Title | PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH |
---|---|
Author | muhamad amsor |
Pages | 40 |
File Size | 3.4 MB |
File Type | |
Total Downloads | 109 |
Total Views | 361 |
PERENCANAAN DAN Tetty Harahap, ST, M.Eng PENGEMBANGAN WILAYAH PROFIL SINGKAT Nama : Tetty Harahap Panggilan : Tetty Alamat : Jalan Sapta Marga, Palembang Pendidikan : S1, Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM Yogyakarta S2, Magister PKD, UGM Yogyakarta Kontak : 083869984750, 081325664218(WA) tettyharaha...
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
Tetty Harahap, ST, M.Eng
PROFIL SINGKAT Nama : Tetty Harahap Panggilan : Tetty
Alamat : Jalan Sapta Marga, Palembang Pendidikan : S1, Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM Yogyakarta S2, Magister PKD, UGM Yogyakarta Kontak : 083869984750, 081325664218(WA) [email protected]
KONTRAK BELAJAR
RUANG LINGKUP PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH Dimensi
Tools/unsur
Bidang Ilmu
Pemahaman
1. 2. 3.
teori-teori dasar Teknik-teknik analisis Model-model sistem
Perencanaan
4.
Formulasi wilayah dan tujuan (visi) umum Teknik-teknik desain/pemetaan Formulasi rencana Teknik pengambilan keputusan
• • • • • •
Regional Science Teori Lokasi Geobiofisik Geografi Sosiologi Ekonomi
• •
8. Evaluasi 9. Target jangka pendek 10. pelaksanaan
•
Regional Planning Politik Lokal/Wilayah Public policy Administrasi Pemerintahan Community Planning Community Development Manajemen Seni/Art
5. 6. 7.
Kebijakan dan Proses Pelaksanaan
• •
• • •
Teori
Terapan
CONTOH SEBUAH WILAYAH
PERKOTAAN/URBAN
WATERFRONT
DESA-KOTA
ATAU YANG DIBATASI SECARA ADMINISTRATF Misal ?
GARIS BESAR MATERI •Kehidupan kota dan wilayah memiliki dinamika dan selalu ada problematikanya. Situasi kondisi tata fisik - sosial budaya – ekonomi pengelolaan menggambarkan bagaimana kota dan wilayah tumbuh berkembang mencerminkan proses dinamika yang perlu dicermati keberadaannya. •Para calon perencana, sebelum mencuatkan tugas perencanaan kota dan wilayah perlu melakukan penela’ahan eksistensi kota dan wilayah mencermati seperti apa organisasi kehidupan kota dan wilayah – bagian komponen/fungsi – problema/penyakit – konteks tertentu untuk bisa mendeskripsikan anatomis objek amatan.
GARIS BESAR MATERI Para perencana –dalam fungsi dan perannyaselalu harus membangun untuk masa depan kehidupan kota dan wilayah yang lebih baik. Hal ini layak dilakukan saat masih calon curahkan perhatian pada dasar landasan kerjanya secermat mungkin pada upaya dalami situasi kondisi kota dan wilayah untuk bisa memiliki daya kesan yang memadai terhadap objek garapan kerjanya.
GARIS BESAR MATERI Ruang Hidup Ruang Gerak Ruang Huni
Menjadi OBYEK KE‘JA dari kegiatan P‘O“E“ PERENCANAAN yang akan datang dapat kesan mendalam seperti apa adanya SOSBUD
-Kehidupan kota dan wilayah -Dinamikanya -Persoalannya EKONOMI -Konteksnya
Perlu cermatan ‘MULTI DISPLIN’ dan INTERAKSI LINTAS
PENGELOLAAN
FISIK
ADA PERTANYAAN?
MATA KULIAH PPW adalah persiapan untuk studio III : Perencanan dan Pengembangan Wilayah
Sehingga apa yang akan dipelajari disini dan bagaimana kita belajar akan mempengaruhi kerja di studio III nanti
MENGAPA KITA HARUS MEMPELAJARI WILAYAH? Sumber : slide presentasi askotwil PWK UGM, Oleh GR dan RES
•Ruang sebagai wadah aktivitas manusia - terbentuk dari sistem nilai komunal •Sistem nilai komunal terbentuk/terpengaruh dari faktor geografis yang melingkupi komunitas tersebut: •Iklim, suhu •Jenis tanah, geologi •Curah hujan, siklus air •Benda-benda (manmade/natural object)
MENGAPA KITA HARUS MEMPELAJARI WILAYAH? SISTEM NILAI
FAKTOR GEOGRAFIS
AKTIVITAS MANUSIA/KOMUNAL
ruang wilayah
Perencanaan ruang wilayah
PEMAHAMAN AWAL ATAS WILAYAH •Mengapa kita perlu mempelajari wilayah?
•Disparitas daerah (baik dalam konteks kegiatan ekonomi, akumulasi sumberdaya alam, potensi yang dimiliki) •Mobilitas penduduk dan investasi kegiatan industri antar daerah (baik di tingkat provinsi, dalam satu pulau-antar pulau, nasional maupun internasional / ASEAN)
•Bagaimana kita membedakan kota dengan wilayah?
•Kota merupakan area yang didominasi oleh guna lahan non-pertanian (sektor sekunder & tersier), sementara wilayah lebih didominasi oleh fungsi produktif dari sektor primer & sekunder •Karakteristik penduduk kota lebih beragam dibandingkan dengan penduduk wilayah
PEMAHAMAN AWAL ATAS WILAYAH •Bagaimana hubungan wilayah fenomena urbanisasi dan penciptaan metropolitan? •Urbanisasi muncul karena daya tarik-daya dorong yang dimiliki oleh desa dan kota pada saat bersamaan – memunculkan backwash-spread effect(s) •Adanya backwash-spread effect(s) (Gunnar Myrdal) menyebabkan munculnya metropolitan dalam bentuk fenomena desa-kota
•Bagaimana hubungan wilayah dengan skala (teknis)?
•Untuk wilayah yang berada di pulau Jawa-Bali, tingkat kedalaman setidak-tidaknya 1:50.000 atau lebih besar •Untuk wilayah yang berada di luar pulau Jawa-Bali, tingkat kedalaman setidak-tidaknya 1:100.000 atau lebih besar
HUBUNGAN WILAYAH DENGAN KOTA •Pada awalnya adalah kota dan kehidupan perkotaan – daya tarik kehidupan kota memunculkan urbanisasi
•Mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya memunculkan konsekuensi: kebutuhan tempat tinggal •Lahan perkotaan terbatas (adanya batasan administratif) – kebutuhan permukiman terus meningkat lahan pinggiran menjadi sasaran •Fenomena urbanisasi dalam konteks spasial muncul: desa-kota (McGee) bila terus berkembang menjadi model pertumbuhan metropolitan
HUBUNGAN WILAYAH DENGAN KOTA KOTA SATELIT KOTA SATELIT
KOTA UTAMA
KOTA SATELIT
KOTA SATELIT
SISTEM KOTA-KOTA BERDASARKAN EBENEZER HOWARD
KOTA SATELIT
HUBUNGAN WILAYAH DENGAN KOTA •Coba berikan contoh!
Peripheries Supplies
CITY
Emissions
Rural areas
SISTEM KOTA-KOTA DAN WILAYAH •Sistem kota-kota merupakan hubungan antar kota yang terbentuk dari adanya aliran (mobilitas) elemen-elemen penyusun kehidupan dan aktivitas perkotaan (manusia, barang, dll) yang dimunculkan dalam bentuk hirarki kota-kota (skala kota-kota) •Mobilitas masuk (input) bergerak menuju ke kota-kota berskala tinggi karena daya tarik yang dimilikinya •Mobilitas keluar (output) bergerak keluar karena kota-kota berskala tinggi sudah tidak mampu mendukung seluruh aktivitas yang dibangkitkan olehnya – muncul dalam bentuk spread effects
SISTEM KOTA-KOTA DAN WILAYAH 3
3
3
2 2 3 1 2
3
3
SISTEM KOTA-KOTA DAN WILAYAH •Berikan contoh!!! (Sum-Sel)
URBANISASI DAN FENOMENA DESA-KOTA •Urbanisasi
•Perpindahan penduduk dari desa ke kota •Perubahan perilaku penduduk pinggiran perkotaan •Perubahan aspek spasial ruang pinggiran perkotaan
•Perpindahan penduduk dari desa ke kota
•Tuntutan penyediaan lapangan kerja bertambah •Tuntutan penyediaan permukiman bertambah (lahan kota tidak bertambah luas)
•Perubahan aspek spasial ruang pinggiran perkotaan
•Ruang pinggiran perkotaan (hinterland) berubah fungsi dari pertanian/perkebunan (primer) menjadi jasa/komersial (tersier) •Intensitas penggunaan lahan meningkat
URBANISASI DAN FENOMENA DESA-KOTA
URBANISASI DAN FENOMENA DESA-KOTA
URBANISASI DAN FENOMENA DESA-KOTA
URBANISASI DAN FENOMENA DESA-KOTA
DEFINISI PERENCANAAN •Proses pemecahan permasalahan yang berorientasi pada masa yang akan datang yang dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara (Glasson, 1974)
•
Suatu proses yang menerus yang melibatkan keputusan-keputusan, atau pilihan-pilihan, mengenai cara-cara alternatif penggunaan sumber-sumber daya, dengan tujuan menghasilkan sasaran-sasaran spesifik untuk waktu yang akan datang (Diana Conyers and Peter Hills, 1984:3 )
•(Hartshorn, 1991) •(Friedmann & Weaver)
DEFINISI PERENCANAAN SISTEM NILAI
MONOTONY
CHAOTIC
ruang
AKTIVITAS
NORMA
RAGAM PERENCANAAN •Perencanaan spasial (tata ruang)
•Perencanaan (tata ruang) kota - RUTRK •Perencanaan (tata ruang) wilayah – RTRW
•Perencanaan pembangunan (ekonomi) •Perencanaan sektoral
•Perencanaan partisipatif – community development •Perencanaan kelembagaan
RUANG LINGKUP PERENCANAAN SPASIAL BILATERAL/MULTILATERAL
WILAYAH (INTERNASIONAL)
RUANG LINGKUP 1 NEGARA
NASIONAL WILAYAH (PROVINSI)
WILAYAH (KABUPATEN) WILAYAH (METROPOLITAN)
KOTA / KAWASAN KOTA
KOMUNITAS
NEIGHBORHOOD
MENGAPA RUANG PERLU DITATA? Di dalam ruang ada berbagai kepentingan: •Pada tingkat global •Kepentingan umat manusia dan kelestarian bumi sebagai wadah kehidupan umat •Pada tingkat makro/nasional/regional •Kepentingan keberlanjutan lingkungan hidup •Kepentingan keberlanjutan sumberdaya untuk kepentingan ekonomi masy •Pada tingkat lokal •Kepentingan penghindaran bahaya lingkungan •Kepentingan pemanfaatan sumberdaya ruang dan isinya •Kepentingan pribadi/kelompok/usaha terhadap hak atas ruang
MENGAPA RUANG PERLU DITATA? •Pada hakekatnya terjadi perbenturan dalam pemanfaatan ruang antara •Kehendak untuk mempertahankan keberlanjutan kehidupan dengan kehendak untuk memanfaatkan sumberdaya
Atau dapat disebutkan sebagai •Kepentingan bersama/kepentingan umum untuk menjaga lingkungan dengan kepentingan pribadi untuk memanfaatkan ruang sebagai kebutuhan ekonomis
MENGAPA RUANG PERLU DITATA? •Nilai ruang tidak merata dipandang dari berbagai sudut: kesuburan, kekuatan, ketahanan tanah, kandungan mineral, kemiringan, ketersediaan air, sosial, kepemilikan, estetika dsb •Pemanfaatan ruang dibatasi oleh sifat-sifat tersebut yang sesuai dengan pemanfaatannya •Masukan teknologi diperlukan untuk menyesuaikan sifat-sifat ruang dengan pemanfaatan yang diinginkan
MENGAPA RUANG PERLU DITATA? •Benturan antara kepentingan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi didalam konteks perbedaan nilai ruang, pemanfaatan ruang dan kebutuhan masukan teknologi – ruang perlu ditata pemanfaatannya agar: •Tidak menyebabkan patahnya keberlanjutan kehidupan •Ruang dimanfaatkan sesuai nilai yang diembannya •Pemegang hak legal atas ruang memperoleh manfaat yang wajar atas kepemilikannya
PRODUK PERENCANAAN TATA RUANG •Tujuan Pemanfaatan Ruang Kota •Rencana Struktur & Pola Pemanfaatan Ruang Kota •Struktur Pemanfaatan Ruang • Arahan pengembangan dan distribusi penduduk • Rencana sistem pusat pelayanan perkotaan • Rencana sistem jaringan transportasi • Rencana sistem jaringan utilitas • Persampahan
•Pola Pemanfaatan Ruang • Kawasan budidaya perkotaan • Kawasan lindung
•Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung, Budidaya Perkotaan & Kawasan ttt •Rencana Pengelolaan Kawasan Tertentu di Perkotaan
DAFTAR PUSTAKA •Buku Wajib:
• Glasson, John. (1974). An Introduction to Regional Planning: Concept, theory & practice. London: Hutchinson. • Rustiadi, Ernan, dkk (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta Crespent Press
•Buku penunjang:
• Bendavid-Val, Avrom. (1991). Regional and Local Economic Analysis for Practitioners, 4th ed. • Fujita, M. et.al. (1991). The Spatial Economy: Cities, regions, and international trade. Cambridge: The MIT Press. • Hall, Peter. (1981). Urban & Regional Planning. • Hartshorn, Truman. (1992). Interpreting the City: An urban geography. New York: John Wiley & Sons. • Hoover, Edgar M. & Frank Giarratani. (1984). An Introduction to Regional Economics, 3rd ed. New York: Alfred A. Knopf. • Stohr, Walter & D.R. Fraser Taylor (eds.). (1981). Development from Above or Below? The dialectics of regional planning in developing countries. Chichester: John Wiley & Sons....