Filsafat Pendidikan Realisme DOCX

Title Filsafat Pendidikan Realisme
Author Hermanto No Kise
Pages 4
File Size 23.1 KB
File Type DOCX
Total Downloads 788
Total Views 951

Summary

1. Filsafat Pendidikan Realisme Realisme adalah reaksi terhadap keabstrakan dan “kedunia-lainan” dari filsafat idealisme. Titik tolak dari realisme adalah bahwa objek-objek dari indera muncul dalam bentuk apa adanya (Knight, 2007:81). Realisme adalah suatu aliran filsafat yang luas meliputi material...


Description

1. Filsafat Pendidikan Realisme Realisme adalah reaksi terhadap keabstrakan dan "kedunia-lainan" dari flsafat idealisme. Titik tolak dari realisme adalah bahwa objek-objek dari indera muncul dalam bentuk apa adanya (Knight, 2007:81). Realisme adalah suatu aliran flsafat yang luas meliputi materialisme di satu sisi dan sikap yang lebih dekat kepada idealisme di pihak lain.Realisme adalah pandangan bahwa objek-objek indera adalah riil dan berada sendiri tanpa bersandar kepada pengetahuan lain atau kesadaran akal. Diketahuinya atau menjadi objek pengalaman, tidak akan mempengaruhi watak sesuatu benda atau mengubahnya. Menurut Kattsof (1996:126) realisme dalam berbagai bentuk menarik garis pemisah yang tajam antara yang mengetahui dan diketahui. Dalam flsafat pendidikan Realisme mendefnisikan dirinya sebagai aliran flsafat pendidikan dengan basis dasar 3 kategori. Di mana dunia luar berdiri tanpa tergantung keberadaan kita, realistas dapat diketahui melalui pikiran manusia (Ornstein, 1985:191): a. Konsepsi Metafsiia Dalam pandangan realisme, realitas itu dipahami sebagai sesuatu yang sifatnya objektif,tersusun atas materi dan bentuk berdasarkan hukum alam. Sesuatu yang objektif adalah sesuatu yang berada di luar kesadaran manusia seperti keberadaan benda-benda , seperti misalnya meja, kursi, binatang,pintu, pohon, air , matahari dan sebagainya. Benda-benda ini secara objektif juga mengikuti hukum alam , di mana benda tersebut dapat rusak. Berbeda dengan idealisme yang memandang bahwa realistas itu dikotomik, yakni adala dunia penampakan yang kita tangkap lewat indera dan ada dunia realitas yang kita tangkap melalui kecerdasan akal yang tefokus pada ide-gagasan,dan ide-gagasan yang eternal itu lebih dahulu ada dan lebih penting daripada dunia empiris- inderawi. Maka Realisme menyatakan bahwa benda-benda itulah yang pertama hadir tanpa harus diketahui oleh kesadaran kita. b. Konsepsi Epistemologis...


Similar Free PDFs