Analisa Faktor Penentu Lokasi Industri. Studi kasus : Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo PDF

Title Analisa Faktor Penentu Lokasi Industri. Studi kasus : Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo
Author Gea Feroza
Pages 35
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 240
Total Views 433

Summary

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan (RP14-1316) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Penentuan Lokasi Industri Studi Kasus : Kawasan...


Description

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan (RP14-1316) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Penentuan Lokasi Industri Studi Kasus : Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo” dengan lancar. Selama proses penulisan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lain sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan optimal, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini terkhusus Pak Arwi Yudhi Kuswara, S.T, M.T. dan Ibu Vely Kukinul Siswanto, S.T, M.T, M,Sc. selaku dosen mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan serta semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama dalam menambah wawasan tentang implikasi teori-teori analisis lokasi dan keruangan. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, 24 Mei 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 1.1

Latar Belakang......................................................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3

Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................................... 2

1.4

Manfaat Penelitian.................................................................................................................. 2

1.5

Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 3

1.6

Kerangka Pikir ......................................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................................... 5 2.1

Pengertian Industri ................................................................................................................. 5

2.2

Teori Lokasi Industri Weber .................................................................................................... 6

2.3

Teori Lokasi Industri Losch ...................................................................................................... 8

2.4

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lokasi Industri ................................................................ 9

2.5

Metode Penelitian AHP ......................................................................................................... 10

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN................................................................................................. 12 BAB IV ANALISA ..................................................................................................................................... 14 BAB V PENUTUP .................................................................................................................................... 21 5.1

Kesimpulan............................................................................................................................ 21

5.2

Lesson Learned ..................................................................................................................... 21

Daftar Pustaka........................................................................................................................................ iii LAMPIRAN .............................................................................................................................................. iv

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan lokasi usaha oleh suatu organisasi (perusahaan) akan mempengaruhi risiko (risk) dan keuntungan (profit) perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kondisi ini terjadi karena lokasi sangat mempengaruhi biaya tetap (fix cost) maupun biaya variabel (variable cost), baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Di dalam manajemen organisasi, lokasi usaha sebaiknya diperhitungkan pada saat perencanaan, sehingga usaha yang akan dijalankan tersebut dapat terorganisir pelaksanaannya di masa mendatang (Heizer dan Render, 2004). Tidak ada sebuah teori tunggal yang bisa menetapkan dimana lokasi suatu kegiatan usaha atau industri itu sebaiknya dipilih. Untuk menetapkan lokasi suatu industri diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu. Berbagai kriteria yang ikut dipertimbangkan dalam menentukan lokasi antara lain: ketersediaan lahan, bahan baku, energi, aksesbilitas, transportasi, upah buruh, jaminan keamanan, daya serap pasar lokal, stabilitas politik, dan sarana penunjang lainnya. Beberapa teori lokasi secara umum memakai pendekatan meminimisasi biaya, memaksimalkan laba, pendekatan pasar, daya tarik atau gravitasi. Berdasarkan beberapa teori lokasi tersebut maka kebijakan terkait dengan keputusan pemilihan lokasi suatu kegiatan usaha diperlukan gabungan dari berbagai ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu serta dilakukan kajian terlebih dahulu secara komprehensif, karena keputusan pemilihan suatu lokasi dipengaruhi oleh multi krIteria dan multi faktor (Fahrial, 2004). Lokasi industri dalam pembangunan daerah ataupun pembangunan wilayah harus diperhitungkan secara cermat dan ditentukan secara tepat, agar kegiatan pembangunan industrinya dapat terlangsung efektif dan efisien. Proses penentuan lokasi industri optimal sangat berkait dengan "faktor lokasi", karena "faktor lokasi" ini akan memberikan persyaratan lokasi optimal bagi kelangsungan kegiatan industri pada suatu wilayah. Dengan lokasi optimal tersebut dimungkinkan kegiatan indutri dapat berada pada suatu lokasi industri yang tepat, dan dapat berkembang dengan baik (Arsyad, 1997). Kawasan industri Berbek terletak di Desa Berbek, Kecamatan Waru-Sidoarjo. Waru juga dikenal sebagai pusat Industri penyangga dari Surabaya, dan banyak industri penting yang sebelumnya berpusat di kota kecamatan ini. Misalnya pabrik paku, pabrik susu Nestle, perusahaan biskuit UBM sampai pabrik soda (Persero). Kawasan Sektor industri di Kabupaten Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang berdekatan dengan pusat bisnis kawasan Indonesia Timur (Surabaya), dekat dengan Pelabuhan Laut Tanjung Perak

1

maupun Bandar Udara Juanda, memiliki sumber daya manusia yang produktif serta kondisi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Sidoarjo. Suatu lokasi industri/pabrik tentu harus mempertimbangkan dan memperhatikan faktor-faktor

dalam

plant

location,

faktor-faktor

mana

saja

yang

lebih

dominan

mempengaruhi dalam penentuan lokasi yang mendukung pada kelancaran operasi produksi perusahaan hendaknya menjadi fokus utama. 1.2 Rumusan Masalah Pertumbuhan dan perkembangan industri di Indonesia makin pesat seiring dengan kemajuan di bidang teknologi yang makin canggih. Pertumbuhan kawasan industri yang begitu pesat tanpa adanya penataan yang terarah dan didukung tidak adanya pedoman yang mengatur secara spesifik lokasi dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan di titiktitik tertentu sehingga dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Oleh karena itu dalam menentukan lokasi peletakan/pembangunan industri perlu mempertimbangkan faktorfaktor penentuan lokasi industri sehingga didapatkan keuntungan yang optimum bagi industri tersebut. Selain itu perlu adanya identifikasi faktor-faktor utama apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu industri. 1.3 Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan lokasi industri di kawasan Berbek, Sidoarjo dan untuk mengetahui faktor apa yang sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi industri. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut adapun sasaran-sasaran dalam penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan lokasi industri di kawasan Berbek, Sidoarjo 2. Menganalisis faktor–faktor apa saja yang menjadi faktor dominan dan menjadi prioritas dalam pemilihan lokasi industri di kawasan Berbek, Sidoarjo. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas ini adalah sebagai berikut : -

Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari studi ini adalah untuk menambah khasanah ilmu tentang teori-teori lokasi industri dan faktor-faktor penentuan lokasi industri pada suatu tempat.

-

Manfaat Praktis Manfaat praktis dari studi ini sangat diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengusaha/pelaku industri dalam mengetahui dan mempertimbangkan faktor-faktor yang

2

perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan pemilihan lokasi untuk pendirian pabrik ataupun perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN memuat latar belakang penulisan makalah, rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang ingin didapatkan dari studi yang dilakukan, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktisnya. Kemudian sistematika penulisan makalah dan kerangka berpikir yang menjelaskan alur pada studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri di kawasan industri Berbek, Sidoarjo. BAB II TINJAUAN PUSTAKA memuat tinjauan mengenai teori-teori lokasi industri yang digunakan sebagai bahan dalam melakukan analisis kesesuaian faktor pemilihan lokasi. Metode AHP (Analytical Hirarchy Process) dalam menentukan faktor-faktor dominan penentuan lokasi industri pada suatu kawasan. BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN memuat kondisi atau gambaran umum kawasan studi yakni Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo. BAB IV ANALISA memuat analisis faktor pemilihan lokasi industri berdasarkan preferensi stakeholder

melalui

pengisian

kuesioner.

Analisa

selanjutnya

adalah

melakukan

pembobotan faktor-faktor penentuan lokasi industri dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan bantuan software Expert Choice sehingga diperoleh hasil akhir yakni faktor-faktor dominan dalam penentu lokasi Industri. BAB V PENUTUP memuat kesimpulan dan lesson learned dari hasil pembahasan dan analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

3

1.6 Kerangka Pikir

FAKTOR PENENTU LOKASI INDUSTRI DI SIDOARJO

Teori Lokasi Industri

Teori Weber (1929)

Teori Faktor-faktor Penentu Lokasi Industri

Teori Losch

Faktor Penentu Lokasi Industri

Kesesuaian Lahan - Kondisi Topografi - Kondisi Hidrologi - Rencana Tata Ruang

Bahan Baku

Tenaga Kerja

- Jarak Sumber Bahan Baku - Kontinuitas Bahan Baku - Bahan Pendukung

- Tersedianya Tenaga Kerja - Kualitas Pendidikan

Infrastruktur

Pasar

Lingkungan

- Kelas Jalan - Jaringan Listrik - Jaringan Air Bersih - Jaringan Telepon

- Orientasi Pasar Lokal - Permintaan akan Hasil Produksi - Kebutuhan Internasional (Ekspor)

- Fisik - Sosial - Ekonomi - Aglomerasi

Analisis Stakeholder

ANALISIS

Wawancara dan Kuisioner

Kesesuaian antara Teori dan Faktor Pemilihan Lokasi dengan Fakta Empiris

Menentukan stakeholder yang sesuai untuk menguji variabel penentu lokasi industri di Sidoarjo

Analisis AHP dengan Expert Choice Menguji dan menentukan faktor yang menjadi prioritas dan mempengaruhi lokasi industri di Sidoarjo

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Contoh hasil industri yang berbentuk jasa adalah pada asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman barang), dan lain sebagainya. Dalam Undang-Undang Perindustrian Nomor 5 Tahun 1984, disebutkan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri. Pada dasarnya penggolongan tempat industri sangat penting dilakukan guna untuk menjaga keharmonisan suatu lingkungan yang akan dipengaruhi oleh adanya kegiatan industri. Di bawah ini penggolongan lokasi industri berdasarkan pemilihan lokasi : 1. Market Oriented Industry Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong dimana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. 2. Man-power Oriented Industry Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat permukiman penduduk karena biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/ pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 3. Supply Oriented Industry Adalah jenis industri yang mendekati lokasi dimana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. Berdasarkan lokasinya, Industri dikelompokan menjadi 3 sebagai berikut : Pengelompokan Lokasi Industri Besar dan Menengah 

Kompleks Industri Lokasi industri yang berlokasi di luar kota dan jauh dari permukiman penduduk, terutama untuk menampung industri-industri dasar dan lebih



dikenal dengan istilah Kompleks Industri yang menjadi inti Zona Industri. Estat Industri (Industrial Estate) Lahan yang dipersiapkan secara khusus guna menampung industri-industri yang bersifat manufaktur yang dikelola oleh suatu manajemen terpusat, dengan luasan yang cukup memadai bagi pengembangan sistem kegiatan industri yang terintegrasi yang lokasinya masih di dalam radius pelayanan sarana dan prasarana perkotaan.

5



Lahan Peruntukan Industri/Kawasan Industri (Umum) Lokasi industri yang telah ditetapkan dalam Master Plan suatu daerah / kota yang biasanya terletak pada jalur jalan regional di luar wilayah yang dapat bersifat pertumbuhan pita atau plotting setempat dan masih berbaur dengan kegiatan lain



secara lebih teratur. Kawasan Berikat Lokasi industri yang berlokasi pada areal yang mempunyai tingkat aksesbilitas tinggi baik dari dan ke pelabuhan maupun airport, mempunyai ketentuan-ketentuan pabean khusus dan dimaksudkan untuk proses pengolahan manufaktur dan pergudangan berorientasi ekspor

Pengelompokan Lokasi Industri Kecil 

Permukiman Industri Kecil Lokasi industri kecil yang biasanya berbaur dengan permukiman para pengusaha dan pengrajin dalam tingkat aglomerasi yang cukup besar dari beraneka ragam jenis



industri kecil terkait, terletak di daerah pinggiran kota (daerah semi urban). Sentra Industri Kecil Lokasi industri kecil, berbaur atau tidak berbaur dengan daerah permukiman para pengrajin dalam jumlah relatif kecil atau industri-industri sejenis dan terletak di dalam



kota atau di pedesaan. Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK) Tempat-tempat usaha industri kecil yang dikelompokkan dan disediakan oleh suatu badan tertentu yang berupa los-los kerja. Sarana usaha industri kecil tersebut dimaksudkan untuk menunjang dan bekerjasama secara langsung dengan industri besar, biasanya terletak di dalam suatu estet industri.

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki lokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain, baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Dibutuhkan adanya suatu analisis mengenai konsep dasar teori lokasi dalam menentukan lokasi industri, dimana dengan adanya konsep dasar tersebut dapat menjadi prinsip dalam pemilihan lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi bagi industri itu sendiri. Berikut ini dijelaskan tentang teori lokasi dalam penentuan lokasi industri yang dikemukakan oleh para Weber dan Losch serta beberapa ahli. 2.2 Teori Lokasi Industri Weber Teori lokasi industri pertama kali diungkapkan oleh ahli ekonom Jerman pada tahun 1929, yakni Alfred Weber lewat bukunya yang berjudul “Uber den Standart der Industrien 6

(Theory of The Location of Indutries, 1929). Menurut teori weber, pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimalisasi biaya. Teori tersebut menyebutkan bahwa lokasi industri sebaiknya diletakkan ditempat yang memiliki biaya sewa lahan paling minimal. Tempat yang memiliki total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimal dan cenderung identik dengan tingkat keuntungan yang maksimal. Menurut Weber tiga faktor yang memengaruhi lokasi industri, yaitu biaya transportasi, upah tenaga kerja dan dampak aglomerasi dan deaglomerasi industri (raw material). Dalam menjelaskan keterkaitan biaya tranportasi dan bahan baku Weber menggunakan konsep Locational Triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk menunjukan apakah lokasi optimum lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasar Weber merumuskan indeks material (IM), sedangkan biaya tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi lokasi industri dijelaskan Weber dengan sebuah kurva tertutup yang dinamakan isodapan (garis biaya transportasi total) Weber Locational Triangle’s

Adapun penentuan lokasi terbaik menurut Weber tergantung pada karakter bahan baku yang digunakan, antara lain : a. Bahan baku yang tersedia ada dimana saja b. Bahan baku setempat yang berpengaruh spesifik terhadap lokasi c. Berdasarkan penghitungan indeks material (IM) yang menentukan apakah lokasi industri tersebut lebih berorientasi pada bahan baku atau lebih berorientasi pada lokasi pasar Asumsi dari teori lokasi Weber adalah sebagai berikut : a. Unit studi terisolasi, homogen, konsumen terpusat di titik tertentu, semua unit perusahaan dapat memasuki pasar yang tidak terbatas (persaingan sempurna) b. Sumber daya alam seperti air, pasir tersedia dimana-mana (ubiquitous)

7

c. Bahan lainnya seperti mineral dan biji besi tersedia terbatas pada sejumlah tempat (sporadis) d. Tenaga kerja tidak tersedia secara luas, mengelompok pada beberapa lokasi dan mobilitasnya terbatas. 2.3 Teori Lokasi Industri Losch August Losch merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan segi permintaan sebagai variabel utama. Teori Losch bertujuan untuk menemukan pola industri, sehingga diketemukan keseimbangan spasial antar teori lokasi. Jika sebelumnya teori industri Weber menggunakan sisi lokasi sebagai variabel utama. Namun teroi lokasi yang dikemukakan oleh Losch menggunakan segi permintaan sebagai variabel utamanya. Dalam teorinya, Losch mengemukakan bahwa lokasi yang baik untuk tempat produksi adalah lokasi yang dekat dengan pasar atau target....


Similar Free PDFs