AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI PDF

Title AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Author Nusi Prisaria
Pages 38
File Size 224.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 44
Total Views 269

Summary

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH DEFINISI Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerin...


Description

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

AKUNTANSI ASET TETAP

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

DEFINISI Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu aset berwujud dapat diakui sebagai aset tetap, yaitu:    

berwujud, mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan, biaya perolehan dapat diukur secara andal, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan  diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Pengeluaran belanja barang yang tidak memenuhi kriteria aset tetap di atas akan diperlakukan sebagai persediaan/aset lainnya. (pilih salah satu)

KLASIFIKASI • Klasifikasi aset tetap menurut PSAP No. 7 adalah sebagai berikut: 1. Tanah 2. Peralatan dan Mesin 3. Gedung dan Bangunan 4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5. Aset Tetap Lainnya 6. Konstruksi dalam Pengerjaan

PENGAKUAN AKTIVA TETAP • Pengakuan aset tetap ditandai dengan telah diterimanya atau diserahkannya hak kepemilikan atas aset tetap; dan atau pada saat penguasaannya berpindah.

PENGUKURAN AKTIVA TETAP • Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas yang telah dan yang masih wajib dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang telah dan yang masih wajib diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan. • Apabila tidak memungkinkan menggunakan biaya perolehan, maka digunakan nilai wajar pada saat perolehan. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Contoh: Pada tanggal 8 Juli 2015, dilakukan pembelian 10 unit Air Conditioner (AC) seharga Rp3.000.000,00/unit. Biaya pengiriman dan pemasangan kesepuluh unit AC tersebut adalah Rp500.000,00. Untuk pengadaan AC tersebut, terdapat honorarium panitia pengadaan sebesar Rp300.000,00 dan honorarium pemeriksa barang sebesar Rp200.000,00. Dari transaksi tersebut dapat diketahui bahwa biaya perolehan kesepuluh unit AC tersebut adalah sebesar Rp31.000.000,00 yang terdiri atas harga pembelian Rp30.000.000,00 dan biaya-biaya lainnya sampai AC tersebut siap untuk dipergunakan sebesar Rp1.000.000,00.

CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Perolehan aktiva tetap dapat terjadi karena cara:

 pembelian (pembayaran sekaligus, pembayaran termin, atau lump-sum),  pertukaran aset, donasi, swakelola, dan lain sebagainya.

• Untuk beberapa aset tetap yang diperoleh dengan pembelian lumpsum (gabungan), biaya perolehan dari masing-masing aset tetapnya ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar tiap aset yang bersangkutan.

Ilustrasi 1: Perolehan aset tetap dengan pembayaran sekaligus • Pada tanggal 2 April 2015 Dinas Pendidikan membeli 10 printer dengan bukti Berita Acara Serah Terima Barang atas pembelian 10 unit printer seharga Rp700.000,00/unit. Biaya. Berdasarkan dokumen tersebut fungsi akuntansi mencatat pengakuan aset tetap dengan jurnal sebagai berikut:

Tanggal

Nomor Bukti

02-Apr-15

BAST 05/2015

Kode Rekening

Uraian

1.3.2.16.07 Printer 2.1.5.03.02

Utang Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Debit 7.000.000

Kredit 7.000.000

Ilustrasi 2: Perolehan aset tetap dengan pembayaran sekaligus (lanjutan) • Tanggal 10 April 2015, PPKD menerbitkan SP2D LS untuk pembayaran pembelian tersebut terbit. Berdasarkan hal tersebut dicatat pelunasan hutang dan pengakuan belanja modal dengan jurnal: Tanggal

Nomor Bukti

10-Apr-15

SP2D LS 25/2015

Kode Rekening

Uraian

Debit

2.1.5.03.02 Utang Belanja Modal Peralatan dan Mesin

7.000.000

5.2.2.16.07 Belanja Modal Pengadaan Printer

7.000.000

3.1.3.01.01

0.0.0.00.00

RK PPKD

Perubahan SAL

Kredit 7.000.000

7.000.000

Ilustrasi 3: Perolehan aset tetap dengan sistem pembayaran termin

• Pada tanggal 1 Juli 2015, SKPD membayar uang muka kerja Rp25.000.000,00 untuk membangun garasi/pool. Tanggal 1 September 2015 SKPD membayar termin pertama Rp50.000.000,00 dengan tingkat penyelesaian 75%. Tanggal 1 November 2015 SKPD membayar termin kedua sebesar Rp20.000.000,00 sekaligus pelunasan yang disertai dengan dokumen serah terima barang. Tanggal

Nomor Bukti Kode Rekening

1-Jul-15

SP2D LS

1-Sep-15

5-Sep-15

01-Nop-15 05-Nop-15

BAKF

SP2D LS

BAKF SP2D LS

BAST

Uraian

Debit

1.1.4.05.02 3.1.3.01.01 5.2.3.01.14 0.0.0.00.00

Uang Muka Pengadaan Garasi/Pool RK PPKD Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool Perubahan SAL

25.000.000

1.3.6.01.01 1.1.4.05.02 2.1.5.03.03

Konstruksi dalam Pengerjaan Uang Muka Pengadaan Garasi/Pool Utang Belanja Modal

50.000.000

2.1.5.03.03 3.1.3.01.01 5.2.3.01.14 0.0.0.00.00

Utang Belanja Modal RK PPKD Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool Perubahan SAL

25.000.000

1.3.6.01.01 2.1.5.03.03

Konstruksi dalam Pengerjaan Utang Belanja Modal

45.000.000

2.1.5.03.03 3.1.3.01.01 5.2.3.01.14 0.0.0.00.00

Utang Belanja Modal RK PPKD Belanja Modal Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool Perubahan SAL

45.000.000

1.3.3.01.14 1.1.4.05.02

Bangunan Gedung Garasi/Pool Konstruksi dalam Pengerjaan

95.000.000

Kredit

25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 95.000.000

Ilustrasi 4: Perolehan Aset Tetap dengan Cara Swakelola • SKPD PU membangun tempat parkir secara swakelola. Biaya tukang adalah sebesar Rp10 juta, biaya bahan bangunan Rp25 juta, dan biaya-biaya penunjang seperti listrik dan sewa peralatan Rp5 juta. • Dengan demikian harga perolehan tempat parkir adalah Rp10 juta + Rp25 juta + Rp5 juta = Rp40 juta.

Ilustrasi 5: Perolehan Aset Tetap Secara Gabungan

• Dinas Pendidikan membeli secara gabungan sebidang tanas seluas 500 m2 beserta gedung dua tingkat yang berada di atas tanah tersebut dengan biaya perolehan sebesar Rp3.200.000.000,00. Berita Acara Serah Terima ditandatangani pada tanggal 7 September 2015. Nilai wajar (harga pasar) tanah di daerah tersebut adalah Rp1.800.000,00/m2. Sementara itu gedung setipe itu memiliki nilai wajar sebesar Rp2.700.000.000,00

• Berdasarkan informasi tersebut, dapat dihitung biaya perolehan dari masing-masing aset, yaitu: (500 m2 x Rp. 1.800.000,00) Tanah = x Rp. 3.200.000.000,00 (500 m2 x Rp. 1.800.000,00) + Rp.2.700.000.000,00 = Rp. 800.000.000,00

Gedung =

Rp. 2.700.000.000,00

(500 m2 x Rp. 1.800.000,00) + Rp.2.700.000.000,00

= Rp. 2.400.000.000,00

x Rp. 3.200.000.000,00

Ilustrasi 3: Perolehan Aset Tetap Secara Gabungan (lanjutan) • Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi pembelian gabungan tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal

Nomor Bukti

Kode Rekening

Uraian

07-Sep-15

BAST 24/2013

1.3.1.11.04 Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa

1.3.3.01.01 Bangunan Gedung Kantor 2.1.5.03.01 2.1.5.03.03

Utang Belanja Modal Tanah

Utang Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Debit

Kredit

800.000.000

2.400.000.000

800.000.000

2.400.000.000

Ilustrasi 3: Perolehan Aset Tetap Secara Gabungan (lanjutan) • Pada tanggal 15 September 2015, diterbitkan SP2D LS untuk pembayaran pembelian gedung dan tanah tersebut. Jurnal yang dibuat untuk mencatat terbitnya SP2D LS ini adalah sebagai berikut: Tanggal 15-Sep-15

Nomor Bukti SP2D LS 57/2015

Kode Rekening

Uraian

2.1.5.03.01

Utang Belanja Modal Tanah

2.1.5.03.03

Utang Belanja Modal Gedung dan Bangunan

3.1.3.01.01 5.2.1.11.04 5.2.3.01.01 3.1.2.05.01

RK PPKD

(Jurnal LO/Neraca untuk mencatat pelunasan hutang)

Belanja modal Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Belanja modal Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Perubahan SAL

(Jurnal LRA untuk mencatat realisasi anggaran)

Debit

Kredit

800.000.000 2.400.000.000

3.200.000.000

800.000.000 2.400.000.000 3.200.000.000

Ilustrasi 3: Perolehan Aset Tetap dengan Pertukaran Aset Pada tanggal 4 Maret 2015 Pemda menukarkan gedung kantor dengan tanah milik Pemdes. Gedung tersebut harga perolehannya adalah Rp1.000.000.000,00 dengan akumulasi depresiasi Rp600.000.000,00. Nilai wajar gedung yang diserahkan Rp500.000.000. Nilai tanah milik Pemdes adalah Rp500.000.000,00. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Tanggal 04-Mar-15

Nomor Bukti

Kode Rekening

Uraian

1.3.1.11.05 Tanah

1.3.7.02.01 Akumulasi Depresiasi 1.3.3.01.01

8.4.1.01.03

Gedung Kantor

Surplus Penjualan Aset dan Bangunan

Debit

Kredit

500.000.000,00

600.000.000,00

1.000.000.000,00

100.000.000,00

Ilustrasi 4: Perolehan Aset Tetap dengan Hibah • Pada tanggal 16 September 2015 perusahaan non pemerintah memberikan bangunan gedung yang dimilikinya dengan nilai wajar Rp60.000.000,00, untuk digunakan oleh Pemda tanpa persyaratan apapun. Jurnal yang dilakukan oleh fungsi akuntansi di PPKD untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

Tanggal

Nomor Bukti

16-Sep-15

BAST

Kode Rekening

Uraian

1.3.3.02.01 Gedung

8.3.1.03.01

Pendapatan Hibah Dari Lembaga Swasta

Debit 60.000.000,00

Kredit 60.000.000,00

PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN  Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.  Istilah yang lebih populer untuk menyebut penambahan nilai aset tersebut adalah kapitalisasi.  Penerapan kapitalisasi ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu entitas berupa kriteria dan/atau suatu batasan jumlah biaya (capitalization thresholds) tertentu untuk dapat digunakan dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau tidak.

Ilustrasi Kapitalisasi Aset Tetap •



Pada tanggal 27 Oktober 2015, Dinas Pendidikan Kota Berkah melakukan renovasi pada gedung kantor sehingga masa manfaat gedung tersebut bertambah dari 10 tahun menjadi 15 tahun. Kegiatan renovasi tersebut menghabiskan biaya Rp50.000.000,00 dengan mekanisme pembayaran LS. Batasan kapitalisasi dalam kebijakan akuntansi Pemerintah Kota Berkah adalah sebesar 10% dari nilai perolehan Gedung, sedangkan nilai historis gedung yang tercatat di neraca adalah sebesar Rp300.000.000,00. Dengan demikian, kegiatan renovasi tersebut memenuhi persyaratan untuk dikapitalisasi. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut: Tanggal

Nomor Bukti

27-Okt-15

SP2D LS 69/2013

Kode Rekening

Uraian

Debit

1.3.3.01.01 Bangunan Gedung Kantor

50.000.000

5.2.3.01.01 Belanja modal Pengadaan Bangunan Gedung Kantor

50.000.000

3.1.3.01.01

0.0.0.00.00

RK PPKD

Perubahan SAL

Kredit 50.000.000

50.000.000

PENGHENTIAN DAN PELEPASAN ASET TETAP  Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada lagi manfaat ekonomi masa yang akan datang.  Penghentian dan pelepasan aset dapat disebabkan karena pemusnahan, pemindahtanganan, maupun sebab lain seperti terbakar, dicuri, dan sebagainya.  Pencatatan transaksi penghentian dan pelepasan aset tetap dilakukan ketika telah terbit Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Barang Milik Daerah.

Ilustrasi Penghentian Aset Tetap •

Pada tanggal 30 Desember 2015, berdasarkan SK Penghapusan Barang Milik Daerah, Pemda menghapus satu buah sepeda motor karena rusak parah. Sepeda motor tersebut dibeli pada tanggal 5 Januari 2010 dengan harga Rp15.000.000,00. Akumulasi Penyusutan hingga tanggal 30 Desember 2015 tercatat sebesar Rp12.000.000,00. Jurnal untuk mencatat transaksi penghentian aset tetap ini adalah sebagai berikut:

Tanggal

Nomor Bukti Kode Rekening

Uraian

30-Des-15 SK Bup 12/2015 1.3.7.01.04 Akumulasi Penyusutan Alat Agktn Darat Bermotor 9.3.1.xx.xx Defisit Penghentian Aset Peralatan dan Mesin - LO 1.3.2.04.05

Kendaraan Bermotor Beroda Dua

Debit

Kredit

12.000.000

3.000.000

15.000.000

Penghentian dan Pelepasan Aset: Pemusnahan Tanggal

Nomor Bukti

Kode

Uraian

Rekening

Mencatat perubahan kondisi aset tetap ke kondisi rusak (dicatat oleh SKPD) XXX

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX X.X.X.XX.XX

Aset Lainnya

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ...

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX

RK PPKD

XXX

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX

Aset Lainnya

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX

XXX

XXX XXX

XXX

RK SKPD

Mencatat penghapusan aset lainnya (dicatat oleh PPKD) XXX

XXX

Aset Lainnya

Mencatat penerimaan aset lainnya dari SKPD (dicatat oleh PPKD)

Defisit Penghentian Aset Lainnya Aset Lainnya

Kredit

XXX

Aset Tetap ...

Mencatat penyerahan aset lainnya ke PPKD (dicatat di SKPD) XXX

Debit

XXX

XXX XXX

Penghentian dan Pelepasan Aset: Pemindatanganan Tanggal

Nomor Bukti

Kode Rekening

Uraian

Mencatat penyerahan aset tetap ke PPKD (dicatat di SKPD) XXX

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX X.X.X.XX.XX

RK PPKD

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ...

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX X.X.X.XX.XX

Aset Tetap ... RK SKPD

XXX

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX X.X.X.XX.XX Mencatat XXX

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ...

Aset Lainnya

Aset Tetap ...

penyerahan aset lainnya kepada pihak lain (dicatat oleh PPKD) XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX

XXX XXX

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ...

Mencatat penerbitan SK Penghapuasan aset tetap (dicatat oleh PPKD)

Kas di Kas Daerah/Investasi Jk Panjang Aset Lainnya

Kredit

XXX

Aset Tetap ...

Mencatat penerimaan aset tetap dari SKPD (dicatat oleh PPKD) XXX

Debit

XXX

XXX XXX

XXX

XXX

XXX

XXX

Penghentian dan Pelepasan Aset: Hilang Tanggal

Nomor Bukti

Kode Rekening

Uraian

Mencatat perubahan kondisi aset tetap (dicatat di SKPD) XXX

XXX

Debit

X.X.X.XX.XX

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap ...

XXX

X.X.X.XX.XX

Defisit Pengenhtian Aset Lainnya

XXX

X.X.X.XX.XX

Kredit

Aset Tetap ...

XXX

Mencatat penerbitan SK Penghapuasan aset tetap disertai SK TGR (dicatat oleh PPKD) XXX

XXX

X.X.X.XX.XX

X.X.X.XX.XX

Tagihan Jangka Panjang TGR Pendapatan TGR

XXX

XXX

PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP DI SKPD No.

PENCATATAN OLEH SKPD Uraian

Transaksi Aset Tetap

.

Utang Belanja Modal

1

Perolehan Aset Tetap dengan mekanisme LS

Utang Belanja Modal

xxx

Belanja Modal

xxx

RK PPKD

Perubahan SAL

Perolehan Aset Tetap 2 dengan mekanisme UP/GU/TU Kapitasilasi Pengeluaran 3 setelah Perolehan

4

Pelepasan Aset Tetap dengan Pemusnahan

Penyerahan Aset Tetap ke 5 PPKD (untuk dijual/dimanfaatkan)

Debit xxx

Aset Tetap

..

.

Kas di Bend Pengeluaran

Belanja Modal

Perubahan SAL

Aset Tetap

..

.

Kas di Bend Pengeluaran

Belanja Modal

Perubahan SAL

..

Akumulasi Penyusutan

xxx xxx xxx xxx xxx

Defisit Penjualan Aset NonLancar

xxx

Akumulasi Penyusutan

xxx

Aset Tetap

.

RK PPKD

Aset Tetap

.

xxx

xxx

xxx

Reklasifikasi Aset Tetap ke pos Aset Lainnya

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

.

RK SKPD

Kas di Kas daerah

xxx

Tidak ada jurnal

xxx

Tidak ada jurnal

xxx

xxx

xxx

Tidak ada jurnal Aset Lainnya

xxx

Kas di Kas Daerah

xxx

RK SKPD

Aset Lainnya Surplus Penjualan Aset NonLancar Perubahan SAL Hasil Penjulan Aset Daerah yg Tdk Dipisahkan atau

Kas di Kas Daerah Defisit Penjualan Aset NonLancar Aset Lainnya

Perubahan SAL Hasil Penjulan Aset Daerah yg Tdk Dipisahkan

xxx

xxx

xxx

xxx

Tidak ada jurnal

7

Kredit

Tidak ada jurnal

xxx

Aset Tetap yang dihapus 6 (dihentikan penggunaannya) telah terjual

.

Debit

xxx

Tidak ada jurnal

Aset Lainnya

PENCATATAN OLEH PPKD Uraian

Kredit

xxx

Tidak ada jurnal

xxx

xxx xxx xxx

xxx

xxx xxx xxx

xxx xxx

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)  Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan.  Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika: 1. besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan dating berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; 2. biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan 3. aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

PENGAKUAN...


Similar Free PDFs