JURNAL ETIKA BISNIS PDF

Title JURNAL ETIKA BISNIS
Pages 14
File Size 773.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 31
Total Views 102

Summary

LITERATUR REVIEW: PENTINGKAH ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN ? Hanie Kurniawati (125211048) Jurusan Administrasi Niaga Program Studi D-III Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung Januari 2015 Abstract Business activities that develop in Indonesia, will trigger a very tight competition going and s...


Description

Accelerat ing t he world's research.

JURNAL ETIKA BISNIS Hanie Kurniawati

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Lit erat ur Review: Pent ingkah Et ika Bisnis Bagi Perusahaan ? LIT ERAT UR REVIEW: PENT INGKA… Ajeng Zuliat ika

MAKALAH PRINSIP DAN NILAI-NILAI SERTA TANGGUNG JAWAB ET IKA BISNIS PELAKU BISNIS dadang ramdhani 3, BE & GG, Pet ra Vit ara Wimar. Hapzi Ali, Et hics and Business ; Enviroment al Et hics. Universit as Mercu … Pet ra Vit ara

LITERATUR REVIEW: PENTINGKAH ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN ?

Hanie Kurniawati (125211048) Jurusan Administrasi Niaga Program Studi D-III Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung

Januari 2015

Abstract Business activities that develop in Indonesia, will trigger a very tight competition going and sometimes lead to business person justifies all means to achieve the goal, so that frequent competition in business. This competition can harm many people but also in the long term can be detrimental to the business itself. Not only does this ethic problems existed at small businesses, but the big scale business have the same problem, the problems of ethics in business. Business ethics is the ethics pertaining to the guidelines in the business activities in which the business ethics is to apply the General rules regarding ethical business behaviour. Business ethics concerns the moral, social contacts, rights and obligations, the principles and rules. Business ethics became important to companies because in such a tight business competition as it is now, only companies that visionary who understands that the company can continue to survive if he uses the ethics in business, today a co-worker including customers demanding the quality of goods and services, so by performing actions based on ethic can produce a trust for the company, and that belief can grow the company's survival for the medium or long term.

Keyword : Etika, Bisnis, Tanggung Jawab Sosial

Pendahuluan Semakin terbukanya pasar nasional sebagai dampak dari proses globalisasi ekonomi semakin menumbuhkan minat untuk melakukan kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis yang tengah berkembang di Indonesia, akan memicu terjadi persaingan yang sangat ketat dan kadang kala akibat dari ketatnya persaingan dapat menyebabkan pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, akibatnya terjadilah persaingan yang tidak sehat dalam bisnis. Persaingan yang tidak sehat ini dapat merugikan orang banyak, selain itu juga dalam jangka panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri. Permasalahan etika ini tidak hanya ada pada

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

1

bisnis skala kecil, namun tidak jarang bisnis dalam skala besarpun mengahadapi permasalahan yang sama yaitu permasalah etika dalam bisnis. Tina Dacin (2011:1) mengatakatan bahwa penipuan tetap merupakan masalah yang sulit dipecahkan dan mahal dalam organisasi saat ini. Sebuah survey menemukan bahwa sekitar sepertiga dari organisasi di seluruh dunia adalah korban dari kejahatan ekonomi. Dalam bisnis aspek hukum dan aspek etika bisnis sangat mempengaruhi terwujudnya persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang tidak sehat menunjukkan bahwa peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan bisnis ekonomi belum berjalan sebagaimana semestinya. Dengan munculnya berbagai masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan banyaknya tuntutan untuk menerapkan etika kegiatan bisnis, dengan diterapkannya etika dalam bisnis akan meminimalisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan, dan secara tidak lansung dapat membantu tatanan perkonomian. Bisnis merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari masyarakat, dalam kata lain masyarakat merupakan bagian dalam bisnis dan sebaliknya. Karena bisnis tidak dapat terlepas dari masyarakat maka bisnis seharusnya patuh pada norma-norma yang ada di masyarakat. Tata hubungan bisnis dengan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut telah menciptakan etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika bisnis antar sesama pelaku bisnis ataupun etika bisnis terhadap masyarakat, baik dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dalam beberapa dekade kebelakang, etika bisnis telah menjadi isu yang begitu hangat dan penting dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan bisnis tentunya perusahaan harus berusaha untuk menghindari efek negatif kepada masyarakat yang berada diseklilingnya. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah para pekerja, perusahaan lain, pelanggan, pemasok, investor dan masyakarat atau penduduk disekitarnya. Begitu hangatnya isu mengenai etika bisnis, maka dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai “Apakah etika bisnis itu penting bagi perusahaan ?”

Pembahasan Apa itu Etika Bisnis ? Sebelum kita mengetahui apa yang dimaksud dengan etika bisnis, seyogyanya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan etika dan etiket. Secara etimologi (asal kata) etika berasal dari kata “ethicus” (Bahasa Latin) dan “eticos” (Bahasa Yunani) yang memiliki makna “kebiasaan”. Menurut Harmon Chaniago (2013:237) etika adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, didasarkan pada kebiasaan mereka. Hal ini dipertegas oleh Barten dalam Gustina (2008:138) “etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan normanorma moral dalam suatu masyarakat. Di sini terkandung arti moral atau moralitas

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

2

seperti apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak, dan sebagainya.” Dari beberapa definisi di atas mengenai etika, dapat kita tarik kesimpulan bahwa etika adalah hal yang penuh dengan pandangan atau nilai yang dianut oleh masyarakat, di mana dasar nilai itu dibangun dari kebiasaan yang mereka lakukan. Membahas mengenai etika, maka kita akan masuk pada ranah kebiasaan yang terjadi pada suatu masyarakat, etika akan berbicara mengenai benar atau salah. Kebiasaan yang berlaku disuatu tempat biasanya mengacu pada adat istiadat, norma, peraturan, budaya dan lainnya. Semakin seseorang sesuai dengan kebiasaan setempat, maka dapat dikatakan ia semakin beretika di tempat yang bersangkutan. Bila kita lihat lebih jauh, ada perbedaan yang nyata antara etika dan etiket. Etiket berasal dari Bahasa Prancis “Etiquette” yang berarti kartu undangan yang dipakai oleh raja-raja prancis dalam mengadakan acara formal. Pada kartu undangan tersebut tertera aturan yang harus diikuti bila akan menghadiri undangan seperti: pakaian, dasi, tempat duduk dan sebagainya. Dalam perkembangannya etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih real (applicative), ia berbicara apa yang seharusnya dilakukan sesuai aturan yang ada. Dalam wujudnya etiket dapat dilihat dari tata karma, sopan santun, norma, perbuatan, kelakuan dan tindak tanduk. (Wursanto dalam Harmon, 2013:238). Bisnis adalah kegiatan-kegiatan teratur melayani dalam suatu kebutuhan yang bersifat umum (artinya: non personal) sambil memperoleh pendapatan (income) (Pandji:113). Hal ini dipertegas Skinner dalam Pandji (2007:6) “bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services. Sedangkan perusahaan bisnis adalah organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan.” Dahulu bisnis dilakukan dengan cara barter¸ yaitu kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa menggunakan uang sebagai perantara, selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang mereka hasilkan sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barangbarang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Jadi barter adalah kegiatan tukar menukar barang. Menurut Wikipedia Indonesia (2013) kesulitan yang ditemui pada tahap barter adalah kesulitan untuk mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan bendabenda tertentu sebagai alat tukar. Sampai sekarang barter masih dipergunakaan pada saat terjadi krisis ekonomi di mana nilai mata uang mengalami devaluasi akibat hiperinflasi.

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

3

Menurut Pandji (2007:113) etika bisnis adalah Etika (Ethics) yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan teratur yang melayani kebutuhan yang bersifat umum (artinya: non-personal) sambil memeperoleh pendapatan (Income). Jika di dalam “pendapatan” itu dikalkulasikan laba, maka bisnis tersebut bersifat komersial. Menurut Wikipedia Indonesia (2014) etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berikatan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nila, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun huubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk dijunjung tinggi atau untuk diperbuat (Ethics is the science of good and bad). Jadi dapat kita tarik benang mewah bahwa etika bisnis adalah ilmu yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis dimana etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis ini menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.

Pembentuk Nilai Etika Menurut Mamduh (2003:74) etika individu dipengaruhi atau dibentuk oleh beberapa hal : 1. Keluarga Keluarga merupakan tempat tumbuhnya seorang individu, karena keluarga mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan etika seorang individu. Individu akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya atau keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disusruh oleh orang tuanya. 2. Pengaruh Faktor Situasional Siatuasi akan menentukan etika individu. Sebagai contoh, jika seseorang mencuri barangkali mempunyai alasan karena ia membutuhkan uang tersebut karena anakanya sakit. Meskipun nampaknya jalan yang diambil merupakan jalan pintas, tetapi situasi semacam itu membantu memahami kenapa seseorang dapat melakukan tindakan yang tidak etis. 3. Nilai, Moral, dan Agama. Seseorang yang memprioritaskan sukses pribadi dan pencapaian tujuan keuangan tentunya mempunyai perilaku yang lain dibandingkan mereka yang memprioritaskan untuk menolong orang lain. Keputusan dan perilaku manajer seringkali dipengaruhi oleh kepercayaanya. 4. Pengalaman Hidup Selama hidupnya, manusia mengalami banyak pengalaman baik maupun yang jelek. Pengalaman tersebut merupakan proses yang normal dalam kehidupan seseorang. Pengalaman tersebut akan membentuk etika seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang mencuri kemudian tidak

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

4

tertangkap barangkali akan terdorong mencuri kembali di masa mendatang. Sebaliknya, jika ia tertangkap dan dihukum, dapat membuatnya jera untuk melakukan pencurian lagi. 5. Pengaruh Teman Teman sebaya terutama akan berpengaruh terhadap pembentukan etika seseorang. Contoh yang paling baik adalah masa anak-anak. Jika seorang anak berteman dengan anak yang nakal, maka ada kecenderungan anak teresbut tertular nakal. Demikian juga dengan teman pernainan pada waktu seorang individu menginjak remaja. Jika lingkungan mempunyai standar etika yang tinggi, seorang individu akan cenderung mempunyai etika yang tinggi juga. Prinsip-Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis Menurut pendapat Michael Josephson dalam Pandji (2007:125), secara universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu : 1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, tidak curang, dan tidak berbohong. 2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya. 3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh. 4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara; jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan; begitu juga dalam suatu konteks professional, jaga/lindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan. 5. Kewajaran/Keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan; dan memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain. Seema Gupta (2010:11) menyatakan bahwa konsep keadilan secara tradisional telah berkaitan dengan hak dan kewajiban. 6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, barbaik hati, belas kasihan, tolong menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain. 7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan diri seseorang, jangan memperlakukan seseorang dan jangan merendahkan martabat orang lain. 8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

5

9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam hal baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin dan penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan yang terbaik berdasar kemampuan, mengmbangkan, dan memperhahankan tingkat kompetensi yang tinggi. 10. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu memilki tanggung jawab, meneri,a tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu mencari contoh. Sementara Sonny Keraf dalam Sorta (2008:18) menyebutkan bahwa secara umum ada lima prinsip etika bisnis, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.

Prinsip Otonomi Prisip Kejujuran Prisip Keadilan Prinsip Saling Menguntungkan, dan Prinsip Integritas Moral.

Cara-cara Memepertahankan Standar Etika Menurut pandji (2007:127), ada beberapa cara untuk mempertahankan standar etika, dianataranya adalah sebagai berikut : 1. Ciptakan kepercayaan perusahaan, kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang berdasar tanggung jawab etika bagi stakeholders. 2. Kembangkan kode etik, kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dan karyawan. 3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten, manajer harus mengambil tindakan apabila merasa melanggar etika. Bila karyawan mengetahui, bahwa yang melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa. 4. Lindungi hak perorangan, akhir dari semua keputusan setiap etika sangat tergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsipprinsip moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik untuk menghindari penyimpangan etika. Untuk membuat keputusan-keputusan etika seseorang harus memiliki : a. Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis dan melakukan sesuatu yang benar, b. Kesadaran etika, yaitu kemampuan untuk merasakan implikasi etika dari suatu situasi, c. Kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk menggunakan suara pikiran moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah secara praktis. 5. Adakan pelatihan etika, balai kerja merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

6

6. Lakukan audit etika secara periodic, audit merupakan cara yang terbaik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika bukan sekedar iseng. 7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hapus aturan. Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan tetapi manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka harapkan. Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankan bahwa betapa pentignya etika dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegoisasi atau ditawartawar. 8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat. Etika diawali dari atasan, atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya. 9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan. 10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan untuk memebrikan umpan balik tentang bagaimana standar etika dipertahankan.

Tanggung Jawab Perusahaan Menurut Sandono, dkk (2004:353) prinsip-prinsip utama tanggung jawab sosial yang berkembang di Amerika Serikat ialah: 1. Prinsip Charity, membawa ide bahwa anggota masyarakat yang lebih kaya seharusnya menolong anggota masyarakat yang kurang bernasib baik seperti orang cacat, orang tua dan orang sakit. Pada masa kini kita dapat melihat suatu tren perubahan telah berlaku pada konsep ini apabila pihak koporat mulai memberi perhatian dan sumbangan kepada charity berbanding dengan masa lalu di mana ia dibuat oelh individu-individu tertentu. 2. Prinsip Stewardship adalah suatu konsep yang diambil dari ajaran yang mengehendaki individu yang kaya, menganggap diri mereka sebagai pemegang amanah terhadap harta benda mereka untuk kebajikan seluruh masyarakat. Ini termasuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat awam, kepada lingkungan, pekerja, konsumen, dan investor. Prinsip ini digunakan untuk mendorong perkembangan rasa tanggung jawab pengusaha terhadap masyarakat. Hal serupa dikemukakan Zimmere dalam Pandji (2007:128) ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu : 1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Literatur Review: Pentingkah Etika Bisnis Bagi Perusahaan ?

7

Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di lingkungan sekitar. 2. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan. Menurut Ronal J.Ebert dalam Pandji (2007:128) semua aktivitas manajemen sumber daya manusia seperti perekrutan, pengupahan, pelatihan, promosi, dan kompensasi, kesemuanya dlam rangka tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan. Menurut Zimmere dalam Pandji (2007:129) tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara : - Dengarkan para karyawan dan hormati pendapat mereka. - Minta input kepada karyawan. - Berikan umpan balik baik negatif maupun positif. - Ceritakan selalu kepada mereka tentang kepercayaan. - Biarakan mereka mengetahui sebenar-benarnya apa yang mereka harapkan. - Berilah hadiah kepada karyawan yang bekerja dengan baik. - Percayalah kepada mereka. 3. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan Menurut Sutrisno dan Suherman (2007:35) pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk yang harus dihormati, karena merekalah kelangsungan hisup perusahaan dapat terjamin. Untuk itu tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan sangatlah penting. Tangung jawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronal J. Ebert dalam Pandji (2007:129) ada dua kategori, yaitu: (1) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, (2) Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya ada 4 hak pelanggan, yaitu : (1) (2) (3) (4)

Hak untuk mendapatkan produk yang aman. Hak untuk mendapatkan informasi segala aspek produk. ...


Similar Free PDFs