Arsitektur Neo Modern dan Post Modern Sebagai Respon Terhadap Arsitektur Modern PDF

Title Arsitektur Neo Modern dan Post Modern Sebagai Respon Terhadap Arsitektur Modern
Author Armadhani Zula
Pages 13
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 42
Total Views 229

Summary

TUGAS IV ARSITEKTUR KIWARI “Arsitektur Pasca Modern dan Arsitektur Purna Modern Sebagai Pemutakhiran Atau Koreksi Terhadap Arsitektur Modern” OLEH: ARMADHANI ZULA 3213100099 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2015 KATA PENGANTAR Assalamu’alay...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Arsitektur Neo Modern dan Post Modern Sebagai Respon Terhadap Arsitektur Modern Armadhani Zula

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Hakekat , Makna, dan Prinsip Est et ika Indrat i Prast it i

Arsit ekt ur dekonst ruksi derridean dan non derridean Fahri Dirga PERKEMBANGAN ARSIT EKT UR (ARSIT EKT UR KLASIK & ARSIT EKT UR MODERN arief wibowo

TUGAS IV

ARSITEKTUR KIWARI “Arsitektur Pasca Modern dan Arsitektur Purna Modern Sebagai Pemutakhiran Atau Koreksi Terhadap Arsitektur Modern”

OLEH:

ARMADHANI ZULA 3213100099

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykuum Wr. Wb. Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah rahmat, taufik, dan hidayah - Nya dapat menyelesaikan essay berjudul “Arsitektur Pasca Modern dan Arsitektur Purna Modern Sebagai Pemutakhiran Atau Koreksi Terhadap Arsitektur Modern” ini dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Arsitektur Kiwari. Tak lupa pula saya ucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan essay ini. Karena sesungguhnya, tak ada gading yang tak retak, bahwa sesuatu hal pasti memiliki kesalahan. Maka dari itu, mohon maklum adanya. Sekian yang dapat saya sampaikan dalam kata pengantar ini. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalammu’alaykuum Wr. Wb.

Surabaya, 29 Desember 2015

Penulis

ARSITEKTUR PASCA MODERN Arsitektur Pasca Modern atau yang biasa disebut dengan Arsitektur Neo-Modern merupakan gaya atau aliran dalam desain arsitektur yang berkembang sebagai tindak lanjut atau respon publik khususnya para arsitek terhadap aliran arsitektur modern. Arsitektur modern sendiri merupakan gaya atau aliran arsitektur yang dipelopori oleh Le Corbusier, seorang arsitek berkebangsaan Perancis, pada era 1890-an awal. Sedangkan arsitektur pasca modern mulai berkembang pada era 1970-an hingga awal abad 21. Arsitektur modern menganggap bahwa fungsi bangunan perlu diangkat sebagai poin utama yang dikonsentrasikan pada desain bangunan. Sehingga desain yang muncul sangat berorientasi pada firmitas dan utilitas saja, sangat minim pada nilai venustas-nya. Padahal arsitektur sendiri merupakan bidang yang sangat kental akan nilai estetikanya. Fasad dan gubahan bentuk bangunan pada desaindesain arsitektur modern sangatlah mengusung aspek kesederhanaan (simplicity) dan terkesan kontra dengan langgam arsitektur pada era sebelumnya yaitu arsitektur klasik yang penuh dekorasi dan ornamen pada fasadnya. Maka dari itu muncullah pergerakan dalam dunia arsitektur yang mengusung kombinasi/ramuan gubahan antara langgam arsitektur modern yang penuh kesederhanaan dengan langgam arsitektur klasik yang penuh kerumitan dan gaya ini disebut dengan gaya neo-modern atau pasca modern. Karena gaya arsitektur neo-modern mulai berkembang pada awal abad 21 maka langgam ini memiliki ciri-ciri umum yang bersifat hi-tech (sadar akan perkembangan teknologi), complex form (bentuknya lebih berimprovisasi dan bervariasi), futuristik (bervisualisasi akan era ke depan) dan fasad atau wajah bangunan yang lebih bersolek namun tak serumit arsitektur klasik. Nilai-nilai khusus yang diangkat oleh arsitektur neo modern antara lain adalah: Traces of memory; artinya bangunan memiliki sosok yang membangkitkan kenangan; tradisi kuno, localitas, peristiwa, dsb. Bangunan tersebut merupakan bangunan modern, tetapi memiliki warna, tekstur, dan bahan yang meng-kuno. Traces of memory memiliki nama sinonim yaitu latent classicism. Thematised ornament; artinya bangunan memiliki sosok yang dirias dengan rupa riasan geometric dan nyaris tidak memiliki order. Thematised ornament memiliki nama lain yaitu fundamentalist classicism. Frenzied cacophony; artinya bangunan memiliki rupa trimatra/geometri trimatra bukan merupakan proyeksi dari geometri dwimatra. Tidak memakai order lama dan menggunakan order yang baru. Berkesan hingar bingar namun memang ditujukan untuk menyita perhatian.

Explosive space; artinya pembentuk ruangan digarap sebagai unsur trimatra (barang dan lempeng meruang). Memiliki suasana ruangan futuristic, spektakular, mengejutkan, sulit dipercaya dan menggejolakkan emosi. Disjunctive complexity; artinya bangunan yang menggoncangkan program bangunan (disprogramming, trans-programming, atau cross-programming). Suasana ruangan menggejolakkan emosi. Arsitek-arsitek yang menganut gaya neo-modern antara lain adalah Morphosis, Kishokurokawa, Richard Meier, Norman Foster, Richard Rogers, Renzo Piano. Sedangkan pelopor gerakan ini adalah Charles Jencks. Karya arsitektur yang mengaplikasikan langgam neo-modern contohnya:

Kombinasi unsurunsur geometris yang dinamis.

Kamioka Town Hall (Arsitek: Arata Isozaki) Bangunan Kamioka Town Hall ini juga menambahkan bentuk- bentuk geometri lain ke dalam bentuk dasarnya. Penataan massa yang tepat dan komposisi massa yang enak dilihat tercipta pada bangunan ini, sehingga penambahan massa / bentuk-bentuk lain pada bangunan ini mendukung massa utama secara keseluruhan. Penambahan dan pengaturan massa pada bangunan ini terlihat jelas baik pada denah maupun pada wujud tiga dimensinya.

Gaya simetris sebagai penanda akan memori arsitektur kuno/klasik.

Lawson Residence (Arsitek: Margaretha L Wooley) Ada penggabungan bentuk-bentuk geometri sehingga tampilan bangunan tidak terlihat rata, tetapi menunjukkan adanya pengolahan massa. Untuk mengolah massa ini diperlukan unsur komposisi, bagaimana supaya bentukan yang tercipta dari gabungan massa- massa itu menjadi satu kesatuan yang seimbang. Lawson Residence yang sebenarnya terdiri atas beberapa massa, menjadi terlihat sebagai satu kesatuan karena penataan massa yang tepat dan kompak. Pemilihan material kaca juga merupakan pemilihan yang tepat karena mampu memenuhi keinginan pemilik untuk dapat menikmati view luar dari dalam bangunan. Komposisi yang menjadikan bangunan ini enak dilihat tercipta melalui penyusunan dan penempatan jendela-jendela kaca yang tidak monoton.

Ornamen pilar bergaya arsitektur klasik yang ditampilkan sebagai pemanis pada wajah gedung yang bercorak modern. Sebuah kontras yang harmonis

The Associates Center, Chicago Meskipun bentuknya sederhana, namun karya-karya arsitektur neo modern ini mengolah bentukbentuk yang sederhana itu menjadi sebuah bentuk yang tidak teratur (irregular) dan complex. Karya karya dalam arsitektur neo modern mengandung unsur slogan atau simbol tertentu. Di satu sisi ada sebagian karya yang mencoba meghilangkan kesan satu pengaruh dari daerah sekitarnya, di sisi yang

lain malah mencerminkan daerah sekitarnya. Bangunan The Associates Center seperti tampak pada gambar di atas sepertinya terdiri atas dua bagian bangunan yang terpisah. Kedua massa bangunan yang sebenarnya hanya ada satu massa bangunan itu menyelimuti dirinya dengan façade bangunan yang terbuka pada satu sisi, seperti celah sampai ke bagian atas bangunan.Massa bangunan yang demikian solid, tiba- tiba dipisahkan oleh sebuah celah yang mampu membuat bangunan seperti terdiri atas dua bangunan.

Nippon Electric Gymnasium Ada ruang – ruang isotropic yang ekstrim, berkesan mewah tetapi sederhana. Seperti terlihat pada gambar, Nippon Electric Gymnasium memilikai ruang dengan bentang yang sangat besar, dengan system structural yang diekspose di bagian atasnya. Penerapan teknologi canggih yang ditemukan pada masa arsitektur neo-modern dimaksudkan unutk memenuhi tuntutan ruang yang sangat besar dan bebas kolom. Demikian pula penerapannya pada konstruksi atap. Meskipun menggunakan teknologi yang canggih, namun tampilan ruangnya tetap terlihat sederhana dengan konstruksi yang sederhana pula. Unsur vegetasi di atap gedung sebagai ornamen yang inovatif Material bertekstur ala arsitektur klasik

Cathedrale d’ Evry (Arsitek: Mario Botta)

Fasad yang dicoak dengan bentuk geometris kotak melawan bentuk gubahan bangunan yg silindris.

Terdapat pengurangan kekakuan massa sehingga tidak terlihat sebagai suatu bentuk bangunan yang monoton seperti pada karya-karya arsitektur modern, yaitu dengan mengubah bentuk kotak menjadi bentuk yang lain pada salah satu sisinya. Terdapat bentuk-bentuk yang ekstrim, biasanya menggunakan teknologi canggih dengan reinforced concrete. Tampak pada gambar, bangunan Cathedrale d’ Evry ini sangat berani dalam pemilihan bentuk (tabung terpancung). Pemilihan material yang digunakan dalam banguann berupa beton yang diberi warna berani juga. Penambahan bentuk geometri lain (kotak) pada sisinya menjadi ornamen tersendiri dalam banguann ini karena menghilangkan kesan monoton pada bentukan dasarnya.

Simetris ala klasik

Busur ala klasik

th

West 104 Street Manhattan Menambahkan ornamen tertentu pada sisi luar bangunan sebagai pemanis gedung. Pada bangunan ini, terlihat tampak bangunan yang berkesan seni karena terdapat pengolahan tampak melalui tekstur façade. Penambahan ornamen ini dikomposisikan sedemikian rupa sehingga bagnunan tampak lebih indah.

ARSITEKTUR POST MODERN “Post Modern artinya menggabungkan unsur-unsur modern dengan unsur lain-lain (vernakular, lokal, komersil, konstektual) juga berarti memperhatikan nilai-nilai yang dianut oleh arsitek dan penghuni atau masyarakat awam. Post-modernisme adalah campuran antara macam-macam tradisi dan masa lalu. Post – modernisme adalah kelanjutan dari modernisme, sekaligus melampaui modernisme. Ciri khas karyakaryanya adalah makna ganda,ironi, banyaknya pilihan, konflik, dan terpecahnya berbagai tradisi, karena heterogenitas sangat memadai bagi pluralisme.” (Dikutip dari buku : Klasifikasi & Ciri-ciri Seturut Charles Jencks. Charles Jencks 1960).

“Arsitektur dapat diratapi atau kita dapat mencoba untuk mengabaikan mereka (mengacu pada unsurunsur hias dan dekoratif pada bangunan) atau bahkan mencoba untuk menghilangkan mereka, tetapi mereka tidak akan pergi. Atau mereka akan pergi tapi tidak untuk waktu yang lama, karena arsitek tidak memiliki kekuatan untuk menggantikan mereka (juga mereka tidak tahu apa yang harus menggantikannya dengan apa.” – Robert Venturi Arsitektur Post Modern atau Arsitektur Purna Modern lahir sebagai bentuk protes dan kritik terhadap hadirnya arsitektur modern. Langgam yang dihasilkan lebih tegas melawan arsitektur modern dibandingkan dengan langgam neo modern. Langgam ini mencampurkan paham arsitektur modern dengan arsitektur neo klasik, sehingga sering disebut dengan Arsitektur Neo-Neo Klasik. Purna modern memiliki nilai historis namun tetap futuristik, memiliki ciri khas regional tetapi tetapi bisa menggambarkan secara global serta memberi kesan elit namun tetap populis. Sebuah kontradiksi yang paradoks. Double-coding of Style : Gabungan unsur-unsur modern dengan unsur lain (vernacular, local, komersial, konstektual); memperhatikan nilai-nilai yang dianut arsitek dan penghuni atau masyarakat awam juga nilai nilai sejarah Popular and Popularist: Tidak terikat oleh aturan atau kaidah tertentu, mempunyai tingkat fleksibilitas tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Semiotic Form: Bentuknya mempunyai tanda makna dan tujuan sehingga penampilannya sangat mudah dipahami. Tradition and Choice: Mengandung nilai-nilai tradisi yang penerapannya disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang. Artist / Client: mengandung dua hal pokok yang menjadi tuntutan perancang yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern) sehingga mudah dipahami. Elitist and Participative: menonjolkan kebersamaan serta mengurangi sikap keangkuhan. Piecemeal : penerapan unsur-unsur dasar (history, vernacular, lokasi, dll) Architect as representative and activist: Arsitek berfungsi sebagai wakil penerjemah ide kepada perencana dan secara aktif berperan serta dalam perancangan

Contoh bangunan dengan gaya post modern: Public Service Building (1980-1982) di Portland, Oregon. Bangunan karya Michael Graves ini memiliki bentuk yang global, sangat sederhana seperti kotak atau blok ada yang mengatakan seperti sebuah kado natal raksasa dan ada yang mengataka seperti dadu. Kotak seperti dadu bagian utama dari The Portland terletak di atas unit di bawahnya seolah-olah ada sebuah tumpuan berwarna biru kehijauan, kontras dengan warna atasnya coklat susu cerah. Di bagian atas atau atapnya yang datar terdapat konstruksi seperti rumah-rumahan kecil mirip seperti kuil-kuil dari arthemis Yunani beratap piramid dan pelana.

Konstruksi mirip kuil Yunani

Peletakan patung bergaya Romawi kuno sebagai ornamen penghias

Piazza d’italia (1975-1980) sebuah taman atau ruang terbuka karya Charles Moore yang dibangun dalam rangka renovasi kawasan kumuh di New Orelans Amerika Serikat, ditujukan untuk para imigran Italia yang mendominasi daerah tersebut. Denah bangunannya berupa lingkaran, diperkuat dengan garis-garis melingkar pada lantai dengan warna dari bahan pada tengah taman di buat model tanah Italia yang berbentuk seperti sepatu tinggi, dikelilingi kolam menggambarkan laut mediterania.

Unsur modern art deco dimasukkan dalam beberapa kepala kolom di sela-sela kolom-kolom Italia tersebut.

Piazza d’Italia pada malam hari. Kombinasi warna neon dan klasiknya menyajikan gaya post modern bercitarasa art deco. Kontras yang harmonis.

KESIMPULAN

Terdapat dua aliran/gaya/langgam dalam arsitektur yang menjadi gerakan perlawanan terhadap munculnya arsitektur modern. Gaya tersebut adalah Pasca Modern (Neo-Modern) dan Purna Modern (Post-Modern) dimana keduanya lahir pasca era Perang Dunia II. Diawali dengan gagasan neo modern yang menjadikan nilai sejarah sebagai nilai yang harusnya diwariskan dalam gaya gubahan arsitektur. Mengembalikan lagi nilai estetika yang hilang karena paham simplicity dan bangunan fungsional ala modern. Ornamen-ornamen klasik dimunculkan kembali secara halus dan spontan pada gubahan bangunan modern. Arsitektur neo modern memiliki makna revival. Mengembalikan memory dengan bersahaja pada bangunan baru. Sedangkan gaya yang lainnya adalah purna modern atau arsitektur post modern yang merupakan kombinasi antara arsitektur neo modern dan arsitektur modern sehingga sering disebut arsitektur neo-neo modern. Gaya ini menghadirkan sentuhan arsitektur masa lampau namun dengan gaya perlawanan untuk mempertahankan (survival) bukan gaya pewarisan sebagaimana yang dilakukan oleh gaya neo-modern. Ornamen namun bentukan pada post modern memiliki nilai historis namun dimodifikasi dengan nilai futuristik yang inovatif dan terkesan memberontak/cenderung tidak lazim. Maka neo-modern dan purna modern keduanya adalah langgam yang lahir sebagai bentuk koreksi atas kejenuhan dan ketidakpuasan para arsitek dan publik penikmat seni yang menganggap aliran modern terlalu datar, kaku, kurang manusiawi dan sebuah kegagalan dalam berarsitektur. Neo modern dan purna modern hadir untuk menghidupkan kembali nilai-nilai estetis arsitektur murni yang mulai memudar pada masanya yakni sejak usainya Perang Dunia II dimana bangunan dituntut sangat ekonomis dengan hanya mengutamakan fungsi dan utilitasnya saja tanpa menghiraukan venustas-nya. Dapat disimpulkan bahwa pasca/neo-modern dan post/purna modern adalah titik balik dan penyegaran dalam dunia perkembangan arsitektur.

DAFTAR PUSTAKA

http://noulan.blogspot.co.id/2011/10/fully-loaded-arsitektur-neo-modern.html http://sigitsetyoutomo.blogspot.co.id/ wikipedia.com...


Similar Free PDFs