Title | IDENTIFIKASI KATION DENGAN UJI NYALA |
---|---|
Author | Thyo LaLu |
Pages | 5 |
File Size | 94.4 KB |
File Type | |
Total Downloads | 40 |
Total Views | 497 |
IDENTIFIKASI KATION DENGAN UJI NYALA I. Tujuan Mengamati dan membedakan warna nyala dari beberapa jenis kation II. Dasar Teori Uji warna nyala adalah melihat warna nyala yang ditimbulkan ketika zat uji dibakar pada nyala api dengan cara tertentu (Dewa, 2001:49). Reaksi pembakaran adalah bereaksinya ...
IDENTIFIKASI KATION DENGAN UJI NYALA
I.
Tujuan Mengamati dan membedakan warna nyala dari beberapa jenis kation
II.
Dasar Teori Uji warna nyala adalah melihat warna nyala yang ditimbulkan ketika zat uji dibakar pada nyala api dengan cara tertentu (Dewa, 2001:49). Reaksi pembakaran adalah bereaksinya bahan yang mudah terbakar dengan gasa asam. Sumber gas pembakar dapat berasal dari tabung tertentu atau dari udara bebas. Pad a uji nyala dilakukan dengan membasahi zat dengan asam klorida pekat diatas kaca arloji, kemudian memasukkan sedikit zat pada kawat platina yang bersih, selanjutnya diletakkan pada bagian dasar nyala bunsen yang tak cemerlang (Dewa, 2001). Warna nyala yang ditimblkan sebagai identitas zat yang terkandung, sebagai komparasi ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel. 1 Komparasi Uji Nyala (dilihat lewat kaca kobalt) Pewarnaan Nyala
Pewarnaan Nyala melalui kaca kobalt
Kesimpulan
Kuning keemasan
Tak ada warna
Natrium
Lembayung
Merah tua agak keunguan
Kalium
Merah bata
Hijau muda
Kalsium
Merah tua agak keunguan Ungu
Stronsium
Hijau kekuningan
Barium
Hijau kebiruan
(Sumber: Dewa, 2001:49) Pada uji warna zat uji dibakar pada nyala api yang bertujuan untuk dapat mengamati nyala yang dihasilkan. Jika senyawa kimia dipanaskan maka akan terurai menghasilkan unsur-unsur penyusunnyadalam wujud gas atau uap yang selanjutnya atomatomtersebut mampu menyerap sejumlah energi panas untuk membentuk atom logam berenergi tinggi. Pada keadaan ini atom logam tersebut sifatnya tidak stabil (keadaan tereksitasi), sehingga mudah kembali ke keadaan semula (berenergi rendah) dengan cara memancarkan energi yang diserapnya dalam bentuk cahaya (hv). LX
+ q
L + X
L
+ q
L*
L* L + hv
Pada hampir semua reaksi kimia, selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan (Brady, 1999:244). Besarnya energi yang diserap atau dipancarkan oleh setiap atom unsur logam adalah khas. Hal ini ditunjukkan seperti pada Tabel 1 diatas.
III.
Alat dan Bahan Tabel alat No.
Nama Alat
Ukuran
Jumlah
1
Lampu spirtus Bunsen
1 buah
2
Gelas arloji
3 buah
3
Kaca kobalt
-
4
Kawat platina nikrom
-
1 buah
Tabel bahan No.
Nama Bahan
Konsentrasi
1
HCl
2
Garam klorida dari natrium, kalium, -
Jumlah
Pekat 5 mL
kalsium, stronsium dan barium
IV.
Prosedur Kerja No.
Prosedur Kerja
Hasil pengamatan
Membuat Nyala lampu Bunsen-spirtus 1
Tutup rapat lubang tempat udara (O2) masuk dengan cara memutar cincin pengatur.
2
Nyalakan korek api di mulut pipa Bunsen dan secara bersamaan putar dengan
perlahan
kran
pengatur
keluarnya bahan bakar sehingga terjadi pembakaran.
3
Putarlah cicin pengatur keluarnya udara sehingga didapatkan nyala api yang tidak berwarna atau kebiruan.
4
Untuk lampu spirtus aturlah sumbu pembakaran sehingga memberikan nyala api yang kebiruan.
Identifikasi Kation 1
Bersihkan kawat platina nikrom terutama pada ujung kawat (tempat sampel) dengan cara sebagai berikut: o Masukkan
ujung
kawat
platina ke dalam larutan HCl pekat. o Selanjutnya dibakar dalam nyala api. o Amati warna yang dihasilkan kawat paltina saat dibakar dipanaskan
memberikan
warna putih. 2
Menempatkan sampel sebanyak 1 gram padat dari garam-garam klorida diatas gelas arloji.
Tambahkan beberapa tetes HCl pekat ke dalam sampel tersebut hingga
menghasilkan
sampel
yang kental.
3
Menempelkan kawat platina yang sudah
bersih
pada
bagian
ujungnya ke dalam sampel.
Selanjutnya dibakar dalam nyala api Bunsen pada daerah nyala yang sesuai.
4
Amati dan catat warna nyala yang ditimbulkan.
5
Untuk
mendapatkan
pengamatan
yang
data
hasil
lebih
baik
gunakan juga kaca kobal sebagai alat bantu
untuk
menyerap
polutan
cahaya. 6
Lakukan pengerjaan diatas berulangulang sampai warna yang diamati sapat diketahui kekhasannya secara jelas. Bandingkan warna nyala yang didapat dengan yang tertera pada Tabel 1 diatas.
7
Lakukan hal yang sama untuk sampel
unknown
(dipersiapkan
laboran) dan tentukan unsur logam penyusun sampel tersebut.
Hasil Percobaan No
Sampel
Warna sesuai literatur
Pewarnaan Nyala
Warna ketika percobaan
Melalui kaca
Pewarnaan nyala
kobalt
Melalui kaca kobalt
1
Natrium
Kuning keemasan
Tak ada warna
2
Kalium
Lembayung
Merah
Kuning
tua Ungu
agak keunguan 3
Kalsium
Merah bata
Hijau muda
Merah bata
4
Stronsium
Merah
tua
agak Ungu
-
keunguan 5
Barium
Hijau kekuningan
Hijau kebiruan
Hijau kekuningan
6
Unknown A
Kuning
7
Unknown B
Hijau kekuningan
8
Unknown C
Merah bata
9
Unknown D
Ungu
-...