Biologi Bahan Ajar Sistem Pencernaan PDF

Title Biologi Bahan Ajar Sistem Pencernaan
Author Cut Nasriyati
Pages 13
File Size 750 KB
File Type PDF
Total Downloads 463
Total Views 760

Summary

0   More    Next Blog» Create Blog   Sign In Biologi Rabu, 12 Desember 2012 Arsip Blog Bahan Ajar Sistem Pencernaan ▼  2012 (2) ▼  Desember (2) UJI EFEKTIVITAS ANTI MIKROBA ALAMI DAN KIMIA 1.  Alat Pencernaan Makanan pada Manusia Bahan Ajar Sistem Pencernaan Saluran Pencernaan memberi tubuh persedia...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Biologi Bahan Ajar Sistem Pencernaan Cut Nasriyati

Related papers SIST EM PENCERNAAN KL. Vent y Claudia

MAKALAH SIST EM PENCERNAAN Ilma Riyani MODUL SIST EM PENCERNAAN Azhari Fat ikhasuri

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

0

  More    Next Blog»

Create Blog   Sign In

Biologi Rabu, 12 Desember 2012

Arsip Blog

Bahan Ajar Sistem Pencernaan

▼  2012 (2)

1.  Alat Pencernaan Makanan pada Manusia Saluran Pencernaan memberi tubuh persediaan akan air, elektrolit, dan makanan yang terus menerus. Untuk mencapai hal ini , dibutuhkan : (1)   pergerakan melalui saluran pencernaa; (2)   sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan; (3)   absorpsi hasil pencernaanm, air dan berbagai elektrolit; (4)   sirkulasi darah melalui organ – organ gastrointestinal untuk membawa zat zat yang diabsorpsi; dan (5)   pengaturan semua fungsi ini oleh sistem syaraf dan hormonal. The digestion system of human body can be divided become alimentary canal ( 9 meters) and alimentary glands. Alimentary canal is started from mouth to anus.      Saluran pencernaan tersebut  terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

A. Rongga Mulut

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat : Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.Proses mengunyah terjadi di dalam mulut. Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, selain itu mengunyah akan membantu

▼  Desember (2) UJI EFEKTIVITAS ANTI MIKROBA ALAMI DAN KIMIA Bahan Ajar Sistem Pencernaan

Mengenai Saya Rifki Fajar segala hanya milik Allah dan pasti akan kembali kepada Allah Juga maka gunakan waktu kita untuk menjadi hamba yang selalu ada di jalan‐Nya Lihat profil lengkapku

pencernaan makanan untuk alasan sederhana yaitu karena enzim enzim pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan. Dalam proses mengunyah terjadi proses mencerna secara mekanik maupun secara kimiawi. Secara mekanik dilakukan oleh gigi dan dengan bantuan lidah, secara kimiawi karena adanya kerja enzim pencerna.  a. Glandula/kelenjar saliva  dalam mulut Saluran dari kelenjar liur di pipi (glandula parotis), dibawah lidah (Glandula sublingualis)   dan dibawah rahang (Glandula submandibularis) mengalirkan isinya ke dalam mulut.Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim),

yang

memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung                  Gambar 2 Kelenjar parotis (1), kelenjar sublingual (2)dan kelenjar submandibularis (3) Pengeluaran air liur biasanya diatur oleh rangsangan syaraf, misalnya karena terstimulasi oleh aroma makanan. Pada saat membaui aroma makanan tertentu, apa yang kalian rasakan pada daerah di sekitar lidah ?  Sekresi saliva normal sehari – hari berkisar 800 – 1500 ml dengan pH 6,0 – 7,0. Fungsi air ludah adalah untuk : -     Melindungi lapisan lunak rongga mulut dari kerusakan akibat dari gesekan. -     Melumasi makanan supaya lebih mudah ditelan -      Ludah mengandung buffer yang membantu mencegah pembusuka geligi dengan cara ,menetralkan asam dalam mulut. -          Zat antibakteri dalam ludah juga akan membunuh banyak bakteri yang memasuki mulut melalui makanan. Saliva mengandung dua tipe sekresi protein yang utama : 1.      Sekresi serus yang mengandung ptialin (suatu α amilase ludah), yang merupakan enzim yang mencernakan pati (polimer glukosa dari tumbuhan) dan glikogen (polimer glukosa dari hewan).dan 2.    sekresi mukus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan dan perlindungan permukaan.  b. Lidah                             Gambar 3                 Papila – Papila di Lidah Di dasar mulut terdapat lidah, yangnberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan. Makna penting dari pengecapan terletak pada fakta bahwa hal itu memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan keinginannya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Terdapat  3 jenis papila di lidah Yaitu : -     Papila filiformis -     Papila fungiformis -     Papila circumvallate Di dalam papila ini tersebar kuncup – kuncup rasa /taste bud yaitu daerah yang memiliki reseptor untuk menerima impuls dan akan  mengirimkan impuls rasa ini menuju sistem syaraf pusat.                             Gambar 4          Daerah sensasi  rasa di Lidah  Sensasi utama . pengecapan terbagi menjadi empat kategori yaitu  asam , asin, manis dan pahit.Seorang manusia dapat menerima beratus ratus

pengecapan yang berbeda . Semua itu merupakan kombinasi dari sensasi sensasi dasar dengan cara yang sama seperti kita melihat warna , yang merupakan kombinasi dari ketiga sensasi warna utama. Rasa asam. Rasa asam disebabkan oleh asam, dan intensitas dari ion hidrogen. Semakin asam suatu asam , makin kuat sensasi yang terbentuk. Rasa Asin. Rasa asin dibentuk oleg garam garam yang terionisasi . Kualitas rasanya berbeda beda antara garam yang satu dengan garam yang lainnya karena garam juga membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa asin. Kation dari garam terutama berperan membentuk rasa asin, tetapi anionnya juga ikut berperan walaupun kecil.   Rasa Manis. Rasa manis tidak dibentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja. Beberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa ini mencakup gula, glokol,alkohol, aldehid, keton,amida,ester,asam amino, beberapa protein kecil, asam sulfonat,asam halogenasi dan garam-garam anorganik dari timah dan berilium. Perhatikan bahwa kebanyakan substansi yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik . Rasa pahit. Rasa pahit ,seperti rasa manis tidak dibentuk hanya oleh satu tipe substansi kimia, tetapi substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi organik. Dua golongan substansi tertentu yang cenderung menimbulkan rasa pahit adalah (1) substansi organik rantai panjang yang mengandung nitrogen dan  (2) alkaloid . Alkaloid meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat obatan seperti kuinin, kafein,striknin, dan nikotin. Lidah akan mengecap makanan, memanipulasinya selama pengunyahan dan membantu membentuk makanan menjadi bolus . Selama penelanan, lidah akan mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring.   c. Gigi                                       Gambar 5,                         Bagian  Rongga mulut Gigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk mengunyah, gigi anterior (insisivus) menyediakan kerja untuk memotong yang kuat, dan gigi posterior (molar) menyediakan kerja untuk menggiling. c.1. Gigi susu

                     Gambar 6,                Formula gigi susu

Jumlah total gigi susu ada 20. masing-masing rahang atas dan rahang bawah ada 10 gigi. 4 gigi yang terletak paling depan adalah gigi insisif atau biasa disebut gigi seri. lalu disebelahnya (gigi ke3 bila dihitung dari midline) adalah kaninus atau yang biasa kita sebut taring. kemudian 2 sisanya yang terletak paling belakang adalah gigi geraham (molar). disebutkan dari depan adalah Insisif 1, insisif 2, kaninus, molar 1 dan molar 2.  c.2. Gigi permanen Pada gigi permanen. gigi geraham susu digantikan oleh gigi premolar dan bukan geraham permanen. geraham permanen tumbuh di belekang gigi premolar. dan berjumlah 3 untuk setiap bagian. sehingga gigi permanen seluruhnya berjumlah 32 gigi. bila disebutkan dari depan adalah Insisif 1, insisif 2, kaninus, premolar, premolar 2, molar 1, molar 2 dan molar 3.

                                    Gambar 7;                           Penampang gigi tetap d. Struktur gigi                                                                 

                                                     Gambar 8;                                                  Struktur gigi Struktur jaringan keras gigi  Secara klinis, gigi terdiri mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat pada rongga mulut, akar adalah bagian gigi yang tertanam pada tulang rahang, dan leher gigi adalah bagian pertemuan mahkota dengan akar. Struktur gigi terdiri dari 4 bagian yaitu enamel, dentin, pulpa, dan sementum. Mahkota tersusun atas: -          enamel/email (bagian terluar),  adalah lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi dan merupakan bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Jaringan email adalah struktur kristalin yang tersusun oleh jaringan anorganik 96 %, material organik hanya 1 % dan sisanya adalah air. Komposisi ini membuat sifat email gigi mirip seperti keramik.           Meskipun sangat keras, email rentan terhadap serangan asam, baik langsung dari makanan atau dari hasil metabolisme bakteri yang memfermentasi karbohidrat yang kita makan dan menghasilkan asam. Pola makan yang kaya asam akan mempercepat kerusakan email gigi. Demikian juga pada penderita penyakit tertentu misalnya bulimia yang selalu memuntahkan kembali makanan yang baru dimakan, di mana makanan yang dimuntahkan tersebut telah bercampur dengan asam lambung sehingga bersifat erosif bagi gigi. -                  dentin,   merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %.           Secara anatomis, dentin sangat berhubungan erat dengan jaringan pulpa. Secara mikroskopis, dentin berbentuk seperti saluran yang disebut tubuli dentin dan berisi sel odontoblast dan cairan tubuli dentin. Sel ini dianggap sebagai bagian dari dentin maupun jaringan pulpa karena badan selnya ada di rongga pulpa namun serabutnya (yang disebut serabut tomes) memanjang ke dalam tubuli-tubuli dentin yang termineralisasi. Serabut tomes inilah yang membuat dentin dianggap sebagai jaringan hidup dengan kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang fisiologis maupun patologis.

-           pulpa (bagian terdalam).       Pulpa adalah suatu rongga yang berisi pembuluh darah dan persyarafan bagi gigi. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh manusia, namun ia memiliki karakteristik yang unik. Di dalam pulpa terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah, persyarafan, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel seperti fibroblast, odontoblast dan sel imun.            Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut syaraf bermyelin (serabut A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut sensorik pada pulpa berasal dari syaraf trigeminal dan memasuki ujung akar pulpa melalui foramen apikal. Serabut syaraf A terletak di daerah perbatasan dentin-pula, dan bila terstimulasi maka akan terasa rasa sakit yang tajam. Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh kamar pulpa, bila serabut syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang lebih berat dan biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena benturan atau karies mencapai pulpa      Akar tersusun atas: -                  sementum (bagian terluar), Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas: Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi. -          dentin, dan -                    pulpa (bagian terdalam). Pada pulpa gigi terdapat banyak pembuluh saraf dan pembuluh darah. B.  Faring   Faring merupakan daerah yang kita sebut sebagai kerongkongan, di bagian atas faring terdapat persimpangan yang menuju ke esofagus dan trakea (batang tenggorokan). Pada permukaan faring terdapat penutup dari tulang rawan yang disebut sebagai epiglottis. Ketika kita menelan , epiglotis menutup lubang yang menuju tenggorokan untuk melindungi sistem pernapasan terhadap masuknya makanan atau cairan selama penelanan. C.  Esofagus  Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun menuju lambung . Gerakan peritaltis akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian atas paling atas esofagus adalah otot lurik (otot sadar). Dengan demikian tindakan penelanan dimulai secara sadar , tetapi kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos pada sisa esofagus selanjutnya akan menggantikannya. Amilase ludah akan terus menghidrolisis pati dan glokogen sementara bolus makanan lewat melalui esofagus.

D. Lambung

lambung Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah : Asam

HCl

,Mengaktifkan

pepsinogen

menjadi

pepsin.

Sebagai

disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi. Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl. Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim. Fungsi HCI Lambung : 1. Merangsang keluamya sekretin 2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein. 3. Desinfektan 4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya. E.  Usus Halus

usus-halus Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang

sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah : Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino. Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus. Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah : Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino. Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol Tripsinogen Tripsin yang belum aktif. Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino Nuklease pospat

Menguraikan

nukleotida

menjadi

nukleosida

dan

gugus

Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal 2. PROSES PENCERNAAN MAKANAN Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut : a.      Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas. b.      Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. c.   Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. d.      Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

A. Usus Besar (Kolon)

usus-besar Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah : a.   Menyerap air selama proses pencernaan. b.      Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli. c.   Membentuk massa feses d. 

Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.

   

B.  Rektum dan Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. 3. Gangguan Sistem Pencernaan 1)        Diare Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi. 2)       Konstipasi (Sembelit) Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging. 3)       Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya

tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu. Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang

lambung,

seperti

alkohol

dan

cabe

yang

mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis. 4. SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN RUMINANSIA a.   Strukt...


Similar Free PDFs