Diabetes tipe 1 PDF

Title Diabetes tipe 1
Author Anis Solihah
Pages 26
File Size 440 KB
File Type PDF
Total Downloads 29
Total Views 146

Summary

MAKALAH BAHASA INDONESIA DIABETES TIPE 1 Disusun Oleh : ANIS SOLIHAH 2011710009 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb Dengan rahmat-Nya saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberik...


Description

MAKALAH BAHASA INDONESIA DIABETES TIPE 1

Disusun Oleh : ANIS SOLIHAH 2011710009

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum wr.wb Dengan rahmat-Nya saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Diabetes tipe 1. Pada kesempatan ini penulis mohon maaf apabila ada kesalahan atau pun kata-kata yang kurang tepat sehingga terjadi kejanggalan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai ilmu bagi penulis. Dengan ini penulis mengharapkan dorongan , bimbingan dan bantuan dalam berbagai hal sehingga makalah ini dapat tersusun dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Yth Bapak DRS. Yamin , M.PD, Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan Pembimbing karya tulis ini. 2. Yth. Ayahanda dan Ibunda , yang telah memberikan bantuan moril dan materil 3. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini Penulis sadar , meskipun penulis sudah berusaha secara maksimal untuk membuat makalah ini, namun apabila masih ada kekurangan , kesalahan dan belum sempurna dalam pembuatan makalah ini, saya mohon maaf karena manusia mempunyai keterbatasan , kekurangan dan kesalahan.Penulis berharap mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan khusunya bagi penulis.

Jakarta, 9 Januari 2012 i

DAFTAR ISI KATA PENGHANTAR………………………………………………………………………...i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………....1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1 1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….1 1.4 Manfaat ..............……………………………………………………………………2 BAB II PEMBAHASAN A. Ringkasan Isi Buku 2.1 Pengertian Diabetes tipe 1 ....................................................................................... 2.2 Jenis-jenis Diabetes.................................................................................................. 2.3 Penyebab Diabetes................................................................................................... 2.4 Gejala-gejala............................................................................................................. 2.5 Komplikasi............................................................................................................... 2.6 Pencegahan.............................................................................................................. 2.7 Pengobatan .............................................................................................................. B. Pendapat Saya tentang isi Buku Diabetes tipe 1........................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 3.2 Saran………………………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awalnya hanya merasa lemas, sering buang air kecil, rasa lapar yang intens, dan luka yan sulit sembuh(kering). Ternyata, setelah diakukan pengecekan darah, didapati kadar gula dalam darah sudah tinggi. Pasti pembaca sering mendengar cerita seperti itu akhir-akhir ini, bukan? Bahkan, mungkin dialami orang tedekat Anda, bisa orang tua, kerabat, atau teman sejawat. Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu Anda pahami adalah Anda tidak sendiri. Menurut WHO , data Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus di dunia. Tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada 2006 di perkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dengan50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30% yang datang berobat teratur. Sangat di sayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis ini. Hal ini mungkin di sebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes, terutama gejalagejalanya. Ketika ditemukan keluhan, penderitasudah di vonis diabetes. (Meita Shanty). Maka dari itu saya memilih buku dengan judul “Diabetes tipe satu “ ini untuk lebih banyak memberi informasi tentang penyakit diabetes tipe 1 , dan agar menjadi ilmu pengetahuan bagi pembaca dan khususnya bagi diri saya sendiri.

1

1.2 Rumusan Masalah 

Pengertian Diabetes tipe 1 ?



Jenis-jenis Diabetes ?



Penyebab Diabetes ?



Gejala-gejala Diabetes ?



Komplikasi Diabetes ?



Pengobatan Diabetes?

1.3 Tujuan  Memberikan informasi tentang penyakit diabetes tipe 1  Mengetahui apa itu pengertian Diabetes tipe 1  Mengetahui jenis-jenis diabetes  Mengetahui Gejala-gejala diabetes  Mengetahui komplikasi diabetes  Menegetahui pengobatan diabetes 1.4 Manfaat 

Agar pembaca mengetahui tentang penyakit diabetes tipe 1



Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyakit diabetes tipe 1



Memahami tentang penyakit diabetes tipe 1



Mendapatkan informasi kesehatan tentang penyakit diabetes tipe 1

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku 2.1 Pengertian Diabetes tipe 1 Kata Diabetes berasal dari bahasa Yunani, yakni diabainein yang berarti “tembus” atau “pancuran air”. sedangkan kata mellitus berasal dari bahasa Latin, mellitus yang artinya “rasa manis”. Kemudian, diabetes mellitus secara umum dikenal dengan penyakit “kencing manis” yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemik kronik yang disertai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal. Dalam periksaan mikroskop electron, diketahui bahwa kelainan ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal dan pembuluh darah, yang disertai lesi dan membran basalisi.1 Diabetes yaitu peningkatan jumlah glukosa ( gula ) dalam darah. Diabetes tipe 1 ini biasanya muncul pada usia muda dibawah 40 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada berbagai usia. Penanganannya adalah dengan pemberian suntikan insulin dan pengaturan pola makan.2 Diabetes mellitus adalah suatu penyakit ketika kadar glukosa (gula) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.3 2.2 Jenis-jenis Diabetes Ada berbagai bentuk Diabetes. Dua jenis utama yang dikenal ,yaitu sebagai berikut. 1) Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada usia muda. Kondisi ini muncul tiba-tiba dan suntikan insulin hamper selalu dibutuhkan segera setelah penderita terdiagnosa. Sekitar sepuluh dari seluruh penderita diabetes tergolong kedalam kategori ini yang dahulu disebut dengan “diabetes tergantung insulin”. 2) Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang tua, lebih sering mengenai penderita kelebihan berat badan. Keadaan obesitas berkaitan dengan resistensi insulin yang merupakan akan penyebab penyakit ini. Resistensi insulin terjadi selama bertahun-tahun sebelum terjadi diabetes. 1

M. Adib, Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita, (Jogjakarta : 2011), hlm.27. 2 Dr. Charles dan Dr. Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed., ( Jakarta : 2010 ), hlm.8. 3 Meita Shanty, “Silent Killer Diseases” Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan, (Jogjakarta : 2011), hlm.24.

3

Saat banyak orang menjadi lebih berat badannya, diabetes tipe 2 akan berkembang pada kelompok usia muda, termasuk anak-anak. Awalnya, penanganan dilakukan dengan pengaturan pola makan, dengan atau tanpa mengonsumsi obat.Setelah beberapa tahun, penderita hampir selalu menggunakan insulin yang disebabkan oleh sifat progresif dari penyakit ini. Satu-satunya hubungan antara diabetes insipidus dengan diabetes mellitus adalah bahwa penderita kedua kondisi tersebut menghasilkan urine dalam jumlah besar. Diabetes insipidus adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh kelainan pada kelenjar hipofisis, bukan pankreas. Salah satu gangguan yang lain. Diabetes insipidus tidak menimbulkan risiko komplikasi jangka panjang yang ditemukan pada diabetes mellitus.4 Tipe DM yang lain misalnya Gestational Diabetes atau DM yang terjadi pada kehamilan dan DM yang disebabkan oleh rusaknya pankreas akibat kurang gizi atau Malnutrition Realeted DM ( MRDM ) yang di Indonesiakan sebagai Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi (DMTM). Karena ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga, maka dianggap yang memegan peranan penting dalam penyakit ini adalah faktor genetik ( gen/keturunan ), lingkungan serta gaya hidup (cara makan, aktivitas, dan lain-lain ). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti ras, Negara dan kebudayaan.5 Pada umumnya, semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip jika sudah mencapai komplikasi pada tingkat lanjut. Hiperglisemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Sementara itu, komplikasi jangka lama bisa menimbulkan penyakit kardiovaskuler (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangramene dengan risiko amputasi. Secara umum, komplikasi yang lebih serius dapat terjadi apabila control kadar gula darah semakin buruk.6

2.3 Penyebab Diabetes Mellitus Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel β pulau Langerhans akibat proses autoimun.7 Meskipun telah dilakukan sejumlah besar penelitian di seluruh dunia, penyebab diabetes masih belum diketahui. Beberapa keluarga mewariskan risiko diabetes tambahan pada anggota keluarga 4

Dr. Charles Fox dan Dr Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed.,( Jakarta : 2010 ), hlm.12-13. 5 dr. Erik Tapan MHA, Penyakit Degeneratif, ( Jakarta : 2005 ), hlm.64. 6 M. Adib, Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita,(Jogjakarta:2011),hlm.28. 7 Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti , et.al. ed. , Kapita Selekta Kedokteran, ( Jakarta : 2000 ) , hlm.580.

4

lainnya. Jika Anda adalah satu-satunya anggota keluarga yang memiliki diabetes, tidak ada yang bisa anda lakukan. Jika Anda memiliki orang tua atau saudara ( adik atau kakak) dengan diabetes 1 , kemungkinan risiko diabetes bisa diprediksi. Walaupun begitu, pencegahan diabetes tipe 1 yang terjadi pada orang-orang beresiko belum diketahui. Sejumlah peneliti mempelajari kemungkinan pencegahan diabetes pada orang-orang yang berisiko. Penelitian yang dilakukan di Oxford mempelajari saudara kandung dan orang tua dari anak-anak penderita diabetes tipe 1. Beberapa saudara penderita memiliki antibody terhadap selsel pankreas yang memproduksi insulin ( antibody sel-sel pulau Langerhans ) dan anak-anak mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes. Beberapa ilmuwan mencurigai bahwa virus tertentu dapat menjadi penyebab diabetes pada usia muda tetapi bukti yang ada masih lemah dan teori ini sekarang tampak mungkin tidak benar. Sepertinya memang tidak ada yang namanya “virus diabetes”.8 Banyak wanita yang mengalami diabetes saat hamil berisikoterkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Terkadang, wanita yang sedang dalam proses menuju diabetes tipe 1 hamildan diabetesnya menjadi lebih cepat terjadi. Hal ini disebabkan kehamilan memiliki kebutuhan yang lebih besar terhadap pankreas dan dampak kekurangan insulin menjadi jelas pada tahap awal.9 Diabetes tipe 1 adalah salah satu kelompok kondisi yang dikenal sebagai gangguan autoimun karena antibody tubuh menyerang berbagai organ dan mengganggu fungsi normalnya. Protein yang disebut antibody dibentuk untuk melawan bagian tubuh tertentu, termasuk kelenjar endokrin (kelenjar yang memproduksi hormon). Antibodi mengganggu produksi hormon dan biasanya mengakibatkan kegagalan dari kelenjar tertentu. Pada Diabetes tipe 1, antibody dibentuk untuk melawan sel-sel pulai langerhans pankreas yang bertanggung jawab memprodiksi insulin.10 Diabetes tipe 1 terjadi pada sekitar tiga per 1000 orang-sepuluh kali lebih jarang disbanding diabetes tipe 2. Kadang-kadang mungkin saja untuk mengidentifikasi orang-orang dengan peningkatan risiko diabetes tipe 1 menggunakan tes genetik. Namun, tes ini tidak mudah untuk dilakukan dan dalam praktiknya hanya digunakan dalam proyek penelitian. Secara mengejutkan, tidaklah mudah menemukan angka risiko yang tepat bagi Anda untuk memiliki diabetes yang diwarisi dari ayah. Kebanyakan ahli setuju risikonya adalah antara 5-10%. Untuk berapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, risiko akan lebih rendah jika ibu Anda menderita diabetes hanya 2-3%. Jika kedua orang tua Anda menderita diabetes, risiko Anda memiliki diabetes tipe 1 adalah sebesar 30%. Meskipun demikian, diabetes tipe 1 biasanya tidak terjadi

8

Dr. Charles Fox dan Dr. Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed.,( Jakarta : 2010 ) hlm.13. 9 Ibid.,hlm.15. 10 Ibid.,hlm.16 5

dalam satu keluarga dan hanya sekitar 10% dari penderita diabetes tipe 1 memiliki kerabat dekat dengan kondisi yang sama.11 Diabetes diwariskan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada diabetes tipe 1, beberapa anggota keluarga dapat membawa peningkatan risiko yang dapat diidentifikasi dengan uji genetik. Namun, hanya sebagian kecil dari orang-orang yang mewarisi risiko ini akan berlanjut menjadi diabetes dan tidak ada yang dapat menghilangkan faktor-faktor penyebab diabetes.12 2.3 Gejala-gejala 1. Penderita Diabetes kerap merasa selalu haus dan sering buang air kecil. Hal pertama yang salah adalah peningkatan jumlah urine. Biasanya kita mengeluarkan sekitar 1,5 liter urine per hari, tetapi penderita diabetes yang tidak terkontrol dapat memproduksi kima kali jumlah tersebut. Pengeluaran urine terus-menerus akan membuat tubuh kekurangan cairan dan sensasi rasa haus merupakan peringatan bahwa mereka akan menjadi sangat dehidrasi, kecuali mereka cukup minum untuk mengganti jumlah urine yang keluar. 2. Gatal-gatal di sekitar kemaluan dapat terjadi pada wanita yang tidak terkontrol diabetesnya. Bahasa medis untuk gejala ini adalah pruritus vulva. Keluhan yang sama dapat terjadi pada pria ketika ujung penis menjadi terasa sakit (balanitis). Kulit luar kemaluan juga terpengaruh, dapat saja menebal (phimosis) sehingga mencegah kulit tersebut tertarik kembali dan sulit untuk menjaga penisnya tetap bersih. Masalah yang terjadi pada alat kelamin merupakan hasil dari proses infeksi jamur tertentu, terutama Candida, yang berkembang karena konsentrasi tinggi glukosa di wilayah tersebut. Jika Anda menjaga urine bebas dari glukosa dengan kontrol diabetes yang baik, gatal dan nyeri biasanya akan hilang. Krim antijamur dari dokter atau apoteker dapat mempercepat penyembuhan, tetapi tetap hanya akan berlaku ketika glukosa hilang dari urine. 3. Penghilatan kabur Fungsi lensa mata untuk memfokuskan gambar pada retina. Penglihatan yang kabur biasanya merupakan perubahan sementara yang dapat dikoreksi dengan memakai kacamata. Lensa mata menjadi bengkak bila diabetes tidak terkendali sehingga Anda dapat menjadi rabun jauh. Ketika diabetes dapat dikontrol, lensa mata akan kembali normal. Jika Anda baru didiagnosa menderita diabetes dan penglihatan kabur, sebaiknya Anda menunggu selama beberapa minggu setelah kadar gula darah turun sebelum mengunjungi optik untuk membeli kacamata baru. Penglihatan yang kabur dapat membaik dengan sendirinya dan kacamata baru mungkin saja tidak diperlukan. Sebagian besar masalah mata serius yang disebabkan oleh diabetes adalah keruskan pada retina 11 12

Ibid.,hlm.17 Ibid.,hlm.19 6

(retinopati). Retina adalah “plat fotografi” di bagia belakang mata. Perubhan kecil pada retina berlangsung selama beberapa tahun sehingga orang tidak menyadarinya. Dalam kasus ini, retina mungkin sudah rusak saat diabetes berhasil didiagnosa.13 Ada tiga gejala umum menandai penyakit diabetes. Tiga gejala ini disebut dengan tiga gejala klasik. Gejala-gejala tersebut adalah poliuri ( urinasi yang sering ); polidipsi ( banyak minum akibat meningkatnbya tingkat kehausan ); dan polifagi ( meningkatnya hasrat untuk makan ). Gejala awal diabetes berhubungan dengan efek langsung dan kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula dalam darah diatas 160-180 mg/dL, glukosa akan sampai ke ir kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Oleh karena ginjal menghasiilkan air kemih dalam jumlah berlebihan, penderita akan sering berkemih dalam jumlah banayak ( poliuri ). Kondisi diatas pada dasarnya merupakan gejala awal diabetes yang berhubungan dengan efek langsung kadar gula darah yang tinggi. Awalnya, penderita akan mengalami poliuri. Karena sering berkemih, akibatnya penderita merasakan haus yang berlebihan ( polidipsi ). Oleh karena menurunnya kemampuan insulin mengelola kadar gula dalam darah, sering terjadi, walaupun kadar gula sedang dalam keadaan normal, tubuh merespons lain sehingga tubuh dipakasa makan untuk mencukupi kadar gula yang dapat direspon oleh insulin. Apabila penderita terlambat makan, tubuh akan memecah cadangan energy lain dalam tubuh, seperti lemak, sehingga badan menjadi kurus. Sejumlah besar kalori akan hilang ke dalam air kemih sehingga penderita akan mengalami penurunan berat badan. Untuk

mengompensasikan hal ini, penderita sering

merasakan lapar yang luar biasa. Kondisi inilah yang disebut “polifagi”. Gejala diabetes berbeda menurut tipenya. Pada diabetes tipe I , penderita hampir selalu mengalami penurunan berat badan. Namun, pada penderita diabetes mellitus II, penderita tidak selalu mengalami penurunan berat badan.14 2.4 Komplikasi 13 14

Ibid.,hlm.20-24 Meita Shanty, “Silent Killer Diseases” Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan, ( Jogjakarta : 2011 ) hlm.25-26.

7

1. MATA Permasalahan yang terjadi di bagian mata kerap tejadi pada penderita diabetes. Rabun dekat tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan risiko terkena komplikasi diabetes pada mata. Faktanya malah, risiko retinopati pada mereka yang memiliki rabun cenderung lebih rendah. Penglihatan dapat beragam sesuai dengan kontrol diabetes. Fluktuktuasi kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi bentuk lensa mata dan kemampuan mata untuk fokus. Orang yang kadar gula daranh yang tinggi biasanya mengalami kesulitan dalam melihat jarak jauh. Apabila diabetes dapat dikontrol dan gula darah kembali ke kadar normal, penglihatan pun kembali lagi. Hal terkadang mengakibatkan kesulitan saat membaca atau apa pun yang membutuhkan penglihatan jarak dekat. Perubahan penglihatan cenderung muncul pada saat diabetes didiagnosis dan dapat menjadi hal yang menakutkan jika penyebabnya tidak dipahami dengan baik. Setelah 3-4 minggu kontrol diabetes membaik, penglihatan selalu kembali ke tahap pradiabetes. Orang yang baru didiagnosa diabetes sebaiknya tidak mengganti kacamata sampai gula darahnya stabil yang membutuhkan waktu sekitar 4 minggu.15 Retinopati adalah kondisi yang memengaruhi bagian belakang mata ( retina ). Kondisi ini mungkin terjadi pada penderita diabetes yang sudah lama, terutama bagi mereka yang kontrolnya tidak baik. Ada perubahan bertahap di dalam pembuluh darah (arteri dan vena) dibagian belakang mata yan dapat mengakibatkan penurunan penglihatan. Perubahan ini terjadi karena adanya penumpukan di daerah yang penting di belakang mata atau peredaran darah ke mata yang tidak normal. Retinopati dapat didiagnosa dengan pemeriksaan mata menggunakan ophthalmoskop atau dengan fotografi retina. Kondisi ini biasanya dapat dideteksi sebelum mengakibatkan gangguan penglihatan. ...


Similar Free PDFs