KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS PDF

Title KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS
Author Hayyin Agustina Mawardani
Course Teori Akuntansi
Institution Universitas Airlangga
Pages 14
File Size 196.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 731
Total Views 995

Summary

KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS BAB 4 & 5 Mata Kuliah Teori Akuntansi Oleh: HASNA LUCIDA SAFIRA SALSABILA ISLAHI NAZIHAH PATRICIA AUDRINE B. TINNESIA MARTINA GLADYS THERESIA O. S. 041411331230 041411331232 041411333020 041411333049 041411333058 041411333066 PROGR...


Description

KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS BAB 4 & 5 Mata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh: HASNA LUCIDA SAFIRA SALSABILA ISLAHI NAZIHAH PATRICIA AUDRINE B. TINNESIA MARTINA GLADYS THERESIA O. S.

041411331230 041411331232 041411333020 041411333049 041411333058 041411333066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017

BAB 4: ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS

ASET Definisi Asset Menurut FASB Asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas dari hasil transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.

Probable Future Economic Benefits/Kemungkinan Keuntungan Ekonomi di Masa yang Akan Datang Masih kemungkinan, karena masih bergantung di masa depan, dan hanya dapat diekspektasikan secara rasional atau terpercaya berdasarkan bukti yang ada dan logika. Keuntungan yang dimaksud dapat berbentuk apapun yang mempunyai keuntungan nominal bagi entitas. Dugaan dari keuntungan ekonomi di masa depan berkaitan dengan sumber daya ekonomi : kelangkaan dan kegunaan. APB-Statement No.4 juga mendefinisikan asset sebagai sumber daya ekonomi. Contoh sumber daya ekonomi dalam perusahaan bisnis : 1. 2. 3. 4. 5.

Sumber daya produksi – bahan baku, peralatan, contractual rights, dll. Produk Uang Klaim untuk menerima uang Bunga pemilik pada perusahaan lain. Contoh-contoh di atas menggambarkan sesuatu yang ada saat ini, objeknya fisik atau berdasarkan kontrak tertulis maupun lisan.

Deferred Charges/menangguhkan biaya The Committee on Terminology mendefinisikan deferred chaged “bukan asset ppada umumnya, namun jika bisa dijadikan pendapatan di masa depan, berarti untuk klasifikasi balance sheet merupakan suatu asset. Deferred charges bisa saja asuransi dibayar di muka, sewa di bayar di muka, dsb, yang merupakan suatu asset.

Obtained or Controlled by Entity/Diperoleh atau Dikendalikan oleh Entitas Sumber daya ekonomi diperoleh atau dikendalikan oleh entitas adalah masih dalam pertanyaan. Banyak asset di dunia ini, tetapi keuntungan harus diakui oleh entitas jika itu menjadi asset entitas tersebut. Result of Past Transaction or Event/Hasil Transaksi atau Peristiwa yang Telah Terjadi

Jika perusahaan menandatangani kontrak dengan perintah perusahaan agar memiliki gedung kantor yang baru dengan harga yang telah ditetapkan, apakah kualifikasi ini merupakan suatu peristiwa yang assetnya bisa dicatat? Tipe kontrak ini biasa disebut “wholly executory contract”. Exchangeability/Dapat Ditukar Beberapa akuntan berargumen bahwa definisi asset harus ada kondisi di mana asset itu bisa ditukar atau diputuskan hubungannya dari perusahaan. Recognition Criteria/Kriteria Pengakuan Beberapa peraturan pengakuan tidak dapat diekspresikan secara formal sebaga konvensi. Dua contoh peraturan pengakuan konvensional adalah (1) piutang dicatat ketika terjadi penjualan kredit, dan (2) peralatan dicatat ketika sudah dibeli. Tujuan akuntansi adalah menyediakan dasar dari kriteria pengukuran. Kriteria-kriteria tersebut adalah perpanjangan dari objektif subsidiary (karakteristik kualitatif) dari informasi akuntansi yang relevan dan reliabel. Daftar di bawah ini tidak termasuk dalam kriteria : 1. Reliance on the law /ketergantungan pada hukum 2. Use of convertism principle/menggunakan prinsip konsertivisme 3. Determination of economic substance of the transaction event/mendeterminasikan substansi ekonomi dari transaksi 4. Ability to measure the value of the asset/dapat diukur nilai assetnya.

KEWAJIBAN (HUTANG) FASB (1980: par 28) mendefinisikan kewajiban sebagai: “liability are probable future sacrifices of economis benefit arising from present obligation of particular entity to transfer asets or provide services to other entities in the future as a result of past transactions.”

Kewajiban Sekarang FASB menyatakan hutang adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi untuk masa yang akan datang. Definisi tersebut sama denan deifinisi aktiva, tidak menekankan pada keberadaan tapi pada kejadian masa depan yang sebenarnya pengorbanan belum terjadi sehingga belum merupakan transaksi nyata.

Pembuktian Secara Hukum

Hampir semua kewajiban didukung oleh dokumen hukum, namun untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok dan pelanggan, perusahaan sering tidak membuat kontrak untuk mengikat secara hukum. Perusahaan pantasnya mempunyai kewajiban mengembalikan deposit pelanggan apabila perusahaan gagal menyelsaikan tanggung jawab walaupun tidak diikat dalam kontrak tertulis. Menurut FASB kewajiban tersebut harus tetap diakui dan dicatat sebagai kewajiban walaupun tidak memiliki kontrak.

Penyelesaian Kewajiban Berdasarkan definisi FASb, kewajiban bila perlu diselesaikan dengan mentransfer aktiva atau menyerahkan jasa kepada kreditur. Hal tersebut tidak dicatat sebagai kewajiban karena dibayar dengan aktiva atau jasa.

Kewajiban yang Bisa Ditangguhkan Sama halnya dengan aktiva, ada beberapa transaksi yang harus diakui sebagai kewajiban untuk mentransfer aktiva atau jasa di kemudian hari dan diakui sebagai kewajiban misal pelanggan memberikan uang muka untuk memesan produk atau jasa dari perusahaan.

Hasil dari Transaksi atau Kejadian Masa Lalu Persyaratan ini menjadi jaminan bahwa kewajiban yang timbul merupakan hasil dari transaksi buka kejadian yang akan datang. Masalahnya transaksi macam apa yang dapat diakui bahwa transaksi tersebut dapat menimbulkan kewajiban. Bila perusahaan membeli barang atau aktiva, peraturan umum akan mengatakan bahwa tidak ada kewajiban sampai barang tersebut diterima. Transaksi ini mensyaratkan penerimaan barang bukan sekedar transaksi pemesanan.

Off-Balance Sheet-Financing Off balance sheet financing dilakukan ketika perusahaan mencari pembiayaan tanpa mencatatnya. Tidak mencatat kewajiban dalam neraca dipandang meningkatkan kualitas informasi. Beberapa contoh transaksi yang memungkinkan tidak menimbulkan kewajiban: 1. 2. 3. 4.

Joint venture Persekutuan terbatas Pembelian dengan sewa guna usaha/lease Finance subsidiary

Kerugian yang Belum Pasti/Loss Contigencies

Sulit untuk menentukan kewajiban yang sudah terjadi/belum sehingga memerlukan prinsip kehatihatian dalam pengakuan kewajiban. FASB (1975: statement no. 5, par 1) menyatakan bahwa kerugian harus diakui apabila terddapat bukti objektif bahwa kemungkinan kerugian besar dan dapat diprediksi. Apbila kedua kondisi terjadi, maka timbul pengakuan kerugian dan kewajiban/contigent.

Kriteria Pengakuan Mendefinisikan kewajiba baru merupakan langkah awal dalam proses menafsirkan kewajiban dalam dunia nyata. Penafsiran ini merupakan aturan yang digunakan dalam mengakui kewajiban di masa yang akan datang namun kebanyakan dicatat sebagai biaya. Suatu penelitian menunjukkan bahwa beberapa aturan pengakuan digunakan untuk menafsirkan kewajiban tertentu dan kemudian digeneralisasi menjadi beberapa kriteria. Di bawah merupakan kriteria pengakuan yan merupakan satu kesatuan, meskipun tidak dimaksudkan sebagai kriteria yang telah lengkap: 1. 2. 3. 4.

Reliance on the law Use of the conservatism principle Penentuan suatu transakdi memiliki substansi ekonomi Nilainya dapat diukur

EKUITAS Jika semua ekuitas perusahaan disusun dalam rangkaian yang sesuai dengan tingkat risikonya, Paton mempertanyakan letak pemisah antara kewajiban dan ekuitas pemilik. Biasanya, secara tradisi ditentukan apakah sebuah barang dianggap sebagai kewajiban atau ekuitas pemilik. Namun,dengan semakin banyaknya strategi pembiayaan yang inovatif, cara untuk memastikan apakah instrumen keuangan tertentu merupakan hutang atau ekuitas pemilik bisa menjadi tugas yang kompleks. FASB Definition : Equity is the residual interest in the assets of an entity that remain after deducting its liabilities. In a business enterprise, the equity is the ownership interest. Secara sederhana, tanpa mengabaikan tentang pengukurannya, ekuitas pemilik menggambarkan sebuah obligasi perusahaan kepada pemilik. Dari sudut pandang pemilik, ekuitas pemilik menggambarkan interest mereka atau capital dalam perusahaan.

Fitur Penting Ada dua fitur penting yang dapat membantu kita untuk membedakan antara kewajiban dan ekuitas pemilik. yaitu: 

Hak para pihak



Pengaturan substansi ekonomi

Hak hukum merupakan pertimbangan yang sangat penting. Namun, mereka tidak boleh menjadi dasar satu-satunya perbedaan antara kreditur dan pemilik. Secara keseluruhan, definisi kewajiban termasuk kewajiban konstruktif dan adil serta kewajiban hukum. Alasan lain adalah bahwa fokus sudut pandang hukum terlalu sempit untuk digunakan dalam mencapai tujuan akuntansi sebagai alat dalam pengambilan keputusan.

Hak para pihak Kreditor memiliki hak-hak berikut: 1. Penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset (barang atau jasa) 2. Prioritas dari pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam likuidasi Perhatikan bahwa klaim kreditur terbatas pada jumlah tertentu (yang mungkin berbeda dari waktu ke waktu sesuai dengan persyaratan perjanjian). Sebaliknya, pemilik memiliki kepentingan sisa saja, walaupun dengan pengaturan kontrak yang berbeda dari pemilik yang mungkin memiliki prioritas berbeda dalam pengembalian modal. Aspek lain dari hak kreditur dan pemilik berkaitan dengan penggunaan aset atau operasi bisnis. Kreditor tidak memiliki hak untuk menggunakan aset dari perusahaan lain selain yang dirinci dalam kontrak. Kecuali secara tidak langsung dalam beberapa kasus, mereka tidak memiliki hak dalam proses pengambilan keputusan dalam operasi bisnis. Dalam cara yang terbatas, dengan kontrak, mereka mungkin mengganggu operasi dengan mensyaratkan bahwa saldo laba dibatasi, atau bahwa aset yang diberikan tidak akan dijual tanpa persetujuan mereka. Di sisi lain, pemilik mempunyai hak atau wewenang untuk menjalankan usahanya.

Substansi Ekonomi Baik kewajiban dan ekuitas pemilik mewakili klaim terhadap entitas. Semua pengadu terhadap entitas menanggung risiko kerugian, tetapi karena klaim sebelumnya, risiko kreditur lebih rendah dari pemilik. Pemilik harus menanggung kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan. Mereka membawa beban risiko dalam bisnis. Dalam setiap perusahaan, tingkat risiko kreditur dan pemilik tergantung pada hak-hak mereka. Dengan demikian, perbedaan utama antara hak kreditur dan pemilik adalah bahwa kreditor memiliki hak untuk penyelesaian, sedangkan pemilik memiliki hak untuk berpartisipasi dalam keuntungan (residual). Perbedaan ini mencerminkan risiko ekonomi dan fitur pengembalian dua jenis klaim: kreditor menanggung risiko lebih kecil dan mendapatkan imbalan yang relatif tetap (bunga dan pelunasan pokok), sedangkan pemilik menanggung risiko yang lebih besar dan karenanya mendapatkan imbalan variatif (dan sering lebih tinggi).

Pemilik atau representasi mereka memiliki kontrol atas akuisisi, komposisi, penggunaan, dan pelepasan aset perusahaan. Mereka memiliki kontrol operasi dan tanggung jawab untuk menjalankan bisnis dan untuk kelangsungan hidup dan profitabilitas. Secara umum, pemilik perusahaan (pemegang saham) mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab dan kontrol kepada direksi dan manajer.

Konsep modal Akuntansi modal dipengaruhi oleh ketentuan hukum yang berlaku. Sebagai contoh, di Inggris dan Australia, hukum terkait perusahaan termasuk undang-undang yang berkaitan dengan akuntansi untuk modal. Yang terpenting adalah kebutuhan ‘pemeliharaan modal’, yang menuntut bahwa perusahaan mempertahankan secara utuh modal awal mereka. Kerangka konseptual mengakui bahwa baik perusahaan mempertahankan atau tidak modal awal mereka tidak hanya merupakan fungsi dari definisi ekuitas sebagai suatu kepentingan sisa dalam suatu entitas, tetapi juga konsep modal. Modal dapat dikonseptualisasikan sebagai uang yang diinvestasikan atau investasi daya beli (modal keuangan) atau sebagai kapasitas produktif dari entitas (modal fisik). Selanjutnya, modal dapat diukur dengan satuan dollar atau skala daya beli. Berbagai kombinasi dari konsep modal dan skala pengukuran digunakan dalam berbagai model yang berbeda yang menghasilkan ukuran yang berbeda dari modal dalam keadaan yang identik. Tujuan lain persyaratan perawatan modal adalah untuk melindungi kreditur dengan memberikan sebuah ‘bantal’ atau ‘buffer’. Misalnya, suatu entitas memiliki modal resmi tidak lebih dari sebesar $ 10.000, jika jumlah aktiva adalah $ 100.000, ini berarti bahwa jumlah kewajiban adalah $ 90,000: A=L+P $ 100.000 = $ 90.000 + $ 10.000 Jika entitas itu harus dilikuidasi dan nilai aktiva yang tercatat hanya $ 80.000, akan cukup untuk membayar kreditur. Hal ini dimungkinkan karena adanya modal sebesar $ 10.000. Tanpa itu, kreditur tidak akan dibayar lunas. Modal bukan jaminan untuk perlindungan kreditur, tetapi dapat menawarkan beberapa keamanan.

Klasifikasi Modal Pada tahun 1950, sebuah komite khusus dari American Accounting Associationmenjelaskan bahwa alokasi modal semestinya berasal dari tiga jenis: 1. dirancang untuk menjelaskan kebijakan manajerial tentang reinvestasi laba 2. dimaksudkan untuk membatasi dividen sebagaimana disyaratkan oleh hukum atau kontrak 3. Mereka yang menyediakan antisipasi kerugian. Komite ini menyatakan sebagai berikut :

1. Jenis pertama tidak efektif untuk mencapai tujuan dan akan menjadi lebih baik apabila dijelaskan dalam bentuk narasi di tempat lain. 2. Untuk jenis kedua, diyakini catatan ke rekening akan lebih baik pada suatu pengalokasian 3. Untuk jenis ketiga, komite merasa apropriasi tidak perlu dan sering menyesatkan catatan akan. Komite ini menekankan bahwa alokasi tidak boleh mempengaruhi penentuan keuntungan.

ACCOUNTING FOR NEW FINANCING ARRANGEMENTS Repurchase Perusahaan A menjual tanah dan gedungnya seharga $1,200,000 kepada Perusahaan X. Diasumsikan harga awal tanah adalah $300,000 dan harga awal $1,000,000 dan akumulasi depresiasinya $600,000. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Perusahaan A dapat membeli kembali propertinya 7 tahun kemudian seharga $1,400,000 Kemungkinan jurnalnya : Sebagai penjualan Kas

$1,200,000

Akumulasi Depresiasi

$ 600,000

Tanah

$ 300,000

Gedung

$ 1,000,000

Keuntungan

$ 500,000

Sebagai Pendanaan Kas

$1,200,000 Hutang kepada Perusahaan X

$1,200,000

Penulis lebih memilih kepada pilihan pertama untuk beberapa alasan. Walaupun perusahaan A mempunyai pilihan untuk membeli kembali, Perusahaan X sekarang mempunyai kendali atas keuntungan masa depan dari property dengan mengesampingkan hal yang lain. Perusahaan X menanggung risiko dan manfaat kepemilikan atas keuntungan atau kerugian tersebut, tergantung pada pemanfaatan asetnya secara efektif. Perusahaan A tidak memiliki kewajiban kepada Perusahaan X. Jika terjadi pembelian kembali di masa depan itu tidak wajib. Jika Perusahaan A diminta untuk membeli kembali, pilihan kedua akan berlaku. Ini sama dengan pengaturan pembiayaan produk, yang mana FASB rumuskan peraturannya di Statement 49. Interest Rate Swap

Perusahaan terkena risiko atas fluktuasi suku bunga. Meski ada pasar untuk suku bunga berjangka, swap suku bunga lebih fleksibel dan bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu. Suatu swap akan terjadi bila pihak-pihak tersebut setuju akan exposure terhadap risiko suku bunga. Perusahaan A memiliki $ 1.000.000 obligasi dengan tingkat bunga variable, yang saat ini 9 persen, dan Perusahaan B memiliki $ 1.000.000 obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10 persen. Perantara mengatur A dan B untuk menandatangani kontrak untuk melakukan swap pembayaran bunga, walaupun masing-masing akan terus berkewajiban kepada kreditur aslinya.

Untuk Perusahaan A (1) Interest expense

$100,000

Cash(10% * $1,000,000)

$100,000

atau (2) Interest expense (at 9%)

$ 90,000

Other expense

$ 10,000

Cash (10% *$1,000,000)

$100,000

Untuk Perusahaan B (1) Interest Expense

$90,000

Cash (9% *$1,000,000)

$ 90,000

atau (2) Interest expense (at 10%) Cash (9% *1,000,000) Other Income

$100,000 $ 90,000 10,000

FASB Task Force percaya bahwa tergantung pada pemenuhan criteria swap yang melindung nilai dari Pernyataan 80. Kriterianya adalah (1) item yang akan dilindung nilai menunjukkan risiko tingkat bunga (2) tindakan tersebut mengurangi eksposur tersebut dan yang ditetapkan sebagai sebuah nilai lindung Jika tingkat bunga swap dianggap sebagai nilai lindung (hedge), maka keuntungan atau kerugiannya harus diamortisasi selama sisa masa kontrak jika tidak dihentikan. Jika swap tersebut tidak memenuhi syarat sebagai nilai lindung, maka keuntungan atau kerugian harus diakui pada date of termination.

BAB 5: PENGUKURAN ASET DAN KEWAJIBAN

MEASUREMENT OF ASSETS AND LIABILITIES Agar data akuntansi dapat digunakan secara penuh, akun-akun aset, kewajiban, dan kekayaan bersih harus dinyatakan dalam nilai uang.

Atribut Pengukuran Terdapat beberapa nilai dalam bentuk uang yang dikenal: harga historis, harga ganti, exit price, nilai yang dapat direalisasi, dan nilai tunai sekarang.

Nilai yang Subjektif Edward (1961:34), tiga masalah yang dihadapi oleh manajemen, pertama, expansion problem, kedua, the composition problem, ketiga, financing problem. Perencanaan manajemen kemungkinan meliputi periode jauh ke depan, sehingga merupakan subjek penyesuaian, yang disebabkan oleh perubahan kondisi ekonomi dan juga harapan yang berubah. Pengukuran-pengukuran secara periodik terhadap laba, arus kas, dan nilai maupun komposisi aset, kewajiban, dan kekayaan bersih sangat membantu manajemen dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian tersebut. Para investor dan kreditur juga memerlukan informasi seperti itu dalam rangka mengetahui prospek perusahaan.

Nilai Ekonomi Nilai ekonomi sebenarnya merupakan nilai yang paling memuaskan dalam mengukur nilai aset, sayangnya kita tidak mampu untuk mengukur nilai ekonomi secara tepat, karena nilai ekonomi sangat subjektif.

Cost dan Nilai Harga historis (cost) merupakan pengorbanan dan nilai merupakan manfaat yang diperoleh dari pengorbanan tersebut.

MENAKSIR NILAI EKONOMI YANG WAJAR Nilai Tunai Irving Fisher (1906), Macmillian (1930) mengatakan bahwa konsep nilai kas sekarang merupakan cara yang paling wajar untuk menilai aset. Canning (1929) juga mengatakan bahwa faktor waktu memengaruhi nilai uang. Yang mendasarinya adalah, orang lebih suka menerima uang sekarang daripada di kemudian hari. Adanya faktor bunga dalam transaksi pinjam meminjam uang menyebabkan orang berpendapat bahwa ada faktor waktu yang memengaruhi nilai uang.

Nilai Pasar Nilai pasar mencerminkan nilai tempat dimana terjadi pertemuan antara pembeli dan penjual. Karena pasar tidak sempurna, maka dapat dikatakan bahwa nilai pasar tidak dapat mencerminkan nilai wajar, namun demikian apabila terjadi kesesuaian harga antara pembeli dan penjual dalam jangka waktu yang panjang, maka meskipun pasar tidak sempurna, harga yang tercipta dapat dikatakan sebagai harga pasar. Beberapa kondisi yang mempengaruhi harga pasar yang pertama, adanya pasar yang berbeda. Kedua, dalam pasar yang tidak sempurna, waktu dan upaya untuk mendapatkan harga terbaik tetap dilakukan oleh pembeli, sehingga dapat menimbulkan harga yang berbeda di antara pembeli. Ketiga, pelayanan purna jual juga berpengaruh terhadap harga yang disetujui.    

Historical cost adalah harga pada saat akuisisi Replacement cost jumlah yang dibayar untuk mengakuisisi aset yang tersedia untuk mengambil alih fungsi aset yang dimiliki Current cost sama seperti replacement cost tapi disesuaikan untuk nilai dari keuntungan atau ketidakuntungan operasi atas aset yang dimiliki Reproduction cost adalah jumlah yang dibayar sekarang untuk memproduksi aset yang identic dengan aset yang dimiliki

NILAI BAGI...


Similar Free PDFs