KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS PDF

Title KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS
Author Hayyin Agustina Mawardani
Course Teori Akuntansi
Institution Universitas Airlangga
Pages 4
File Size 92.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 954
Total Views 1,033

Summary

NAMA: GLADYS THERESIA O. S. NIM: 04141133066 KELAS: L KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS Mata Kuliah Teori Akuntansi Definisi Aset, Kewajiban, dan Ekuitas 1. Aset Asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas dari...


Description

NAMA: GLADYS THERESIA O. S. NIM: 04141133066 KELAS: L

KONSEP DAN PENGUKURAN AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS Mata Kuliah Teori Akuntansi

Definisi Aset, Kewajiban, dan Ekuitas 1. Aset Asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas dari hasil transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. 2. Kewajiban FASB menyatakan hutang adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi untuk masa yang akan datang. Definisi tersebut sama denan deifinisi aktiva, tidak menekankan pada keberadaan tapi pada kejadian masa depan yang sebenarnya pengorbanan belum terjadi sehingga belum merupakan transaksi nyata. 3. Ekuitas Ekuitas adalah kepentingan residual dalam aset suatu entitas yang tetap setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas adalah kepemilikan.

Pengakuan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas 1. Pengakuan Aset Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempengaruhi aset. Disamping memenuhi definisi aset, kriteria keterukuran, keberpautan, dan keterandalan harus dipenuhi pula. Menurut Sterling, Belkaoui (1993) menunjukkan kondisi perlu (necessary) dan kondisi cukup (sufficient) yang merupakan penguji (test) yang cukup rinci untuk mengakui aset tersebut, yaitu: 1. Deteksi adanya aset. Untuk mengakui aset, harus ada transaksi yang menandai timbulnya aset 2. Sumber ekonomik dan kewajiban. Untuk mengakui aset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik yang langka, dibutuhkan dan berharga. 3. Berkaitan dengan entitas. Untuk mengakui aset, kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek aset. 4. Mengandung nilai. Untuk mengakui aset, suatu objek harus mempunyai manfaat yang terukur secara moneter. 5. Berkaitan dengan waktu pelaporan.

Untuk mengakui aset, semua penguji di atas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan (tanggal neraca). 6. Verifikasi. Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung untuk meyakinkan bahwa kelima penguji diatas dipenuhi Yang dikemukakan Belkoui tersebut adalah apa yang disebut dengan kaidah pengakuan (recognition rules) yang merupakan petunjuk teknis atau prosedur untuk menerapkan empat kriteria pengakuan (recogniton criteria) FASB yaitu definisi, keterukuran, keberpautan, dan keterandalan. Kaidah tersebut diperlukan karena kriteria pengakuan sifatnya konseptual atau umum. 2. Pengakuan Kewajiban dan Ekuitas Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya telah terjadi. Mengikatnya suatu kewajiban harus dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan (recognition rules). Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan berkaitan dengan saat atau apa yang menandai bahwa kewajiban dapan diakui. Kriteria pengakuan kewajiban: 1. Ketergantungan pada hukum Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi. Faktur pembelian (invoice) dan tanda penerimaan barang (receiving report) merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan untuk mengakui kewajiban. Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya paksa hanya merupakan karateristik pendukung definisi kewajiban. Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat bukti substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan. 2. Penggunaan prinsip konservatisme Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan. Keadaan-keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisme terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep konservatisme adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak. 3. Penentuan substansi ekonomi Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. Utang sewa guna (lease obligations) dapat diakui pada saat transaksi meskipun tidak ada transfer hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban dapat atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewa guna tersebut sebenarnya adalah pembelian angsuran (yaitu memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi). 4. Keterukuran nilai kewajiban Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi. Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti (probable) yang mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah harganya.

Pengukuran Aset, Kewajiban, Ekuitas

1. Pengukuran Aset FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direpresentasi berkaitan dengan aset, dasar pengukuran menurut FASB (SFAC No. 5, prg. 67) dapat diringkas sebagai berikut: a.

Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos* historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.

b.

Current (replacement) cost. Beberapa sediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang harus dikorbankan kalau aset tertentu diperoleh sekarang.

c.

Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual aset tersebut dalam kondisi perusahaan yang normal (tidak akan dilikuidasi). Nilai pasar sekarang juga digunakan untuk aset yang kemungkinan akan laku dijual dibawah nilai bukunya.

d.

Net realizable value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa didiskun) dari aset tersebut dikurangi dengan pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi aset tersebut menjadi kas atau setaranya.

e.

Present (or discounted) value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang disjikan sebesar nilai sekarang penerimaan kas di masa mendatang sampai piutangterlunasi (dengan tarif diskun implisit) dikurangi dengan tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut.

2. Pengukuran Kewajiban dan Ekuitas Dasar pengukuran kewajiban adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila pada saat penilaian (pelaporan), kewajiban dilunasi. Dengan demikian, dasar penilaian yang digunakan adalah nilai sekarang pengeluaran kas/pengorbanan sumber ekonomi masa mendatang untuk melunasi kewajiban tersebut sampai tanggal jatuh tempo. Dasar yang digunakan dalam penilaian :

1. Current market value, yang sering dijadikan dasar penilaian kewajiban. Nilai

sekarang tapi juga memperhitungkan kapan utang dilunasi

r 1+¿ ¿ ¿ PV =

F ¿

2. Net settlement value (nilai pelunasan neto), sudah menentukan berapa yang harus dibayarkan saat ini tapi pembayarannya masih di saat mendapatang 3. Discounted value 4. Fair value...


Similar Free PDFs