Focal Mechanism laporan PKL PDF

Title Focal Mechanism laporan PKL
Author Baiq Hikma
Pages 44
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 115
Total Views 796

Summary

PENENTUAN JENIS SESAR PADA GEMPABUMI SUMBAWA 09 AGUSTUS 2012 BERDASARKAN GERAK AWAL GELOMBANG P LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI “PUSAT GEMPA REGIONAL BMKG WILAYAH III“ OLEH: BAIQ HIKMAWATI G1B009020 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM 2012 i KATA ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Focal Mechanism laporan PKL Baiq Hikma

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Maslahah H1C004010 imas maslahah Skenario Tsunami Gempa Bumi Lombok 5 Agust us 2018 Mw 6.9 Sebagai Rekomendasi dalam Mit igasi … Buha Simamora prosidinghmdsenbafinal.pdf Rat ih Fabrast an

PENENTUAN JENIS SESAR PADA GEMPABUMI SUMBAWA 09 AGUSTUS 2012 BERDASARKAN GERAK AWAL GELOMBANG P LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI “PUSAT GEMPA REGIONAL BMKG WILAYAH III“

OLEH: BAIQ HIKMAWATI G1B009020

PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM 2012

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Allah SWT sehingga penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “PENENTUAN JENIS SESAR PADA GEMPABUMI SUMBAWA 09 AGUSTUS 2012 BERDASARKAN GERAK AWAL GELOMBANG P” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para Keluarga, Sahabat, serta orangorang yang Istiqomah dijalan-Nya. Dalam penulisan laporan ini, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada : 1. Bapak Hiden, S.Si, M.T, sebagai Ketua Program Studi Fisika 2. Bapak I Wayan Suardana, SE. MM, sebagai Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar 3. Bapak Asrori sebagai Kepala Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar 4. Bapak I Nyoman Arnaya, S.P., MM sebagai Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Data 5. Lestari Naomi Lydia S.Si,M.Si Sebagai Pembimbing Lapangan 6. Ibu Dian Wijaya Kurniawidi, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan 7. Staf-staf Pusat Gempa Regional III Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar 8. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam kegiatan PKL ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna, dan penulis berharap adanya kritik serta saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram,

November 2012 Penulis

i

HALAMAN PERSETUJUAN PENENTUAN JENIS SESAR PADA GEMPABUMI SUMBAWA 09 AGUSTUS 2012 BERDASARKAN GERAK AWAL GELOMBANG P

Oleh BAIQ HIKMAWATI G1B009020

Telah disetujui Pada Tanggal :

A.n. Ketua Program Studi Fisika

Dosen Pembimbing,

Universitas Mataram,

Kasnawi Al Hadi S.Pd,. M.Si

Dian WijayaKurniawidi, S.Pd,. M.Si

NIP: 197709042006041003

NIP: 197411132008122002

Kepala Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar

Asrori NIP: 196001021981031001

ii

LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktek Kerja Lapangan Program Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Mataram PENENTUAN JENIS SESAR PADA GEMPABUMI SUMBAWA 09 AGUSTUS 2012 BERDASARKAN GERAK AWAL GELOMBANG P

Oleh BAIQ HIKMAWATI G1B009020 Disetujui oleh : Dosen Pembimbing,

Dosen Penyelia,

Dian Wijaya Kurniawidi, S.Pd,. M.Si

Lestari Naomi L.,S.Si, M.Si

NIP: 197411132008122002

NIP: 198211242003122004

Mengetahui; A.n. Ketua Program Studi Fisika Universitas Mataram,

Kasnawi Al Hadi S.Pd,. M.Si NIP: 197709042006041003

iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................

iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...................................................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................

2

1.3. Tujuan .................................................................................................

2

1.4. Batasan Masalah .................................................................................

2

1.5. Manfaat ...............................................................................................

2

BAB II PROFIL INSTANSI 2.1. Sejarah Instansi ..................................................................................

3

2.2. Visi dan Misi Instansi .........................................................................

5

2.3. Struktur Organisasi ............................................................................

6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Mekanisme Terjadinya Gempabumi ...................................................

8

3.2. Gelombang P .......................................................................................

9

3.3. Focal Mecanism..................................................................................

9

3.4. Mekanisme sumber Gempa.................................................................

12

3.5. Teori Tentang Sesar ............................................................................

14

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapngan .................

17

4.2. Metodologi Pelaksanaan PKL .........................................................

17

4.3. Bahan ................................................................................................

18

4.4. Metode Pengolahan data ....................................................................

18

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

19

BAB VI PENUTUP .......................................................................................

22

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Mekanisme Gempabumi Gambar 3.2 Penjalaran Gelombang P (Presure ware) Gambar 3.3 Momen Tensor pada Gempa Aceh 2004 Gambar 3.4 Elastic Reboud Theory Gambar3.5 Jenis-jenis patahan yang sering djumpai Gambar3.6 Simbol 3 macam patahan dasar Gambar3.7 Parameter bidang patahan Gambar 5.1 Peta Lokasi Gempa Gambar 5.2 Diagram Mekanisme Sumber hasil penyelesaian bidang sesar Gambar 6.1 Sesar Turun

v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tektonik adalah ilmu yang mempelajari pergerakan dan deformasi lapisan luar bumi dalam skala besar. Sedangkan lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas atmosfir yang cair dan panas. Atmosfir bersifat cair dan panas, sehingga wajar bila lempeng litosfer yang padat dan kaku dapat bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain dan membentuk suatu patahan. Dalam tektonik lempeng dijelaskan bahwa permukaan bumi dibagi ke dalam beberapa area yang luas, dimana lempeng yang tipis mengalami perubahan ukuran. Gerakan ini terjadi secara terus menerus sejak bumitercipta hingga sekarang. Daerah sepanjang patahan umumnya merupakan daerah pusat gempa bumi karena selalu mengalami pergeseran batuan kerak bumi di sepanjang patahan. Indonesia dikenal sebagai wilayah yang mempunyai tatanan geologi yang unik dan rumit. Hal ini dikarenakan, Indonesia merupakan jalur pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia yang relative bergerak ke utara, lempeng Eurasia yang relatif bergerak ke selatan, dan lempeng Pasifik yang relative bergerak ke barat. Pertemuan antar lempeng menyebabkan sering terjadi gempabumi karena tumbukan atau pergeseran lempeng. Oleh karena itu, Indonesia merupakan daerah yang secara tektonik bersifat labil dan merupakan kawasan pinggir benua yang paling aktif di dunia. Gelombang gempa disebut gelombang seismic yang tercatat di dalam seismogram yang dapat ditentukan karakteristik sesar atau patahannya. Untuk mengetahui karakteristik tersebut diperlukan analisa tentang mekanisme fokal gempabumi yaitu penentuan parameter bidang sesar atau patahan. Sumbawa termasuk di Propinsi Nusa Tenggara Barat yang berada dibagian timur. Menurut sudut pandang geologi, daerah Sumbawa mempunyai aktifitas tumbukan dua lempeng yang berbeda jenis. Lempeng yang pertama berada dibagian utara yaitu lempeng Eurasia, selanjutnya

1

lempeng yang kedua berada di bagian selatan yaitu lempeng Samudera Indo Australia. Kedua lempeng ini saling bertumbukan yang mengakibatkan Lempeng Samudera menunjam dibawah Lempeng Benua. Akibat proses tektonik yang terus berlangsung hingga saat ini, seluruh batuan tersebut telah mengalami pengangkatan, pelipatan dan pensesaran. Oleh kerana itu tujuan PKL ini untuk menentukan jenis sesar penyebab terjadinya gempabumi Sumbawa tanggal 09 Agustus 2012 dengan metode Mekanisme Fokal.

1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang maka rumusan masalah dalam Kegiatan PKL ini adalah 1. Bagaimana karakteristik gempabumi Sumbawa 09 Agustus 2012? 2. Jenis Sesar apa yang menyebabkan terjadinya gempabumi di Sumbawa 09 Agustus 2012 ?

1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari PKL ini adalah 1. Megetahui karakteristik gempabumi Sumbawa 09 Agustus 2012. 2. Mengetahui jenis sesar penyebab terjadinya gempabumi sumbawa 09 Agustus 2012.

1.4 Batasan Masalah PKL ini dibatasi pada kejadian gempa yang terjadi di Sumbawa 09 Agustus 2012 pada koordinat 9° 11’ LS dan 116° 41’ BT. 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari laporan ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan mitigasi bencana di wilayah Sumbawa

2

2. Memudahkan penelitian lebih lanjut mengenai besar kecilnya kerusakan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya 3. Dapat mengetahui baik tidaknya jika di daerah yang memiliki amplifikasi tinggi atau didirikan bangunan, sehingga mengurangi korban dari gempabumi 4. Dengan menganalisis mekanisme fokus, kita bisa menganalisis sistem gaya-gaya tektonik yang bekerja pada suatu daerah. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibuat beberapa bagian untuk memudahkan pembahasan, yaitu : BAB I

PENDAHULUAN Menguraikan secara umum tentang hal-hal yang menyangkut latar belakang penulisan, maksud dan tujuan, batasan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II

PROFIL INSTANSI Menjelaskan tentang tinjauan umum perusahaan, diantaranya sejarah umum BMKG, arti logo, visi dan misi, tugas dan fungsi serta struktur organisasi dari Kantor BBMKG Wilayah III Denpasar.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang gambaran umum Mekanisme gempa, Gelombang P, Mekanisme Fokus serta Sesar . BAB IV METODOLOGI PKL Menjelaskan tentang pelaksanaan PKL dari waktu dan tempat, Metodologi pelaksanaan PKL, Bahan serta Metode Pengolahan Data. BAB V

PEMBAHASAN DAN HASIL Menguraikan tentang pusat terjadi gempabumi, hasil pengaplotan data serta diagram Mekanisme Sumber hasil penyelesaian bidang sesar.

3

BAB VI PENUTUP Merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran terhadap keseluruhan isi laporan praktek kerja lapangan.

DAFTAR PUSTAKA Merupakan sumber referensi pengambilan bahan pelaporan hasil praktek kerja lapangan.

4

BAB II PROFIL INSTANSI Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Lembaga.Pemerintahan Non Departemen (LPND) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, yang membawahi 7 propinsi yaitu : Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kaltim, Kalteng dan Kalsel. 2.1 Sejarah Instansi Dari website milik BMKG pusat (www.bmkg.go.id) menerangkan Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia yang dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada

di

bawah Departemen

Perhubungan. Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, 5

Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).

2.2 Visi dan Misi Instansi 2.2.1

Visi Terwujudnya BMKG yang tanggap dan mampu memberikan

pelayanan meteorology, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat internasional. 2.2.2

Misi

a.

Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.

b.

Menyediakan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika yang handal dan terpercaya

c.

Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.

d.

Mengkoordinasikan

dan

memfasilitasi

kegiatan

Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.

2.3 Struktur Organisasi (Terlampir)

6

di

bidang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Mekanisme terjadinya gempabumi Gambar 3.1 menjelaskan Pada keadaan I menunjukan suatu lapisan yang belum terjadi perubahan bentuk geologi. Karena di dalam bumi terjadi gerakan yang terus-menerus, maka akan terdapat stress yang lama kelamaan akan terakumulasi dan mampu merubah bentuk geologi dari lapisan batuan. Keadaan II menunjukan suatu lapisan batuan telah mendapat dan mengandung stress dimana telah terjadi perubahan bentuk geologi. Untuk daerah A mendapat stress ke atas, sedang daerah B mendapat stress ke bawah. Proses ini berjalan terus sampai stress yang terjadi (tertahan) di daerah ini cukup besar untuk merubahnya menjadi gesekan antara daerah A dan daerah B. Lama kelamaan karena lapisan batuan sudah tidak mampu lagi untuk menahan stress, maka akan terjadi suatu pergerakan atau perpindahan yang tiba tiba sehingga terjadilah patahan. Peristiwa pergerakan secara tibatiba ini disebut gempabumi. Pada keadaan III menunjukan lapisan batuan yang sudah patah, karena adanya pergerakan yang tibatiba dari batuan tersebut. Garis tebal vertikal menunjukan patahan atau sesar pada bagian bumi yang padat. Gerakan perlahan-lahan sesar ini akan berjalan terus, sehingga seluruh proses diatas akan diulangi lagi dan sebuah gempa akan terjadi lagi setelah beberapa waktu lamanya, demikian seterusnya. Teori ini dikenal dengan nama ElasticRebound Theory (Rahmania, Fikri dan Ari, 2010).

Gambar 3.1 Mekanisme gempabumi

7

3.3. Gelombang P Gelombang P merupakan gelombang yang waktu penjalarannya paling cepat. Kecepatan gelombang P antara 1,5 km/s sampai 8 km/s pada kerak bumi. Seperti terlihat pada gambar arah gerakan partikel gelombang P searah dengan arah rambat gelombangnya. Gelombang P dapat menjalar pada semua medium baik padat, cair maupun gas. Gelombang P (gelombang primer) disebut juga gelombang kompresi, gelombang longitudinal, gelombang dilatasi, atau gelombang irotasional. Gelombang ini menginduksikan gerakan partikel media dalam arah paralel terhadap arah penjalaran gelombang seperti terlihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Tipe Penjalaran gelombang P (Pressure wave) Gerakan awal gelombang P bergantung pada mekanisme sumber dan tercatat pada seismogram sesuai arah gaya yang bekerja pada sumber gempa (Sri, 2008).

3.4. Focal Mechanism (Mekanisme Fokus) Mekanisme fokus atau lebih dikenal sebagai Focal Mechanism dari gempabumi adalah penggambaran dari deformasi inelastis di kawasan sumber yang menghasilkan gelombang seismik. Dalam banyak kasus, hal ini berhubungan dengan peristiwa patahan yang mengacu pada orientasi bidang sesar yang bergeser dan slip vektornya, hal ini dikenal juga sebagai solusi

8

bidang patahan. Mekanisme fokus berasal dari solusi momen tensor gempa bumi, yang dapat diperkirakan dari analisisgelombang seismik teramati. Mekanisme fokus dapat diturunkan dengan mengamati pola gerakan pertama, yaitu, apakah kedatangan gelombang P pertama pecah atau menurun. Metode ini digunakan sebelum gelombang dicatat dan dianalisis secara digital. Metode ini tetap digunakan pada gempa bumi sangat kecil untuk solusi momen tensor. Saat ini, Mekanisme Fokus banyak menggunakan analisis semiotomatis dari bentuk gelombang yang tercatat. Solusi

momen

tensor

biasanya

ditampilkan

secara

grafis

menggunakan diagram beachball. Pola energi radiasi selama gempa bumi dengan satu arah gerakan pada satu bidang patahan dapat dimodelkan sebagai pasangan ganda, yang digambarkan secara matematis sebagai kasus khusus dari sebuah tensor urutan kedua (sama dengan tegangan dan regangan) yang dikenal sebagai momen tensor. Gempa bumi yang tidak disebabkan oleh pergerakan sesar memiliki pola yang sangat berbeda dengan radiasi energi. Dalam kasus ledakan nuklir bawah tanah, misalnya, momen tensor seismiknya adalah isotropik. Dengan ini kita bisa membedakan antara gempa yang disebabkan oleh pergerakan struktur geologi dan gempa akibat ledakan (Rifa’I dan Puja, 2010).

Gambar 3.3 Momen tensor pada gempa aceh 2004.

9

Gambar 3.3 diatas merupakan contoh momen tensor pada gempa Aceh 2004. Berikut ini adalah cara sangat sederhana membaca diagram beachball. Intinya, jika lingkaran tersebut dibagi 4 kuadran, maka bagian paling atas adalah utara.kalaupun tidak dibagi menjadi 4 kuadran, maka bagian atas adalah utara. Biasanya, Tensor selalu berwarna gelap. Jadi jika ada 4 kuadran dengan warna gelap terang selang seling maka itu adalah sesar geser. Jika Lingkaran tersebut dibagi menjadi tiga bagian, dan ditengah berwarna gelap, maka itu adalah sesar naik.begitu juga sebaliknya, jika ditengah warna terang, maka itu adalah sesar turun. Untuk sesar geser naik/turun, maka gambar pada diagram beachball-nya adalah kombinasi dari keduanya (Yuza, 2010). Jika suatu energy didalam bumi dilepaskan, maka akan terjadi radiasi kesegala arah, akan berupa suatu bola, ini dipercaya bahwa gempabumi dise...


Similar Free PDFs