Contoh Proposal Pembangunan Rumah Sakit Ibu Anak PDF

Title Contoh Proposal Pembangunan Rumah Sakit Ibu Anak
Author Ed Soeliant
Pages 70
File Size 19.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 721
Total Views 839

Summary

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Samarinda. Sarana menggalang dukungan kerjasama dalam mengambil peluang bidang penyediaan fasilitas jasa pelayanan kesehatan masyarakat, mengantisipasi kebutuhan permintaan jasa pelayanan kese...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Contoh Proposal Pembangunan Rumah Sakit Ibu Anak Ed Soeliant

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ISI SWOT Adnin Minho Flamers

RUMAH SAKIT ISLAM JIMBUN KEDIRI 1 KATA PENGANTAR PT.PujaGroup Jakart a RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PUT RA DALIMA PENINGKATAN STAT US RUMAH SAKIT BERSALIN MENJA… Put ra Dalima

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Samarinda.

Sarana menggalang dukungan kerjasama dalam mengambil peluang bidang penyediaan fasilitas jasa pelayanan kesehatan masyarakat, mengantisipasi kebutuhan permintaan jasa pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang diperkirakan akan terus semakin meningkat pada masa mendatang, seiring peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di ibukota Kalimantan Timur.

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA JAWABAN PELUANG PERMINTAAN PENINGKATAN KEBUTUHAN SARANA PRASARANA BIDANG JASA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA SAMARINDA, SEBAG AI IBUKOTA KALIMANTAN TIMUR, KEARAH METROPOLITAN MASA DEPAN.

dipersiapkan oleh :

marsonline spesialis komputerisasi perusahaan dan praktisi manajemen rumah sakit Indonesia jalan Gubeng Airlangga II No. 35 – Surabaya 60286 mobile 081232091539 232091539 phone 031 5023319 hal 1

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

DAFTAR ISI MATERI PERMASALAHAN Daftar Isi

HALAMAN 2

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup

II.

IDENTIFIKASI PASAR DAN PEMASARAN A. Gambaran Umum prospek pasar B. Produk C. Analisis Peluang D. Persaingan E. Penetapan Harga F. Distribusi G. Promosi H. Strategi Pemasaran I. Analisa SWOT J. Keputusan Strategis K. Rekomendasi

7 10 15 16 24 25 25 26 26 29 30

III.

IDENTIFIKASI TEKNIS DAN TEKNOLOGI A. Deskripsi Produk B. Peralatan Medis dan Teknologi C. Lokasi Rumah Sakit D. Analisis Dampak Lingkungan E. Layout Rumah Sakit F. Rancangan Produk G. Rekomendasi

31 32 34 36 40 43 43

IV.

IDENTIFIKASI MANAJEMEN DAN SDM A. Analisis Stakeholder B. Manajemen Waktu C. Struktur Organisasi D. Rekomendasi

45 51 51 53

V.

IDENTIFIKASI HUKUM DAN LEGALITAS A. Badan Hukum dan Organisasi B. Anggaran Dasar asar / Anggaran Rumah Tangga C. Jenis Perijinan D. Peraturan Pemerintah terkait pembangunan Rumah Sakit E. Rekomendasi

54 54 55 56 56

4 6 6

hal 2

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

VI.

IDENTIFIKASI EKONOMI DAN KEUANGAN A. Perkiraan Modal Kerja B. Asumsi Ekonomi C. Perkiraan Biaya Investasi D. Perkiraan Biaya Operasional E. Perkiraan Pendapatan F. Perkiraan Arus Keuangan (Cash Flow) G. Rekomendasi

57 58 59 62 64 66 67

VII.

KESIMPULAN A. Hasil Analisis Aspek Kelayakan B. Penutup

68 68

hal 3

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

BAB – I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Buletin uletin Samarinda Dalam Angka 2010, yang dikeluarkan oleh Bappeda pemkot Samarinda Samarinda, dapat diketahui tahun, seperti terlihat berikut ini: data kependudukan kota Samarinda menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun Tabel IA-1 : Data Kependudukan Kota Samarinda. KECAMATAN

2007

2008

2009

42.979

43.713

43.989

107.446

108.742

109.529

Samarinda Seberang

92.528

93.997

95.632

Sungai Kunjang

91.300

98.687

99.840

Samarinda Ulu

99.545

105.971

106.477

160.029

151.007

152.208

593.827

602.117

607.675

Palaran Samarinda Ilir

Samarinda Utara Jumlah (Sumber : Badan Pusat Statistik, Kota Samarinda)

Peningkatan jumlah penduduk,, tentunya meningkatkan peluang persaingan mengantisipasi dalam usaha pemenuhan berbagai ketersediaan sarana prasarana fasilitas kebutuhan pokok hajat hidup penduduk yang terus meningkat tersebut. Sarana prasarana fasilitas kesehatan adalah diantara kebutuhan pokok yang dipastikan tetap akan layak untuk dipersiapkan mengingat kondisi sarana prasarana yang ada masih terbuka luas karena untuk peningkatan memenuhi konsumen dengan tingkat kemampuan ekonomi yang terus meningkat juga membuat p kebutuhan sarana prasarana yang layak dengan tingkat mutu pelayanan yang diakui baik secara lokal maupun nasional. Sarana dan prasarana layak idaman, yang menjadi tumpuan harapan masyarakat dengan tingkat dak sekedar bangunan megah namun sarana prasarana dengan tidak kemampuan ekonomi yang memadai, jelas ti tingkat mutu keamanan dan mutu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan tiap periode waktu dilakukan penilaian ulang sertifikasi mengenai mutu standar pelayanan penilaian yang dapat diketahui masyarakat luas. Rumah sakit sebagai organisasi akan berubah sesuai dengan pertumbuhan dan pengaruh lingkungan yang country, costs, customer, competitor dan company. mengacu dalam 5C, yaitu country    

Country,, perubahan kebijakan berupa peningkatan peran swasta, deregulasi, pengembangan investasi asing dan kebijaksanaan era pasar bebas tentu amat berperan dalam perumah sakitan di Indonesia. Costs, menyebabkan fee for service dan pembayaran tunai berubah menjadi kapitasi asuransi. Customer,, perubahan orientasi dokt er ke orientasi kepada kepuasan pelanggan dengan peningkatan dokter pelayanan yang berkualitas, cepat dan menyenangkan. Competitors,, kenyataan masuknya rumah sakit dengan modal asing, membutuhkan daya tahan yang lebih untuk menghadapinya dan atau merangkulnya. hal 4

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA 

Company,, organisasi rumah sakit jelas harus melakukan transformasi manajemen menghadapi masa mendatang yang implikasinya berupa liberalisasi jasa kesehatan.

Sebagian besar rumah sakit swasta yang beroperasi di kota kota besar, dipastikan lebih beorientasi ke aspek kota-kota bisnis (profit oriented), ), terutama rumah sakit papan atas yang sarat persaingan pelayanan menuju standar modern, seperti RS. Siloam kualitas pelayanan hingga bertaraf internasional dengan peralatan canggih modern roup), Metropolitan Medical Centre (MMC), Graha Medika, Mitra Group), Gleneagles (Lippo Group), Medistra (Astra G Keluarga, Ongkomulyo Medical Centre (OMC), bahkan dengan tarif mahal pada kenyataannya tidak menyurutkan minat pasien dari masyarakat menengah keatas, bahkan beberapa diantaranya secara agresif terus melakukan kukan ekspansi ke daerah, terutama daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan penghasilan keluarga. Perkembangan populasi masyarakat menengah atas, membaiknya tingkat pendapatan per kapita, semakin kritisnya masyarakat akat dalam menjaga kesehatan dan memilih tempat untuk berobat menjadi salah satu alasan peningkatan trend pembangunan rumah sakit kelas atas yang dikelola swasta ini. ertumbuhan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit di Indonesia Tabel IA-2 : Pertumbuhan Pengelola / Kepemilikan

2004

2005

2006

2007

2008

31

31

31

31

31

Pemerintah Propinsi / Kab. / Kota

404

421

433

446

478

TNI / POLRI

112

112

112

112

112

78

78

78

78

78

621

626

638

652

673

1.246

1.268

1.292

1.319

1.372

Dept Kesehatan RI

BUMN / Dept. Lain Swasta Jumlah Rumah Sakit (Sumber : Ditjen Bina Yanmedis, DepKes Dep RI)

Maraknya pembangunan rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta didukung pula oleh semakin aktifnya pemerintah mendorong investasi swasta, hal ini disisi lain juga terkait dengan terbatasnya dana pemerintah untuk pembangunan rumah sakit baru. Pemerintah sejak lama mendukung swasta dan investor asing untuk berperan dalam pengembangan rumah dan No. 118 sakit di Indonesia, melalui Keputusan Presiden tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) No. 98 d tahun 2000, pemerintah mengatur bahwa pemodal asing yang melakukan bisnis rumah sakit Indonesia dapat memiliki kepenguasaan hingga 49% modal disetor, hal ini semakin mendorong maraknya pembangunan rumah sakit swasta nasional berjenis joint venture dengan pemodal asing. Daerah kalimantan timur diharapkan menjadi tujuan rujukan apabila mampu menyediakan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit berwawasan masa depan berperan strategis dalam padat teknologi dan padat pakar, dan makin menonjol mengingat timbulnya perubahan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perubahan IPTEK, perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat dan pelayanan bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan konsumen yang menuntut perubahan pola pelayanan kesehatan. Dari hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan ekonomi yang meningkat, menjadikan populasi masyarakat tersebut, mengalami derajat peningkatan pula terhadap keinginan untuk memperoleh an kesehatan yang lebih baik pula. mutu pelayanan Wilayah ah kota Samarinda, peluang berdirinya rumah sakit ibu dan anak, masih sangat menjanjikan, karena dengan adanya rumah sakit ibu dan anak dengan fasilitas lengkap, disertai tenaga medis handal diharapkan dapat menjawab peluang permintaan kebutuhan masyarakat menengah atas kota Samarinda dan sekitarnya. hal 5

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA B. TUJUAN DAN SASARAN Menggambarkan secara terperinci tentang jaminan kelayakan usaha bidang penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat b berpenghasilan erpenghasilan menengah keatas, dengan penilaian ehingga hasil akhir diperoleh berupa keputusan apakah standar mutu pelayanan yang terakreditasi penuh, ssehingga sebaiknya layak dikerjakan, ditunda atau bahkan dibatalkan. Owner atau Investor berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan investasi dan tingkat kelancaran k pengembaliannya. Stakeholder, bermanfaat faat menetapkan kebijakan perencanaan sebagai masukan pengambilan keputusan pelaksanaan proyek, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat dipertanggungjawab dipertanggungjawabkan. C. RUANG LINGKUP Studi kelayakan usaha (feasibility feasibility study) study adalah suatu analisis terhadap viability (diteruskan atau tidak) suatu ide usaha, dengan fokus tujuan yang mampu menjawab pertanyaan penting ““should we procced with the ”, sehingga segala aktivitas dalam studi kela kelayakan proposed project idea ?”, yakan bertujuan untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Mengetahui lebih awal bahwa suatu ide tidak sesuai dengan harapan, harapan akan mencegah penggunaan uang, sia. waktu, sumber daya secara sia-sia. Batasan pembahasan permasalahan digambarkan dalam ruang lingkup, lingkup, sebagai berikut :  Identifikasi pasar dan pemasaran mencakup proyeksi permintaan dan penawaran, produk yang ditawarkan, penetapan harga, tehnik promosi, distribusi dan analisa SWOT.  Identifikasi teknis seperti deskripsi teknologi, desain dan layout produk, serta lokasi usaha.  Identifikasi manajemen dan organisasi, meliputi analisis stakeholder,, struktur organisasi, job analisis dan job description,, rekrutmen dan seleksi, sistem kompensasi, serta sistem informasi manajemen.  Identifikasi legalitas, meliputi bentuk perusahaan, AD/ART, dan perijinan.  Identifikasi aspek ekonomi dan keuangan, menyangkut perincian perkiraan modal kerja, biaya investasi dan proyeksi laporan keuangan. point identifikasi.  Diakhiri dengan rekomendasi atas hasil gambaran perincian masing-masing p

hal 6

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA

BAB – II IDENTIFIKASI PASAR dan PEMASARAN Diperlukan penjelasan tentang kronologis dan alasan tentang pemilihan produk terhadap kondisi pasar secara umum, sementara sisi pemasaran menjelaskan tentang jumlah produk sejenis dari para pesaing yang sudah tersedia, dan kondisi permintaan terhadap produk tersebut, yang menghasilkan analisis peluang dari hasil selisih jumlah ketersediaan produk dan jumlah permintaan. Konsumen dalam menyerap produk yang tersedia, secara harfiah juga terus meningkat ningkat dengan melihat dari sisi standar kwalitas, spesifikasi, kemasan, bentuk fisik, material yang digunakan, serta nama brand produk, penetapan harga, sistem distribusi dan promosi. kelemahan internal organisasi dalam Keberhasilan persaingan juga ditentukan oleh kondisi kekuatan dan kelemahan menggarap peluang dan dalam mengatasi ancaman, digambarkan terperinci dalam analisa SWOT. Menentukan langkah dengan strategi keputusan yang tepat dengan cara mempelajari secara matang hasil identifikasi kondisi yang tersedia lengkap, menjadikan penetapan keputusan penilaian kelayakan dapat dilakukan dengan mantap. A. GAMBARAN UMUM PROSPEK PASAR Besarnya potensi pengembangan rumah sakit di Indonesia, dapat ditunjukkan dari masih tingginya tingkat kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan dapat diukur dari derajat kesehatan masyarakat, yang diuku diukur dari beberapa indikator mortalitas seperti angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA), angka kematian ibu maternal (AKI), angka kematian kasar (AKK), dan umur harapan hidup waktu lahir (UHH). Secara umum indikator tersebut telah membaik dari tahun ke tahun, namun angkanya masih cukup tinggi rendahnya derajat perilaku sehat masyarakat, namun tidak menutup yang menunjukkan masih relatif rendahnya kemungkinan adanya kelemahan penerapan standar prosedur pelayanan yang masih belum menjadi acuan standar kerja secara profesional. Rumah sakit dengan standar kerja dengan prosedur yang terus dilakukan penilaian secara periodik, akan menjadi rujukan kunjungan, dan sebagai hasil meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan dipastikan akan menjadi akhir indikator mortalitas menjadi semakin lebih baik. Potensi kebutuhan rumah sakit juga bisa dilihat dari masih rendahnya ratio tempat tidur rumah sakit dibandingkan dengan jumlah penduduk. Data dari Dept. Kesehatan,, tahun 2008 jumlah tempat tidur rumah sakit Indonesia tersedia sebanyak 143.000 sementara populasi penduduk Indonesia mencapai 226 juta jiwa, maka perbandingannya 1 : 1.580, angka ini jauh dari ratio ideal 1 : 500 (SWAsembada, 2007), untuk mencapainya ma masih sih dibutuhkan 451.000 tempat tidur, dan jika kapasitas sebuah rumah sakit rata-rata 200 tempat tidur, maka masih dibutuhkan sedikitnya 2.350 rumah sakit baru,, sementara pada tahun 2008 “baru tersedia” sebanyak 1.3 1.372 unit rumah sakit. Sebagai perbandingan, ratio tempat tidur rumah sakit per penduduk di Jepang mencapai 1 : 74 pada tahun 2004, sementara di Malaysia 1 : 500 (SWAsembada, 2006), kondisi ini menunjukan masih besarnya potensi peluang usaha penyediaan sarana prasarana fasilitas kesehatan. Tahun 2008, 8, Depkes RI mencatat bahwa dari 1.372 unit rumah sakit, terdiri atas : 

umah sakit umum. umum 1.080 unit rumah o 613 unit rumah sakit pemerintah o 467 unit rumah sakit swasta. hal 7

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA 

292 unit rumah sakit khusus, yang terdiri dari : o 79 unit rumah sakit ibu dan anak. o 57 unit rumah mah sakit bersalin. o 56 unit rumah sakit khusus spesialis lain.

(Ditjen Bina Yanmedik, DepKes RI).

Untuk jumlah pasien rumah sakit swasta di Indonesia pada tahun 2005, tercatat mencapai 2,4 juta pasien, angka ini diproyeksikan akan mencapai 3,5 juta pasien pada tahun 2010, dengan laju pertumbuhan mencapai 7 % per tahun. 1 : Jumlah Rumah Sakit Umum dan Tempat Tidur menurut Pengelola, tahun 2008 Tabel IIA-1 Pengelola / Pemilik TAHUN

DepKes

Pemprov

Kab / Kota

TNI/POLRI

BUMN /Lain

Swasta

RSU

Bed

RSU

Bed

RSU

Bed

RSU

Bed

RS RSU

Bed

RSU

Bed

2004

13

8.505

43

12.391

305

31.959

110

10.761

71

6.537

434

42.487

2005

13

8.483

43

12.902

322

33.896

110

10.814

71

6.827

436

43.364

2006

13

8.784

43

12.834

334

35.375

110

10.842

71

6.880

441

43.789

2007

13

8.777

43

13.182

345

37.575

110

10.836

71

6.851

451

45.074

2008

13

9.044

43

13.605

375

41.285

110

10.907

71

6.643

467

47.266

(Sumber : Ditjen Bina Yanmedis, Depkes RI)

Proporsi tempat tidur di Rumah sakit umum menurut kelas perawatan menunjukkan gambaran bahwa sebagian besar adalah kelas III, yaitu sebesar 44,4 %, diikuti kelas II sebesar 23,6 %, dan kelas I sebesar 11,9 %,, disamping ketiganya juga terdapat kelas VIP sebesar 8,4 % dan tanpa kelas sebesar 11,7 %. yarakat, yang didukung sarana prasarana Rumah sakit merupakan penyedia jasa pelayanan kesehatan mas masyarakat, peralatan modern, dengan sumber daya manajemen operasional yang professional dibidangnya, mampu menjalin kerjasama dengan berbagai institusi terkait, menyediakan berbagai keperluan kebutuhan pokok masyarakat di bidang g pelayanan kesehatan. Kontribusi terbesar PDRB Kota Samarinda adalah sektor industri pengolahan yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang paling kecil memberikan kontribusi PDRB Kota Samarinda adalah sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda selalu positif, ini menunjukkan keadaan perekonomian yang semakin membaik. Timur saat ini baru tersedia sebanyak 10 unit rumah sakit Kota Samarinda sebagai ibukota Kalimantan Timur, umum (public hospital),, 1 rumah sakit khusus jiwa dan 4 rumah sakit khusus ibu anak (maternity hospital), dengan jumlah penduduk seperti diperlihatkan pada tabel berikut ini :

hal 8

PROPOSAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT IBU & ANAK SAMARINDA Tabel IIA-1 1 : Populasi penduduk Kota Samarinda dan Perkiraan pertumbuhan penduduk 20 2014. JUMLAH PENDUDUK KOTA SAMARINDA NAMA KECAMATAN

LUAS WILAYAH (KM2)

TAHUN 2009

PERKIRAAN TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM2)

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)

KEPADATAN PENDUDUK (JIWA/KM2)

182,53

43.989

240,99

50.755

278,06

Samarinda Ilir

89,70

109.529

1.221,05

116.759

1.301,66

Samarinda.Seberang

40,48

95.632

2.362,45

122.919

3.036,54

Sungai Kunjang

69,23

99.840

1.442,15

128.436

1.855,21

Samarinda Ulu

58,26

106.477

1.827,62

137.800


Similar Free PDFs