu penilaian atau evaluasi terhadap rasa cinta tanah air dan bangsa atas kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara. Implementasi dari sikap nasionalisme setidaknya diwujudkan melalui pemenuhan unsurunsur nasionalisme. Kemunculan konsep negara bangsa merupakan formasi modern tatanan pemerintahan yang saat ini berlaku di dunia.

Konsep kebangsaan tidak berlandaskan keagamaan tertentu Konsep kebangsaan mampu menumbuhkan nasionalisme

4.

5.

Judul: Pandangan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Pusat terhadap Wawasan Kebangsaan di Yogyakarta Peneliti: Reslawati Badan Litbang Dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan Tahun 2015 Jakarta. Judul: Wawasan Kebangsaan Jamaah LDII di Surabaya Jawa Timur Peneliti: Elma Haryani, Badan Litbang Dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan Tahun 2015 Jakarta. Judul: Nasionalisme Bangsa Dan Melunturnya Semangat Bela Negara, Peneliti: Amalia Irfani

6.

Judul: Nasionalisme, Peneliti: Anggraeni Kusumawardani & Faturochman ISSN : 0854 – 7108 Buletin Psikologi, Tahun XII, No. 2, Desember 2004

7.

Judul: Tantangan Negara-Bangsa (Nation-State) Dalam Menghadapi Fundamentalisme Islam, Peneliti: Muhamad

Pandangan GAPAS tentang NKRI, menurutnya Negara Konsep kebangsaan tidak Indonesia tidak perlu menjadi Negara Islam, namun yang berlandaskan keagamaan penting adalah bagaimana peraturan yang ditetapkan itu, harus tertentu dengan aturan syariat islam.

Sosialisasi terjadi dengan skala ukur yang telah teruji

Konsep mampu

kebangsaan sesuai

7

Mustaqim dan Muhamad Miftah STAIN Kudus, Jawa Tengah, Indonesia ADDIN, Vol. 9, No. 1, Februari 2015

perkembangan global

8

BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Dimensi Kebangsaan Indonesia Kebangsaan berasal dari kata bangsa, artinya bangsa merupakan kesatuan orang-orang yang memiliki kesamaan asal-usul keturunan, adat istiadat, bahasa, pemerintahan dan sejarah yang sama pula. Kesatuan orang-orang dimaksud, dalam sebuah bangsa, biasanya mengembangkan kesadaran akan kebangsaan yang biasa disebut dengan nasionalisme. Nasionalisme yang sering pula disebut dengan semangat kebangsaan, merupakan suatu paham akan kecintaan kepada bangsa dan negara sendiri, baik secara potensial ataupun secara aktual, dipresentasikan dalam perjuangan, untuk mempertahankan dan mengabadikan identitas kekuatan dan kemakmuran suatu bangsa dan negara (Moeliono dkk, 1989, dan The Encyclopedia Americana, International Edition, 1973, Encyclopedia Britanica, 1973). Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang, sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Majapahit serta selama masa dijajah oleh bangsa asing selama tiga abad. Unsur-unsur masyarakat yang membentuk bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam latar belakang suku bangsa, berbagai macam adat istiadat, berbagai macam kebudayaan dan agama yang tersebar dalam suatu wilayah yang terdiri atas belasan ribu pulau, yang memiliki kesamaan nasib, yaitu penderitaan sebagai akibat dari penjajahan selama tiga setengah abad. Kebangsaan (nasionalisme) Indonesia merupakan sifat dari unsur-unsur masyarakat tadi secara bersama-sama mengembangkan semangat perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan sehingga terbentuklah sebuah negara yang bernama Indonesia sebagai tempat bermukim sebuah bangsa yang bernama bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri atas sejumlah besar pribadi-pribadi dari bermacam latar belakang sebagaimana telah dikemukakan di atas, dengan semangat kebangsaan (nasionalisme)-nya, memiliki kesamaan cita-cita luhur, kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup yang berakar dari masyarakat itu sendiri, yaitu Pancasila (Notonegoro, lihat Kaelan, 2014). Pancasila sebagai cita-cita luhur, sebagai pandangan hidup dan filsafat hidup, juga sebagai dasar negara yang sifatnya mengikat. Pancasila sebagai cita9

cita luhur bangsa, juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, yang berarti akan selalu menampilkan diri atau akan memberikan warna atau sentuhan pada setiap kemunculan perilaku individu, karena kepribadian pada dasarnya adalah sebuah system psikopisis yang berfungsi sebagai pranata tingkah laku (Darmodihardjo, 1982, Gordon Alport, lih. Hergenhahn dan Olson, 2007, dan Henry Murray, lih. Hall dan Lindzey, 1985)...


Similar Free PDFs