PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN FPMIPA UPI, BANDUNG PDF

Title PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN FPMIPA UPI, BANDUNG
Author Eugenia Inez
Pages 17
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 255
Total Views 668

Summary

JURNAL ILMIAH PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, BANDUNG NAMA : EUGENIA INEZ NPM : 2010420070 PEMBIMBING : DR. RAHADHIAN P.H. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR AkreditasiBerdasarkanKeputu...


Description

JURNAL ILMIAH

PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, BANDUNG

NAMA : EUGENIA INEZ NPM : 2010420070

PEMBIMBING : DR. RAHADHIAN P.H.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR AkreditasiBerdasarkanKeputusanMendikbud No.78/D/O/1997 Dan BAN PerguruanTinggiNo : 015/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009 BANDUNG 2014

PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN FPMIPA UPI, BANDUNG1 Eugenia Inez 2010420070 [email protected] Mahasiswi S1 Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract Modern architecture is an architectural style that formed in the late 18th century as a result of the industrial revolution and democracy that spurred the formation of the modern age. Indonesia is one country that is also affected by the style of modern architecture. This happens mainly because during the development of modern architecture, the Netherlands which included Western nations were colonized Indonesia. The colonization of the West led to the influx of Western culture to the East so the emerging architectural style at the time of entry into Indonesia. Application of the principles of modern architecture in FPMIPA UPI studied using qualitative descriptive method and an explanatory through direct observation of the object of study and question-and-answer via email and phone with related corporation. It also uses the universal theory of modern architecture and examples of the application of modern architecture in tropical countries as a benchmark for assessing the application of the principles of modern architecture in Indonesia. Modern building which became the object of research is the building of the Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. The building was built in 1990 so it has applied the principle characteristics of modern architecture. Based on the research, the analysis showed that the application of the principles of modern architecture known from the use of basic geometric shapes, the use of elements of line-plane-volume, symmetry-asymmetry in the building, unity between the exterior and interior space, the use of the building element to unify outer space and inter space, the use of pre-fabrication material, precision in the installation of material, the use of a grid system, as well as honesty structure and construction. Key Words: Modern Achitecture, Tropical, FPMIPA UPI, Bandung

Abstrak Arsitektur modern merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada akhir abad ke 18 akibat terjadinya revolusi industri dan demokrasi yang memacu terbentuknya modern age. Indonesia merupakan salah satu Negara yang juga terkena pengaruh gaya arsitektur modern. Hal ini terjadi terutama karena pada masa perkembangan arsitektur modern, Belanda yang termasuk bangsa Barat sedang menjajah Indonesia. Penjajahan bangsa Barat menyebabkan masuknya budaya Barat ke Timur sehingga gaya arsitektur yang sedang berkembang pada saat itu juga masuk ke Indonesia. Penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI ini diteliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan eksplanatif melalui observasi secara langsung terhadap objek studi dan tanya-jawab melalui email dan telepon dengan badanbadan terkait. Selain itu juga menggunakan teori arsitektur modern secara universal dan contoh-contoh penerapan arsitektur modern di negara tropis sebagai tolok ukur dalam mengkaji penerapan prinsip arsitektur modern di Indonesia. 1

Artikel ini disunting dari penelitian yang dikerjakan oleh Eugenia Inez (2014), berjudul Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014

1

Bangunan modern yang menjadi objek penelitian adalah Bangunan Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Bangunan ini dibangun pada tahun 1990 sehingga telah menerapkan karakteristik prinsip arsitektur modern. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil analisis bahwa penerapan prinsip arsitektur modern diketahui dari penggunaan bentuk dasar geometri, penggunaan unsur garis-bidang-volume, simetri-asimetri pada bangunan, kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam, penggunaan elemen bangunan untuk menyatukan ruang luar dan ruang dalam, penggunaan bahan pre-fabrikasi, kepresisian dalam pemasangan material, penggunaan sistem grid, serta kejujuran struktur dan konstruksi. Kata-Kata Kunci: Arsitektur Modern, Tropis, FPMIPA UPI, Bandung

1.

Pendahuluan

Arsitektur modern merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada akhir abad ke 18 akibat terjadinya revolusi industri dan demokrasi yang memacu terbentuknya modern age. Menurut Reyner Bernham dalam bukunya “Guide to Modern Architecture”, arsitektur modern adalah arsitektur yang ‘up to date’, suatu arsitektur yang baru lahir, atau dengan kata lain arsitektur yang tidak ketinggalan zaman. Arsitektur modern terkenal dengan international style-nya yang kemudian mempengaruhi gaya arsitektur di seluruh dunia dengan menerapkan prinsip universal terhadap bentuk dan olahan fasadnya. Keunggulan dari arsitektur modern adalah cepatnya pelaksanaan konsruksi dengan menghasilkan gaya arsitektur yang praktis. Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terkena pengaruh gaya arsitektur modern. Hal ini terjadi terutama karena pada masa perkembangan arsitektur modern, Belanda yang termasuk bangsa Barat sedang menjajah Indonesia. Penjajahan bangsa Barat menyebabkan masuknya budaya Barat ke Timur sehingga gaya arsitektur yang sedang berkembang pada saat itu juga masuk ke Indonesia. Selain sebagai negara yang sedang dijajah, Indonesia juga merupakan negara yang cukup menjunjung tinggi nilai budaya. Maka dari itu, gaya arsitektur modern yang masuk ke Indonesia, mengalami penyesuaian tertentu pada masanya sehingga tidak begitu saja digunakan dalam desain bangunan. Penyesuaian tersebut terutama menyesuaikan dengan keadaan iklim di Indonesia. Iklim Indonesia merupakan iklim tropis, yang kemudian gaya arsitektur modern di Indonesia juga dikenal dengan sebutan tropis modern. Berdasarkan timeline periodisasi sejarah arsitektur, bangunan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI) yang mulai beroperasi pada tahun 1954, berada pada posisi waktu yang tepat dengan perkembangan arsitektur modern. Diperkirakan banyak prinsip arsitektur modern yang digunakan dalam proses perancangan bangunan ini. Pada masa itu, selain digunakan sebagai tempat kegiatan belajarmengajar, bangunan ini juga digunakan sebagai kantor JICA (Japan International Coorperation Agency), pada saat ini sudah tidak berfungsi lagi. Keingintahuan akan penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Selain itu, untuk bahan analisis, dicari-tahu juga aspek penyesuaian gaya arsitektur modern terhadap iklim di Indonesia. Hal ini menyebabkan perlunya studi terlebih dahulu mengenai teori-teori dan kajian pustaka yang membahas mengenai arsitektur modern dan pembelajaran mengenai arsitektur modern yang ada di Indonesia.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung Eugenia Inez

2

Figur 2. Eksterior FPMIPA UPI

Figur 3. Eksterior FPMIPA UPI

Figur 1. Kerangka pemikiran penelitian

2.

Figur 4. Interior FPMIPA UPI

Pengantar Arsitektur Modern

Figur 5. Timeline periodisasi arsitektur modern

Menurut Reyner Bernham dalam bukunya “Guide to Modern Architecture”, arsitektur modern adalah arsitektur yang ‘up to date’, suatu arsitektur yang baru lahir, atau dengan kata lain arsitektur yang tidak ketinggalan zaman. Gaya arsitektur ini disesuaikan dengan zaman dimana arsitektur itu berada. Disepakati bahwa arsitektur modern lahir pada tahun 1900 awal dan dimulai dengan periode Art Noveau, dimana mulai digunakan atribut-atribut baru dalam arsitektur. Lebih jauh juga disebutkan bahwa setiap gaya dari suatu periode waktu adalah wakil dari realitas kultural zamannya. Kemunculan arsitektur modern disebabkan oleh terjadinya revolusi industri. Revolusi industri menyebabkan terjadinya produksi material dan elemenelemen dekorasi secara massal (pre-fabrikasi). Hal ini didukung oleh berkembangnya sistem transportasi yang menyebabkan material dan elemen dekorasi ini dapat disebarkan dengan mudah ke seluruh daerah. Pada masa ini,

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014

3

material dan elemen hasil fabrikasi merubah kesan, gaya, dan sistem konstruksi pada bangunan. Produk-produk revolusi industri juga memudahkan proses pembangunan terutama dalam hal waktu dan harga. Revolusi industri menyebabkan terjadinya perubahan pola pikir serta budaya masyarakat yang kemudian berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Faktor paling utama adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan diproduksinya material secara massal oleh pabrik. Akibatnya, waktu pengerjaan bangunan menjadi relatif lebih singkat dan konfigurasi konstruksi pun menjadi lebih mudah. Namun, hal ini menyebabkan hilangnya hasil karya “tangan” manusia yang digantikan dengan karya mesin dengan kualitas yang sama maupun lebih baik. Pada masa arsitektur klasik, pekerjaan konstruksi dan dekorasi adalah hasil karya “tangan” manusia. Hal inilah yang hilang pada masa modern akibat adanya revolusi industri.

3.

Konsep Arsitektur Modern

Berikut adalah tabel yang memuat setiap poin dari konsep arsitektur modern yang dikaji, yaitu cubism, de stijl, functionalism, rationalism, dan international style. Tabel 1. Poin-poin konsep arsitektur modern

Cubism Kubus dan balok (volumetrik)

B E N T U K

De Stijl

International Style

Functionalism

Rationalism

‘Elemen = Ekspresi’ (penggunaan garis, bidang, volume)

‘form follow function’, ‘God is in detail’

‘form follow function’, ‘less is more’, ‘un machine d’habiter’

Menggunakan bentuk dasar geometri

Penggunaan warna merah, kuning, biru, abu-abu, dan hitam

Bangunan merupakan mesin yang fungsional

Desain berdasarkan pemikiran yang logis dan rasional secara fungsi, kenyamanan, dan estetika

Penggunaan elemen horizontal dan ekspresi garis lurus

Dinding, bukaan, atap, dan lantai tersusun dalam komposisi elemen yang sesuai dengan fungsinya

Menggunakan bentuk volumetrik dengan kombinasi penyusunan rangka (pilotis)

Menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris

Kesederhanaan, kemurnian, keseimbangan, harmoni, dan keselarasan

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung Eugenia Inez

4

R U A N G

Cubism

De Stijl

Menyatukan ruang luar dan ruang dalam

Menyatukan ruang luar dan ruang dalam

Dinding, bukaan, dan lantai sebagai elemen yang berpengaruh terhadap hubungan ruang serta media untuk memasukkan cahaya

Menggunakan warna sebagai elemen yang membentuk ruang

Kepresisian produk mesin

Functionalism Kesatuan bentuk pada bagian luar dan bagian dalam bangunan

Rationalism Penggunaan material kaca untuk menutupi permukaan internal ruang bangunan

International Style Tidak melihat konteks lingkungan

Menggunakan elemen bangunan untuk memperluas ruang dalam ke ruang luar

Anti-estetik (menolak penggunaan ornamen)

Ornamen tidak perlu dihilangkan

D E T A I L

Keteraturan pada fasad misalnya dengan menggunakan rangka pilotis yang modular Penggunaan kantilever sebagai elemen fasad Ekspresi kejujuran material Meminimalisir penggunaan elemen dekorasi

S T R U K T U R

Penggunaan material beton bertulang

Penggunaan sistem yang efektif dan efisien

Struktur merupakan elemen yang akan memunculkan nilai estetis

Kejujuran struktur dan konstruksi

Ukuran struktur menggunakan sistem modul

Kejujuran struktur dan konstruksi

Kejujuran struktur dan konstruksi

Ukuran struktur menggunakan sistem modul

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014

5

4.

Prinsip Arsitektur Modern

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, disimpulkan prinsip-prinsip arsitektur modern yang digunakan dalam analisis: 1. Berdasarkan Bentuk  Penggunaan bentuk dasar geometri  Penggunaan unsur garis-bidang-volume  Kesan simetri pada bangunan 2. Berdasarkan Ruang  Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam  Penggunaan elemen bangunan untuk mempengaruhi hubungan antar ruang 3. Berdasarkan Detail  Penggunaan bahan pre-fabrikasi yang menyebabkan keseragaman pada elemen bangunan  Kepresisian dalam pemasangan material bb 4. Berdasarkan Struktur  Penggunaan sistem grid  Kejujuran struktur dan konstruksi

5.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI

Hasil analisis berdasarkan teori-teori yang telah dikaji disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 2. Analisis penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI

No.

Prinsip Arsitektur Modern

Gambar

Keterangan

Analisis Bentuk 1.

Penggunaan bentuk dasar geometri  Penggunaan bentuk dasar segi empat

Bentuk geometri segi empat digunakan secara umum pada massa-massa bangunan FPMIPA UPI, baik secara satuan maupun keseluruhan (setelah digabung tetap memiliki bentuk dasar segi empat).

 Penggunaan bentuk dasar lingkaran

Bentuk geometri lingkaran digunakan sebagai landscape pada innercourt bangunan FPMIPA UPI. Selain itu, bentuk geometri lingkaran juga digunakan pada sirkulasi vertikal bangunan FPMIPA UPI berupa tangga.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung Eugenia Inez

6

No.

Prinsip Arsitektur Modern

Gambar

 Penggunaan bentuk dasar segitiga

2.

Keterangan

Bentuk geometri segitiga digunakan pada elemen atap baik yang berbentuk perisai maupun pelana pada bangunan FPMIPA UPI.

Penggunaan unsur garis-bidang-volume  Penggunaan unsur garis

Unsur garis muncul pada penggunaan elemen kolom, balok dan sirip horizontal serta railing pada fasad bangunan FPMIPA UPI baik dilihat dari luar maupun dalam (innercourt bangunan).

 Penggunaan unsur bidang

Unsur bidang muncul pada elemen atap pelana pada beberapa bagian bangunan FPMIPA UPI. Unsur bidang juga muncul pada railing dan sirip horizontal bangunan yang tersusun atas unsur garis, namun karena garisgaris tersebut ditata dengan jarak yang relatif rapat, elemen tersebut dapat memunculkan kesan bidang saat dilihat dari jarak tertentu. Selain itu, unsur bidang juga muncul dari penggunaan elemen kolom, balok, dan sirip pada fasad bangunan yang membagi bangunan menjadi bidangbidang yang berulang.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014

7

No.

Prinsip Arsitektur Modern  Penggunaan unsur volume

3.

Kesan simetri pada bangunan

Gambar

Keterangan

Unsur volume muncul pada pembentukkan massa bangunan, penggunaan atap perisai, dan bentuk tabung pada tower tangga FPMIPA UPI. Namun pada pembentukkan massa bangunan, elemen garis dan bidang sangat kuat memperngaruhi fasad. Hal ini menyebabkan kurang menonjolnya kesan volume pada massa bangunan FPMIPA UPI., yang dominan terlihat adalah volume massa bangunan yang sudah terbagi menjadi bidang-bidang berulang akibat elemen fasadnya. Dilihat dari bentuk massanya, terlihat bahwa bangunan FPMIPA UPI memiliki sumbu simetri yang sangat kuat. Bagaimanapun, terdapat perbedaan tertentu pada pembagian ruangruang di dalamnya, tidak seluruhnya bersifat simetris. Jika dilihat dari fasadnya, kesan simetris juga dilihat sama kuat. Namun, jika diperhatikan dengan seksama terlihat perbedaan pada fasadnya. Hal ini sebagian besar diakibatkan oleh perbedaan jumlah lantai dari tiap massa pada bangunan FPMIPA UPI. Selain itu, perbedaan fungsi di setiap massa juga dapat menjadi alas an terbentuknya ke-asimetri-an pada fasad bangunan. Dalam hal ini, bangunan FPMIPA UPI dapat dikatakan memiliki sifat simetri-asimetri.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung Eugenia Inez

8

No.

4.

Prinsip Arsitektur Modern

Gambar

Keterangan

Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam  Hubungan antara ruang luar dan ruang dalam bangunan penerima FPMIPA UPI

 Hubungan antara ruang luar dan ruang dalam antara innercourt dengan massa bangunan FPMIPA UPI

 Hubungan antara ruang luar dan ruang dalam antara innercourt dan bangunan dengan tower tangga FPMIPA UPI

Area penerima dan drop off bersifat terbuka dan memiliki akses langsung baik dari ruang luar ke ruang dalam dan sebaliknya. Pengolahan fasad berupa kaca dan penggunaan skylight juga menjadi aspek yang memperkuat penyatuan ruang luar dan dalam. Penggunaan selasar yang dibatasi oleh railing pada massa bangunan yang berorientasi ke innercourt merupakan salah satu cara untuk menyatukan ruang luar dan ruang dalam pada bangunan FPMIPA UPI. Selain itu, pada lantai dasar, terdapat area perantara pada innercourt berupa perkerasan yang ditutup oleh rangka atap. Bagian ini memiliki akses langsung terhadap selasar bangunan lantai 1 FPMIPA UPI. Penggunaan kerawang dan glass block pada tower tangga merupakan salah satu cara untuk memasukkan pencahayaan dan penghawaan alami ke dalam tower tangga, namun tidak cukup untuk menyatukan ruang luar dan dalam secara visual. Adanya jendela yang menjadi frame untuk gedung utara merupakan elemen yang menyatukan ruang dalam tower tangga dengan ruang luar berupa innercourt dan massa bangunan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014

9

No.

5.

Prinsip Arsitektur Modern

Gambar

Keterangan

Penggunaan elemen bangunan untuk mempengaruhi hubungan antar ruang  Orientasi bangunan terhadap ruang luar

Seluruh selasar bangunan dibatasi oleh railing beton memiliki orientasi ke innercourt.

 Orientasi bangunan terhadap ruang dalam

Orientasi selasar di dalam bangunan terhadap void pada massa penerima dan massa audiovisual dibatasi oleh railing baja. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pembatas antara ruang luar dan ruang dalam menggunakan railing dengan material beton, sedangkan pembatas antara ruang dalam dengan ruang dalam menggunakan railing dengan material baja. Analisis Detail

6.

Penggunaan bahan pre-fabrikasi yang menyebabkan keseragaman pada elemen bangunan Kerawang dan glass block  Penggunaan digunakan pada tower kerawang dan tangga, pada satu lantai, glass block bidang dinding dibagi dua pada tower untuk pembedaan setiap tangga materialnya. Hal ini diulang pada setiap lantai. Elevasi pemasangannya mengikuti elevasi elemen garis berbentuk balok yang menyesuaikan dengan elevasi setiap anak tangga. Penggunaan beton sebagai  Penggunaan material pada railing pada ornamen garis prinsipnya bukan merupakan lurus horizontal material pre-fabrikasi. pada railing dan Namun, hal ini dilakukan sirip horizontal seperti prinsip pada material pre-fabrikasi, dimana terjadi pengulangan penggunaan material yang sama sehingga menjadi satu kesatuan yang padu.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung Eugenia In...


Similar Free PDFs