FORMULASI DAN UJI EVALUASI HAND & BODY LOTION DARI VCO (Virgin Coconut Oil PDF

Title FORMULASI DAN UJI EVALUASI HAND & BODY LOTION DARI VCO (Virgin Coconut Oil
Author Sendy Putri Islami
Pages 7
File Size 90.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 33
Total Views 405

Summary

FORMULASI DAN UJI EVALUASI HAND & BODY LOTION DARI VCO (Virgin Coconut Oil) Alfiya Ningrum1, Anita Sulistiawati2, Asya Marissa3, Lina Nurvalasivah4, Sendy Putri Islami5 Email : [email protected] Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi, JL. Cut ...


Description

FORMULASI DAN UJI EVALUASI HAND & BODY LOTION DARI VCO (Virgin Coconut Oil)

Alfiya Ningrum1, Anita Sulistiawati2, Asya Marissa3, Lina Nurvalasivah4, Sendy Putri Islami5 Email : [email protected] Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi, JL. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu, Slawi, Kabupaten Tegal Telp/Fax (0283) 6197570

Abstrak Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa yang diproses tanpa pemanasan, sehingga tidak merubah komposisi atau karakteristik minyak. Kandungan asam lemak (terutama asam laurat dan oleat) dalam VCO, memiliki sifat yang melembutkan kulit berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembawa sediaan obat, diantaranya sebagai peningkat penetrasi. VCO merupakan pelembab kulit alami karena mampu mencegah kerusakan jaringan dan memberikan perlindungan terhadap kulit tersebut. Oleh karena itu, minyak kelapa dapat dibuat menjadi hand & body lotion. VCO yang dibuat kali ini dengan menggunakan metode pengasaman. Buah kelapa yang diparut menghasilkan santan yang kemudian didiamkan hingga menghasilkan krim santan. Asam asetat atau cuka makanan ditambahkan dalam wadah santan hingga menghasilkan pH 4,5. Santan tersebut didiamkan selama 24 jam hingga menghasilkan 3 lapisan. Lapisan atas yang dinamakan minyak kelapa murni. Rendemen yang diperoleh sebesar 14,66%. Hasil VCO yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk bahan baku hand & body lotion. Bahan lain yang digunakan adalah cetyl alcohol, cera alba, asam stearate, TEA, gliserin nipagin, oleum rosae, dan aquadest. Uji evaluasi hand & body lotion menunjukkan hasil organoleptis (warna putih daan bau khas mawar), homogen, pH 6, dan viskositas 98,8%. Hasil tersebut sesuai dengan syarat mutu pelembab kulit menurut SNI-16-3449-1996. Kata kunci : VCO, hand & body, uji evaluasi.

1.

Pendahuluan VCO adalah minyak kelapa yang diproses tanpa pemanasan, sehingga tidak merubah komposisi atau karakteristik minyak. VCO mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya kadar bilangan penyabunan, bilangan peroksida, dan asam lemak bebas yang rendah, dan sifat antibakteri yang lebih tinggi1. Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, maupun minyak nabati lainnya. VCO memliki kandungan asam lemak jenuh sebesar 92% yang berfungsi

sebagai senyawa yang mencegah timbulnya ketengikan akibat oksidasi. Dalam hal inilah dapat dilihat keunggulan VCO dibandingkan minyak kelapa lainnya2. Masyarakat Filipina selalu menggunakan VCO untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari, sehingga jarang terkena kanker kulit3. Menurut Villarino dan Lizada (2007), menyebutkan bahwa salah satu keunggulan minyak kelapa adalah terletak pada 90% kandungan asam lemak jenuhnya yaitu C-8 (asam kaprilat), C-10 (asam kaprat), C-12

(asam laurat) dan C-14 (asam miristat), yang sebagian besar merupakan Medium Chain Triglycerides (MCT) dan antioksidannya seperti tokoferol. Kandungan asam laurat (± 53%) dan tokoferol (0,5 mg/100 g minyak kelapa) dapat bersifat sebagai antioksidan dan dapat mengurangi tekanan oksidatif (suatu keadaan dimana tingkat oksigen reaktif intermediat (reactive oxygen intermediate/ROI) yang toksik melebihi pertahanan antioksidan endogen) yang diakibatkan oleh paparan sinar UV4. VCO merupakan pelembab kulit alami karena mampu mencegah kerusakan jaringan dan memberikan perlindungan terhadap kulit tersebut. Susunan molekular dari VCO memberikan tekstur lembut dan halus pada kulit5. Oleh karena itu, minyak kelapa dapat menjadi losion6 dan tabir surya alami7. Handbody lotion adalah sediaan kosmetik yang diaplikasikan pada kulit dari bagian tangan dan tubuh. Lotion merupakan salah satu bahan turunan minyak yang biasa digunakan pada kulit. Lotion didefinisikan sebagai campuran dua fase yang tidak bercampur, distabilkan dengan sistem emulsi, dan berbentuk cairan yang dapat dituang jika ditempatkan pada suhu ruang8. Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok9. Pemilihan sediaan lotion karena merupakan sediaan yang berbentuk emulsi ang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket di bandingkan sediaan topikal lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada kulit. Tujuan dalam penelitian ini adalah dapat membuat sediaan hand & body lotion dibuat dari olahan minyak kelapa yaitu VCO dan selanjutnya dilakukan uji

syarat mutu minyak kelapa virgin menurut SNI 7381:2008 dan uji syarat mutu pelembab kulit menurut SNI 164399-1996. 2.

Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Farmasi Prodi S1 Farmasi STIKes Bhamada Slawi. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini diantaranya alat-alat gelas laboratorium, saringan, stik pH, batang pengaduk, timbangan analitik, mortir dan stamper, sudip, alat viskositas dan penangas air. Bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya buah kelapa segar, aquadest, cuka makanan, cetyl alcohol, cera alba, asam stearate, TEA, gliserin, nipagin, dan oleum rosae. Formulasi hand & body lotion Table 1. formulasi hand & body lotion yang digunakan Bahan

Konsentrasi (%)

VCO

5

Cetyl alkohol

4

Cera alba

10

Asam stearat

15

TEA

2

Gliserin

20

Nipagin

0,2

Oleum rosae

qs

Aquadest

ad 100

Cara kerja a. Pembuatan VCO Pembuatan VCO ini dilakukan dengan menggunakan metode

pengasaman. 900 gram buah kelapa parut direndam dengan air 2 liter. Kemudian peras hingga mengeluarkan santan kelapa. Diamkan larutan santan hingga 2 jam. Setelah terbentuk dua lapisan antara krim santan dengan air, ambil bagian krim santan pisahkan dalam wadah lain. Tambahkan cuka makanan dalam wadah krim santan hingga niali pH 4,5. Diamkan selama 24 jam. Terbentuk 3 lapisan, lapisan atas minyak/VCO, lapisan bawah blondo/ampas, dan lapisan bawah air. Pisahkan VCO dari lapisan blondo dan lapisan air. Kemudian timbang VCO dan dihitung rendemennya. VCO yang diperoleh diuji organoleptis dan kadar air. Uji organoleptis - Bau Melakukan analisis terhadap VCO secara organoleptic dengan menggunakan indera penciuman (hidung) (SNI 7381:2008). - Rasa Melakukan analisis terhadap VCO secara organoleptic dengan menggunakan indera perasa (lidah) (SNI 7381:2008). - Warna Melakukan analisis terhadap contoh uji secara organoleptic dengan menggunakan indera penglihat (mata) (SNI 7381:2008). Uji Kadar Air Timbang 500 mg minyak kelapa dimasukan ke dalam moisture balance selama 15 menit dengan suhu 105ᵒ C (SNI 7381:2008).

b. Pembuatan Hand Body Bagian A (setil alcohol, cera alba, asam stearat) dileburkan pada suhu 50ᵒ C. Tambahkan nipagin bagian A. campurkan fase minyak pada bagian B (VCO, gliserin, TEA). Bagian B ditambahkan pada bagian A saat masih hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen. Campurkan aquadest perlahan-lahan didinginkan sampai terus menerus diaduk hingga menjadi lotion. Tambahkan oleum rosae 1 mL dan aduk kembali. Evaluasi sediaan hand body Organoleptis Uji organoleptis dilakukan melihat bentuk, dan bau warna sediaan hand body. Uji pH Pengujian pH sediaan hand & body lotion dilakuan menggunakan pH universal. Sediaan dioleskan pada kertas pH universal dan dilakukan pengamatan terjadinya perubahan warna pada kerta pH. Warna yang muncul pada kertas pH universal selanjutnya dicocokan dengan warna pada indikator pH yang terdapat pada kemasan pH universal. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara hand & body lotion diletakkan di tengah object glass lalu diratakan dan ditutup dengan object glass lainnya. Homogenitas lotion diamati dan diperhatikan ada tidaknya partikelpartikel kasar atau ketidakhomogenan pada sediaan. Uji Viskositas Pengujian viskositas sediaan hand & body lotion dilakukan dengan cara diukur viskositasnya menggunakan viskometer Brookfield tipe DV-E.

Pengukuran dimulai dengan melakukan pemasangan spindle dengan memutar pengunci spindle searah jarum jam. Kecepatan spindle diatur pada kecepatan 10 rpm. Pengukuran viskositas dicatat dari angka yang paling lama dan sering muncul pada layar viscometer dengan persentase kurang lebih 58%. Uji Daya Sebar Pengujian hand & body lotion seberat 0,5 gram diletakkan ditengah dua kaca arloji. Di atas kaca arloji diletakan beban seberat 50 gram dan 100 gram. Ditunggu 15 menit dan setelah itu dihitung diameternya. Uji Daya Lekat Hand & body lotion ditimbang sebanyak 0,1 g diletakkan di tengah object glass dan ditutup dengan object glass lainnya. Anak timbangan 50 g diletakkan di atas object glass penutup selama 5 menit. Ujung object glass penutup dan ujung object glass bagian bawah dikaitkan dengan penjepit pada alat uji daya lekat, lalu penyangga beban dilepas. Lama waktu kedua object glass terlepas dari alat uji dicatat sebagai waktu lekat sediaan. 3.

Hasil dan Pembahasan Bahan baku dari sediaan hand & body lotion adalah minyak kelapa atau VCO. VCO kali ini dibuat dengan metode pengasaman dengan cuka makanan. VCO adalah minyak kelapa yang diproses tanpa pemanasan. Penambahan asam cuka mengakibatkan krim berada pada suasana asam, sehingga protein terpecah dan minyak keluar dari lapisan pelindungnya10. Metode Pengasaman prinsipnya adalah metode denaturasi protein dikarenakan terbentuknya ion zwitter pada kondisi iso elektronik. Zwitter ion terbentuk karena molekul memiliki adanya muatan

yang berlawanan dimasing-masing ujungnya. Di dalam protein sendiri sebenarnya mengandung gugus NH2 yang lebih memiliki muatan positif dan gugus karboksilat yang bermuatan negative. Untuk dapat mencapai kondisi iso elektronikini, maka santan dibuat dalam kondisi asam. Biasanya pengaturan pH untuk mendapat kondisi iso elektrik yaitu pada pH 4,5 yang dilakukan dengan penambahan asam asetat (CH3COOH) atau yang sering dikenal dengan cuka makanan. Dengan cara pengasaman ini akan terbentuk tiga lapisan juga, dimana lapisan minyak berada paling atas, kemudian lapisan tegah protein dan lapisan bawah adalah air. 900 gram buah kelapa parut direndam dengan air 2 liter. Kemudian peras hingga mengeluarkan santan kelapa. Diamkan larutan santan hingga 2 jam. Setelah terbentuk dua lapisan antara krim santan dengan air, ambil bagian krim santan pisahkan dalam wadah lain. Tambahkan cuka makanan dalam wadah krim santan hingga niali pH 4,5. Diamkan selama 24 jam. Terbentuk 3 lapisan, lapisan atas minyak/VCO, lapisan bawah blondo/ampas, dan lapisan bawah air. Pisahkan VCO dari lapisan blondo dan lapisan air. VCO yang diperoleh sebanyak 132 gram. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan rumus: Berat minyak (gram) X 100% Berat parutan kelapa 132 gram =

X 100% 900 gram

= 14,66 % Sebelum VCO ini digunakan sebagai bahan pembuatan hand & body lotion, maka perlu dilakukan beberapa analisa agar VCO yang dihasilkan tersebut sesuai dengan standar mutu minyak

yang telah ditetapkan oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) dalam SNI 06 - 3532 1994. Uji Organoleptis Tabel 2. hasil organoleptis VCO Bau

Khas segar

kelapa

Rasa

Asam

Warna

Tidak berwarna, bening hingga kuning pucat

Uji Kadar Air Hasil kadar air yang diperoleh dari minyak kelapa sebesar 2,51%. Kadar air yang diperoleh masih tergolong tinggi, faktor penyebab yang kemungkinan terjadi adalah saat pemisahan minyak kurang maksimal. Masih terdapat air yang terbawa saat pemisahan. Pembuatan hand & body lotion dengan bahan baku VCO dikarenakan susunan molekular dari VCO memberikan tekstur lembut dan halus pada kulit. Oleh karena itu, minyak kelapa cocok untuk digunakan pembuatan hand & body lotion. Lotion merupakan salah satu bahan turunan minyak yang biasa digunakan pada kulit. Proses pembuatan lotion yang pertama meleburkan bagian A (cetil alcohol, cera alba, asam stearate) pada suhu 50ᵒ C. Setelah melebur tambahkan nipagin sebagai pengawet. Kemudian campurkan bahan bagian B menjadi satu (VCO, gliserin, TEA). Tambahkan bagian B ke bagian A saat masih hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen. Tambahkan aquadest sebagai pelarut agar sediaan tidak terlalu padat, aduk hingga menjadi lotion. Tambahkan 1 mL oleum rosae sebagai pewangi dan aduk kembali.

Gambar 1. hand & body lotion Hand & body yang sudah jadi selanjutnya dilakukan uji evaluasi yang meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat. Uji Organoleptis Pengamatan organoleptis sediaan hand & body lotion dilakukan secara visual untuk mengetahui warna, bau, dan bentuk sediaan ketika dioleskan pada kulit. Tabel 3. hasil organoleptis hand & body lotion Warna

Putih

Bau

Aroma mawar

Bentuk

Lotion

Uji pH Pengukuran pH bertujuan untuk mengetahui derajat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu sediaan yang dapat mempengaruhi kenyamanan pada saat diaplikasikan. Hasil pengujian pH sediaan hand & body lotion menunjukkan pH yang sama yaitu 6. Berdasarkan nilai pH semua formula memenuhi persyaratan pH sediaan pelembab kulityaitu 4,5 – 8. Lotion yang memiliki pH terlalu basa dapat menyebabkan kulit menjadi kering, sedangkan jika pH terlalu asam akan menimbulkan iritasi11.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui tercampurnya bahan-bahan sediaan lotion. Homogenitas suatu sediaan dipengaruhi oleh proses pencampuran pada saat pembuatan sediaan. Hasil yang diperoleh bahwa hand & body lotion homogen.

1. Hasil evaluasi VCO dengan metode pengasaman pada uji kadar air belum memenuhi syarat. Kadar yang diperoleh adalah 2,51% sedangkan syarat yang ditentukan adalah...


Similar Free PDFs