diskusi pendidikan kesehatan PDF

Title diskusi pendidikan kesehatan
Course Psikologi Kesehatan Klinis dan Masyarakat
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 29
File Size 374.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 92
Total Views 150

Summary

MAKALAH KELOMPOK FG 2 KELAS ATEORI DAN KONSEP PENDIDIKAN KESEHATANDisusun Oleh :Improvia Ejie Danissa (NPM 2106763026) Khansa Khaerunnisa P. (NPM2106763051) Liya Kurniasari (NPM 2106763070) Naadiyah Zakiyyah (NPM 2106763101) Saras Ayunda Sayid (NPM 2106763253) Ulfah Eka Viani Agustin (NPM 2106763303...


Description

MAKALAH KELOMPOK FG 2 KELAS A TEORI DAN KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN

Disusun Oleh : Improvia Ejie Danissa

(NPM 2106763026)

Khansa Khaerunnisa P.

(NPM2106763051)

Liya Kurniasari

(NPM 2106763070)

Naadiyah Zakiyyah

(NPM 2106763101)

Saras Ayunda Sayid

(NPM 2106763253)

Ulfah Eka Viani Agustin (NPM 2106763303)

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Depok 2021

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................1 B. Tujuan Penulisan.........................................................................3 C. Rumusan Masalah.......................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Belajar.............................................................................5 B. Teori Belajar.................................................................................6 C. Konsep Mengajar.........................................................................7 D. Teori Mengajar.............................................................................8 E. Domain Belajar............................................................................8 F. Klien Sebagai Peserta Didik........................................................9 G. Komunikasi dalam Proses Pembelajaran..................................9 H. Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Klien..................................10 I. Tujuan Pendidikan Kesehatan....................................................11 J. Intervensi Keperawatan dalam Lingkup Pendidikan..............12 K. Metode Pengajaran......................................................................12 L. Media Dalam Pendidikan Kesehatan.........................................13 M. Strategi Pengajaran.....................................................................13 N. Evaluasi Pendidikan Kesehatan Klien.......................................14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................37 B. Saran.............................................................................................38 DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul ‘’Teori dan Konsep Pendidikan Kesehatan” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Promosi Kesehatan dari Focus Group (FG) 2. Selama menyelesaikan makalah ini penulis banyak menghadapi hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan dan dorongan dari fasilitator akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah, SKep., MKep., Sp.Kep.Kom selaku penanggung jawab dan fasilitator kelas A mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan nasehat.

2.

Kepada teman Focus Group (FG) 2, atas kerjasama, kebersamaanya, dan masukkan selama melakukan diskusi hingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan

3.

Kepada teman-teman kelas A FIK 2021 atas semangat dan dukungannya untuk bersamasama menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa/mahasiswi keperawatan.

Depok, September 2021

Penulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul ‘’Teori dan Konsep Pendidikan Kesehatan” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Promosi Kesehatan dari Focus Group (FG) 2. Selama menyelesaikan makalah ini penulis banyak menghadapi hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan dan dorongan dari fasilitator akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 4.

Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah, SKep., MKep., Sp.Kep.Kom selaku penanggung jawab dan fasilitator kelas A mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan nasehat.

5.

Kepada teman Focus Group (FG) 2, atas kerjasama, kebersamaanya, dan masukkan selama melakukan diskusi hingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan

6.

Kepada teman-teman kelas A FIK 2021 atas semangat dan dukungannya untuk bersamasama menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa/mahasiswi keperawatan.

Depok, September 2021

Penulis

KATA PENGATAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul ‘’Teori dan Konsep Pendidikan Kesehatan” Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Promosi Kesehatan dari Focus Group (FG) 2. Selama menyelesaikan makalah ini penulis banyak menghadapi hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan dan dorongan dari fasilitator akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 7.

Ns. Dwi Cahya Rahmadiyah, SKep., MKep., Sp.Kep.Kom selaku penanggung jawab dan fasilitator kelas A mata kuliah Promosi Kesehatan yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan nasehat.

8.

Kepada teman Focus Group (FG) 2, atas kerjasama, kebersamaanya, dan masukkan selama melakukan diskusi hingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan

9.

Kepada teman-teman kelas A FIK 2021 atas semangat dan dukungannya untuk bersamasama menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa/mahasiswi keperawatan.

Depok, September 2021

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENULISAN BAB II ISI A. KONSEP BELAJAR Sebagai tenaga kesehatan, perawat sangat erat kaitannya dengan lingkungan sarana kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas, posyandu maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya (Widyawati, 2020). Sebagai tenaga kesehatan professional, perawat memiliki peran salah satunya sebagai pendidik atau educator. Sebagai seorang educator, perawat memainkan peran kunci dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada klien, komunitas, juga masyarakat luas untuk merubah perilaku kurang sehat ke arah lebih baik guna untuk meningkatkan taraf kesehatan (Edelman, Kudzman, & Mandle, 2014). Pendidikan kesehatan yang diberikan melalui program promosi kesehatan yang dilakukan, diharapkan mampu tersampaikan dengan tepat kepada seluruh lapisan masyarakat. Oleh sebab itu penting bagi seorang educator dalam memahami konsep dan proses belajar - mengajar yang efektif serta tepat guna agar informasi yang diberikan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat di setiap lapisan. 1. Proses Belajar Psikologi belajar menjelaskan belajar merupakan suatu proses berubahan tingkah laku dalam diri sesorang yang relative menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman (Hayati, 2017). Belajar dalam arti luas adalah suatu proses aktivitas, baik fisik maupun psikis yang menghasilkan perubahan tingkah laku baru pada diri individu yang dalam bentuk kemampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh kematangan ataupun sesuatu yang bersifat sementara (Hanafy, 2014). Sama hal dengan yang lainnya, klien juga memiliki berbagai kebutuhan belajar. Kebutuhan belajar merupakan suatu keinginan atau kebutuhan untuk mengetahui sesuatu yang saat ini tidak diketahui oleh pelajar. Selain mencankup pengetahuan dan informasi baru kebutuhan belajar juga mencakup keterampilan atau kemampuan fisik baik baru maupun berbeda, atau perilaku baru atau kebutuhan untuk

mengubah perilaku lama. Belajar merupakan suatu proses perubahan watak atau kemampuan manusia yang berlangsung terus-menerus dan tidak dapat semata-mata disebabkan pertumbuhan dan digambarkan oleh adanya perubahan perilaku Kozier et al., (2016). 2. Tujuan Belajar Tujuan pembelajaran paling baik ditetapkan ketika pelajar dan perawat bekerja sama. Tujuan ini mencerminkan perilaku kesehatan atau perubahan status kesehatan yang akan dicapai orang tersebut pada akhir intervensi pendidikan. Tujuan pembelajaran berhubungan dengan tujuan program dilakukan pembelajaran (Edelman et al., 2014) 3. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Notoatmodjo (2003) yang dikutip dari Nurmala (2018), terdapat 8 prinsip belajar sebagai berikut: a. Belajar merupakan proses yang terjadi dalam sendiri berdasarkan pengalaman yang diaktifkan sendiri bukan orang lain. b. Belajar merupan penemuan diri sendiri, berupa proses pengalihan ide-ide untuk menentukan kebutuhan dalam pencapaian tujuan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. c. Belajar merupakan akibat dari sebuah pengalaman terhadap tugas yang diemban d. Belajar merupakan proses kerja sama untuk memperkuat proses belajar itu sendiri e. Belajar merupakan proses evolusi f. Dipengaruhi oleh emosional dan intelektual g. Tidak dapat digeneralisasikan h. Mampu mengubah jalan hidup individu 4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Faktor belajar yang harus diperhatikan perawat yang dapat mempengaruhi pasien menurut Kozier et al., (2016) 1. Usia dan tahap perkembangan: berhubungan dengan kematangan fisik, kognitif, dan

psikososial. Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan pada setiap periode perkembangan sepanjang siklus hidup (Kozier et al., 2016). 2. Motivasi: motivasi belajar merupakan suatu keinginan untuk belajar dan sangat

mempengaruhi proses seberapa cepat dan seberapa banyak seseorang belajar. Motivasi diperlukan untuk memperkuat keinginan dan keyakinan pasien dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan (Kozier et al., 2016). 3. Kesiapan: demonstrasi perilaku atau isyarat yang mencerminkan keinginan atau kemauan

untuk belajar pada waktu tertentu (Kozier et al., 2016). 4. Keterlibatan secara aktif: klien terlibat secara aktif berpartisipasi dalam perencanaan dan

diskusi. Pembelajaran aktif mendorong pemikiran kritis, memungkinkan klien untuk memecahkan masalah secara lebih efektif (Kozier et al., 2016). 5. Relevan: pastikan media dan informasi yang akan diberikan pada klien sebagai pembelajar

relevan dengan masalah atau hal yang berkaitan (Kozier et al., 2016). 6. Feedback atau umpan balik: umpan balik disertai latihan keterampilan psikomotor dapat

membantu klien atau pembelajar untuk mempelajari keterampilan yang sama (Kozier et al., 2016). 7. Dukungan yang tidak menghakimi: Orang belajar paling baik ketika mereka percaya bahwa

mereka diterima dan tidak akan dihakimi. Setelah peserta didik telah berhasil menyelesaikan tugas atau memahami konsep, mereka mendapatkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk belajar (Kozier et al., 2016). 8. Bertahap dari sederhana menuju komplek: materi yang disampaikan disusun secara rinci

mulai dari hal dasar sederhana ke bagian lebih kompleks, guna mempermudah klien dalam memahami informasi yang diterima (Kozier et al., 2016). 9. Pengulangan: Pengulangan konsep dan fakta kunci memfasilitasi retensi materi yang baru

dipelajari. Praktek keterampilan psikomotor, terutama dengan umpan balik dari perawat, meningkatkan kinerja keterampilan tersebut dan memfasilitasi transfer mereka ke pengaturan lain (Kozier et al., 2016). 10. Waktu: menyimpan informasi dan keterampilan psikomotor paling baik adalah ketika waktu

antara pembelajaran dan penggunaan pembelajaran secara aktif pendek; semakin lama interval waktu, semakin mudah untuk melupakan pembelajaran (Kozier et al., 2016). B. TEORI BELAJAR Berikut merupakan beberapa teori dalam proses belajar menurut Kozier et al., (2016) a. Teori Behaviorism (Perilaku): Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Thorndike, yang menyebutkan kontribusi

utama yang diterapkan pada pengajaran yaitu pembelajaran harus didasarkan pada perilaku pembelajar dan apa yang dapat diamati secara langsung. Suatu tindakan disebut respons ketika dapat ditelusuri ke efek dari suatu stimulus. Oleh karenanya, untuk mengubah sikap dan respons seseorang, seorang behavioris akan mengubah kondisi stimulus di lingkungan atau mengubah apa yang terjadi setelah respons terjadi (Kozier et al., 2016). Selain Thorndike, ahli teori lain seperti Skinner dan Pavlov juga mengemukakan beberapa konsep pada teori Behavior. Skinner memperkenalkan pentingnya penguatan positif dengan memberikan stimulus berupa pengalaman yang menyenangkan seperti pujian dan dorongan dalam mendorong pengulangan suatu tindakan. Ahli teroi lain yakni Bandura, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa dalam teori Behaviorsm terdapat proses imitasi, proses di mana individu menyalin atau meniru apa yang telah mereka amati, dan pemodelan, proses di mana seseorang belajar dengan mengamati perilaku orang lain (Kozier et al., 2016). Perawat menggunakan teori behavioris untuk mengidentifikasi apa yang akan diajarkan. Hal yang harus dilakukan perawat dalam menerapkan teori behavior menurut Kozier et al., (2016), antara lain: a. Menyediakan waktu yang cukup untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan, pengujian ulang dan demonstrasi kembali. b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dengan mencoba dan kesalahan. c. memilih strategi pengajaran, menghindari informasi yang mengganggu dan membangkitkan respon yang diinginkan. d. Pujilah pembelajar untuk perilaku yang benar dan berikan umpan balik positif pada interval sepanjang pengalaman belajar. e. Memberikan panutan dari perilaku yang diinginkan b. Teori Cognitivism Teori ini menggambarkan belajar sebagai suatu aktivitas kognitif yang kompleks baik secara mental, intelektual dan proses berpikir. Kognitivis juga menekankan pentingnya konteks sosial, emosional, dan fisik di mana pembelajaran terjadi, seperti hubungan gurupeserta didik dan lingkungan (Kozier et al., 2016).

Menurut para ahli teori kognitif Piaget menyebutkan terdapat lima fase utama dalam perkembangan kognitif meliputi fase sensorimotor, fase prakonseptual, fase pemikiran intuitif, fase operasi konkret, dan fase operasi formal. Menurut Lewin, belajar melibatkan empat jenis perubahan yang berbeda yaitu perubahan struktur kognitif, perubahan motivasi, perubahan rasa memiliki seseorang terhadap kelompok, dan kontrol emosional. Teori perubahannya yang dikenal luas memiliki tiga tahap dasar: unfreezing, moving, dan refreezing. Hal yang harus diperhatikan dan dilakukan perawat dalam menerapkan teori kognitif menurut Kozier et al., (2016) yaitu: a. Menyediakan lingkungan sosial, emosional, dan fisik yang kondusif untuk belajar. b. Mendorong hubungan guru-peserta didik yang positif. c. Pilih strategi pengajaran multisensori karena persepsi dipengaruhi oleh indra. d. Mengakui bahwa karakteristik pribadi berdampak pada bagaimana syarat dirasakan dan mengembangkan pendekatan pengajaran yang tepat untuk menargetkan gaya belajar yang berbeda. e. Menilai kesiapan perkembangan dan individu seseorang untuk mempelajari dan menyesuaikan strategi pengajaran dengan tingkat perkembangan pelajar. f.

Pilih tujuan perilaku dan strategi pengajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pembelajaran (Kozier et al., 2016).

c. Teori Humanism Menurut teori humanistik, belajar diyakini sebagai motivasi diri, inisiatif diri, dan evaluasi diri. Setiap individu dipandang sebagai gabungan unik dari faktor biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual. Pembelajaran berfokus pada pengembangan diri dan mencapai potensi penuh. Dalam menggunakan teori belajar humanistik, perawat berfokus pada perasaan dan sikap peserta didik, pentingnya individu dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar serta dalam mengambil tanggung jawab pada diri sendiri untuk mereka, juga motivasi diri peserta didik untuk bekerja menuju kemandirian (Kozier et al., 2016). Hal yang perlu diperhatikan perawat dalam menggunakan teori ini menurut Kozier et al., (2016), antara lain: a. Sampaikan empati dalam hubungan perawat-klien. b. Dorong pelajar untuk menetapkan tujuan dan mempromosikan self-directed sedang belajar.

c. Mendorong pembelajaran aktif dengan berperan sebagai fasilitator, mentor, atau sumber daya untuk pembelajar. d. Gunakan strategi pembelajaran aktif untuk membantu adopsi klien baru perilaku. e. Paparkan pelajar pada informasi baru yang relevan dan ajukan pertanyaan yang sesuai

untuk mendorong pelajar mencari jawaban (Kozier et al., 2016). Aspek penting dari belajar adalah keinginan kuat individu untuk belajar serta bertindak atas pembelajaran yang diterimanya, atau disebut sebagai kepatuhan. Dalam dunia kesehatan, tepatnya pada konteks perawatan, kepatuhan merupakan sejauh mana perilaku seseorang bertepatan dengan nasihat medis. Kepatuhan di intepretasikan ketika orang tersebut mengenali dan menerima kebutuhan untuk belajar, dan kemudian menerapkan dengan perilaku yang mencerminkan pembelajaran. Istilah lain yang terlihat dalam literatur perawatan kesehatan adalah kepatuhan, yaitu sejauh mana klien mengikuti rekomendasi kesehatan yang disepakati (Kozier et al., 2016). Kepatuhan menggambarkan hubungan kolaboratif dan kooperatif antara perawat dan klien yang didasarkan pada tanggung jawab bersama. Perawat melihat klien sebagai peserta aktif dalam mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan. Andragogi adalah seni dan ilmu mengajar orang dewasa, berbeda dengan pedagogi yang merupakan ilimu dalam mengajar anak-anak. Sedangkan geragogi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses belajar pada lansia (Kimball et al., 2010) C. KONSEP MENGAJAR Pada hakekatnya, proses mengajar dapat diketahui juga sebagai konsep kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh instruktur, guru atau narasumber lainnya. Mengajar sendiri tertuju kepada hal-hal yang diperankan oleh instruktur, guru atau narasumber sebagai pemberi pelajaran kepada seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Perkembangan konsep belajar dipandang sabagai suatu system mengajar. System mengajar dimana komponen perencanaan mengajar, bahan ajar, ujuan, materi dan metode, serta penilaian dan Langkah mengajar akan berhubungan dengan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan. Dalam Proses pembelajaran terjadi pengorganisasian informasi oleh pengajar kepada peserta didik. Menurut Pupu Saeful Rahmat (2019), definisi mengajar dibagi menjadi definisi lama dan definisi modern. Definisi lama tentang mengajar adalah menyerahkan kebudayaan berupa pengalaman-pengalamandan kecakapan kepada peserta didik atau mewariskan

kebudayaan masyarakat kepeda generasi penerus. Sedangkan definisi modern tentang mengajar adalah “t...


Similar Free PDFs