BUku Pegangan Hasil Hutan Bukan Kayu PDF

Title BUku Pegangan Hasil Hutan Bukan Kayu
Author Wahyudi Sayuti pono
Pages 318
File Size 7.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 712
Total Views 1,021

Summary

BUKU PEGANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi p...


Description

BUKU PEGANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA

Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Hasil Hutan Bukan Kayu

2

BUKU PEGANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

WAHYUDI

Editor Wasrin Syafii Perbanyakan dan distribusi buku ini sebagian dibiayai oleh International Tropical Timber Organization (ITTO) 126/12A

BUKU PEGANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU Oleh: Wahyudi © PENERBIT POHON CAHAYA Jl. Tirtodipuran 8 Yogyakarta 55142 Telp./ Fax.: (0274) 379109 E-mail: [email protected] Website: www.pohoncahaya.com Cetakan ke-1

:

Mei 2013

Perancang Sampul Penata Letak Editor

: : :

Sigit Supradah Hendra Prabawa Wasrin Syafii

Penyelaras

:

Hendra Prabawa

Perpustakaan Nasional RI: ISBN/ Katalog Dalam Terbitan (KDT) BUKU PEGANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU Yogyakarta: Pohon Cahaya, 2013. 318 hlm.; 15x23 cm ISBN: … Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip dan mempublikasikan sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin dari Penerbit Dicetak oleh: PERCETAKAN POHON CAHAYA

Hasil Hutan Bukan Kayu

4

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, buku ini dapat terbit berkat motivasi dari Bunda Ranti, Ananda Uda, dan Owi

Hasil Hutan Bukan Kayu

5

(halaman kosong)

Hasil Hutan Bukan Kayu

6

PENGANTAR PEMBACA

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas pentunjuk dan karunia-Nya, buku Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini dapat diselesaikan. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan bahan bacaan kepada mahasiswa Kehutanan pada umumnya. Secara khusus, buku ini ditujukkan kepada mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Hutan yang mengambil mata kuliah Hasil Hutan Bukan Kayu, di mana mereka sering mengeluhkan keterbatasan akan bahan bacaan atau referensi yang menyeluruh tentang hasil hutan bukan kayu (Non-Timber Forest Products/NTFPs), dan beberapa pembaca yang tertarik atau berkecimpung dengan hasil hutan bukan kayu Buku ini juga sangat informatif bagi para pembaca maupun pihak lain yang berkepentingan dengan keanekaragaman hayati hutan tropis, khusunya keterikatan atau interaksi antara masyarakat lokal/hutan (forest people) dengan sumber daya hutan yang mereka miliki, yang selanjutnya diistilahkan dengan kearifan lokal (Indigenous knowledge) Buku, bahan bacaan, dan referensi tentang hasil hutan bukan kayu, sebenarnya sangat banyak dan beragam, dari yang bersifat pengetahuan populer, kajian ilmiah, hasil penelitian, baik dalam bentuk laporan maupun proseding symposium, baik lokal maupun international. Akan tetapi kebanyakan bahan bacaan tersebut tersedia dalam bahasa Inggris. Beberapa buku referensi tentang HHBK dalam bahasa Indonesia masih kurang, bahkan belum ada. Jikalaupun ada, kebanyakan disajikan dalam ruang lingkup yang terbatas, yaitu hanya membahas satu komoditas HHBK saja. Karena keberagaman sumber referensi tersebut, sehingga banyak informasi tentang hasil hutan bukan kayu yang terkesan kurang dipadukan menjadi buku yang akan memberikan wawasan yang menyeluruh dan lengkap. Sehingga sangat diharapkan dengan membaca buku ini, pemahaman dan penguasaan tentang komoditas hasil hutan bukan kayu dapat diperoleh oleh mahasiswa, dan pembaca secara lengkap, objektif dan menyeluruh. Keunikan atau kekhasan hasil hutan bukan kayu adalah ruang lingkupnya yang sangat luas, dan kontribusinya langsung kepada masyarakat hutan serta berkaitan langsung dengan aspek kearifan masyarakat lokal terhadap kelestarian sumber daya hutan/alam mereka. Ini yang menjadikan komoditas HHBK menjadi bahan kajian dan perhatian utama dari beberapa negara maju dan lembagalembaga keuangan dan konservasi internasional untuk berperan dalam mengoptimalkan pengelolaan nya untuk masyarakat lokal. Pada awalnya, buku ini merupakan hasil kumpulan materi-materi mata kuliah hasil hutan bukan kayu yang penulis siapkan dari tahun 2001, kemudian dikemas dalam buku ajar. Dengan penambahan beberapa referensi, pengetahuan popular, dan hasil-hasil penelitian, maka buku ini kemudian disempurnakan untuk menjadi buku tek atau referensi untuk mahasiswa kehutanan, dan berbagai disiplin ilmu lainnya, serta pembaca tentang universalitas komoditas HHBK. Buku ini dirancang dengan menggunakan pendekatan yang menyeluruh tentang HHBK, sehingga pokok pokok bahasan disusun ke dalam bentuk bab-bab yang saling berurutan. Susunan bab tersebut sengaja dimunculkan agar setiap pembaca, dan khusunya mahasiswa memiliki pengetahuan tentang tujuan dan harapan pembelajaran dari masing-masing pokok bahasan. Dengan demikian, mahasiswa dapat menemukan proses pembelajaran yang optimum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, sesuai dengan kurikullum yang berbasis kompetensi. Kiranya buku ini dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa dan pembaca pada umumnya, segala masukan dan kritikan serta saran demi kelengkapan dan keakuratan informasi dalam buku ini, senantiasa penulis harapkan. Manokwari, West Papua, Mei 2013 Penulis Hasil Hutan Bukan Kayu

7

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi –tingginya kepada para mahasiswa bimbingan yang dengan sukarela memberikan koleksi foto-foto hasil penelitiannya untuk mendukung illustrasi pada buku ini. Semua kontribusi kalian akan memberikan bekal pengetahuan kepada adik-adik kalian dan mengilhami mereka untuk berbuat lebih-baik dan lebih baik lagi untuk masa depan hutan kita bersama. Pernhargaan yang sama juga, penulis berikan kepada para mahasiswa, temen-temen kolega dan fihak lain yang turut berperan dalam menunjang penulisan buku ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, M.Agr.Sc atas kesediaanya menjadi editor tunggal buku ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada International Tropical Timber Organization (ITTO), yang telah bersedia mendanai untuk publikasi dan distribusi buku ini kepada beberapa institusi kehutanan di beberapa wilayah Indonesia.

Hasil Hutan Bukan Kayu

8

PRAKATA Assalamu’ alaikum Wr. Wb, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) atau ada sebagian yang menyebutnya Hasil Hutan Non Kayu, yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Non-Wood Forest Products (NWFP`s) atau lembaga lain menyebutnya sebagai Non-Timber Forest Products (NTFP`s) adalah salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa kehutanan, khususnya pada jurusan/program studi teknologi hasil hutan. Beberapa alasan yang mendasar kenapa buku ini ditulis, kenapa hanya mahasiswa jurusan teknologi hasil hutan yang memperoleh mata kuliah ini. Mengingat ruang kajian dari hasil hutan bukan kayu itu sangat luas, baik menyangkut aspek biologi, taxonomy, pengolahan, analisis laboratorium, dan bahkan keadaaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya, maka seyogianya program studi lain di lingkungan Fakultas Kehutanan, seperti Konservasi dan Manajemen hutan juga memperoleh mata kuliah ini. Hal ini terkait dengan fakta bahwa komponen ekosistem hutan atau tegakan terdiri atas pohon, anakan, tumbuhan bawah, semak belukar, mikroba dan berbagai jenis mikro flora dan fauna lainnya. Asosiasi dan ketergantungan antara tumbuhan tingkat tinggi dan rendah, hewan bersel tunggal dan majemuk, sangat menentukan kerberlangsungan proses biologi dan kimiawi dalam tegakan tersebut untuk tetap eksis dan berfungsi. Sehingga kajian pengetahuan yang hanya menfokuskan pada tumbuhan yang bernilai ekonomi, seperti pohon, akan memberikan pemahaman yang kurang menyeluruh terhadap ekosistem tegakan hutan itu sendiri. Dengan biodiversiti yang sangat tinggi dan tingkat ketergantungan masyarakat hutan terhadap hutan miliknya, atau di sekelilingnya, maka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat hutan dan juga pembangunan kehutanan dan atau pemanenan hasil hutan tidak dapat dipungkiri lagi harus melibatkan peran serta komoditas hasil hutan bukan kayu. Hal ini yang kemudian memunculkan paradigma baru pengelolaan hutan tropis di dunia, yaitu dari yang berorientasi pengambilan hasil hutan utama atau kayu dengan orientasi bisnis, kepada paradigma baru yang diwujudkan dengan pengikutsertaan peran masyarakat hutan, yang kemudian dikenal dengan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Pengelolaan hutan berbasis masyarakat ini yang diyakini dapat menyelamatkan hutan sekaligus memberdayakan dan membangun masyarakat hutan, dan paradigma baru ini yang dikenal dengan Commnuity-based Forest Management. Alasan yang ketiga adalah karena jenis dan ragam hasil hutan bukan kayu itu sangat beragam (diverse), maka penulis mencoba untuk merangkumnya, dalam bentuk buku teks ini dengan harapan memudahkan kepada para mahasiswa dan pembaca untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang produk-produk hasil hutan bukan kayu. Hal ini dilakukan karena bahan-bahan kajian referensi kebanyakan disajikan dalam bahasa Inggris. Sementara referensi yang tersedia dalam bahasa Indonesia, lebih banyak kepada kegiatan atau hasil penelitian tentang hasil hutan bukan kayu, yang masih bersifat perjenis atau komoditas. Untuk memenuhi ketidaksinergisan tersebut, maka buku teks ini dibuat, dengan harapan beberapa pandangan tentang hasil hutan bukan kayu itu dapat dipahami dan dimengerti dengan objektif. Ada anggapan bahwa hasil hutan bukan kayu itu hanya rotan, damar, arang, sagu, dan gondorukem, padahal hasil hutan bukan kayu bukan itu saja. Bahkan penulis sangat percaya bahwa masa depan dan keberlanjutan potensi sumber daya hutan Indonesia terletak pada hasil hutan bukan kayu. Buku teks ini disusun dengan format mengikuti sistem kompentensi, yaitu setiap bab menyajikan satu pokok bahasan dan dilengkapi dengan harapan-harapan setelah menyelesaikan pokok bahasan tersebut. Pada setiap akhir pokok bahasan disertai dengan bahan bacaan atau referensi, yang bertujuan untuk melatih para anak didik untuk mencari dan menggali informasi-informasi yang diperlukan dari sumber-sumber pustaka primer yang direkomendasikan. Buku teks ini terdiri atas 26 pokok bahasan, yang disusun berdasarkan keterkaitan topik pembelajaran dan logika pemahaman topik. Pengertian, definisi dan alasan belajar hasil hutan bukan Hasil Hutan Bukan Kayu

9

kayu disajikan pada bab 1, alasan-alasan pengelompokan atau penggolongan hasil hutan menurut instansi yang mengelolanya disajikan pada bab 2. Kajian pengelolaan dan karakteristik dari hasil hutan bukan kayu dari berbagai perpektif disajikan pada bab 3, dan bab 4 membahas tentang potensi, produksi ddan realitas ekspor komoditas hasil hutan bukan kayu. Pada bab 5 memberikan ilustrasi tentang pola produksi, sistem pasar dan kelembagaan pemasaran komoditas hasil hutan bukan kayu sedangkan bab 6 mengkritisi tentang beberapa perangkat perundang-undangan tentang hasil hutan bukan kayu, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Bab 1 – 6 tersebut secara umum membahas tenang gambaran dan analisis permasalahan, tentang jumlah dan jenis hasil hutan bukan kayu yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan kenyataan bahwa data tentang produksi dan ekspor atau nilau jual (kontribusi) hasil hutan bukan kayu yang begitu kecil. Kekurangakuratan data dan informasi, antara jumlah komoditas, produksi dan penjualan hasil hutan bukan kayu, menimbulkan berbagai pertanyaan, dari ketidaktersedianya data, baik di tingkat daerah sampai depertemen kehutanan, aktivitas perdagangan hasil hutan bukan kayu yang tidak termonitor oleh dinas terkait, sampai kepada belum adanya atau rendahnya pemahaman aparat dan pelaku usaha hasil hutan bukan kayu tentang regulasi dan standarisasi hasil hutan bukan kayu. Bab 7 sampai 24, membahas tentang jenis-jenis hasil hutan bukan kayu, baik bersifat komoditas tunggal, seperti rotan, sagu, aren dan bambu, maupun dalam kelompok seperti produk turunan kayu yaitu arang, briket arang dan atap sirap, yang disajikan pada bab 11. Bab 12 membahas tentang tumbuhan penghasil warna alami, dan diikuti oleh tumbuhan obat pada bab 13. Komoditas getahgetahan disajikan pada bab 14 sedangkan kelompok minyak atsiri juga dibahas dalam modul tersendiri yaitu modul bab 15. Pada bab 16 pokok bahasannya adalah komia bahan alami, diikuti oleh komoditas Buah merah pada bab berikutnya yaitu bab 17. Gaharu dibahas dalam bab 18, dan hasil hutan bukan kayu kelompok Nabati dan hewani lainnya dibahas dalam bab 19, 20 dan 21 secara berurutan. Sedangkan pokok bahasan tentang produk jasa dari hutan (services of forests) disajikan pada bab 22, 23 dan 24. Produk jasa (forest services) dari hutan bibahas pada bab 22, dan ekowisata yang merupakan potensi hasil hutan bukan kayu yang menggabungkan antara keunikan potensi ekologi, sosial dan budaya masyarakat lokal atau suatu kawasan tertentu dibahas pada bab ke-23. Perdagangan karbon dibahas pada bab 24. Pada akhir buku teks ini yaitu bab 25 dan 26, dilengkapi beberapa topik penelitian dari HHBK dan beberapa judul penelitian mahasiswa strata satu (S1) berikut tujuan dan variabel penelitiannya, dengan tujuan para mahasiswa dapat mempelajarinya dan memahaminya. Pada bab terahir, 26, dibahas dengan singkat berbagai peluang usaha dalam bidang HHBK, baik kewirausahaan skala rumah tangga, usaha kecil dan menegnah dan perusahaan besar. Diharapakan setelah membaca dua pokok bahasan terakhir ini, peserta didik memiliki wawasan yang luas, objektif dan kritis dalam merencanakan, menyusun dan mengembangkan potensi dirinya, khususnya sebagai enterpreneurship yang baru. Buku teks ini memimilki kelebihan-kelebihan yaitu mencoba menyajikan informasi yang menyeluruh (komprehensif), disertai ilustrasi gambar yang jelas, karena belum tentu semua mahasiswa atau pembaca, mengetahui sayur katok, buah pinang, aren maupun buah merah, dan disajikan dengan pola pikir yang mengikuti kaidah logika pembelajaran, baik dalam tata bahasanya maupun urutan pokok bahasannya. Kekurangan buku teks ini adalah ada pokok bahasannya yang terlalu banyak, tetapi ada juga yang terlalu sedikit dan terdapat tabel-tabel yang terlalu menyita halaman. Kekurangan lainnya adalah dalam memberikan ilustrasi gambar, atau kasus, hanya yang terjadi di Papua, dan khusunya Manokwari. Mengutip ungkapan moto dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, yaitu kalau bukan kita siapa lagi, dan kalau bukan sekarang kapan lagi, penulis membuat buku teks hasil hutan bukan kayu ini, guna membantu mendokumentasikan kekayaan alam tropis Indonesia yang begitu kaya ini. Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang telah diutarakan di atas, kiranya buku teks ini dapat menjadi satu bahan bacaan wajib khususnya bagi mahasiswa kehutanan, farmasi, ilmu lingkungan dan berbagai jenis latar belakang disiplin ilmu lainnya. Buku teks ini juga sangat berguna Hasil Hutan Bukan Kayu

10

bagi para seluruh stakeholders yang berkepentingan dengan hasil hutan bukan kayu, khusunya di Indonesia. Dengan segala kerendahan hati, semoga buku teks ini dapat memenuhi apa yang para mahasiswa harapkan dan pembaca inginkan. Salam Rimbawan. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr Wb. Salam Hormat, Wahyudi Sayuti Pono

Hasil Hutan Bukan Kayu

11

(halaman kosong)

Hasil Hutan Bukan Kayu

12

DAFTAR ISI

PENGANTAR PEMBACA

………………………………………………………………..

7

UCAPAN TERIMA KASIH

…………………………………………………………………

8

PRAKATA

…………………………………………………………………………………..

9

DAFTAR ISI

…………………………………………………………………………………..

13

……………………………………………………………………………

20

………………………………………………………………………

22

……………………………………………………

25

…………………………………………………………………….

25

……………………………………………………………..

26

……

28

………………………………………………

32

…………

33

…………………………………………………………………………….

35

…………………………………

36

…………………………………………………………………….

36

…………………….

36

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB 1. PENGERTIAN HASIL HUTAN 1.1.

Pendahuluan

1.2.

Hutan Tropis Indonesia

1.3.

Paradigma Baru dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan

1.4.

Pengertian Hasil Hutan Bukan Kayu

1.5.

Peluang Produk Minor Penggantikan Produk Major di Masa Mendatang

1.6.

Pustaka

BAB 2. PENGGOLONGAN PRODUK HASIL HUTAN 2.1

Pendahuluan

2.2.

Penggolongan Menurut Undang-Undang Pokok Kehutanan

2.3.

Penggolongan Menurut Undang-Undang Kehutanan

……………………………..

37

2.4.

Penggolongan Menurut Standar Nasional Indonesia

………………………………

38

2.5.

Penggolongan Hasil Hutan Menurut Sumber Lain

………………………………

47

2.6.

Pustaka

…………………………………………………………………………….

48

BAB 3. KAJIAN PENGELOLAAN DAN KARAKTERISTIK HASIL HUTAN BUKAN KAYU ……………………………………………….

49

……………………………………………………………………….

49

3.1.

Pendahuluan

3.2.

Fungsi dan Manfaat Penting Hutan bagi Masyarakat Hutan (Forest People)

……….

49

3.3.

Permasalahan-Permasalahan Penting dari Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kemungkinan Pemecahannya, FAO (1998) …………………………………..

53

……………………………………………………………………………

58

BAB 4. POTENSI, PRODUKSI, DAN EKSPOR KOMODITAS HASIL HUTAN BUKAN KAYU ………………………………………………..

59

3.4.

Pustaka

4.1.

Pendahuluan

4.2.

Potensi

4.3.

Keanekaragaman Produk

Hasil Hutan Bukan Kayu

.............................................................................................................

59

……………………………………………………………………………

59

………………………………………………………….

61 13

……………………………………………………………….

62

……………………………………………………………………………

68

…..

69

4.4.

Produksi dan Ekspor

4.5.

Pustaka

BAB 5. POLA PRODUKSI, SISTEM PASAR DAN KELEMBAGAAN PEMASARAN 5.1.

Pendahuluan

……………………………………………………………………….

69

5.2.

Pola Produksi

……………………………………………………………………….

69

5.3.

Rantai Pemasaran (Maket Chain)

…………………………………………………

72

5.4.

Kelembagaan Pemasaran

……………………………………………………….

74

5.5.

Produksi, Permintaan, dan Perdagangan

…………………………………………..

77

5.6.

Pustaka

………………………………………………………………………...


Similar Free PDFs