Bimbingan dan Konseling PDF

Title Bimbingan dan Konseling
Author Rahmat Rimansah
Pages 30
File Size 444.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 135
Total Views 212

Summary

LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA DILIHAT DARI BERBAGAI SEGI Oleh: Kelompok II Maya Mentari Nismanto/14073027 Putri Mirzani Qisthi /1302816 Rahmat Rimansah/14073030 Winarto/14073034 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015 KATA PENGANTAR Dengan segala keren...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Bimbingan dan Konseling Rahmat Rimansah

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

REAL BK1.doc Mhs Pendidikan Mat emat ika Darma Wat i

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA DALAM BIDANG PENDIDIKAN Reza Fahmi MENYELAMAT KAN MASA DEPAN GENERASI EMAS BANGSA (CATATAN KRIT IS DAN SHARING PENGALA… Mr Husamah, S.Pd., M.Pd.

LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA DILIHAT DARI BERBAGAI SEGI

Oleh: Kelompok II

Maya Mentari Nismanto/14073027 Putri Mirzani Qisthi /1302816 Rahmat Rimansah/14073030 Winarto/14073034

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpah curahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Bimbingan Dan Konseling tentang “Latar Belakang Perlunya Bimbingan Dan Konseling Bagi Siswa Dilihat Dari Berbagai Segi”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Dan Konseling dan tentunya sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah kami presentasikan, juga sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih memahami perlunya BK bagi siswa yang dapat dilihat dari berbagai segi. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua anggota kelompok yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikirannya hingga makalah ini tersusun. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Padang, 18 Februari 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2 C. Tujuan Maklah ...............................................................................................2 D. Manfaat Makalah ...........................................................................................2 BAB II. PEMBAHSAN .............................................................................................4 A. Latar Belakang Psikologi ...............................................................................4 B. Latar Belakang Sosial Budaya .......................................................................7 C. Latar Belakang Pendidikan ............................................................................10 D. Latar Belakang IPTEK dan Globalisasi .........................................................12 BAB III. PENUTUP ..................................................................................................25 A. Kesimpulan ....................................................................................................25 B. Saran...............................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA

i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Adapun yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan serta menambah ilmu pengetahuan mengenai pentingnya memahami latar belakang dan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagaimana pentingnya penjelasan tentang latar belakang dan sejarah bimbinghan dan konseling. Seringkali timbul pertanyaan mengapa bimbingan dan konseling itu dirasakan perlu, bahkan mutlak harus dilaksanakan di sekolah dengan meninjaunya dari berbagai aspek sosio-kultural. Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu salah satunya didukung oleh pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistim yang komponenkomponen didalamnya terintegrasi dengan baik. Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah yang lain. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam

bidang

pengembangan

kehidupan

pribadi,

kehidupan

sosial,

kemampuan belajar dan perencanaan karier, melalui berbaga jenis layanan dan

kegiatan

pendukung,

berdasarkan

1

norma-norma

yang

berlaku.

2

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis mengemukakan beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut: 1.

Apa saja yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling

2.

Apa saja yang menjadi latar belakang sosial budaya

3.

Apa saja yang menjadi latar belakang pendidikan

4.

Apa saja yang menjadi latar belakang IPTEK dan Globalisasi

C. Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan serta menambah ilmu pengetahuan mengenai pentingnya memahami latar belakang dan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling. diharapkan dapat menjadi gambaran bagaimana pentingnya penjelasan tentang latar belakang dan sejarah bimbinghan dan konseling. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mejelaskan dan mendeskripsikan tentang: 1.

Latar belakang psikologis.

2.

Latar belakang sosial budaya.

3.

Latar belakang pendidikan.

4.

Latar belakang IPTEK dan Globalisasi.

D. Manfaat Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memiliki kegunaan dan manfaat bagi pembaca dan penulis, khususnya kalangan umum dan mahasiswa. Secara ringkas makalah ini mempunyai beberapa kegunaan secara praktis maupun secara teoretis. Ditinjau dari kegunaan praktis makalah ini diharapkan berguna bagi penulis yakni sebagai wahana menambah wawasan keilmuan dalam kajian ilmu pengetahuan, terutama tentang latar belakang perlunya bimbingan dan konseling, perkembangan bimbingan dan konseling serta posisi bimbingan dan konseling dalam UU Sisdiknas. Sedangkan kegunaan secara teoretis, penyusunan makalah ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan dan

3

menambah ilmu pengetahuan mengenai pentingnya memahami tentang latar belakang bimbingan konseling.

BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Psikologi Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, dan Ligos yang berarti ilmu.Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Tetapi dalam sejarah perkembangannya , kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif. Kecuali itu, keadaan jiwa seseorang melatar belakangi timbulnya hampir setiap tingkah laku. Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi, sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut tidak dapat di lepaskan dari lingkungannya. Pada zaman sebelum masehi, psikologi sudah dipelajari orang dan banyak di hubungkan dengan filsafat. Para ahli filsafat pada waktu itu sudah membicarakan tentang aspek-aspek kejiwaan manusia. Dalam sejarah perkembangannya, psikologi di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sejarah psikologi bahwa ilmu pengetahuan yang kita kenal, kebanyakan berpusat dari perkembangan awal sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad ke 19, yang kemudian menyebar ke belahan dunia. Pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia psikologi bermula dari filsafat pada masa yunani, yaitu masa transasi dari pola pikir animism ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam.Pada masa ini perilaku manusia berusaha di terangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsipprinsip yang di analogikan dengan gejala alam. Tanah kelahiran psikologi adalah jerman , oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat di lepaskan dari konteks social jerman yang memiliki misi untuk membantuk manusia yang berkualitas dan penyedia tenaga kerja yang

potensional.

Whilhelm

Wundt

adalah

orang

pertama

yang

memproklamirkan psikologi sebagai disiplin ilmu. Wundt adalah seorang 4

5

dokter yang tertarik di bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologiuntuk bisa masuk ke dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Mempelajari psikologi berarti ada usaha untuk mengenal manusia. Mengenal berarti memahami , kita dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku serta kepribadian manusia yang bersifat aspek-aspeknya. Dengan mempelajari

psikologi

kita

berusaha

untuk

mengetahui

aspek-aspek

kepribadian itu misalnya keterbukaan yaitu , sikap terbuka terhadap dunia luar, sikap mau memahami perasaan-perasaan orang lain, sikap menghargai pendapat dari orang lain, dan sikap ini bersifat menetap dan menjadi ciri bagi orang yang bersangkutan , yang merupakan sifat yang unik , yang individual dan dari orang tersebut. Berbeda dengan hewan , tiap-tiap manusia sebagai individual terdapat aspek-aspek kepribadian yang khas, yang unik, dan yang beda dari yang lain, sehingga dapat membedakan manusia itu dari individuindividu lainnya. Jadi, sekalipun ada faktor tertentu yang sama, yang terdapat pada setiap manusia , manusia itu beda dari satu dengan yang lainnya. Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologi perlu dikuasai, yaitu : 1. Motif dan motivasi 2. Pembawaan dasar dan lingkungan 3. Perkembangan individu 4. Belajar dan penguatan 5. Kepribadian Ada pun penjelasan dari masing-masing daerah kajian diatas adalah sebagai berikut : 1.

Motif dan motivasi Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dengan demikian suatu tingkah laku yang didasarkan pada motif tertentu tidaklah bersifat sembarangan atau acak, melainkan mengandung isi atau tema sesuai dengan motif yang mendasarinya. Motif terbagi atas dua penggolongan, motif primer didasari oleh kebutuhan asli yang sejak semula telah ada di setiap individu sejak ia lahir kedunia. Sedangkan motif

6

sekunder tidak dibawah sejak lahir melainkan terbentuk bersamaan dengan perkembangan individu yang bersangkutan. Motif yang telah berkembang pada diri individu merupakan sesuatu yang laten pada diri individu itu yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan mendorong terwujudnya suatu tingkah laku. Motif yang sedang aktif biasanya disebut motivasi. Motivasi erat sekali hubungannya dengan perhatian. 2. Pembawaan dan lingkungan Setiap individu dilahirkan kedunia dengan membawa kondisi mental fisik tertentu. Apa yang dibawah sejak lahir itu sering disebut dengan pembawaan. Dalam arti yang luas pembawaan meliputi berbagai hal

seperti

warna

kulit,

bentuk

warna

rambut,

golongan

darah,kecendrungan pertumbuhan fisik, minat, bakat khusus, kecerdasaan, kecendrungan cirri-ciri kepribadian tertentu. Pembawaan dan lingkungan masing-masing individu tidaklah sama. Ada pembawaan yang tinggi sedang, kurang dan bahkankurang sekali. Kadang-kadang kita jumpai individu dengan intelegensi yangamat tinggi (genius). Bakat yang amat istimewa atau pembawaan yang luar biasa baguisnya itu merupakan anugerah dari tuhan. Sebaliknya kadangkadang kita jumpai pula individu dengan intelegensi yang amat rendah. Pembawaan yang luar biasa rendahnya ini juga merupakan amanah dari tuhan, untuk tidak disiasiakan dan untuk mendapatkan penanganan yang memadai sesuai dengan kemuliaan kemanusiaan. 3. Perkembangan individu Berbagai teori tentang perkembangan individu telah dikemukakan oleh para ahli. Teori-teori tersebut pada umumnya menonjolkan aspek atau pola perkembangan tertentu. McCandless menekankan pentingnya dorongan biologis dan dorongan cultural dalam perkembangan individu freud menekankan dorongan seksual; Ericson menekankan perkembangan psikososial (dalam Dusek,1977). Paiget mengemukakan teori tentang perkembangan koknisi; Kholberg tentang perkembangan moral (dalam

7

Bee, 1978). Lebih lanjut, Havighurtst menampilkan istilah tugas perkembangan. 4. Belajar dan penguatan Belajar merupakan konsep yang amat mendasar dari psikologi. Peristiwa belajar terentang dari bentuk-bentuk belajar yang ditandai oleh perubahan tingkah laku yang amat sederhana sebagai hasillatihan singkat sampai dengan proses mental tingkat tinggi. Pemberian penguatan dilakukan memakai pernyataan berkenaan dengan hal-hal yang positif yang ada pada diri individu, khususnya berkenaan dengan kegiatan belajarnmya itu; misalnya pernyataan tentang motivasi belajarnya cukup tinggi, hasil belajarnya bagus, caranya menjawab soal-soal cermat, bahasanya lancer, pekerjaannya rapid an sebagainya. 5. Kepribadian Sering dikatakan bahwah ciri seseorang adalah kepribadiannya. Dalam khasana psikologi rumusan yang satu tentang kepribadiaan kayaknya masih sulit dicapai. Mengenai pengertian kepribadian ini, para ahli psikologi umumnya memusatkan perhatian pada faktor-faktor fisik dan genetika, berfikir dan pengamatan, serta dinamika motivasi dan perasaan (Mussen dan Rosenzweiq, 1973). Sejumlah hasil studi memperlihatkan adanya hubungan (meskipun hubungan ini tidak terlalu tinggi) antara bentuk tubuh dan ciri-ciri kepribadian dan hasil studi tentang anak kembar menunjukkan adanya pengaruh factor-faktor genetic terhadap asfek-asfek kepribadian. Demikian pula, pola berpikir (kognitif style) terkait pada cirri-ciri kepribadian.

B. Latar Belakang Sosial Budaya Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai

8

mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang

yang

berbeda

budaya

dan

menyesuaikan

perbedaan-

perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Faktor-faktor sosial budaya yang menimbulkan kebutuhan akan bimbingan: 1.

Perubahan konstelasi keluarga Terkait dengan masalah keluarga yang disfungsional, Stephen R. Covey mengemukakan sekitar 30 tahun yang lalu terjadi perubahan situasi keluarga yang sangat kuat dan dramatis seperti peristiwa berikut ini: a. Angka kelahiran anak yang tidak sah meningkat menjadi 400%. b. Persentase orang tua tunggal (single parrent) telah berlipat ganda. c. Angka perceraian yang terjadi telah berlipat ganda, pernikahan yang berakhir dengan perceraian. d. Peristiwa bunuh diri dikalangan remaja meningkat sekitar 300%. e. Sekor tes bakat skolastik para siswa turun sekitar 73 butir f. Masalah nomor satu wanita Amerika pada saat ini adalah tindakan kekerasan (pemerkosaan). g. Seperempat remaja yang melakukan hubungan seksual telah terkena penyakit kelamin sebelum menamatkan sekolahnya di SMA.

2.

Perkembangan pendidikan

9

Arah meluas tampak dalam pembagian sekolah dalam berbagai jurusan khusus dan sekolah kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih bidang studi yang tepat bagi setiap murid. Arah mendalam tampak dalam berkembangnya

ruang

lingkup

dan

keragaman

disertai

dengan

pertumbuhan tingkat kerumitan dalam tiap bidang studi. Hal ini menimbulkan masalah bagi murid untuk mendalami tiap bidang studi dengan tekun. Perkembangan ke arah ini bersangkut paut pula dengan kemampuan dan sikap serta minat murid terhadap bidang studi tertentu. Ini semua menimbulkan akibat bahwa setiap murid memerlukan perhatian yang bersifat individual dan khusus. Dalam hal ini pula terasa sekali kebutuhan akan bimbingan di sekolah. 3.

Dunia kerja Dalam dunia kerja bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan karena terjadi berbagai macam perubahan diantaranya sebagai berikut: a. Semakin berkurangnya kebutuhan terhadap pekerja yang tidak memilki ketrampilan. b. Meningkatnya kebutuhan terhadap para pekerja yang profesional dan memiliki ketrampilan teknik. c. Berkembangnya berbagai jenis pekerjaan sebagai dampak dari penerapan teknologi maju. d. Berkembangnya perindustrian di berbagai daerah. e. Berbagai jenis pekerjaan yang baru memerlukan cara-cara pelayanan yang baru. f. Semakin bertambahnya jumlah para pekerja yang masih berusia muda dalam dunia kerja.

4.

Perkembangan metropolitan Dampak sosial yang buruk dari pertumbuhan kota di abad-21 terutama di kota-kota berkembang sebagai berikut: a. Urbanisasi dilakukan dengan motivasi mengadu nasib.



b. Masalah pengangguran c. Banyaknya tenaga kerja yang tidak memenuhi kebutuhan lapangan kerja di kota. d. Banyaknya pemukiman ilegal didirikan. e. Terbatasnya fasilitas air bersih dibanding banyaknya jumlah kebutuhan penduduk. f. Lingkungan semakin buruk yang mengakibatkan meningkatnya angka kematian anak.

C. Latar Belakang Pendidikan Indonesia Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai

dengan

tujuan

pendidikan

nasional

yaitu;

mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka

mencerdaskan

kehidupan

bangsa,

bertujuan

untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrati...


Similar Free PDFs