Title | ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru |
---|---|
Author | Koni Arthur |
Pages | 50 |
File Size | 589.4 KB |
File Type | |
Total Downloads | 382 |
Total Views | 466 |
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Peremajaan kota adalah usaha perubahan lingkungan perkotaan yang disesuaikan dengan rencana dan perubahan tersebut, dilakukan sec...
Accelerat ing t he world's research.
ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru Koni Arthur
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Prosiding_ SemNas_ Sust ainable_ Urbanism_ Undip_ 2012.pdf Yudi Permana Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Provinsi (… T iar Pandapot an Purba, Topan Himawan, ST Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah (RP3KP) … T iar Pandapot an Purba, Topan Himawan, ST
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar belakang Peremajaan
kota
adalah
usaha
perubahan
lingkungan
perkotaan yang disesuaikan dengan rencana dan perubahan tersebut, dilakukan secara besar-besaran untuk dapat memenuhi tuntutan baru kehidupan dikota. Peremajaan kota merupakan salah satu pendekatan dalam proses peremajaan kota yang diterapkan untuk menata kembali suatu kawasan didalam kota dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai dari kawasan kota tersebut sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimiliknya. Pentingnya peremajaan kota dibahas karena peremajaan kota dipusat kota harus terdiferensiasi dengan baik demi tercapainya tujuan faktor apa yang
melatarbelakangi pentingnya peremajaan
kota dipusat kota, bagaimana cara meremajakan kota dipusat kota, dan bagaimana pengaruh peremajaan kota dipusat kota dan kendala apa yang dihadapi dalam meremajakan kota dan bagaimana
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 1 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
pengoptimalan peremajaan kota dalam jangka panjang dan jangka pendek.
1.1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami ajukan adalah: 1.
Faktor apa yang melatarbelakangi timbulnya peremajaan kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
2.
Bagaimana peranan peremajaan kota terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
3.
Kendala apa yang dihadapi dalam meremajakan kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
4.
Bagaimana pengoptimalan peremajaan kota dalam jangka pendek dan jangka panjang di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 2 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
1.2
Ruang Lingkup Kajian Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan kami kaji hal-hal berikut : 1.
Area kawasan peremajaan kota pada pusat kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
2.
Pengoptimalan peremajaan kota pada pusat kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
3.
Model studi kasus dalam peremajaan kota pada pusat kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
4.
Peranan peremajaan kota terhadap pusat kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
5.
Penyesuaian fungsi peremajaan kota pada pusat kota di Kota Surakarta, Kelurahan Pucungsawit, Kecamatan Jebres.
6.
Kendala yang dihadapi dalam peremajaan kota
7.
Dampak yang dihadapi dalam peremajaan kota 7.1 Dampak ekonomi 7.2 Dampak sosial 7.3 Dampak lingkungan
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 3 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
1.3
Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini adalah 1.
Untuk mengetahui faktor apa yang melatarbelakangi timbulnya peremajaan kota di Bengawan Solo Kelurahan Pucungsawit.
2.
Untuk mengetahui bagaimana peranan peremajaan kota dipusat kota terhadap
kesejahteraan
masyarakat
di
Bengawan
Solo
Kelurahan Pucungsawit. 3.
Untuk
mengetahui
kendala
apa
yang
dihadapi
dalam
meremajakan kota di Bengawan Solo Kelurahan Pucungsawit. 4.
Untuk mengetahui bagaimana pengoptimalan peremajaan kota dalam jangka pendek dan jangka panjang,
1.4
Anggapan Dasar Menurut Hariyanto (2010: 203) Peremajaan kota adalah suatu upaya penataan kembali suatu kawasan tertentu untuk meningkatkan kemampuan lahan kawasan tersebut sesuai dengan potensi nilai ekonomi yang dimiliki oleh lahan kawasan tersebut. Peremajaan kota merupakan usaha pembaharuan yang lingkupnya
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 4 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
lebih luas menyangkut berbagai segi kehidupan perkotaan. (Petrus Natalivan, ST., MT., Dr. 2013).
1.5
Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.5.1 Metode Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis karena tugas laporan ini bertujuan mendeskripsikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun dari lapangan kemudian dianalisis.
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah study pustaka,Yaitu mempelajari buku-buku yang penulis jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan penulis bahas serta pencarian informasi dengan referensi buku dan melalui jalur internet.
1.6
Sistematika Penulisan Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab. Pembicaraan dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang dan rumusan masalah, ruang lingkup kajian,
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 5 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
tujuan penelitian,
anggapan dasar,
metode penulisan, serta
sistematika penulisan. Selanjutnya, pada bab dua dijabarkan teori-teori peremajaan kota yang menyangkut 2.1 Definisi Peremajaan Kota 2.2 Faktor penting dalam peremajaan kota 2.2.1 Esensi Peremajaan Kota 2.2.2 Tipologi Peremajaan Kota 2.3 Kriteria dan Indikator Kawasan Yang Perlu diremajakan 2.3.1 Kriteria Kota 2.3.2 Kriteria Lingkungan Permukiman 2.3.3 Tingkat kekumuhan Lingkungn Permukiman 2.4 Teknik-teknik peremajaan kota 2.5 Preseden atau contoh peremajaan kota yang pernah dilakukan baik didalam maupun diluar negeri.
Pada bab tiga dikemukakan pembahasannya dalam hal ini Studi kasus persoalan kawasan yang dihadapi dari preseden yang telah kami lakukan disuatu kawasan , pengusulan program peremajaan, upaya penanganannya dalam bentuk desain, program, dan kegiatan. Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 6 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
Bab empat, bab empat merupakan simpulan dari referinsi-referensi pengumpulan informasi dan data melalui studi pustaka buku ataupun internet.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 7 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
BAB II TEORI DASAR PEREMAJAAN KOTA
2.1 Definisi Peremajaan Kota dan Permukiman Kumuh 2.1.1
Definisi Peremajaan Kota Menurut Max Weber (P.J.M. Nas, 1979: 29), kota adalah
suatu tempat dikatakan kota bila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Sedangkan menurut Prof. Bintarto (1983), kota dapat diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis. Menurut Grebler, peremajaan kota adalah usaha perubahan lingkungan perkotaan yang disesuaikan dengan rencana dan perubahan tersebut dilakukan secara besar-besaran untuk dapat memenuhi tuntutan baru kehidupan dikota. Sedangkan menurut Danisworo, peremajaan kota yaitu salah satu pendekatan dalam proses perencanaan kota yang diterapkan untuk menata kembali suatu kawasan di dalam kota dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai dari kawasan kota tersebut sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 8 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
Tetapi menurut Undang-undang RI No 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, peremajaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan harkat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilakukan melalui penataan dan perbaikan kualitas yang lebih menyeluruh terhadap kawasan hunian yang sangat kumuh.
2.1.2
Definisi Permukiman Kumuh Berdasarkan Dinas Tata Kota DKI tahun 1997 dalam
Gusmaini (2012) dikatakan bahwa permukiman kumuh merupakan permukiman berpenghuni padat, kondisi sosial ekonomi umumnya rendah, jumlah rumah sangat padat, ukurannya dibawah standard, prasarana lingkungan hampir tidak ada, tidak memiliki persyaratan teknis dan kesehatan, umumnya dibangun diatas tanah negara atau milik orang lain, tumbuh tidak terencana dan biasanya berada di pusat-pusat kota. Sedangkan menurut kumortomo, 1995, permukiman kumuh yaitu lingkungan yang ditempati masyarakat dengan kondisi rumah reyot, padat dan tidak memiliki unsur kesehatan, keamanan, dan rentan kejahatan.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 9 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
Tetapi menurut Budiharjo, 1997, permukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciricirinya antara lain berada pada lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan/tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit lingkungan, serta kualitas bangunan yang sangat rendah, tidak terlayaninya prasarana
lingkungan
yang
memadai
dan
membahayakan
keberlangsungan kehidupan dan penghidupan penghuninya.
2.2 Faktor Penting dalam Peremajaan Kota Peremajaan kota tidak dapat dilakukan dengan cepat, karena peremajaan kota dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap rencana peremajaan kota itu sendiri. Faktor yang perlu di pertimbangkan yaitu faktor ekonomi. Menurut Richardson (Dritasto, dkk., 1998:69) ada dua hal yang mengakibatkan diperlukannya usaha peremajaan kota, yaitu : 1. Keadaan yang buruk pada kondisi perumahan penduduk yang berpenghasilan rendah di pusat kota, 2. Adanya kebutuhan akan lokasi di pusat kota untuk kegiatan komersial maupun perumahan bagi penduduk berpenghasilan tinggi. Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 10 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
Menurut, Davis dan Winston (Dritasto, dkk, 1998:70 ) eksternalitas negatif dapat mendorong berkurangnya nilai dari fisik suatu lingkungan karena nilai maupun manfaat suatu bangunan yang merupakan komponen dari lingkungan tersebut sangat bergantung pada perwatakan lingkungannya. Faktor pertimbangan non-ekonomi, menurut Balchin (Dritasto, dkk, 1998:70) yaitu adanya keuntungan dari segi sosial akibat perbaikan fisik, seperti peningkatan kesehatan masyarakat, berkurangnya bahaya kebakaran dan tindak kejahatan yang berkurang. Selain itu, menurut King (Dritasto, dkk, 1998:70) pertimbangan non-ekonomi adalah dengan meningkatnya kenyamanan dan nilai estetis suatu bagian wilayah kota, sehingga dapat menumbuhkan perasaan bangga bagi warganya.
2.2.1
Esensi Peremajaan Kota
Esensi peremajaan kota, terdiri dari: 1.
Meningkatkan vitalitas suatu atau beberapa bagian wilayah kota atau kawasan fungsional kota sehingga dapat meningkatkan nilai basis ekonomi dan sosial bagian wilayah kota atau kawasan tersebut terhadap kota secara keseluruhan.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 11 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
2.
Pembangunan kembali unsur perkotaan secara kualitatif maupun secara kuantitatif untuk menunjang kebutuhan yang meningkat.
3.
Meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana suatu atau beberapa bagian wilayah kota atau kawasan fungsional kota.
4.
Menjaga agar tidak meluasnya kekumuhan bagian‐bagian wilayah kota atau kawasan fungsional kota.
2.2.2
Tipologi Peremajaan Kota
Tipologi peremajaan kota, yaitu: 1. Rehabilitasi, yaitu suatu kegiatan yang pada umumnya merupakan
perbaikan
kembali
fungsi
kawasan
dengan
pembangunan sarana dan prasarana. Contoh: perbaikan kampung, perbaikan lingkungan, perbaikan pusat pembelanjaan. 2. Renovasi, yaitu suatu cara yang pada umumnya hanya terbatas pada peningkatan struktur dan kualitas fisik dengan tampilan bangunan yang tetap. Contoh : perbaikan bangunan-bangunan bersejarah seperti kota tua Jakarta.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 12 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
3. Preservasi, yaitu upaya pelestarian struktur yang telah ada dengan cara memelihara dan mengamankannya. Contoh: pelestarian bangunan atau kawasan yang bernilai sejarah. 4. Konservasi, upaya perlindungan dari kemungkinan kerusakan oleh alam maupun manusia. Pada konservasi dikemunkinkan untuk menghilangkan atau menambah struktur demi menjaga keamanan dan kelestarian. Contoh: pengamanan tebing dalam kota, normalisasi DAS, penghutanan kota. 5. Gentrifikasi, yaitupeningkatan fungsi sebagai kompensasi atau pengganti bagi suatu bagian wilayah kota yang telah mengalami degradasi. Contoh: pembangunan rumah susun.
2.3
Kriteria dan Indikator Kawasan yang Perlu Diremajakan 2.3.1
Kriteria Kota Peremajaan lingkungan permukiman kumuh ini dapat
dilakukan pada kawasan dengan kriteria-kriteria kota seperti: 1. Kota-kota di kawasan andalan,
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 13 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
2. Kota-kota yang berfungsi sebagai tempat strategis (ibukota propinsi atau kabupaten atau kota-kota yang mempunyai fungsi khusus), 3. Kota-kota yang sedang melaksanakan program kali bersih, atau penataan kembali daerah-daerah bantaran banjir yang telah berkembang menjadi hunian tidak resmi yang terjadi pada kelompok masyarakat berpenghasilan sangat rendah, 4. Kota-kota dengan angka lingkungan permukiman kumuh yang relatif tinggi, 5. Diprioritaskan bagi kota-kota PPW (Pusat Pembagian Wilayah), atau PKL (Pusat Pengembangan Lokasi), juga bagi daerah perdesaan yang mempunyai fungsi khusus (pusat pertumbuhan kecil, pusat permukiman nelayan/tepian air,dll).
2.3.2
Kriteria Lingkungan Permukiman Yang Harus diperbaiki
Kriteria lingkungan permukiman, yaitu: 1.
Lokasinya bisa berada atau tidak berada pada peruntukan perumahan dalam RTUR/RDTR kota atau kabupaten. Dalam hal tidak pada peruntukan perumahan, perlu dilakukan review terhadap rencana tata ruang atau rencana turunanya.
Sumber : Server, O.B A major problem for urban management, some 14 evidences from Indonesia in Habitat Internasional, Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam abad 21, Konsep dan pendekatan pembangunan Perkotaan di Indonesia (Buku1) Jakarta: URDI-YSS | Laporan Perencanaan Kota Baru
[ANALISIS PROGRAM PEREMAJAAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA SURAKARTA] Perencanaan Kota Baru
2.
Kondisi lingkungna permukimannya sangat kumuh (langka prasarana/sarana dasar, sering kali tidak terdapat jaringan jalan lokal ataupun saluran pembuangan).
3.
Kepadatan nyata diatas 500 jiwa/ha untuk kota besar dan sedang, dan diatas 750 jiwa/ha untuk kota metro.
4.
Lebih dari 60% rumah tidak/kurang layak huni, dengan angka penyakit akibat buruknya lingkungan permukiman cukup tinggi (ISPA, diare, penyakit kulit,dll).
5.
Intensitas permasalahan sosial masyarakat c...