INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN SELF LEADERSHIP MAHASISWA S1 FMIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA PDF

Title INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN SELF LEADERSHIP MAHASISWA S1 FMIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Author Rauzan Sumara
Pages 23
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 223
Total Views 981

Summary

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN SELF LEADERSHIP MAHASISWA S1 FMIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Dosen pengampu : Dr. Ir. Solimun, MS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rancangan Pengukuran Disusun oleh : Rauzan Sumara 135090501111014 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATI...


Description

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN SELF LEADERSHIP MAHASISWA S1 FMIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Dosen pengampu : Dr. Ir. Solimun, MS Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rancangan Pengukuran

Disusun oleh : Rauzan Sumara

135090501111014

PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap orang punya potensi menjadi pemimpin. Asalkan ada kemauan dan mau belajar, jiwa kepemimpinan dapat diperoleh melalui serangkaian pengalaman. Bagaimana bila harus memimpin diri sendiri ? Kenyataannya memimpin diri sendiri (selfleadership) tidaklah mudah. Memahami karakter orang lain mungkin tidak jadi masalah, namun jika harus memahami diri sendiri terkadang seseorang mengalami cukup kesulitan. Jika sudah demikian, kuncinya tentu adalah kejujuran terhadap kekurangan dan kekuatan yang ada dalam diri kita masing-masing. Self leadership adalah proses mempengaruhi diri sendiri untuk menetapkan tujuan dan memotivasi diri yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Self leadership merupakan dasar dari segala bentuk kepemimpinan. Kepemimpinan diri berarti juga self discipline yang berarti menegakkan disiplin atas diri sendiri. Self leadership seseorang akan mempengaruhi sikap mentalnya dalam melakukan pekerjaan dan penanaman nilai-nilai diri. Pentingya kemampuan self leadership tersebut harus dimiliki oleh setiap mahasiswa, karena berkaitan dengan penetapan tujuan dan memotivasi diri dalam menuntu ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan di masa depannya kelak. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membuat alat ukur untuk mengukur kemampuan self leadership mahasiswa S1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. 1.2 TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur untuk mengukur kemampuan self leadership mahasiswa S1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Self leadership Self leadership diartikan sebagai proses mempengaruhi diri sendiri untuk membangun pengarahan diri dan motivasi diri, terutama untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang penting dan kompleks, sehingga tujuan pribadi tercapai. Self leadership adalah proses mempengaruhi diri sendiri untuk membangun self direction dan self motivation yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang baik (Manz, 1986). self leadership atau kepemimpinan diri merupakan serangkaian proses yang digunakan individu untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Robbins menjelaskan bahwa asumsi dasar di balik kepemimpinan diri adalah bahwa orang bertanggung jawab, dapat dan mampu membuat inisiatif tanpa paksaan eksternal dari atasan, hukum atau aturan. Dengan adanya dukungan yang tepat individu-individu dapat memantau dan mengendalikan perilaku mereka sendiri (Robbins,2006: 481). Self leadership merupakan dasar dari segala bentuk kepemimpinan dan merupakan aktivitas yang paling berat karena berkaitan dengan diri sendiri dan tidak melibatkan orang lain. Hal ini karena self leadership selain merupakan kemampuan individu di dalam memimpin diri sendiri juga merupakan cara individu memberdayakan dirinya (Blanchard, et al., 2006). Dari berbagai pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa self leadership atau kepemimpinan diri merupakan kemampuan individu dalam mempengaruhi diri sendiri untuk membangun self direction (mengatur diri sendiri), dengan pengendalian diri dan self motivation (memotivasi diri sendiri) untuk berperilaku proaktif dan kreatif serta bersedia menghukum diri atas kesalahan yang dibuat dan berkinerja sesuai yang diinginkan. 2.2 Kriteria Self leadership Self Leadership adalah sifat kepemimpinan diri untuk membuatnya berhasil dalam memimpin. Kepemimpinan diri akan berhasil dengan mensyukuri kekuatan-kekuatan yang dimiliki. Tanda kesyukuran terhadap kekuatan diri yang dimiliki untuk mencapai tujuan membutuhkan dukungan dari potensi diri dengan jalan membuat tujuan yang jelas, menciptakan rencana tindakan, menunjukkan cara melakukan tujuan, memperjelas peran,

membuat jadwal waktu, menetapkan prioritas serta mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan serta memberikan masukan (Ken Blanchand, 2006). Ada banyak faktor untuk memengaruhi orang lain melalui kepemiminan diri diantaranya Kekuatan kepribadian. Kekuatan kepribadian ditunjukkan dengan kekuatan empati dan motivasi tinggi yang memberi suasana kerja dan berkinerja tinggi. Sementara sifat ramah akan membuat loyalitas pelanggan semakin tinggi. Begitu pula keramahan dan kesungguhan terhadap proses pengembangan jejaring akan memberikan keyakinan betapa pentingnya kerjasama itu dibangun. Selain itu, ada lagi satu kekuatan kepemimpinan diri adalah kekuatan membangun hubungan. Kekuatan ini menjamin terjalinnya hubungan kerja dengan karyawan yang sinergis. Dengan kata lain semakin lengkap kekuatan seorang dalam beragam dimensi, maka semakin besar kekuatan dalam membangun kepemimpinan dirinya. Karakteristik kepemimpinan diri adalah memahami diri, mengelola diri dan mengembangkan diri secara terus menerus (Rosiman, 2008). Memahami diri adalah memahami proses yang terjadi dalam diri (siapa yang menciptakan, untuk apa di ciptakan, dll); melakukan perenungan

potret diri/penilaian diri/self assessment (memahami

kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri); mengenal diri dari orang lain dengan cara melakukan feedback (umpan balik), meminta masukan dan saran dari orangorang yang sering berinteraksi;

melakukan pengamatan terhadap reaksi orang-orang

(sikap, ucapan dan tindakan) dalam berinteraksi; dan kemampuan mengelola diri. Ada beberapa strategi di dalam self leadership. Strategi tersebut dapat dibagi menjadi tiga komponen atau kategori yaitu : a) behavior-focused strategies b) natural reward strategie dan c) constructive thought pattern strategies (Anderson dan Prussia, 1997; Manz dan Neck, 1999; Prussia, Anderson dan Manz, 1998). 1. Beavior Focused Strategies / Strategi yang Berfokus pada Perilaku Strategi ini melibatkan peraturan-peraturan pribadi atas perilaku melalui penggunaan penilaian diri, reward untuk diri sendiri dan disiplin diri yang dirancang untuk mencapai perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak efektif, berguna untuk mengelola perilaku yang terkait dengan tujuan yang penting namun demikian untuk tugas-tugas yang tidak menyenangkan. Behavior Focused Strategies ini terdiri dari : a) Peraturan Pribadi, b) Penilaian Diri, c) Disiplin Diri.

2. Natural Reward Strategies / Strategi Reward Alami Adalah strategi yang dilakukan dengan menciptakan reward yang alami yang ditujukan untuk mendapatkan penghargaan terhadap aktivitas yang dilakukan. Menurut Manz dan Neck (2004) ada dua strategi yang dilakukan, yaitu dengan menciptakan features yang lebih menyenangkan pada aktivitas sehingga tugastugasnya sendiri menjadi reward yang bersifat alami. Strategi yang lain adalah dengan memfokuskan perhatian pada tugas-tugas yang tidak menyenangkan tetapi ada aspek penghargaan. Kedua strategi ini akan menciptakan perasaan kompeten dan motivasi instrinsik sehingga dapat meningkatkan kinerja. Strategi ini lebih memfokuskan pada aspek positif yang diberikan oleh tugas atau aktivitas. Reward yang alami akan diperoleh dari insentif yang dibangun dari tugas itu sendiri. 3. Constructive Thought Pattern Strategies / Strategi Pola Berpikir Konstruktif Strategi ini melibatkan kreasi dan proses berperilaku yang konstruktif. Dirancang untuk membantu formasi pola pikir yang konstruktif dan cara-cara yang positif mempengaruhi kinerja individu (Manz dan Neck, 1999). Secara umum Strategi Pola Berpikir Konstruktif dapat dibagi menjadi 3, yaitu : 1. Penciptaan suasana menyenangkan 2. Penciptaan pola pikir 3. Penciptaan pola kerja (Dr. Musaheri, M.Pd., MM , 2013)

BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2001:1) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sifat penelitian dalam lingkungan ini adalah untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan lebih lanjut. 1.1

Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah, penelitian eksploratif dimana peneliti melakukan kajian lebih mendalam terhadap suatu objek. Bentuk pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini berbentuk survai. Menurut Singarimbun dan Effendi (Ed.2006:3) penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Instansi yang dijadikan sebagai obyek penelitian ini adalah Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang.

1.2

Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Pengambilan Sampel 1.2.1 Populasi Menurut Ronald E. Walpole (1982:7), populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya dengan jumlah populasi kurang lebih sebanyak 2500 mahasiswa. 1.2.2 Sampel Penelitian Dalam suatu penelitian tidak semua individu dalam populasi dapat diteliti mengingat keterbatasan dalam faktor dana, tenaga, dan waktu yang tersedia untuk memperoleh data tersebut. Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007:37) “sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.” Sampel dalam penelitian ini yaitu para mahasiswa S1 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya yang masih aktif kuliah disemester ganjil 2015. 1.2.3 Unit Sampel Unit sampel adalah kumpulan dari elemen dari populasi tertentu yang tidak saling tumpang tindih. Jika masing-masing unit sampling memuat tepat satu dan hanya satu elemen dari populasi, maka satu unit sampling dan satu elemen

adalah identik. Unit sampel yang diambil sebanyak 30 orang sebagai Try Out Kuisioner. 1.2.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan Metode Accidental Sampling, Menurut Sugiyono (2004:77) metode ini adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002). 1.3

Pengumpulan Data 1.3.1 Lokasi Penelitian Lokasi pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. 1.3.2 Sumber Data Sumber data dari penelitian ini berasal dari Data Primer yaitu data yang merupakan sumber data dari penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber yang tidak melalui media perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kegiatan dan hasil pengujian. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari jawaban responden yang dikumpulkan melalui kuisioner. 1.3.3 Metode Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2002:126) metode pengumpulan data adalah cara – cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini dipergunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu melalui kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan suatu pertanyaan tertulis kepada responden yang sesuai dan diharapkan dengan pengisian kuisioner tersebut dapat menjawab permasalahan dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Responden dalam penelitian ini adalah

mahasiswa S1 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya yang masih aktif kuliah disemester ganjil 2015. 1.3.4 Instrument Penelitian Menurut Sugiyono (2001:84) “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuisioner.

Kisi-Kisi Instumen Variabel Dimensi Indikator Self Strategi yang berfokus peraturan pribadi Leadership pada perilaku efektif

Strategi reward alami

Strategi pola berpikir konstruktif

Item target yang harus dicapai

Membuat agenda kegiatan mencatat hal-hal penting penilaian diri meminta masukan atau saran dari orang-orang yang sering berinteraksi menilai diri dari reaksi orangorang melalui sikap menilai diri dari reaksi orangorang melalui ucapan menilai diri dari reaksi orangorang melalui tindakan disiplin diri kekonsistenan dalam menjalankan suatu kegiatan kepatuhan terhadap aturan ketaatan dalam menjalankan aturan pemberian merayakan atas hasil capaian penghargaan/hadiah pemberian penghargaan terhadap terhadap diri sendiri diri sendiri pemberian pemberian hukuman terhadap diri hukuman terhadap sendiri diri sendiri pemberian teguran terhadap diri sendiri penciptaan suasana memilih tempat untuk berpikir menyenangkan menciptakan suasana nyaman Menciptakan suasana yang kondusif penciptaan pola berpikir positif

Nilai Yang Diukur Frekuensi penetapan target pada berbagai kegiatan yang dilakukan frekuensi membuat agenda kegiatan frekuensi mencatat segala hal penting Frekuensi meminta masukan atau saran dari orangorang Tinggi rendahnya kemampuan menilai diri dari reaksi orang-orang melalui sikap Tinggi rendahnya kemampuan menilai diri dari reaksi orang-orang melalui ucapan Tinggi rendahnya kemampuan menilai diri dari reaksi orang-orang melalui tindakan Kekonsistenan Kepatuhan Ketaatan Frekuensi merayakan atas hasil capaian Frekuensi pemberian penghargaan terhadap diri sendiri Frekuensi pemberian hukuman terhadap diri sendiri Frekuensi pemberian teguran terhadap diri sendiri Frekuensi memilih tempat untuk berpikir Frekuensi menciptakan suasana nyaman Frekuensi menciptakan suasana yang kondusif Frekuensi berpikir positif

pikir penciptaan pola kerja

sudut pandang dalam berpikir Kebebasan dalam berpikir Sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu Keteraturan dalam bekerja

luas sempitnya sudut pandang dalam berpikir kebebasan dalam berpikir kesungguhan Keteraturan

Daftar Pernyataan Strategi Yang Berfokus Pada Perilaku Efektif 1. Prilaku Pribadi No.

Pernyataan +

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

1

Saya menetapkan target dari kegiatan yang saya lakukan

1

2

3

4

5

2

Saya merencanakan agenda aktivitas sehari-hari

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Saya mencatat hal-hal yang baru saya ketahui karena 3

menurut saya itu sangat penting 2. Penilaian Diri

No.

1 2 3 4

Pernyataan +

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

Saya meminta masukan atau saran dari orang lain sebagai bentuk penilaian diri

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Saya mampu menilai diri dari reaksi orang-orang melalui sikap mereka Saya mampu menilai diri dari reaksi orang-orang melalui ucapan mereka Saya mampu menilai diri dari reaksi orang-orang melalui tindakan mereka 3. Disiplin Diri

No.

1 2 3

Pernyataan + Saya konsisten dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tugas saya Saya taat menjalankan aturan yang ada (seperti aturan agama, kampus, masyarakat, dan lain sebagainya) Saya patuh terhadap aturan yang ada (seperti aturan agama, kampus, masyarakat, dan lain sebagainya)

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Strategi Reward Alami

4. Pemberian Penghargaan Kepada Diri Sendiri No.

Pernyataan -

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

Saya tidak merayakan apapun apabila meraih suatu 1

prestasi (Misalkan pernah juara Olimpiade kemudian

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

merayakannya dengan teman sekelas ) 2

Saya tidak memberi penghargaan kepada diri saya apabila meraih suatu prestasi 5. Pemberian Hukuman Kepada Diri Sendiri

No.

1 2

Pernyataan saya tidak memberi hukuman kepada diri saya apabila gagal meraih target yang telah ditetapkan saya tidak memberi teguran kepada diri saya apabila gagal meraih target yang telah ditetapkan

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

Strategi Pola Berpikir Konstruktif

6. Penciptaan Suasana Menyenangkan No.

1 2 3

Pernyataan + Saya memiliki keriteria tempat tertentu agar memudahkan dalam belajar/berpikir Saya senang menciptakan suasana yang nyaman baik itu di kelas, di lingkungan kampus maupun di masyarakat Saya senang menciptakan suasana yang kondusif baik itu di kelas, di lingkungan kampus maupun di masyarakat

Alternatif Jawaban STS TS CS

S

SS

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

7. Penciptaan Pola Pikir No.

1 2 3

Alternatif Jawaban

Pernyataan -

STS TS CS

Saya cenderung berpikir negatif terhadap sesuatu yang terlihat aneh Saya fokus memikirkan pemecahan suatu masalah melalui satu sudut pandang Saya tidak berusaha berpikir diluar batas pemikiran saya

S

SS

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

8. Penciptaan Pola Kerja No.

1 2

Alternatif Jawaban

Pernyataan +

STS TS CS

S

SS

Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tugas saya Sikap

teratur

dalam

berbagai

kegiatan

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

merupakan

kebiasaan saya

1.4 Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (2001:69) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut apabila digunakan dalam pengukurran akan menghasilkan data kuantitatif. Pengukuran bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang tepat dari konsep – konsep yang telah diberikan. Dengan skala pengukuran ini maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat digunakan dalam bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (Summated Ratings Scale) ,yaitu 5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = Netral, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju.

1.5 Pengu...


Similar Free PDFs