07 TERASERING (PKL-7) PDF

Title 07 TERASERING (PKL-7)
Author Hamdani Fauzi
Pages 10
File Size 310.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 2
Total Views 44

Summary

Panduan PRAKTIK KERJA 2015 LAPANG TERASSERING (PKL-7) FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1 PENDAHULUAN Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan kurikuler di Fakultas Kehutanan UNLAM yang dilaksanakan pada alih semester genap ke semester ganjil. PKL wajib diikuti oleh mahasiswa sem...


Description

2015

Panduan PRAKTIK KERJA LAPANG TERASSERING (PKL-7)

FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1

PENDAHULUAN Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan kurikuler di Fakultas Kehutanan UNLAM yang dilaksanakan pada alih semester genap ke semester ganjil. PKL wajib diikuti oleh mahasiswa semester IV ke V dan diberikan 2 (dua) Satuan Kredit Semester (SKS). Kegiatan PKL meliputi kegiatan lapangan, penulisan laporan dan ujian. A.

Persyaratan 1.

Terdaftar sebagai mahasiswa fakultas kehutanan pada tahun ajaran berjalan.

2. Setiap mahasiswa peserta terdaftar telah mengikuti mata kuliah : a. Silviks b. Ilmu Tanah Hutan c. Ilmu Ukur Lahan dan Perpetaan d. Inventarisasi Hutan e. Dendrologi 3.

Tidak sedang mengikuti Kuliah Program Alih Tahun (PAT)

B. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapang terdiri dari 2 (dua) bagian yang wajib diikuti seluruh peserta, yaitu sebagai berikut : a. Kuliah Pesangon : 11 - 12 Agustus 2015 bertempat di Fakultas Kehutanan Unlam b. Pelaksanaan PKL direncanakan pada tanggal 14 Agustus – 25 Agustus 2015 dengan total kegiatan efektif selama 10 (sepuluh) hari c. Tempat Pelaksanaan PKL berada di Hutan Pendidikan Unlam Mandiangin C. Tujuan Umum 1. Melatih mahasiswa dalam melakukan pengukuran dan perpetaan, inventarisasi hutan; penanaman, pembuatan persemaian dan pemeliharaan, identifikasi tanah hutan, konservasi tanah & air, perlindungan hutan dan serta pembuatan herbarium. 2. Melatih mahasiswa menggunakan bahan dan peralatan yang dipakai dalam praktik poin satu di atas.

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

2 3. Melatih mahasiswa dalam membuat laporan dan menguasai hasil praktik di lapangan. 4. Meningkatkan kemampuan dan kebiasaan mahasiswa untuk memelihara dan mengembangkan ekosistem hutan

MATERI PRAKTIK KERJA LAPANG

Materi PKL terdiri dari

10 bagian, yang termasuk dalam 8 mata kuliah yaitu:

Perencanaan Hutan (Ilmu Ukur Tanah dan Inventarisasi Hutan); Ekologi Hutan; Silviks; Ilmu Tanah Hutan; Sosiologi Kehutanan, Dendrologi dan Perlindungan Hutan. Tabel 1. Materi Praktik Kerja Lapang S1 Reguler Tahun Akademik 2015 MATA KULIAH

MATERI POKOK (KODE)

1. Ilmu Ukur Lahan dan Perpetaan

Pengukuran dan Perpetaan (PKL-1)

2. Ekologi Hutan

Analisis Vegetasi & Curva Species Area (PKL-2)

3. Silviks

Pembuatan Persemaian dan Pengkayaan Tanaman (PKL-3)

4. Ilmu Tanah Hutan

Identifikasi Tanah Hutan (PKL-4)

5. Inventarisasi Hutan

ITSP (PKL-5)

6. Dendrologi

Identifikasi Tanaman, Kesehatan Tanaman, dan Pembuatan Herbarium (PKL-6)

7. Konservasi Tanah Air

Terasering (PKL-7)

8. Perlindungan Hutan Perlindungan Hutan, & Sekat Bakar (PKL-8) 9. Pengelolan Margasatwa Inventarisasi Satwa (PKL-9) 10. Sosiologi Kehutanan Interaksi Masyarakat dengan Hutan (PKL-10) Bahan dapat diunduh pada website https://unlam.academia.edu/HFauzi

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

3

MEKANISME PENYUSUNAN LAPORAN 1. Setiap praktikan wajib membuat laporan awal (kertas folio bergaris) untuk setiap materi praktek dan dikumpulkan melalui asisten praktek 2. Laporan awal dikumpulkan paling lambat 1 hari setelah praktikan mengikuti praktik (pagi hari berikutnya pada saat apel pemberangkatan). 3. Ketentuan point 2 tidak berlaku pada hari terakhir materi, sehingga laporan dikumpul paling lambat 5 hari kalender setelah PKL berakhir 4. Asisten akan melakukan evaluasi terhadap laporan yang dibuat dan dikembalikan kepada praktikan 5. Praktikan membuat Laporan Praktek Kerja Lapang dalam bentuk print-out komputer berdasarkan hasil laporan awal yang telah dikoreksi asisten 6. Laporan dalam bentuk print-out komputer diserahkan kepada Panitia PKL 2015 paling lambat 6 minggu setelah PKL berakhir. Laporan yang diserahkan terbagi dalam 2 (dua) bagian yaitu : a. Laporan Awal yang telah diperiksa asisten b. Laporan Praktek Kerja Lapang (print-out komputer). Masing-masing laporan dimasukkan ke dalam Map Plastik berwarna merah (2 buah) 7. Panitia PKL melakukan verifikasi terhadap kelengkapan laporan, dan memasukkan daftar nilai laporan dan SK Pembimbing ke dalam map plastik yang telah berisi Laporan PKL 8. Peserta mengambil laporan paling lambat 4 bulan setelah PKL berakhir, dan selanjutnya didistribusikan kepada Dosen Pembimbing/Penguji yang telah ditunjuk. 9. Peserta menyerahkan bukti tanda terima laporan yang telah diserahkan (point 6) kepada Panitia PKL 2015

PENILAIAN LAPANGAN Tujuan pemberian nilai lapangan adalah untuk mengetahui kerajinan, kedisiplinan, kemampuan menalar dan kepribadian seorang mahasiswa. Penilaian dilakukan oleh panitia dan asisten pada saat praktik dilaksanakan. TATA TERTIB DAN SANGSI A. Tata Tertib 1. Selama PKL berlangsung, semua biaya dibebankan kepada mahasiswa peserta PKL 2. Mahasiswa PKL wajib mentaati semua peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia, baik yang tertulis dalam pedoman ini maupun yang dikeluarkan oleh panitia secara resmi 3. Peserta PKL wajib mengikuti kuliah pesangon yang diadakan sebelum kegiatan lapangan di laksanakan 4. Peserta PKL wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktik lapangan 5. Setiap peserta PKL tidak diperkenankan meninggalkan kegiatan lapangan, kecuali mendapat izin tertulis dari Ketua Panitia PKL atau yang berwenang lainnya 6. Setiap peserta atau sub kelompok harus menyelesaikan tugas/materi praktik yang ditentukan oleh panitia

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

4 7. Setiap peserta atau sub kelompok harus membawa peralatan atau bahan yang telah ditentukan oleh panitia 8. Setiap peserta PKL wajib membuat laporan sementara 9. Laporan sementara dilampirkan pada draft laporan akhir B. Sangsi 1. Apabila mahasiswa yang mengikuti kurang dari 80% maka mahasiswa tersebut dinyatakan Gagal dan harus mengulang kegiatan PKL-nya pada semester yang akan datang 2. Bagi mahasiswa yang tidak mentaati ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia, akan diambil tindakan/sangsi oleh panitia

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

5

PEMBUATAN TERASSERING (PKL-7) Terassering adalah perlakuan terhadap lahan yang miring dengan jalan memotong garis lereng dengan menumpuk bahan tertentu atau menggali tanah untuk membuat permukaan datar agar dapat mengurangi aliran permukaan dan erosi. A. Alat yang digunakan 1. Cangkul

5. Klinometer

2. Parang

6. Penyipat datar dan rambu

3. Linggis

7. Selang waterpas

4. Tali/meteran

8. Segitiga bandul

B. Kegunaan Alat Klinometer

= untuk mengukur kemiringan lahan dalam satuan derajat dan persen.

Penyipat Datar

= untuk mengetahui beda tinggi (menyamakan ketinggian tempat)

Selang waterpas = untuk mengetahui beda tinggi (menyamakan ketinggian tempat) Segitiga Bandul = untuk mengetahui datar-tidaknya badan teras

C. Metode Kerja 1. Mengukur kelerengan lahan dengan menggunakan klinometer. Pengukuran dari bawah ke atas

Slope

Gambar 1. Pengukuran lereng

Akan didapat kemiringan lahan dalam derajat () dan atau persen (%), sehingga dapat ditentukan bentuk teras yang akan dibuat (bangku, guludan, parit) sesuai kreterianya. 2. Memasang penyipat datar sampai alat siap digunakan. Siapkan rambu disebelah kanan penyipat datar bersama satu buah patok yang diberi tanda dan diukur berapa tinggi rambu tersebut melalui penyipat datar dan setelah itu beri

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

6 tanda di bawah rambu tersebut melalui penyipat datar dan setelah itu beri tanda di bawah rambu dengan patok yang sudah diberi tanda/batas galian. Dari patok sebelah kanan, tarik meteran/tali sepanjang yang diinginkan misalnya 20 meter ke kiri penyipat datar dan tempatkan rambu disana sambil diukur ketinggian rambu tersebut. Bila tidak/belum sama dengan tinggi rambu yang sebelah kanan, maka geser ke bawah atau ke atas agar tinggi rambu sama dan bila sudah sama, lalu beri tanda dengan patok lagi. 3. Setelah patok didapat, lalu tanah digali arah ke dalam sepanjang 50 cm, dan ditumpuk ke arah luar sambil dipadatkan.

PATOK

PATOK

PATOK

PERMUKAAN TERAS URUKAN

BEKAS

PENYIPAT DATAR

GALIAN

Gambar 2. Menentukan garis datar sebagai titik tengah teras 4. Bila badan teras sudah selesai, dapat dicek kedatarannya dengan menggunakan segitiga bandul. 5. Disyaratkan, badan teras miring ke arah dalam agar air yang ada pada badan teras dapat masuk ke dalam saluran pembuangan. 6. Waterpas dugunakan apabila penyipat datar tidak ada dan merupakan alat yang paling sederhana untuk menyamakan kedudukan patok yang akan dijadikan pedoman pembuatan teras. 7. Untuk memuat teras selanjutnya cukup dengan memindahkan rambu kiri dan kanan ke arah bawah tanpa memindah penyipat datar

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

7

D. Bagian Teras TALUT SPILASI TAMPINGAN

SALURAN PEMBUANGAN

TALUT

LERENG ASAL

Gambar 3. Bagian-bagian teras Talut

= bahan penyangga/penguat teras (batu, kayu)

Spilasi

= jarak antara badan teras

Tampingan

= dinding teras di bagian dalam telah diambil tanahnya

Saluran pembuangan

= saluran air yang berlebihan di permukaan teras.

LERENG ASAL

a) Teras Datar (Level terrace)

LERENG ASAL

b) Teras miring (Slope terrace)

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

8

LERENG ASAL

c) Teras tajam (Steep terrace)

Gambar 4. Bentuk teras di jumpai di lapangan (W. H. Utomo. 1989)

PENGATURAN BENTUK LAHAN DAN PERLAKUAN REKLAMASI LERENG PERLAKUAN KONSERVASI TANAH (REKLAMASI) (%) -Vegetasi tetap

- Hill side ditch

- Teras bangku

- Teras guludan

(tanaman tahunan)

- Teras bangku

- Teras guludan

- Teras kredit

- Hutan Lindung

- Teras individu

- Cover crop - SPA

- Teras kredit - Grass barrier - Hill side - Teras kebun ditch - Ship cropping - Teras alis - Tan. penguat - Tan. Agroforestry Penguat Agroforestry - SPA Agroforestry - SPA - SPA > 40 25 – 40

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015

9 15 – 25 8 – 15 0–8

Konservasi tanah adalah penggunaan tanah sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan melaksanakan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak menimbulkan kerusakan, sedangkan Teras bertujuan untuk memperpendek panjang lereng sehingga menghambat aliran permukaan dan mengurani erosi.

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) TAHUN 2015...


Similar Free PDFs