WAQAF DAN PEMBAGIANNYA PDF

Title WAQAF DAN PEMBAGIANNYA
Author R. Jannah Siregar
Pages 9
File Size 98.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 71
Total Views 106

Summary

WAQAF DAN PEMBAGIANNYA Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an OLEH: KELOMPOK XI  Kenanga Tania  Khairuddin  Muhammad Qudrat Sembiring  Roudhotul Jannah Siregar PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2017 A. Latar Belakang Tajwi...


Description

WAQAF DAN PEMBAGIANNYA Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur an

OLEH: KELOMPOK XI

 Kenanga Tania  Khairuddin

 Muhammad Qudrat Sembiring  Roudhotul Jannah Siregar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2017

A. Latar Belakang Tajwid adalah melafalkan huruf-huruf Alquran sesuai dengan makhroj dan sifatnya serta memenuhi hukum bacaannya. Kaidah tajwid yang dirumuskan dibatasi pada kaidah tajwid elementer, yaitu mad, idghom, iqlab, ikhfa, izhar, ghunnah ketika bacaan wakaf. Kaidah-kaidah tajwid lainnya seperti bacaan imalah, ismam, tashil, saktah, tafkhim, tarqiq, lafzul jalalah, dan qolqalah tidak dimuat di dalam ini. Hal ini karena bacaan-bacaan tersebut sifatnya spesifik memerlukan bimbingan khusus dari guru. B. Pengertian Waqaf Dari segi Bahasa waqaf berasal dari Bahasa Arab yakni waqafa, waqifu,

waqfan dari kata waqfan atau waqf berat diucapkan di lidah maka menjadi waqaf untuk memudahkan bacaan, bahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi waqaf.1 Dalam kamus Bahasa Arab juga diartikan berdiri setelah duduk,

berhenti setelah berjalan, dan seterusnya. Jadi dalam bahasa waqaf sama dengan stop atau berhenti setelah berjalan.2Maksud waqaf disini adalah berhenti atau memutuskan suara bacaan pada akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat, karena keterbatasan kekuatan Panjang dan pendek napas seseorang atau dengan sengaja berhenti karena ada tanda waqaf. Dari pengertian ini jelas bahwa waqaf adalah menghentikan suara bacaan akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat. Penghentian ini disebabkan dua hal yaitu: 1. Tidak kuat nafas Nafas manusia berbeda-beda Panjang pendeknya, maka pembaca terkadang tidak kuat anjang nafasnya ketika membaca ayat yang Panjang atau memang nafasnya pendek. 2. Ada tanda waqaf Tanda waqaf artinya huruf-huruf tertentu yang dijadikan petunjuk baik atau tidaknya berhenti pada suatu kata karena menyangkut konteks arti ayat Abdul Majid Khon, Praktikum Qira at. (Jakarta: Amzah. 2008) Hal. 72 Ahmad Muzzammil, Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid Semester I. (Jakarta: Ma had Qur an Nurul Hikmah. 2009) Hal. 12 1 2

Waqaf | 1

tersebut, apakah artinya masih berkaitan dengan kalimat sebelumnya atau tidak, apakah sudah pada kalimat sempurna atau belum sempurna (dalam kalimat Bahasa Indonesia sudah sampai titik atau koma). C. Macam – macam Waqaf Para ulama ahli tajwid membagi macam-macam waqaf ada empat yaitu sebagai berikut: 1) Waqaf Ikhtibari,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan oleh seorang ustadz dalam proses menguji muridnya, hal ini hokumnya boleh. 2) Waqaf Intizhari ,yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan khusus dalam proses belajar mengajar Al- Quran, hal ini dilakukan dalam rangka untuk menguasai cara membacanya dan hukumnya boleh. 3) Waqaf Idhthirari, yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan dalam keadaan darurat, atau terpaksa, atau tidak sengaja karena kehabisan nafas, lupa, bersin, batuk, menguap, menjawab salam, dan sebagainya. Hal ini hukumnya boleh. 4) Waqaf Ikhtiyari, waqaf ini disebut juga dengan waqaf ijtihadi, yaitu berhenti sesuai dengan pilihan sendiri. Hal ini hanya dapat dikuasai oleh orang yang memahami kaidah Bahasa arab.3 Karena memilih sendiri tempat- tempat yang dijadikan sebagai tempat berhenti, maka waqaf ikhtiyari bisa terjadi empat kemungkinan.

1. Waqaf tamm(waqaf sempurna), Yaitu waqaf pada akhir kalimat yang sempurna, yakni kalimat yang sudah tidak mempunyai kaitan dengan kalimat berikutnya baik lafal maupun maknanya. Misalnya secara umum terselesainya suatu kisah atau suatu permasalahan kemudian bergantian pada kisah baru atau permasalahan yang baru.

3

Abdul Aziz, Pedoman Dauroh Al-QUr an. ( Jakarta: Markaz Al-Qur an. 2014) Hal. 150

Waqaf | 2

฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

Ayat yang pertama merupakan pemujaan terhadap Allah, dan ayat yang kedua merupakan ungkapan kominikasi dengan Allah. 2. Waqaf kafi (waqaf cukup), Yaitu waqaf pada akhir kalimat yang sempurna, tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat setelahnya dari segi makna. Pada umumnya waqaf pada setiap akhir ayat, kecuali pada ayat-ayat tertentu yang masih berkaitan dengan ayat berikutnya. ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀

Berhenti pada kata ‫ن‬ َ ‫ ﻻَ ُْﺆ ِ ُﻮ‬sebuah ungkapan yang sempurna, perkataan selanjutnya masih terkait dengan sebelumnya namun dari segi lafaz merupakan kata yang baru

3. Waqaf hassan(waqaf baik), Ialah wakaf yang kalimatnya sudah sempurna, akan tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat berikutnya dari segi lafal dan makna, misalnya: ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

Seandainya seseorang mewaqafkan pada alhamdulillah saja maknanya sempurna: segala puji bagi Allah tetapi masih ada kaitannya dengan kalimat berikutnya baik dari segi lafal maupun dari segi makna yaitu kalimat rabb al-alamin: Tuhan sekalian ala m . Jadi waqaf ditengah ayat seperti ini masuk waqaf hasan.

4. Waqaf qabih(waqaf tidak baik), Artinya waqaf pada kalimat yang belum sempurna, karena belum dapat dipahami artinya atau bisa menimbulkan salah arti apabila diwaqafkan.4 Misalnya mewaqafkan ayat 4 saja dalam surah al-Maun (107) tanpa dilanjutkan pada ayat 5 ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

4

Abdul Majid Khon, Prakikum Qira at. (Jakarta: Amzah. 2008) Hal. 74

Waqaf | 3

maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. Waqaf pada kalimat ini sekalipun pada akhir ayat tidak baik (qabih), bahkan haram kalua disengaja menurut sebagian ulama karena maknanya menjadi rusak yang sangat fatal. Maka harus diwasalkan pada ayat berikutnya 5: ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.5 D. Tanda - tanda Waqaf Untuk membantu waqaf yang baik pada suatu kata atau kalimat dalam Alquran, para ulama telah merumuskan tanda-tanda waqaf sebagai berikut:6 No.

Tanda

Singkatan

Arti dan contoh

Waqaf 1

‫م‬

‫ﻻَزِْم‬

Lazim artinya harus, maksudnya harus berhenti atau lebih utama waqaf dari pada di washalkan (disambungkan/ tidak waqaf). Contoh waqaf ini sebagaimana dalam surah Al- An am (6): 36: ฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀

฀฀฀฀฀ ฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

2

‫ط‬

ْ َ ْ‫ُ ﻄ‬

Muthlaq, maksudnya lebih baik waqaf dari pada washal (sabung). Contohnya sebagaimana dalam surah Al-Hajj(22):17: ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀

QS. Al-Maun: 4-5 Sa dulloh, Mahir Tajwid Metode Qur ani Lancar Ngaji Tanpa Guru. (Yogyakarta: Mutiara Media. 2010) Hal. 19 5 6

Waqaf | 4

‫ج‬

3

‫َﺎِء ْز‬

Jaiz artinya boleh berhenti / waqaf dan boleh terus / washal. Misalnya dalam surah Al- Baqarah (2): 19 : ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

‫ﻒ‬

4

‫ﻒ‬ ْ ِ

Qif, artinya berhentilah, bentuk perintah( fi il amar ) dari kata Tentunya lebih baik waqaf dari pada washal terus. Misalnya dalam surah Ali Imran (3): 106: ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

‫ﻰ‬

5

‫َا َْﻮ ُْﻔَﺄْو َﻰ‬

AL- Waqf Aula artinya waqaf lebih utama dari pada washal. Misalnya pada surah

Ali Imran (3) : 108: ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀

6

‫ﻰ‬

‫َا َْﻮ ْ َُﺄْو َﻰ‬

Al- Washl Aula artinya washal tidak berhenti lebih utama misalnya dalam surah Muhammad ( 47): 10: ฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

7

‫ز‬

‫ُ ََّﻮْز‬

Mujawwaz

artinya

diperbolehkan

berhenti, tetapi seandainya washal lebih baik, misalnya dalam surah Al- Maidah (5) : 5 ฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ Waqaf | 5

฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀

฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀

8

‫ص‬

ْ

‫ﺧ‬ َّ ‫َُﺮ‬

Murakhkhash artinya di beri kemurahan (dispensasi)

bagi

yang

ingin

mewaqafkan , tetapi washal lebih baik, misalnya dalam surah Al- Maidah (5) : 5 ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀

9

‫ق‬

ْ َ َ‫ِ ْ َ ﻮ‬ ‫ﻒ‬

Qila Waqaf artinya dikatakan (sebagian ulama) atau pendapat sebagian ulama waqaf, tentunya washal lebih utama, misalnya dalam surah Al- Hajj (22): 17: ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀

10

‫ﻻ‬

‫ﻻََو ْﻔُِﻔ ِْﻪ‬

La Waqfa Fihi artinya tidak ada waqaf, artinya washal lebih baik walaupun pada akhir ayat, misalnya surah Al- Baqarah (2) :5 ฀฀฀฀฀฀฀฀

11

⸫-⸫

‫َُﻌﺎ َ َْﺔ‬

฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

Mu anaqah artinya berpelukan, adapun yang dimaksud mu anaqah ( berhenti ) adalah waqaf ( berhenti ) salah satu Waqaf | 6

tempat titik saja.Kalau sudah waqaf ( berhenti ) pada titik yang pertama maka tidak

kedua

washal,

begitu

juga

sebaliknya. Misalnya dalam surah AlBaqarah (2): 2 ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

12

‫ع‬

َ ْ‫ُر ُﻮ‬ ‫ع‬

Tanda

ruku nya

nabi

SAW

setelah

membaca beberapa ayat alquran dalam shalat. Biasanya huruf ain ini ditulis dipinggir mushaf.

‫ء‬

13

‫َ َْﺮْء‬

Tempat

akhir

bacaan,

karena

telah

sampai pada akhir pembahasan atau akhir riwayat dan biasanya bertepatan pada tanda ain diatas. Jadi keduanya secara beriringan. Misalnya Al – Baqarah (2): 7 ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀

14

‫ك‬

ْ َ ‫ﻄﺎ ِ ٌ ِ َﺎ‬ َ ُ َ ِ ‫ََﺬ‬ ‫ََﻬﺎ‬

Artinya,

ini

sebelumnya. waqaf

sesuai

dengan

Maksudnya

sebelumnya

jika

waqaf

mengikuti sebelumnya

waqaf lazim berarti sama. 15

‫ﺳ ﺘﻪ‬

Saktah membacanya berhenti sebentar tanpa

mengambil

napas.

Misalnya

Al-Yasin (36): 52 ฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀ ฀฀ ฀฀฀฀฀ ฀฀฀฀ ฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀฀

E. Kesimpulan Waqaf | 7

Dari segi Bahasa waqaf berasal dari Bahasa Arab yakni waqafa, waqifu,

waqfan dari kata waqfan atau waqf berat diucapkan di lidah maka menjadi waqaf untuk memudahkan bacaan, bahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi waqaf. Dalam kamus Bahasa Arab juga diartikan berdiri setelah duduk,

berhenti setelah berjalan, dan seterusnya. Jadi dalam bahasa waqaf sama dengan stop atau berhenti setelah berjalan. Maksud waqaf disini adalah berhenti atau memutuskan suara bacaan pada akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat, karena keterbatasan kekuatan Panjang dan pendek napas seseorang atau dengan sengaja berhenti karena ada tanda waqaf. Dari pengertian ini jelas bahwa waqaf adalah menghentikan suara bacaan akhir kata, akhir kalimat, atau akhir ayat.

F. Daftar Pustaka Departement Agama. 2007. Pedoman Tajwid Transliterasi Al-Qur an (PTTQ). Jakarta: Depag. Khon, Abdul Majid. 2008. Praktikum Qira at. Jakarta: Amzah. Muzzammil, Ahmad. 2009. Panduan Tahsin Tilawah Kajian Ilmu Tajwid

Semester I. Jakarta: Ma had Qur an Nurul Hikmah. Rouf, Abdul Aziz Abdur. 2014. Pedaman Dauroh Al-Qur an Kajian Ilmu Tajwid

Disusun Secara Aplikatif. Jakarta: Markaz Al-Qur an. Sa dulloh. 2010. Mahir Tajwid Metode Qur ani lancar ngaji tanpa guru. Yogyakarta: Mutiara Media.

Waqaf | 8...


Similar Free PDFs