2. Pertumbuhan dan Pengembangan Wilayah PDF

Title 2. Pertumbuhan dan Pengembangan Wilayah
Author Tomi Setiawan
Pages 20
File Size 502.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 51
Total Views 747

Summary

LOGO Tomi Setiawan, M.Si LOGO Pertumbuhan Wilayah  Perspektif Fisikal  Pertumbuhan kota adalah perluasan ruang secara horisontal maupun vertikal.  Perspektif Sosial-Ekonomi  Pertumbuhan kota adalah meniingkatnya populasi di kota atau pertumbuhan tenaga kerja (Glaeser et al, 1995).  Peningkatan ...


Description

LOGO

Tomi Setiawan, M.Si

Pertumbuhan Wilayah

LOGO

 Perspektif Fisikal

 Pertumbuhan kota adalah perluasan ruang secara horisontal maupun vertikal.

 Perspektif Sosial-Ekonomi

 Pertumbuhan kota adalah meniingkatnya populasi di kota atau pertumbuhan tenaga kerja (Glaeser et al, 1995).  Peningkatan total tenaga kerja, pada prinsipnya, berkorelasi dengan peningkatan pendapatan per kapita melalui peningkatan upah riil untuk setiap pekerjaan  peningkatan LPE.

 Perspektif Budaya

 Leburan dari tata bangunan dan penduduk, bentuk kota pada awalnya adalah netral tetapi kemudian berubah akibat pengaruh ide dan budaya tertentu. (Kostof, 1991)

Pertumbuhan Kota

LOGO

 Pertumbuhan kota (urban growth) dalam perspektif demografi di ukur dengan pertumbuhan penduduk.

• Tiga faktor yang berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan penduduk suatu wilayah, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

 Proses Pertumbuhan

Wilayah yang mempunyai daya tarik (kondisi alamiah tetrtentu) akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap kota itu sendiri  banyaknya perusahaan baru (aktivitas ekonomi) bermunculan, lapangan kerja bertambah dan tingkat kehidupan lebih baik pendatang baru mulai mencari keuntungan di kota itu sendiri  kebutuhan berbagai sarana-prasarana bertambah.

Perumbuhan Fisik Kota Jakarata

LOGO

Pengembangan Wilayah

LOGO

 “adalah serangkaian upaya untuk mewujudkan

keterpaduan penggunaan sumber daya, peningkatkan keserasian antar kawasan, dan keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang” (E. Rustiadi, 2010)

Konsep Pokok Pengembangan Wilayah

LOGO

 Terjadi akibat hubungan sebab-akibat dari faktor

utama pembentuk ruang wilayah, yakni: faktor fisik, sosial-ekonomi, dan budaya. (Isard, 1975)  Perkembangan suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development), melainakan merupakan “polarization effect” dan “trickling-down effect” (Hirschmann,1950).  Adanya pusat pertumbuhan (growth pole) dan pembentukan hirarki wilayah guna mempermudah pengembangan sistem pembangunan (Friedmann, 1960)

Masa Depan Pertumbuhan Wilayah

LOGO

A. Pesimistik-David Ricardo (1969):

“Stationary State” 1. Awalnya penduduk rendah, dan kekayaan masih banyak sehingga keuntungan banyak 2. Keuntungan tinggi meningkatkan investasi dan perluasan usaha shg permintaan tenaga kerja meningkat 3. Merangsang pertumbuhan penduduk, lahan tetap sehingga makin lama produktifitas perpekerja semakin kecil 4. Keuntungan perusahaan semakin kecil.

Masa Depan Pertumbuhan Wilayah

LOGO

B. Optimistik-Hayami dan Ruttan (1971) “induced innovation model” 1. Pertumbuhan wilayah memanfaatkan sumber daya alam sampai tahap tertentu, akibatnya SD semakin langka. 2. Kelangkaan SD akan memacu perkembangan teknologi untuk mengatasinya

Pergeseran Paradigma Pembangunan Wilayah

LOGO

1. Pergeseran dari situasi harus memilih antara pertumbuhan, pemerataan dan berkelanjutan sebagai pilihan yang tidak saling menenggang (trade off) menuju “balance development” 2. Kecenderungan melihat pencapaian tujuan pembangunan yang diukur secara makro menjadi pendekatan regional dan lokal 3. Pergeseran asumsi tentang peranan pemerintah yang dominan menjadi partisipasi masyarakat. Pembangunan wilayah harus diarahkan kepada terjadinya pemerataan (equity), pertumbuhan (efisiensi) dan keberlanjutan (sustainability)

Pembangunan Wilayah Yang Berimbang

 Terpenuhinya potensi-potensi pembangunan

LOGO

sesuai dengan kapasitas pembangunan setiap wilayah (daerah) yang beragam  “Comparative advantage”  Pembangunan yang dilakukan tetap tidak mengharuskan adanya kesamaan tingkat pembangunan antar daerah, dan pencapaian tingkat industrialisasi wilayah/daerah yang seragam, juga bentuk keseragaman pola dan struktur ekonomi daerah atau juga tingkat pemenuhan kebutuhan dasar setiap wilayah/daerah (Murti 2000)

Percepatan Pengembangan Wilayah

LOGO

1. Mobilisasi serta penggerakan potensi dan sumberdaya domestik 2. Partisipasi masyarakat yang luas dalam proses pembangunan dan upaya memenuhi standar hidup minimum masyarakat banyak 3. Mempraktekan perencanaan partisipatif untuk membangun kapasitas sosial dan kelembagaan masyarakat yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan (Mirdal, 1968 dan Waterson,1965)

Pergeseran Peran Pemerintah

LOGO

Penyebab: “lack of governance”, “goverment policy failure”, “top down planning” Kondisi yang harus dipenuhi dalam pengembangan wilayah: 1. Kebutuhan masyarakat untuk melakukan perubahan atau upaya untuk mencegah terjadinya perubahan yang tidak diinginkan 2. Adanya political will dan kemampuan untuk mengimplementasikan perencanaan yang disusun. (Clayton dan Dent, 1993)

LOGO

Isu Utama Pengembangan Wilayah Di Negara Dunia Ketiga 1. Dualisme ekonomi 2. Lingkaran Perangkap Kemiskinan 3. Pembangunan Inter-Regional Eksploitatif – Asimetrik 4. Perkembangan Inter-sektor Tidak Berimbang

1.

Dualisme Ekonomi

LOGO

Dualisme yang terjadi :  Dualisme teknologi (Higgin, 1978) yaitu adanya ketimpangan penggunaan teknologi dan manajemen antara sektor tradisional dengan sektor modern  Dualisme finansial (Myint, 1967) yaitu pasar uang yang terorganisir dan pasar uang yang tidak terorganisir  Dualisme ekonomi (Boeke, 1973) yaitu ekonomi rakyat (lokal) yang didorong oleh kebiasaan masyarakat, agama, dll dan ekonomi “impor” yang didorong oleh sistem kapitalis modern

Akibat Dualisme ekonomi ………….

LOGO

Perdesaan secara umum mengalami “net capital outflow” aliran uang yang mengalir ke luar lebih banyak daripada uang/modal yang masuk , disebabkan oleh : 1. Sistem produksi ekstraktif (tanpa nilai tambah) di perdesaan bersifat enclave 2. Sektor jasa urban tidak berkembang diperdesaan 3. Untuk memenuhi konsumsi barang urban orang desa pergi ke kota 4. Banyak kebijakan pemerintah yang “urban bias” mis: sektor urban di perkotaan lebih mendapat insentif fiskal (subsidi) dibanding sektor pertanian yang berbasis di perdesaan

2. Lingkaran Perangkap Kemiskinan

LOGO

SDA Tidak Dikembangkan Secara Optimal Masyarakat Terbelakang Kekurangan Modal Modal Yang Terbentuk Rendah

Produktivitas Rendah

Investasi Rendah

Pendapatan Rendah

Kemampuan Menabung Rendah

LOGO

3. Pembanguan Inter-Regional Eksploitatif &Asimetrik

 “International and interregional demontration efect” akumulasi modal mengalir keluar wilayah (backwash efect)  Wilayah yang lebih maju menciptakan keadaan yang menghambat perkembangan wilayah yang masih terbelakang  Fenomena backwash pada kawasan perdesaan: Aliran bahan bakubrain daraincapital outflow kesenjangan informasi power (objek politik)

LOGO

4. Perkembangan Inter-Sektor Tidak Berimbang

 Perkembangan suatu wilayah akan stagnasi bila hanya satu sektor saja yang dikembangkan. Pertanianover produksidepresif Pertanianindustri pengolahan (memberikan nilai tambah/berhubungan secara komplementer)

 3 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan berimbang : a. Perluasan pasar bagi semua produk b. Industri yang outputnya berhubungan secara komplementer, mis. integrated farming system c. Skala usaha yang ekonomis (efisiensi biaya rata2)

Strategi Pengembangan Wilayah Baru

LOGO

1. Strategi Supply Side strategi pengembangan wilayah yang terutama diupayakan melalui investasi modal untuk kegiatan produksi yang berorientasi ke luar meningkatkan pasokan dari komoditi yang umumnya diproses dari sumber daya alam lokalmeningkatkan pendapatan lokalmenarik kegiatan lain yg mendorong perkembangan wilayah Ex. Penambangan, HPH, industrialisasi (perdagangan&jasa) Keuntungan : Proses cepat sehingga efek yang ditimbulkannya cepat terlihat Kerugian : 1. Munculnya wilayah enclave karena terbatasnya kapasitas (pengetahuan, keahlian dan kompetensi) 2. Sangat peka terhadap perubahan ekonomi di luar wilayah

Strategi Pengembangan Wilayah Baru

LOGO

2. Straregi Demand Side : meningkatkan taraf hidup penduduk meningkatkan permintaan barang-barang dan jasa meningkatkan perkembangan industri mendorong perkembangan wilayah. Ex. Program transmigrasi, PPID/p, PNPM Konsekuensi demand side adalah membutuhkan waktu yang lama karena berhubungan dengan transformasi teknologi, struktur kelembagaan dan evolusi/perombakan cara berfikir. Keunggulan : Strategi ini berjalan stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh perubahan di luar wilayah...


Similar Free PDFs