1. Ruang, Wilayah, dan Klasifikasi Wilayah PDF

Title 1. Ruang, Wilayah, dan Klasifikasi Wilayah
Pages 62
File Size 7.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 624
Total Views 827

Summary

KONSEP DASAR RUANG, WILAYAH, DAN KLASIFIKASI SPASIAL Tomi Setiawan, M.Si I . KONSEP RUANG Ruang = MPW • Ruang (space), bukan ruang (room) • Domain Ruang:  Meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara (beserta sumberdaya yang terkandung di dalamnya).  Ruang Publik (Public/commons’ spaces) ...


Description

KONSEP DASAR RUANG, WILAYAH, DAN KLASIFIKASI SPASIAL Tomi Setiawan, M.Si

I . KONSEP RUANG

Ruang = MPW • Ruang (space), bukan ruang (room) • Domain Ruang:  Meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara (beserta sumberdaya yang terkandung di dalamnya).  Ruang Publik (Public/commons’ spaces)  Ruang Non-Publik: sepanjang menyangkut kepentingan publik

Ruang = Tempat Kehidupan Secara geofisik: Sebagai tempat kehidupan (Biosphere) • Tempat Kehidupan Alamiah  Geosphere (permukaan kulit bumi hingga kedalaman ± 3m dalam tanah dan ± 200m dpl)  Atmosphere (hingga kira-kira 30m diatas permukaan tanah).

• Tempat Kehidupan yang dibatasi Tekonologi Manusia Batas Ruang dimana teknologi manusia mampu menjangkau/ mengakses/ mengeksplorasi batas terbawah geosphere dan batas atmosphere/luar angkasa

Ruang menurut Undang-Undang • adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. (UU No. 26 Tahun 2007)

Ruang sebagai Sumberdaya • Common Pool resources: sumberdaya yang dimiliki umum/seluruh stakeholders • Jika tidak diatur menimbulkan Tragedy of The Commons (Hardin, 1969)/  Fenomena open access: dieksploitasi habis-habisan tanpa satu pihakpun memiliki inisiatif memeliharanya sehingga mengalami degradasi/kerusakan

Penutup Ruang: • Wadah, tempat diamana Sumber Daya dan Kehidupan berada; • Sumberdaya: Merupakan sesuatu yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia; Dengan syarat: (1) Adanya permintaan, dan (2) Adanya teknologi untuk memanfaatkannya

II . KONSEP WILAYAH

Beberapa Definisi Wilayah • Isard (1975): Wilayah adalah ruang dengan batas-batas tertentu (unit ruang) yang memiliki arti (meaningful) karena adanya masalah-masalah yang ada di dalamnya, khususnya karena menyangkut permasalahan sosial. • Nasoetion (1990): Wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik (tertentu) dimana komponen-komponen wilayah tersebut (subsub wilayah) satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. • Murty (2000): Wilayah adalah suatu unit geografis, teritorial, atau tempat, yang dapat berwujud sebagai suatu negara, negara bagian, provinsi, distrik (kabupaten), dan perdesaan.

Definisi Wilayah menurut Undang-Undang • Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. (UU No 26/2007) • Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya. (UU No 26/2007) • Daerah: umumnya dipahami sebagai unit wilayah berdasarkan aspek administratif. (UU 32/2004); Daerah (Daerah otonom): …kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat …..)

Definisi Wilayah • Suatu unit geografis dengan batas-batas spesifik (tertentu) dimana komponen-komponennya berinteraksi dan memiliki arti (meaningfull) dalam pendeskripsian fenomena, untuk perencanaan dan pengelolaan sumberdaya pembangunan.

Komponen definisi Wilayah • Unit geografis, • Dengan batas-batas spesifik (tertentu) • Konsep mental (mental model) yang diciptakan manusia tentang cara pandangnya atas unit geografis, • Memiliki arti (meaningful) jika ada keterkaitan antara ruang fisik dan manusia, • Memiliki arti (meaningful) sebagai pendeskripsian fenomena, perencanaan dan pengelolaan sumberdaya pembangunan untuk manusia,

Penutup • Tidak ada konsep wilayah yang benarbenar diterima secara luas. • Para ahli cenderung melepaskan perbedaan-perbedaan konsep wilayah terjadi sesuai dengan fokus masalah dan tujuan–tujuan pengembangan wilayah.

III . PEWILAYAHAN

Cara Pandang Terhadap Wilayah 1. Cara pandang subjektif; wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu atau tujuan tertentu. 2. Cara pandang objektif; wilayah dapat dibedakan dari ciri-ciri alamiah/kondisi alam disetiap wilayah. Glasson (1974)

Pewilayahan → Klasifikasi Spasial • Tujuan Klasifikasi: • Alat Penyederhanaan • Alat Pendeskripsian • Landasan untuk Pengelolaan

• Klasifikasi Spasial: berhubungan dengan objek-objek spasial (yang tampak dipermukaan) • Prinsip klasifikasi spasial: a) Spatial Contiguity b) Spatial Compactness

Klasifikasi Spasial • •

Glasson (1974), wilayah dibedakan berdasarkan kondisinya (kondisi alami) atau fungsinya Hanafiah (1982), wilayah dibedakan atas konsep absolut (didasarkan pada keadaan fisik) dan konsep relatif (selain memperhatikan faktor fisik juga faktor sosial-ekonomi ruang tersebut)

Beberapa Konsep Klasifikasi Spasial • Johnston (1976): (1) Formal region/homogen (2) Functional/Nodal region

• Blair (1991): (1) Nodal (2) Functional region

• Richardson (1969); Hagget et al. (1977) (1) Uniform/Homogeneous region (2) Nodal region (3) Planning/Programming region (Paling banyak dijadikan rujukan)

Klasifikasi Konsep Wilayah

Konsep Alamiah

Homogen

Nodal (pusat – hinterland)

Sistem Sederhana

Desa - kota

Budidaya - lindung

Wilayah

Sistem / Fungsional

Sistem ekonomi : agropolitan, kawasan produksi, kawasan industri

Sistem Komplek

Sistem ekologi : DAS, hutan, pesisir

Sistem sosial – politik : Cagar budaya, wilayah etnik

Konsep Non Alamiah Perencanaan / Pengelolaan

Umumnya disusun / dikembangkan berdasarakan : vKonsep homogen / fungsional : KSP, KATING dan sebagainya vAdministrasi – politik : propinsi, Kabupaten, Kota

Wilayah Homogen • Wilayah yang dibatasi berdasarkan pada kenyataan bahwa faktor-faktor penciri dominan pada wilayah tersebut bersifat homogen, sedangkan faktor-faktor yang tidak dominan bisa saja beragam (heterogen). • Wilayah-wilayah yang diidentifikasikan berdasarkan faktor pencirinya yang menonjol di wilayah tersebut.  Contoh: Pewilayahan Komoditas

Laut, Tambak, Industri dan Permukiman di Pesisir Tangerang

Kawasan Pemakaman, Pangkalpinang

Dominasi Tambak di Pesisir. Muara Gembong, Bekasi

Dominasi Tambang Timah, Pangkalpinang, Bangka

650 00 0

675 00 0

700 00 0

725 00 0

750 00 0

9325000

9325000

LAND USE CLASSES 2001

Tangerang Nor th J akarta Wes t Jakarta Tangerang M unicipal

Central Jakarta East Jakarta Bekas i Munic ipal

N

Bogor Munic ipal

Bogor

5000

0

5000

10000 m

9275000

9275000

9300000

9300000

South J akarta

Bekasi

Adm inis tra ti v e Bo und ari es U rba n W a te r/Po nd s Agr ic ultu re

650 00 0

675 00 0

700 00 0

725 00 0

750 00 0

9250000

9250000

Pad dy Fo re st

Peta Rasio Penggunaan Urban Per Desa di Jabotabek (2001)

Klasifikasi Konsep Wilayah

Konsep Alamiah

Homogen

Nodal (pusat – hinterland)

Sistem Sederhana

Desa - kota

Budidaya - lindung

Wilayah

Sistem / Fungsional

Sistem ekonomi : agropolitan, kawasan produksi, kawasan industri

Sistem Komplek

Sistem ekologi : DAS, hutan, pesisir

Sistem sosial – politik : Cagar budaya, wilayah etnik

Konsep Non Alamiah Perencanaan / Pengelolaan

Umumnya disusun / dikembangkan berdasarakan : vKonsep homogen / fungsional : KSP, KATING dan sebagainya vAdministrasi – politik : propinsi, Kabupaten, Kota

Wilayah sebagai Sistem Sistem: Suatu entitas yang terdiri atas komponenkomponen yang memiliki keterkaitan (hubungan fungsional) satu sama lain. 1. Wilayah Sistem Sederhana/Dikotomik: wilayah nodal, sistem desa-kota, kawasan budidayalindung, dll. 2. Sistem Kompleks: Sistem ekologi, sistem ekonomi, sistem sosial

Wilayah Nodal (1) • Wilayah diumpamakan “sel hidup” yang mempunyai plasma dan inti.  Inti (pusat simpul): pusat-pusat pelayanan dan atau pemukiman  Plasma adalah daerah belakang (periphery /hinterland)

• Batas wilayah didasarkan atas hubungan suatu pusat dan periphery layanannya

plasma

inti

Wilayah Nodal (2) Fungsi Pusat wilayah: • Tempat konsentrasi penduduk (pemukiman); • Pusat pelayanan terhadap daerah hinterland dan • Pasar bagi komoditas-komoditas pertanian maupun industri; • Lokasi pemusatan industri manufaktur (manufactory) yang diartikan sebagai kegiatan mengorganisasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan suatu output tertentu.

Wilayah Nodal (3) Fungsi Periphery / Hinterland • Pemasok (produsen) bahan-bahan mentah dan atau bahan baku; • Pemasok tenaga kerja melalui proses urbanisasi dan commuting dan migrasi • Sebagai daerah pemasaran barang dan jasa industri manufaktur ; dan • Penjaga keseimbangan ekologis

Wilayah Nodal (4) Hirarki wilayah di dalam sistem wilayah nodal* 2

3

3

3

1

3 3

3

2

3

1

3

2

3

3 3

2 3 3

* Contoh dalam batas teritorial

2

Klasifikasi Konsep Wilayah

Konsep Alamiah

Homogen

Nodal (pusat – hinterland)

Sistem Sederhana

Desa - kota

Budidaya - lindung

Wilayah

Sistem / Fungsional

Sistem ekonomi : agropolitan, kawasan produksi, kawasan industri

Sistem Komplek

Sistem ekologi : DAS, hutan, pesisir

Sistem sosial – politik : Cagar budaya, wilayah etnik

Konsep Non Alamiah Perencanaan / Pengelolaan

Umumnya disusun / dikembangkan berdasarakan : vKonsep homogen / fungsional : KSP, KATING dan sebagainya vAdministrasi – politik : propinsi, Kabupaten, Kota

Perdesaan & Perkotaan (1) • Kawasan Perkotaan: Kawasan non pertanian, pusat permukiman perkotaan, pusat pelayanan perkotaan dan industri dengan kerapatan/densitas spasial tinggi

Perdesaan & Perkotaan (2) • Kawasan Perdesaan: kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam beserta kegiatan pengolahan/ industri pertanian dan non-pertanian skala kecil, distribusi dan pasar pertanian dan non pertanian yang memiliki kerapatan/kepadatan yang rendah.

Wilayah sebagai Sistem Lindung-Budidaya • Memiliki arti jika dilihat dalam perspektif wilayah sistem ekologi/ekosistem  Kawasan Lindung: Memiliki fungsi melindungi kelesetarian lingkungan hidup baik di kawasan itu sendiri maupun di luar kawasan  Kawasan Budidaya (Culture Area): Memiliki fungsi utama budi daya / untuk pembangunan (wilayah pengembangan)

Klasifikasi Konsep Wilayah

Konsep Alamiah

Homogen

Nodal (pusat – hinterland)

Sistem Sederhana

Desa - kota

Budidaya - lindung

Wilayah

Sistem / Fungsional

Sistem Ekonomi ekonomi : Megapolitan, agropolitan, kawasan produksi, kawasan industri

Sistem Komplek Kompleks

Sistem Ekologi ekologi : DAS, hutan, pesisir

Sistem Sosial sosial – Politik politik : Cagar budaya, wilayah etnik

Konsep Non Alamiah Perencanaan / Pengelolaan

Umumnya disusun / dikembangkan berdasarakan : vKonsep homogen / fungsional : KSP, KATING dan sebagainya vAdministrasi – politik : propinsi, Kabupaten, Kota

Wilayah Sistem/Fungsional Kompleks Megapolitan (1) • Wilayah sistem ekonomi-sosial yang kompleks • Megalopolis Trans-metropolitan area sebagai kesatuan ekonomi (Gottman, 1961)

• Cluster network area

Area metropolitan dengan penduduk di atas 10 juta jiwa (Lang and Dhavale, 2005). Akibat kecenderungan keterkaitan organik/gabungan fungsional antar metropolitan yang kompleks (McKenzie, 1933) Terhubungkan dengan sistem keterpaduan infrastruktur transportasi

Wilayah Sistem/Fungsional Kompleks Megapolitan (2) • Dicirikan oleh “Space of places” dan “Spaces of Flows” • Gabungan dua atau beberapa metropolitan dengan penduduk diatas 10 juta jiwa • Memiliki kesamaan/kesatuan sistem ekologi/lingkungan • Memungkinkan adanya kesatuan sistem perencanaan regional

Contoh Konsep Wilayah Sistem Ekologi • • • • • • • •

Daerah Aliran Sungai (DAS) Sistem Wilayah Sungai Ekosistem Gambut Ekosistem Karst Teluk Gugus Kepulauan Ekobioregion Kawasan Pesisir

Wilayah Sistem Ekologi - DAS (Daerah Aliran Sungai)

Sumber PPLH IPB

Sistem Wilayah Sungai di Pulau Jawa dan Bali

Gugus Pulau/Kepulauan Adalah sekumpulan pulau-pulau yang secara geografis yang saling berdekatan, dimana ada keterkaitan erat dan memiliki ketergantungan/interaksi antar ekosistem, kondisi ekonomi, sosial dan budaya, baik secara individual maupun secara berkelompok

Kawasan Pesisir • Diatur secara khusus dalam UU No. 27/2007 › Didefinisikan sebagai daerah peralihan anatar ekosistem darat dan laut yg dipengaruhi perubahan di darat dan di laut

Contoh: Konsep Wilayah Sistem Sosial - Etnik

Klasifikasi Konsep Wilayah

Konsep Alamiah

Homogen

Nodal (pusat – hinterland)

Sistem Sederhana

Desa - kota

Budidaya - lindung

Wilayah

Sistem / Fungsional

Sistem ekonomi : agropolitan, kawasan produksi, kawasan industri

Sistem Komplek

Sistem ekologi : DAS, hutan, pesisir

Sistem sosial – politik : Cagar budaya, wilayah etnik

Konsep Non Alamiah Perencanaan / Pengelolaan

Umumnya disusun / dikembangkan berdasarakan : KATING dan vKonsep homogen / fungsional : KSP, KAPET sebagainya vAdministrasi – politik : propinsi, Kabupaten, Kota

Wilayah Perencanaan/Pengelolaan (1) • Wilayah perencanaan adalah wilayah yang dibatasi berdasarkan kenyataan sifat-sifat tertentu pada wilayah baik sifat alamiah maupun non alamiah yang memerlukan perencanaan secara integral. • Di dalam prakteknya, wilayah perencanaan umumnya didasarkan atas asumsi-asumsi wilayah alamiah. • Contoh: Kawasan Otorita pengelolaan DAS (sistem ekologi), Cagar Alam (sistem ekologi), Cagar Budaya (sistem sosial), KAPET (sistem ekonomi), KSP (sistem ekonomi), Kawasan Andalan (sistem ekonomi), dll.

Wilayah Perencanaan/Pengelolaan (2) Wilayah Administrasi • Wilayah administrasi adalah konsep wilayah pengelolaan yang paling memiliki landasan legal yang paling kuat • Didasarkan pada kesatuan politis/adminstrasi yang dipimpin dan dikelola oleh suatu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan dengan otonomi tertentu.

Penutup • Setiap Isu/Tujuan suatu perencanaan/ pengelolaan memerlukan konsep wilayah yang berbeda • Untuk suatu lokasi yang sama dapat dipandang dengan perspektif konsep wilayah yang berbeda, tergantung isu/tujuan yang dihadapi • Dalam suatu lokasi pengembangan wilayah dapat memiliki isu dan tujuan yang bersifat ganda/kompleks, sehingga diperlukan berbagai pertimbangan asumsi/wilayah di dalam perencanaan/penataannya

Hubungan antara berbagai konsep ruang/wilayah dengan tujuan/manfaat penggunaannya No 1

Ruang/ wilayah Wilayah homogen

Tujuan dan manfaat penggunaan Penyederhanaan dan pendeskripsian ruang/wilayah Pewilayahan pengelolaan (zonasi kawsan fungsional)

1.

1. Deskripsi hubungan nodalitas 2. Identifikasi daerah pelayanan/pengaruh/ 3. Penyusunan hirarki pelayanan/fasilitas

1.

1.

2.

2

Wilayah nodal

Contoh

2. 3.

2. 3. 4.

3

Wilayah Sistem ekologi

1.

2. 3.

Deskripsi pola penggunaan/penutupan lahan Pewilayahan komoditas Identifikasi tipologi wilayah Keterkaitan CBD dan daerah pelayanannya. ”Growth Pole” area Central place and periphery Sistem/ordo kota/pusat pelayanan

Pengelolaan sumberdaya wilayah 1. Pengelolaan DAS berkelanjutan 2. Cagar alam Identifikasi carrying capacity kawasan 3. ekosistem mangrove Siklus aliran sumberdaya, enerji, limbah, dll

4.

Wilayah sistem ekonomi

1. Pertumbuhan 2. Produktifitas dan mobilisasi sumberdaya 3. Efisiensi

1. 2. 3. 4. 5.

Wilayah Pembangunan Kawasan Andalan KAPET Kawasan Agropolitan Kawasan cepat tumbuh (pertumbuhan)

Wilayah sistem sosial

1. pewilayahan menurut sistem 1. Kawasan adat budaya, etnik, bangsa, dll. 2. Perlindungan/ pelestarian (cagar) 2. Identifikasi komunitas dan society budaya 3. Optimalisasi Interaksi sosial 3. Pengelolaan kawasan publik kota 4. Community Development (menghindari tawuran) 5. Keberimbangan, pemerataan dan keadilan 6. Distribusi penguasaan sumberdaya 7. Pengelolaan konflik

7

Wilayah Politik

1. Menjaga keutuhan/integrasi wilayah teritorial 2. Menjaga pengaruh / kekuasaan teritorial

1. Negara 2. Propinsi 3. Kabupaten

8

Wilayah Administratif

Optimasi fungsi-fungsi administrasi dan pelayanan publik pemerintahan

1. Negara 2. Propinsi 3. Kabupaten

5

Klasifikasi Penataan Ruang menurut UU 26/2007

Sistem wilayah Berdasarkan sistem

Sistem internal perkotaan Kawasan lindung

Berdasarkan fungsi utama

Kawasan budidaya Metropolitan

Wilayah Fungsional

Perkotaan

Megapolitan dll

Berdasarkan sifat kegiatan

Agropolitan Perdesaan Monapolitan

WILAYAH Nasional Kawasan Strategis

Provinsi Kabupaten/Kota

Nasional Wilayah Administrasi

Provinsi Kabupaten/Kota...


Similar Free PDFs