ANALISA KINERJA WIRELESS RADIUS SERVER PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11g (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BINADARMA PDF

Title ANALISA KINERJA WIRELESS RADIUS SERVER PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11g (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BINADARMA
Author Dudes Manalu
Pages 18
File Size 663.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 18
Total Views 182

Summary

ANALISA KINERJA WIRELESS RADIUS SERVER PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11g (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BINADARMA) Timur Dali Purwanto Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el : [email protected] ABSTRACT Performance of wireless networks lies in the physi...


Description

ANALISA KINERJA WIRELESS RADIUS SERVER PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11g (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BINADARMA) Timur Dali Purwanto Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el : [email protected] ABSTRACT Performance of wireless networks lies in the physical link and the most influential are the physical conditions such as distance, because the weaker the radio frequencies that can receive and make access to the network is slow, but the barrier of wall thickness (Fresnel Zone) and the adjacent signal interference (interference Co-Channel) of the other components could also lower the quality of the received signal enduser. Of problems occurred that may affect the overall performance of the network parameter AP is QoS (Quality of Service) such as delay, jitter, throughput, and packet loss. aims to determine the optimal wireless network performance to provide a good network quality of the physical aspects that guarantee a given QoS tailored to the applications used and the efficiency of the network Wireless LAN (Hotspot) at the University of Bina Darma for each enduser. Keywords: AP, HotSpot, QoS, and Fresnel Zone ABSTRAK Kinerja jaringan nirkabel terletak pada physical link dan paling berpengaruh adalah kondisi fisik seperti jarak, karena semakin lemah radio frekuensi yang dapat di terima dan menjadikan akses kejaringan lambat, selain itu penghalang berupa tembok tebal (Fresnel Zone) dan gangguan sinyal berdekatan (interferensi Co-Channel) dari komponen lain bisa juga menurunkan kualitas sinyal yang di terima enduser. Dari pemasalah-permasalahan yang terjadi yang dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan AP adalah parameter QoS (Quality of Service) seperti delay, jitter, troughput, dan paket loss. bertujuan untuk mengetahui kinerja jaringan nirkabel yang optimal untuk memberikan kualitas jaringan yang baik dari aspek fisik sehingga jaminan QoS yang di berikan disesuaikan dengan aplikasi yang digunakan serta efisiensi terhadap jaringan Wireless LAN (Hotspot) di Universitas Bina Darma untuk setiap enduser. Kata Kunci : AP, HotSpot, QoS, dan Fresnel Zone

Universitas Bina Darma saat ini memiliki

1.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Salah satu perubahan utama di bidang

telekomunikasi adalah penggunaan teknologi wireless. Teknologi wireless juga diterapkan pada jaringan komputer, yang lebih dikenal dengan Wireless LAN (WLAN). WLan adalah jaringan komputer dimana media transmisinya menggunakan udara (pasaribu,2006), konfigurasi jaringan WLan yang terdiri dari access point yang di hubungkan ke pengguna melalui media udara, bisa di bayangkan sebagai switch-nya wireless. Di kembangkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dari sebuah organisasi yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN pada tahun 1980 bulan 2, bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802, maka bagian ini dibagi lagi menjadi beberapa unit kerja, yang menarik tentunya unit kerja 802.11 yaitu

unit

kerja

yang

mengurusi

WLan

(Jasakom,2007, h8). Beberapa tahun terakhir ini pengguna wireless LAN mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan pengguna ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah Hotspot di tempattempat umum, seperti kafe, mall, bandara, di perkantoran bahkan juga di kampus dan di sekolah-sekolah. Dengan Hotspot kita bisa menikmati akses internet dimanapun kita berada selama

di

area

Hotspot

tanpa

harus

menggunakan kabel. Di lingkungan kampus sendiri dengan adanya layanan Hotspot inilah yang nanti diharapkan akan mempercepat akses informasi bagi mahasiswa, karyawan dan dosen, khususnya di dunia pendidikan yang mana diketahui sebagai barometer kemajuan teknologi informasi.

kapasitas bandwidth internet 10 Mbps dan akses ke jalur inherent hingga 2 Mbps. Akses internet dan

inherent

menunjang

tersebut sistem

dimanfaatkan pembelajaran

untuk dengan

dilengkapi sistem akademis, elearning, dan lain sebagainya. Untuk mempercepat akses informasi Universitas Bina Darma saat ini juga sudah menyediakan layanan Hotspot yaitu sebuah area dimana pada area tersebut tersedia koneksi internet Wireless yang dapat diakses melalui Notebook, PDA maupun perangkat lainnya yang mendukung teknologi tersebut. Hotspot tersebut disediakan bagi dosen dan mahasiswa untuk mengakses internet. Hotspot di Universitas Bina Darma terdapat beberapa titik area jangkauan yaitu di kampus Utama (hampir seluruh lantai), kampus AB, kampus C dan Kampus D. Untuk pengembangan

selanjutnya

diharapkan

di

seluruh lingkungan kampus Universitas Bina Darma terjangkau layanan Hotspot. Jaringan Wireless LAN (Hotspot) di Universitas Bina Darma saat ini menggunakan autentifikasi server pada jaringan Wireless LAN (Hotspot) menggunakan Sistem operasi Linux, FreeRADIUS, ChilliSpot, Dialupadmin, untuk autentifikasi dan identifikasi pengguna Hotspot di Universitas Bina Darma. Sehingga dari sisi mahasiswa (user) memiliki kemudahan (praktis) dalam hal melakukan hubungan (konektivitas) ke jaringan Wireless LAN dan dari sisi administrator mempunyai

media

dalam

memantau

dan

mengontrol user-user yang terhubung ke jaringan serta dapat membatasi penggunaan bandwidth. IEEE 802.1x atau sering disebut juga “port based authentication” merupakan standar yang pada awal rancangannya digunakan pada

koneksi dialup. Tetapi pada akhirnya, standar

berdekatan di karenakan perpindahan tempat

802.1x digunakan pula pada jaringan IEEE 802

dengan IP yang berbeda dan banyaknya tembok

standar. Berikut merupakan skema dasar dari

yang

standar 802.1x.(Reza, 2007).

permasalahan

membagi

ruangan. yang

Dari

terjadi

pemasalahyang

dapat

Teknik pengaman yang menggunakan

mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan AP

standar 802.1x ini akan mengharuskan semua

adalah parameter QoS (Quality of Service)

pengguna jaringan wireless untuk melakukan

seperti delay, troughput, dan paket loss. Untuk

proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat

optimalisasi jaringan nirkabel guna menentukan

bergabung dalam jaringan. Sistem otentikasinya

jaminan QoS yang akan diberikan kepada

dapat dilakukan dengan cara menggunakan

jaringan.

pertukaran

key

secara

dinamik.

Sistem

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

pertukaran key secara dinamik ini dapat dibuat

kinerja jaringan nirkabel yang optimal untuk

dengan menggunakan Extensible Authentication

memberikan kualitas jaringan yang baik dari

Protocol (EAP). Sistem EAP ini sudah cukup

aspek fisik sehingga jaminan QoS yang di

banyak terdapat di dalam implementasi fasilitas-

berikan

fasilitas di RADIUS.

digunakan serta efisiensi terhadap jaringan

Setiap perangkat AP (Access Point) ini

disesuaikan

dengan

aplikasi

yang

Wireless LAN (Hotspot) di Universitas Bina

memiliki fitur yang digunakan untuk mendukung

Darma.

jaringan nirkabel seperti kemampuan untuk

1.2.

berkomunikasi dengan perangkat AP lain.

Identifikasi Masalah Belum

optimalnya

layanan

wireless

Kemampuan ini bisa disebut dengan istilah

Hotspot di Universitas Bina Darma yang

bridging

disebabkan antara lain :

ataupun

repeting.

Tujuan

dari

penggunaan fitur ini umumnya adalah untuk

a. Ganguan sinyal berdekatan (interferensi Co-

memperluas / mengembangkan daerah cakupan

Channel) dari komponen lain yang bisa

AP.

menurunkan kualitas sinyal yang di terima Permasalahan yang utama dalam kinerja

jaringan nirkabel teletak pada physical link dan paling berpengaruh adalah kondisi fisik seperti

enduser. b. Adanya penghalang berupa tembok tebal (Fresnel zone) dan jarak user ke Acess Point.

jarak karena semakin lemah radio frekuensi yang dapat di terima dan menjadikan akses ke jaringan lambat, selain itu penghalang berupa tembok

1.3.

Penelitian Sebelumnya (Jurnal) Beberapa

studi

yang

meneliti

tebal (Fresnel Zone) dan gangguan sinyal

mengenai analisis kinerja jaringan wirelless

berdekatan

sebagai optimalisasi untuk jaminan QoS,

(interferensi Co-Channel) dari

komponen lain bisa juga menurunkan kualitas sinyal yang di terima enduser, yang terjadi di jaringan Hotspot Unversitas Bina Darma yaitu overlaping yang di sebabkan gangguan sinyal

dapat di kemukakan senagai berikut : A. Dimas

Widyasastrena,

Yusep

Rosmansyah & Armin ZR Langi (2006)

melakukan studi tentang Optimalisasi

digunkan metode link layer yang memiliki

jaringan

untuk

karakteristik sesuai dengan jaringan data

Rural-NGN,

paket. [2]Pengaturan physical link bertujuan

parameter atau variabel yang digunakan

untuk memberikan kualitas jaringan yang

dalam analisis adalah :

baik dari aspek fisik. [3]Jaminan QoS yang

1. Free Space Loss

diberikan disesuaikan dengan aplikasi yang

nirkabel

2,4

QoS

pada

menjamin

GHZ

Merupakan loss yg diakibatkan oleh

digunakan serta efisiensi terhadap jaringan.

faktor kondisi air interface. Loss ini

B. Dimas Findi Prasetyo (2011) meneliti

terjadi dalam keadaan link jaringan

tentang Analisis dan traubleshooting

nirkabel tidak memiliki penghalang.

koneksi antar node via wirelless pada

2. Fresnel Zone

ISP PT. Lintas Data Prima Yogyakarta.

Line of sight jaringan nirkabel poit

Ada empat jenis-jenis interferensi yg

to point tersambung ditentukan oleh

mempengaruhi

zona fresnel ini. Zona ini berhak

:Narrowband,

berbentuk ellipsoid dan penghalang

Cuaca, dan Sinyal berdekatan dan

yang memasuki zona ini maksimal

interferensi

60% dari luas volume ellipsoid

penelitian untuk mengatasi interferensi

zona.

terhadap jaringan wareless adalah:

3. System Performance Mendefenisikan nirkabel.

Interferensi

yaitu All-Band,

Co-Channel.

Hasil

1. Mengatasi masalah interferensi RF

kinerja

Apakah

wirelles

jaringan

jaringan

yang

Narrowband, menemukan

pertama dari

harus

mana

asal

terpasang sesuai dengan batasan yang

interferensi itu dengan menggunakan

masih diperbolehkan atau tidak.

penganalisis

Berdasarkan parameter diatas, maka

spectrum.

Ketika

berjalan mendekati sumber sinyal

optimalisasi yang akan di lakukan adalah :

RF, sinyal RF pada layar penganalisa

a. Memodelkan kanal

spectrum

b. Mengatur lokasi transceiver

amplitudonya.

c. Analisis kinerja jaringan

mencapai puncaknya, itu berarti telah

d. Memberikan rekomendasi jaminan QoS

menemukan sumbernya. Pada saat itu

Kesimpulan dan hasil dari analisis

dapat

akan

meningkat

Ketika

sinyal

menghilangkan

RF

sumber

optimalisasi jaringan nirkabel 2,4 GHz untuk

interferensi tersebut, menutupinya,

jaminan QoS pada RURAL-NGN adalah

atau

[1]Guna

sebagai

informasi

memudahkan QoS

dari

pengambilan

jaringan

nirkabel,

menggunakan

jaringan

seorang nirkabel

pengetahuan administrator untuk

mengkonfigurasi LAN nirkabel untuk

terkoneksi melalui transmisi wireless atau

menangani interferensi narrowband

juga jaringan nirkabel. Sinyal 2.4 GHz dapat

secara efisien. Tentu ada beberapa

diperlemah hingga 0.05 dB/km (0.08 dB/km)

pilihan

kategori

oleh hujan lebat (4 inci/jam). Kabut tebal

mengganti

dapat melemahkan hingga 0.02 dB/km (0.03

saluran,mengganti teknologi spread

dB/mil). Pada 5.8 GHz hujan lebat dapat

spectrum (DSSS ke FHSS atau

melemahkan sinyal hingga 0.5 dB/km (0.08

802.11b ke 802.11a).

dB/km), dan kabut tebal hingga 0.07 dB/km

tersedia

terakhir ini,

2. Ketika

pada

misalnya

terdapat

interferensi

All-

Band, solusi terbaik yang dapat

Dari penelitian Dimas Widyasastrena,

dilakukan adalah ganti ke teknologi

Yusep Rosmansyah & Armin ZR Langi

lain, seperti beralih dari 802.11b

tentang Optimalisasi jaringan nirkabel 2,4

(yang menggunakan band ISM 2,4

GHZ untuk menjamin QoS pada Rural-NGN

GHz)ke 802.11a (yang menggunakan

dan Dimas Findi Prasetyo meneliti mengenai

band UNII 5 GHz UNII). Jika

Analisis dan traubleshooting koneksi antar

penggantian ini tidak memungkinkan

node via wirelless pada ISP PT. Lintas Data

karena

Prima Yogyakarta.

masalah

implementasi, berikutnya

biaya

atau

solusi adalah

terbaik

Jadi hasil atau kesimpulan dari kedua

menemukan

penelitian diatas bahwa value atau parameter

sumber interferensi All-Band itu dan

diatas

mehilangkannya dari pelayanan, jika

informasi

memungkinkan. Penemuan sumber

digunakan metode link layer yang memiliki

interferensi

sulit

karakteristik sesuai dengan jaringan data

sumber

paket. Pengaturan physical link bertujuan

interferensi narrowband karena tidak

untuk memberikan kualitas jaringan yang

melihat pada sekelompok sinyal,

baik dari aspek fisik berdasarkan parameter

semuanya

amplitude

Narrowband, Interferensi All-Band, Cuaca,

besar

Sinyal berdekatan dan interferensi Co-

All-band

dibandingkan

lebih

penemuan

memiliki

berbeda.

Kemungkinan

guna

memudahkan

QoS

dari

memerlukan antenna yang sangat

Channel

untuk

direlokasikan

terhadap

wireless.

untuk

menemukan

Kondisi alam yang memiliki cuaca yang dapat

memepengaruhi

pengambilan

jaringan

mengatasi Jaminan

nirkabel,

interferensi QoS

yang

diberikan disesuaikan dengan aplikasi yang

sumber interferensi All-Band.

buruk

(0.11 dB/km).

kinerja

terhadap sebuah koneksi jaringan yang

digunakan serta efisiensi terhadap jaringan.

1.4.

itu penulis berharap hasil dari penelitian ini

Perumusan Masalah Berdasarkan

latar

belakang

di

atas

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

perumusan masalah dalam tesis ini adalah

terlibat

sebagai berikut :

langsung dengan sebuah jaringan wireless.

1.

2.

Bagaimana pengaruh tembok yang tebal

maupun

tidak

Dapat meningkatkan sumber daya menjadi efisien terutama pada jaringan WLan,

perangkat Access Point.

dengan cara memberikan jaminan QoS pada

Bagaimana keadaan link jaringan nirkabel

aplikasi tertentu. 3.

Sebagai referensi bagi yang melakukan

Space Loss) terhadap kekuatan sinyal

penelitian mengenai optimalisasi jaringan

Access Point.

nirkabel (hotspot) dimasa-masa mendatang.

Bagaimana

pengaruh

gangguan

sinyal

berdekatan (interferensi Co-Channel) dari

1.7.

komponen lain terhadap penurunan kualitas sinyal yang di terima.

Ruang lingkup Ruang lingkup

penelitian ini

dibagi

menjadi beberapa hal, yaitu : 1.

1.5.

langsung

(Fresnel Zone) terhadap kekuatan sinyal

yang tidak memiliki penghalang (Free

3.

2.

baik

Teknologi yang di gunakan adalah 802.11 G

Tujuan Penelitian

Wi-Fi yang menggunakan DDWRT yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

memiliki sistem Extensible Authentication

kinerja jaringan nirkabel yang optimal untuk

Protocol (EAP) yang support di dalam

memberikan kualitas jaringan yang baik dari

implementasi fasilitas-fasilitas di RADIUS.

aspek fisik sehingga jaminan QoS yang di berikan

disesuaikan

dengan

aplikasi

2.

yang

digunakan serta efisiensi terhadap jaringan

Konfigurasi jaringan nirkabel yang di teliti adalah topologi infrastruktur.

3.

Parameter

yang

digunakan

untuk

Wireless LAN (Hotspot) di Universitas Bina

menganalisa

Darma.

penurunan kualitas jaringan nirkabel secara

yang

mengakibatkan

optimal. 1.6.

Manfaat Penelitian Besar harapan penulis penelitian ini dapat

memberikan manfaat : 1.

1.8.

Landasan Teori

1.8.1. Jaminan QoS

Menjadi model rujukan bagi administrator

Agar penggunaan sumber daya menjadi

jaringan sebagai solusi dari permasalahan

efisien, perlu adanya mekanisme pengaturan

berdasarkan latar belakang diatas dan dapat

trafik yang terjamin. Pengefisienan sumber daya

juga untuk meningkatkan QoS pada jaringan

ini dilakukan dengan cara memberikan jaminan

nirkabel (hotspot) karena penelitian ini

QoS kepada tiap-tiap aplikasi tertentu. Ada

nantinya akan...


Similar Free PDFs