IDENTIFIKASI ZAT KIMIA PDF

Title IDENTIFIKASI ZAT KIMIA
Author Eva Juniarti
Pages 34
File Size 3.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 232
Total Views 911

Summary

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I IDENTIFIKASI ZAT KIMIA OLEH: NAMA : EVA JUNIARTI NIM : H1C020035 KELOMPOK : 2A HARI/TANGGAL : RABU, 9 DESEMBER 2020 ASISTEN : EVA ARYANTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM KIMIA DAS...


Description

Accelerat ing t he world's research.

IDENTIFIKASI ZAT KIMIA Eva Juniarti LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI ZAT KIMIA

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN PRAKT IKUM IDENT IFIKASI ZAT KIMIA Ali Sodiqin

INDENT IFIKASI ANION Zara Aulia Analisis kimia dasar Yenny Wulandari

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

IDENTIFIKASI ZAT KIMIA

OLEH: NAMA

: EVA JUNIARTI

NIM

: H1C020035

KELOMPOK

: 2A

HARI/TANGGAL

: RABU, 9 DESEMBER 2020

ASISTEN

: EVA ARYANTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM KIMIA DASAR PURWOKERTO 2020

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ......................................................................................................... i JUDUL PERCOBAAN ........................................................................................ 1 I.

TUJUAN ................................................................................................... 1

II.

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 1

III. METODOLOGI PERCOBAAN .............................................................. 3 3.1 Alat ..................................................................................................... 3 3.2 Bahan .................................................................................................. 3 3.3 Cara Kerja........................................................................................... 4 3.4 Skema Kerja ....................................................................................... 6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 13 4.1 Data Pengamatan ................................................................................ 13 4.2 Pembahasan ........................................................................................ 15 V.

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 30 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 30 5.2 Saran ................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

i

1

IDENTIFIKASI ZAT KIMIA I.

TUJUAN 1. Mengidentfkasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3 macam larutan bahan dengan cara reaksi nyala api bunsen.

2. Melihat dan mengenal spectrum emisi dari K, Na, dan Ca. 3. Mengidentifikasi ion-ion logam Ag+, Pb+ , Hg2+, Fe2+, Ba2+, Na2+ dalam larutan dengan menggunakan pereaksi pembentukan endapan, warna, gas, dan bau yang dapat diamati.

4. Mengidentifikasi anion-anion Br, SO4 2- , FE(CN)6 4- , Cr4 2- dengan pereaksi atas dasar perbedaan kelarutan garam peraknya dan bariumnya. II.

TINJAUAN PUSTAKA Kimia analitik adalah

ilmu

yang

mempelajari

cara-cara

penganalisaan zat kimia. Zat kimia ini terdapat dalam suatu senyawa atau larutan dan yang akan dianalisa baik jenis maupunkadarnya. Analisis kualitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Analisis kuantitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis sperti titrasi, gravimetri dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya (Underwood, 1986). Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang – bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuntitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat – zat kimia yaitu mengenai unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Contoh analisis kualitatif yaitu ketika sejumlah unsur dipisahan dan diidentifikasi melalui pengendapan dengan hidrogen sulfida. Produk – produk organik yang disintesis dalam laboratorium bisa diidentifikasi dengan menggunakan teknik – teknik instrumentasi seperti spektroskopi, inframerah, dan magnetik nuklir (Day, 2002: 2). Cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur kerja yang khusus

1

2

dalam analisis kualitatif. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Kita harus memilih pelarut yang cocok untuk zat padat. Ion – ion pada golongan – golongan diendapkan satu per satu kemudian endapan dipisahkan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau filtrat

dan

tiap



tiap

logam

yang

mungkin

akan

dipisahkan

(Cokrosarjiwanto, 1997). Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zatzat padat dan reaksi basah untuk zat-zatdalamlarutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang berguna dan dapat Dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji pipa nyala, uji spektroskop, dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan terbentuknya endapan dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna mayoritas reaksi analisis kuantitatif dilakukan dengancarabasah(Svehla,1985). Tujuan utama analisis adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data kualitatif. Contohnya seperti terbentuknya endapan, warna, gas maupun data non numerik lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi kasar dan komponen penyusun suatu analit. Analisis kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah untuk analisis kuantitatif. Pada berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif secara bersamaan, sehingga waktu dan biaya analisis yang dilakukan dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya lebih akurat(Chadijah, 2012). Metode analisis kualitatif merupakan klasifikasian kation dalam lima golongan , yaitu golongan 1, golongan 2, golongan 3, golongan 4, dan golongan 5. Golongan 1 membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion. Golongan ini ialah timbal, merkurium I, raksa dan perak. Golongan 2 tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan

3

hidrogensulfida. Golongan 3 tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun hidrogen sulfida encer, namun kation ini membentuk endapan dengan

amonium

yang

netral.

Golongan

4

membentuk

endapan

panamonium karbonat dengan adanya amonium klorida dalam suasana Netral atau sedikit. Golongan 5 meliputi ion ion magnesium, natrium, kalium, amonium, Lithium, dan hidrogen (Svehla, 1985). III.

METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat 3.1.1 Identifikasi Logam-Logam Alkali dengan Cara Reaksi Nyala Alat yang digunakan dalam percobaan identifikasi logamlogam alkali dengan cara reaksi nyala adalah jarum ose, botol reagen, lemari asam, pembakar bunsen, dan tabung reaksi.

3.1.2 Identifikasi Kation dengan Cara Reaksi Basah Alat yang digunakan dalam percobaan identifikasi kation dengan cara reaksi basah antara lain tabung reaksi, waterbath, lakmus merah, dan batang pengaduk.

3.1.3 Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah Alat yang digunakan dalam percobaan identifikasi anion dengan cara reaksi basah meliputi tabung reaksi, pipet tetes, dan pembakar bunsen.

3.2 Bahan 3.2.1 Identifikasi Logam-Logam Alkali dengan Cara Reaksi Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi logam-logam alkali dengan cara reaksi nyala HCl, KCl, NaCl, dan CaCl2.

3

4

3.2.2 Identifikasi Kation dengan Cara Reaksi Basah Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi kation dengan cara reaksi basah antara lain AgNO3, HCl, NH4OH, Pb(NO3)2, Kl, HgCl2, FeSO4, NaOH, BaCl2, (NH4)2CO3, dan NH4Cl.

3.2.3 Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi anion dengan cara reaksi basah meliputi NaBr, AgNO3, Na2SO4, BaCl, K4Fe(CN)6, H2SO4, H3PO4, (NH4)MoO3, HNO3, Na2C2O4, dan Na2S2O3.

3.3 Cara Kerja 3.3.1 Percobaan 1: Identifikasi Logam-Logam Alkali dengan Cara Reaksi nyala. 1. Jarum osche yang terbuat dari platina teutama bagian ujungnya dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat dalam botol reagen tertutup dan dalam lemari asam. 2. Ujung jarum dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi sampai warna apapun dari bunsen tidak ditimbulkan. 3. Jarum osche dicelupkan lagi ke dalam HCl kemudian dicelupkan ke dalam larutan bahan dalaam tabung reaksi yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. Larutan 5% KCl, NaCl, dan CaCl2 digunakan. 4. Jarum osche yang membawa larutan tersebut dibakar pada api bunsen di daerah oksidasi. Pembakaran dilakuan didaerah fusi untuk bahan-bahan yang mudah menguap. 5. Ketiga bahan atas dasar warna yang ditimbulkan nyala api bunsen ditetapkan yang mengandung logam K, Na, dan Ca.

5

3.3.2 Percobaan 2: Identifikasi Kation dengan Cara Reaksi Basah. 1. Sebanyak 1 mL larutan 1% AgNO3 (gol.1) ditambahkan 1 mL peraksi larutan 1% HCl dan diamati apa yang terjadi. Kemudian, ditambahkan pereaksi larutan 1% NH4OH. 2. Sebanyak 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) diambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% Kl. Apa yang akan terjadi diamati kemudian didihkan dalam penangas air. 3. Sebanyak 1 mL larutan 1% HgCl2 (gol.3) ditambahakan 1 mL pereaksi larutan 1% Kl. Apa yang terjadi diamati, kemudian ditambahkan lagi 4 mL pereaksi tersebut. 4.

Sebanyak 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol.30 ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% NaOH. Apa yang terjadi diamati kemudian dikocok.

5. Sebanyak 1 mL larutan 1% BaCl2 (gol.4) ditabahkan 1 mL pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3. Apa yang terjadi diamati kemudia ditambahkan 1% pereaksi larutan HNO3. 6. Sebanyak 1 mL larutan 1% NaOH (gol.5) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% NH4Cl. Lakmus merah diletakkan di bibir tabung dan baunya diamati.

3.3.3 Percobaan 3: Identiifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah. 1. Sebanyak 1 mL larutan 1% NaBr (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% AgNO3. Apa yang terjadi diamati. 2. Sebanyak 1 mL larutan 1% Na2SO4 ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 15 BaCl2. Apa yang terjadi diamati. 3. Sebanyak 1 mL 1% K4Fe(CN)6 (gol.2) ditambahkan 1 mL larutan H2SO4 pekat. Pipet tetes digunakan ketika 1 mL larutan H2SO4 ditambahkan 1 mL larutan 1% K4Fe(CN)6 (gol.2). Apa yang terjadi diamati.

6

4. Sebanyak 1 mL larutan 1% H3PO4 (gol.3) ditambahkan 1 mL peeaksi larutan 1% (NH4)MnO3 dan 1 mL 1% HNO3, kemudian dipanaskan sebentar lalu didiginkan. Apa yang terjadi diamati. 5. Sebanyak 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol.3) ditambahkan 1 mL larutan 1% H2SO4 pekat. Pipet tetes digunakan ketika 1 mL larutan 1% H2SO4 5 pekat ditambahkan 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol.3). apa yang timbul diamati. 6. Sebanyak 1 mL larutan 1% Na2S2O3 (gol.4) ditambahkan pereaksi larutan 1% AgNO3. Perubahan warna yang terbentuk dan apa yang terbentuk diamati. 3.4 Skema Kerja 3.4.1 Percobaan 1: Identifikasi Logam-Logam Alkali dengan Cara Reaksi Nyala Jarum osche yang telah diclupkan ke larutan KCl, NaCl, dan CaCl2 -

-

-

-

Warna Nyala Api

dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat dalam botol reagen tertutup dan dalam lemari asam. dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi sampai warna apapun dari bunsen tidak ditimbulkan. dicelupkan lagi ke dalam HCl kemudian dicelupkan ke dalam larutan bahan dalaam tabung reaksi yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. Larutan 5% KCl, NaCl, dan CaCl2 digunakan.  dibakar pada api bunsen di daerah oksidasi. Pembakaran dilakuan didaerah fusi untuk bahan-bahan yang mudah menguap. ditetapkan yang mengandung logam K, Na, dan Ca.

7

3.4.2 Percobaan 2: Identifikasi Kation dengan Cara Reaksi Basah 1 mL larutan 1% AgNO3 -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% HCl Ditambahkan degan pereaksi 1% NH4OH

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% Pb(NO3)2 -

Dimasukkan ke tabung reaksi Ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% KI Diamati reaksi yang terjadi Dididihkan dalam pemanas air Diamati apa yang terjadi dan didinginkan

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

8

1 mL larutan 1% HgCl2

-

Ditambahkan 1 mL peeaksi larutan 1% KI

-

Diamati apa yang terjadi

-

Ditambahkan lagi dengan 4 mL pereaksi tersebut (KI)

-

Diamati endepan yang sudah terbentuk

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% FeSO4 -

Dimasukan ke ddala tabung reaksi

-

Ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% NaOH

-

Diamati apa yang terjadi

-

Dikocok

-

Dilihat endapan yang terbentuk

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

9

1 mL larutan 1% BaCl2 -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3 Diamati apa yang terjadi Ditambah dengan 1% pereaksi larutan HNO3 Diamati endapan yang terbentuk

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% NaOH -

-

-

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% NH4Cl Diamati apa yang terjadi jika lakmus merah ditaruh pada bibir tabung dan bagaimana baunya Jika tidak ada lakmus maka gunakan batang gelas yang dimasukkan ke dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut tabung reaksi Diamati apa yang terjadi

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

10

3.4.3 Percobaan 3: Identifikasi Anion dengan Cara Reaksi Basah 1 mL larutan 1% NaBr -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% AgNO3 Diamati apa yang terjadi

-

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% Na2SO4 -

Dimasukkan ke dalaa tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% BaCl2 Diamati apa yang terjadi

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

11

1 mL larutan 1% K4Fe(CN)6 -

-

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan H2SO4 pekat Digunakan pipet tetes dalam penambahan 1 mL pereaksi larutan H2SO4 pekat Diamati apa yang terjadi.

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% H3PO4 -

-

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% (NH4)MnO3 dan 1 mL larutan 1% HNO3 Dipanaskan sebentar lalu didinginkan Diamati apa yang terjadi

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

12

1 mL larutan 1% Na2C2O4

-

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% H2SO4 pekat Digunakan pipet tetes dalam penambahan 1 mL pereaksi larutan 1% H2SO4 pekat Diamati apa yang terjadi

-

-

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

1 mL larutan 1% Na2S2O3 -

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Ditambahkan dengan 1 mL pereaksi larutan 1% AgNO3 Diamati apa yang terjadi

Perubahan warna dan endapan yang terbentuk

13

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA PENGAMATAN 4.1.1 Identifikasi Kation dengan Reaksi basah Hasil pengamatan pada kegiatan praktikum kedua matakuliah kimia dasar yakni terkait identifikasi zat kimia. Berikut adalah identifikasi kation dengan reaksi basah. No. 1.

Perlakuan - 1 mL AgNO3 1% + 1 mL HCl 1% -

2.

Pengamatan - Larutan tidak berwarna - Tidak terjadi

Ditambah NH4OH berlebih - 1 mL Pb(NO3)2 1% + 1 mL KI 1%

perubahan warna - Larutan berwarna kuning - Larutan tidak berwarna

- didihkan campuran

dan terdapat endapan kuning

3.

- 1 mL FeSO4 1% + 1 mL NaOH 1%

- Larutan tidak berwarna - Tidak terjadi perubahan

- Dikocok 4.

- 1 mL FeSO4 1% + 1 mL NaOH 1%

5.

- Larutan berwarna kekuningan

- Dikocok

- Terdapat endapan kuning

- 1 mL BaCl2 1% + 1 mL

- Larutan tidak berwarna

(NH4)2CO3 1%

- Tidak terjadi perubahan

- ditambah 1 ml HNO3 1% 6.

- 1 mL NaOH 1% + 1 mL NH4Cl 1%

- Larutan tidak berwarna - Lakmus tetap berwarna

- lakmus merah basah ditempatkan di bibir tabung

13

merah

14

4.1.2 Identifikasi Anion dengan Reaksi basah Hasil pengamatan pada kegiatan praktikum kedua mata kuliah kimia dasar yakni terkait identifikasi zat kimia. Berikut adalah identifikasi anion dengan reaksi basah.

No. 1

-

2

-

3

-

-

4

-

5

-

-

Perlakuan 1 mL larutan NaBr 1% dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL NaBr 1% + 1 mL AgNO3 1%

-

1 mL larutan Na2SO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL Na2SO4 1% + 1 mLBaCl2 1% 1 mL larutan K4Fe(CN)6 dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL K4Fe(CN)6 1% + 1 mL H2SO4 1%

-

1 mL H3PO4 1% + 1 mL (NH4)2MoO4 1% ditambah 1mL HNO3 1 %

-

1 mL larutan Na2C2O4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL Na2C2O4 1% + 1 mL H2SO4 pekat

-

-

-

-

-

Pengamatan Larutan tidak berwarna Larutan berwarna putih pekat, ada endapan serta tidak berbau Larutan tidak berwarna Tidak terjadi perubahan warna Larutan berwarna kuning Larutan berwarna hijau pucat, tidak ada endapan serta tidak berbau. Larutan tidak berwarna Larutan berwarnak uning, tidak ada endapan serta tidak berbau Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna, tidak ada endapan serta tidak berbau

15

6

-

-

1 mL larutan Na2S2O3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL Na2S2O3 1% + 1 mL AgNO3 1%

-

Larutan tidak berwarna Larutan berwarna coklat keruh, ada endapan serta berbau

4.2 PEMBAHASAN Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah. Reaksi basah dilakukan terhadap zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, pembebasan gas dan perubahan warna. Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang sering digunakan pada umumnya(Vogel, A. I., 1979). 4.2.1 Identifikasi Kation dengan Reaksi Basah Analisis kualitatif kation secara sistematik dapat di golongkan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa reagensia. Golongan reagensia secara spesifik dapat di tetapkan ada atau tidak adanya golongan kation dan juga dapat memisahkan golongan dengan pemeriksaan yang lebih lanjut. Cara ini merupakan cara tradisional dalam men...


Similar Free PDFs