ANALISA SWOT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN PDF

Title ANALISA SWOT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN
Author M. Iman
Pages 17
File Size 2.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 62
Total Views 138

Summary

PENGANTAR TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN – RE142241 ANALISA SWOT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN MUHAMMAD SADIQUL IMAN 03211 7500 20004 DOSEN MATA KULIAH Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD. PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK SANITASI L...


Description

PENGANTAR TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN – RE142241

ANALISA SWOT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN

MUHAMMAD SADIQUL IMAN 03211 7500 20004

DOSEN MATA KULIAH Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD.

PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

Nama : Muhammad Sadiqul Iman NRP : 03211750020004

ANALISA SWOT PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI KELURAHAN KELAYAN BARAT KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN KOTA BANJARMASIN

1.

Pendahuluan Secara umum Kelurahan Kelayan Barat merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dimana Kecamatan Banjarmasin Selatan memiliki 12 kelurahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kelurahan Kecamatan Banjarmasin Selatan Tahun 2016 Jumlah Kepadatan Penduduk Penduduk/ Km2 1 Mantuil 11,40 15552 1364 2 Kelayan Selatan 1,78 13271 7456 3 Kelayan Timur 4,83 18235 3775 4 Tanjung Pagar 4,02 10066 2503 5 Pemurus Dalam 4,23 22918 5418 6 Pemurus Baru 1,42 15654 11024 7 Murung Raya 0,66 13699 20756 8 Kelayan Dalam 0,35 10518 30051 9 Kelayan Tengah 0,19 7542 39695 10 Pekauman 0,36 9171 25475 11 Kelayan Barat 0,29 6769 23341 12 Basirih Selatan 8,73 16346 1872 Jumlah 38,26 159741 4175 Sumber: Kecamatan Banjarmasin Selatan Dalam Angka 2017 No

Kelurahan

Luas (Km2)

Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan Kelayan Barat merupakan salah satu kelurahan terpadat setelah Keluarahan Kelayan Tengah,Kelayan Dalam dan Pekauman. 2.

Kondisi Eksisting Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan dokumen Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin tahun 2014, Kota Banjarmasin telah memiliki penanganan limbah sistem terpusat secara off site dengan menggunakan Rotating Biological Contactor (RBC) sebanyak 7 (enam) unit IPAL, yaitu ; a. IPAL I Lambung Mangkurat dengan kapasitas produksi 1000 m3/hari, kapasitas terpakai 443 m3/hari dan kapasitas tidak terpakai 557 m3/hari.

b. IPAL II Pekapuran Raya dengan kapasitas produksi 2500 m3/hari, kapasitas terpakai 534 m3/hari dan kapasitas tidak terpakai 1.966 m3/hari. c. IPAL III HKSN/ Hasan Basry dengan kapasitas produksi 5.000 m3/hari, kapasitas terpakai 358 m3/hari dan kapasitas tidak terpakai 4.642 m3/hari. d. IPAL IV Basirih dengan kapasitas produksi 2.000 m3/hari, kapasitas terpakai 134 m3/hari dan kapasitas tidak terpakai 1.866 m3/hari. e. IPAL V Tanjung Pagar dengan kapasitas produksi 2000 m3/hari, kapasitas terpakai 10 m3/hari dan kapasitas tidak terpakai 1.990 m3/hari. f. IPAL VI Sungai Andai dengan kapasitas produksi 3.000 m3/hari, dengan dan kapasitas tidak terpakai 3.000 m3/hari. g. IPAL VII Sultan Adam dengan kapasitas produksi 2000 m3/hari, belum dioperasikan. Melihat data diatas dapat disimpulkan bahwa idle capacity masih sangat tinggi dan perlu peran pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi hal ini, sehingga pengelolaan air limbah di Kota Banjarmasin dapat terlaksana secara efektif dan berkelanjutan. Sedangkan berdasarkan data dari Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2014, dapat diketahui kondisi eksisting pelayanan air limbah di Kelurahan Kelayan Berat, seperti terjadi dalam tabel 2 berikut. Tabel 2.

Data Cakupan Layanan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

Setempat (On Site) di Kelurahan Kelayan Barat Tahun 2013 No 1 2

Keterangan Unit Persentase (%) Jumlah KK 2022 100 Jumlah Jamban 1317 65 Jumlah Rumah Tangga 3 705 35 Dengan Akses BAB di Sungai Jumlah Rumah Tangga Dengan Jamban Layak di 4 0 0 Buang ke Sungai, Kebun, Saluran Terbuka, dll Jumlah Rumah Tangga Dengan Akses Jamban ke WC 5 0 0 Terapung Jumlah Rumah Tangga Dengan Jamban Layak + 6 96 5 Tangki Septik Tidak Layak Jumlah Rumah Tangga 7 1221 60 Dengan Jamban Layak + Tangki Septik Layak Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, 2014 dalam Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin, 2014

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa rumah tangga dengan jamban dan tangki septik yang layak mencapai 60% sedangkan rumah tangga yang hanya memiliki jamban layak namun tangki septik tidak layak mencapai 5%. Sedangkan sisanya mencapai 35% masih memiliki perilaku BABs (Open Defecation) di sungai. Banyaknya perilaku BABs tersebut di Kelurahan Kelayan Barat diakibatkan karena posisi Kelurahan Barat yang berada di aliran Sungai Martapura yang membelah sebagian kawasan di Kota Banjarmasin.

Gambar 1. Kondisi Perumahan di Kelurahan Kelayan Barat

Gambar 2. Kondisi Jamban Pribadi di Kelurahan Kelayan Barat Selain data cakupan pelayanan pengelolaan air limbah di Kelurahan Kelayan Barat juga diperlukan data-data pendukung dalam rangka analisa SWOT nantinya

berdasarkan dokumen Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin tahun 2014, meliputi: a. Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha) b. Tingkat Beban Pencemaran BOD (Kg/Hari/Ha) c. Kawasan Kumuh d. Area Beresiko Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin berdasarkan SSK Banjarmasin Tahun 2014 Tabel 3.

Kondisi Kelurahan Kelayan Barat

No 1

Keterangan Unit Satuan Kepadatan Penduduk 245 Jiwa/Ha Tingkat Beban Pencemaran 2 7,4 (Kg/Hari/Ha) BOD 3 Kawasan Kumuh Kumuh Berat Area Beresiko Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin 4 Tinggi berdasarkan SSK Banjarmasin Proritas Penanganan Air Prioritas 1 5 Limbah (Mendesak) Sumber: Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin, 2014 Berdasarkan data diatas dan dokumen Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin tahun 2014, disimpulkan bahwa Kelurahan Kelayan Barat berdasarkan nilai perangkingan akhir penentuan zona prioritas berada pada prioritas 1 yaitu penanganan yang mendesak atau masuk dalam penanganan jangka pendek. 3.

Analisa SWOT Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Berikut ini akan disampaikan analisa SWOT untuk Kelurahan Kelayan Barat Tabel 4. No

Analisa SWOT Kelurahan Kelayan Barat Keterangan

Kekuatan (Strength) Adanya Komitmen yang Tinggi dari 1 Pemerintah Kota Banjarmasin dalam Pengelolaan Air Limbah Kebijakan Pendukung Baik Berupa RTRW, RPJMD bahkan Perda No.5 2 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik 3 Adanya Pojka Sanitasi yang

Skor 1

2

3

4

Nilai

4

4

4

4

4

4

No

Keterangan

Mengkoordinasi Program Sanitasi Adanya SKPD yang Menangani Air 4 Limbah Tersedianya APBD dalam Pengelolaan 5 Air Limbah dan Penganggarannya Meningkat Setiap Tahunnya Terdapat Fasilitas IPAL Terpusat (IPAL II 6 Pekapuran) dan IPLT Terdapat Media Lokal yang 7 Mensosialisasikan PHBS Adanya KSM Sanitasi di Tingkat 8 Masyarakat Tersedianya Masterplan Air Limbah Kota 9 Banjarmasin Tahun 2014 Jumlah Nilai Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Belum maksimalnya implementasi Perda 1 dalam Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin Belum maksimalnya kinerja Pojka 2 Sanitasi Terbatasnya Pendanaan APBD dalam 3 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Terdapat Idle Capacity yang Cukup Tinggi pada IPAL Terpusat (IPAL IV 4 Basirih) dan IPLT Belum Berfungsi Maksimal SDM untuk Pengelolaan Air Limbah 5 Masih Sangat Minim Rendahnya Kesadaran Masyarakat dalam 6 Pengeloaan Air Limbah Jumlah Nilai Kelemahan (Weakness) Selisih Nilai Kekuatan- Kelemahan Peluang (Opportunities) Dukungan Pokja Sanitasi Baik Provinsi 1 Maupun Nasional Kerjasama Dalam Edukasi dan Sosialisasi 2 Tentang Lingkungan Sehat dan Pengelolaan Air Limbah Masyarakat Kota Banjarmasin Belum 3 Mempunyai Pengolahan Air Limbah yang Memenuhi Persyaratan (Peluang Pasar) Dukungan Pemerintah Daerah Melalui 4 Peraturan Daerah (Perda) & Dukungan Stakeholder Lainnya

Skor 1

2

3

4 4

3

Nilai

4 3

4

4

3

3

3

3 4

4 33

4

4

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3 20 13 4

4

4

4

4

4

4

4

No

Keterangan

Skor 1

Dukungan Pendanaan dari Donor dan 5 Pemerintah Pusat Mengingat PDPAL Kota Banjarmasin Termasuk Satu Diantara dua PDPAL di Indonesia Kemajuan Teknologi Melalui Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter, 6 Whatsup, Line, Dll) dalam Mensosialisasikan PHBS Jumlah Nilai Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Rendahnya Persepsi, Sikap dan Perilaku 1 Sanitasi Masyarakat Akibat Faktor Budaya 2 Pertumbuhan Penduduk yang Relatif Tinggi Kurangnya Dana untuk Mengembangkan 3 Pengelolaan Air Limbah (Belum Sesuai Harapan) Masih Terdapat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)/Miskin 4 yang Tidak Memiliki Sarana dan Prasarana Sanitasi yang Layak Keterbatasan Daya Tampung dan Daya 5 Dukung SDA Topik Mengenai Sanitasi atau PHBS 6 Belum Menjadi Topik yang Menarik Sehingga Sosialisasi Belum Maksimal Keterbatasan Bahkan Tidak Tersedia 7 Lahan Untuk Sarana dan Prasarana Air Limbah Jumlah Nilai Ancaman (Threats) Selisih Nilai Peluang- Ancaman Sumber: Analisa, 2017

2

3

4

Nilai

4

4

4

4 24

3

3 4

4

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3 23 1

Dari tabel 4 diatas, hasil perhitungan faktor internal di atas menunjukan bahwa total nilai kekuatan lebih besar dari kelemahan yaitu sebesar 13, dengan demikian sumbu x berada pada garis kekuatan (+). Sedangkan hasil perhitungan faktor eksternal di atas menunjukan bahwa total nilai peluang lebih besar dari ancaman yaitu sebesar 1, dengan demikian sumbu y berada pada garis peluang (+). Berdasarkan hasil analisa faktor internal dan eksternal maka posisi kuadran pengelolaan limbah di Kelurahan Kelayan Barat adalah seperti gambar berikut ini :

Gambar 3. Posisi Kuadran Pengelolaan Air Limbah Kelurahan Kelayan Barat Posisi ini menandakan sebuah pengelolaan yang kuat dan sangat berpeluang. Rekomendasi

strategi

yang

diberikan

adalah

disarankan

untuk

semakin

mengembangkan pelayanannya mengingat kekuatan dan peluang yang ada. Strategi ini diharapkan dapat menangkap peluang yang ada sekaligus meningkatkan kekuatan kinerja organisasi dan pengelolaan air limbah, khususnya penambahan SR untuk IPAL Terpusat di IPAL II Pekapuran, karena Kelurahan Kelayan Barat dekat dengan daerah pelayanan IPAL II Pekapuran. Strategi yang bisa dilakukan dalam menghapus OD (Open Defecation) menjadi ODF (Open Defecation Free), meliputi pengembangan prasarana air limbah baik dengan menggunakan sistem on site dan off site. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan strategi yang terencana sesuai dengan Strategi Nasional dalam pengelolaan air limbah. Strategi dalam peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, antara lain: a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem setempat (on site) di Kel.Kelayan Barat melalui sistem komunal; b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem terpusat (off site) di kawasan yang dekat dengan IPAL II Pekapuran. c. Strategi tersebut dilaksanakan dengan rencana tindak sebagai berikut:

 Menyelenggarakan sanitasi berbasis masyarakat dengan prioritas di kawasan padat kumuh perkotaan yang belum terlayani dengan sistem pengelolaan air limbah terpusat;

 Mengoperasionalkan sistem yang ada (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja/IPLT);

 Menyelenggarakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)/ CLTS (Community Lead Total Sanitation) di Kel.Kelayan Barat;

 Meningkatkan kapasitas pengolahan melalui pembangunan IPAL paket;

 Mengembangkan sistem setempat menjadi sistem terpusat secara bertahap di kawasan tertentu dengan cara mengkombinasikan dan atau menambah dengan sistem yang telah ada secara bertahap. Selain itu juga diperlukan rencana edukasi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah di Kel.Kelayan Barat, meliputi: a. Menyelenggarakan kampanye perubahan perilaku melalui media publikasi maupun kampanye/sosialiasi. b. Pembuatan Spanduk, Leatlef, Pamflet dan Brosur pengelolaan air limbah. c. Penyelenggaraan gerakan bersih bersih sungai. d. Melaksanakan Workshop, Bimbingan Teknis mengenai pengelolaan air limbah bagi masyarakat. 4.

Referensi a. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Banjarmasin (2014), Penyusunan Masterplan Pengelolaan Air Limbah Kota Banjarmasin, Laporan Akhir Proyek, PT.Candi Kencana Sabdawisesa, Banjarmasin. b. Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin (2017), Kecamatan Banjarmasin Selatan Dalam Angka 2017, CV. Karya Bintang Musim, Banjarmasin....


Similar Free PDFs