Title | Jurnal Evaluasi Penerapan PROPER di PT Semen Padang |
---|---|
Author | Ade Faridah |
Pages | 9 |
File Size | 563.1 KB |
File Type | |
Total Downloads | 556 |
Total Views | 988 |
EVALUASI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PT. SEMEN PADANG, INDARUNG-PADANG DALAM RANGKA PROGRAM PROPER ADE FARIDAH Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT PROPER, is one of the efforts made by the Ministry of Environment (MOE) to improve company's ...
Accelerat ing t he world's research.
Jurnal Evaluasi Penerapan PROPER di PT Semen Padang Ade Faridah
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
130325041911Pet unjuk Teknis Dekon Proper 2012 virha fakhirah Buku panduan pengawasan dan kumpulan perat uran pengendalian pencemaran lingkungan ns larasat i Evaluasi Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara Dedust ing Syst em pada Billet St eel Plant (BSP) P… Dewi Yudianingrum, Waode Nurul Roisyah Aminy Budiman
EVALUASI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PT. SEMEN PADANG, INDARUNG-PADANG DALAM RANGKA PROGRAM PROPER ADE FARIDAH
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
ABSTRACT PROPER, is one of the efforts made by the Ministry of Environment (MOE) to
improve company's environmental management through information instruments. The program involves three aspects of assessment, namely liquid waste, emissions and
hazardous waste management, as well as other aspects such as the implementation of the EIA.
One of the biggest cement companies in Indonesia, namely PT. Semen Padang
have applied PROPER since last five years and have gained a blue PROPER.
In this report, conducted the discussion and evaluation of air pollution control by
PT. Semen Padang adapted to the regulations of PROPER. From the evaluation results
known that PT. Semen Padang have good air pollution control which includes the manual
stack emissions monitoring, stack emission monitoring with CEMs and ambient air quality monitoring and all these activities are regularly reported to the MOE. However, there are some shortcomings of the activity one of which is not all stack emissions that can be
measured because it is not in accordance with the specified technical rules of stack. In this case PT. Semen Padang has made planning and design of stack in accordance with the regulations.
Keyword : PROPER, Air pollution control meningkat sebesar 17,7%, dibandingkan
PENDAHULUAN Latar Belakang
Industri semen di Indonesia dari tahun
ke tahun mengalami pertumbuhan, baik dari
segi
maupun
jumlah
produksi.
pabrik,
Selama
kapasitas,
beberapa
tahun terakhir, kebutuhan semen dalam negeri cukup
mengalami tajam,
peningkatan
sehingga
yang
diperlukan
penambahan kapasitas produksi secara nasional. Pada tahun 2011, kebutuhan
semen nasional sebesar 48 juta ton, atau
tahun 2010 yaitu sebesar 40,8 juta ton.
Salah satu industri penghasil semen di Indonesia adalah PT. Semen Padang. PT. Semen
Padang
merupakan
pemasok
utama semen untuk kawasan Sumatera
Barat. Kebutuhan akan semen di wilayah Sumatera Barat pun kian meningkat dari tahun ke tahun seiring pertumbuhan pembangunan Barat.
di
kawasan
Sumatera
Namun
terkadang,
industri
di
Indonesia melupakan satu hal yang tidak
kalah penting selain memproduksi produk
sebanyak-banyaknya, yaitu pengelolaan terhadap terhadap sebagai
lingkungan.
lingkungan
sesuatu
berkurangnya perusahaan.
Pengelolaan
masih
yang
dianggap
menyebabkan
keuntungan
Pandangan
bagi
tersebut
menyebabkan kurangnya kesadaran dari pihak industri untuk berbuat lebih ramah lingkungan.
Salah satu upaya pemerintah, adalah
membuat
program
PROPER
lingkungan sekitar terutama dalam hal pengelolaan kualitas udara nya. METODOLOGI
Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan sekunder. No 1.
atau
2.
lingkungan. PROPER pada perusahaan
3.
oleh Kementerian Negara Lingkungan
4.
Program Penilaian Peringkat Pengelolaan
merupakan instrumen yang digunakan Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan perusahaan berdasarkan peraturan yang
untuk mendorong penaatan perusahaan dalam
pengelolaan
lingkungan
hidup,
menciptakan suasana yang kondusif dan
pembangunan berkelanjutan. PT.
Semen
Padang
sebagai
perusahaan semen yang setiap harinya mengeluarkan
emisi,
terutama
1.
2.
PROPER
biru.
Hal
ini
menunjukkan PT. Semen Padang telah turut serta dalam pengelolaan terhadap
data
Metode
Pengumpulan
Profil Perusahaan dan
Wawancara
Proses Produksi
Dokumen
Penerapan PROPER Biru
Wawancara
Pengamatan Langsung di
Wawancara
Lapangan
Evaluasi Penaatan
Wawancara
PROPER
Sumber
Data Sekunder Peraturan
tentang
Peraturan
tentang
PROPER Biru
pengendalian
pencemaran udara emisi
Data
Dolumen
Dokumen
dan ambien 3.
Struktur Organisasi PT. Semen Padang Laporan
udara, pun telah menerapkan PROPER mendapatkan
Tabel 1. Data Primer Data Primer
No
emisi
sejak lima tahun belakangan ini dan telah
dan
Tabel 2. Data Sekunder
menguntungkan bagi perusahaan yang bersungguh-sungguh menerapkan prinsip
primer
Sumber : Analisis Penulis, 2012
berlaku. PROPER adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup
data
pemantauan 4.
lingkungan
Pengendalian Pencemaran
hasil
kualitas
(AMDAL, Air,
Pengelolaan Limbah B3, dan
Dokumen
Pengendalian
Dokumen
Pengukuran
Pencemaran Udara) Hasil 5.
Evaluasi
Pengawasan
cerobong
Kinerja
Penaatan
Dokumen
PROPER
2010-2011
Padang
pabrik
manual
semen
dilaksanakan
PT.
atas
emisi
Semen
kerjasama
dengan Balai Riset dan Standardisasi (BARISTAND)
Sumber : Analisis Penulis, 2012
udara
Indag-Padang.
Pengukuran dilakukan setiap 1 kali dalam
6 bulan. Khusus untuk cerobong kiln,
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Kerja Praktek
pengukuran rutin dilakukan setiap 1 kali 1
Padang, Indarung-Padang dimulai pada
pencemaran yang dipersyaratkan dalam
Tanggal 20 September 2012. Untuk satu
IV B tentang Baku Mutu Emisi Industri
data dan pengamatan lapangan di PT.
Partikel,
berikutnya merupakan waktu pengerjaan
kiln yang berada pabrik PT. Semen
kerja praktek.
Indarung II, cerobong kiln III pada Pabrik
Kerja praktek dilaksanakan di PT. Semen
bulan
Tanggal 20 Juli 2012 dan berakhir pada
KepMen LH No.13 Tahun 1995 lampiran
bulan pertama dilakukan pengambilan
Semen. Parameter tersebut adalah Total
Semen
dua
Pengukuran dilakukan pada lima cerobng
laporan dan pelaporan hasil pelaksanaan
Padang yaitu cerobong kiln II pada Pabrik
Padang.
Dan
untuk
Kegiatan Pengendalian Pencemaran
Udara di PT. Semen Padang adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan dan Pengukuran Emisi Cerobong
PT. Semen Padang menggunakan
mengeluarkan
sebagai
udara
alat
emisi
untuk
yang
dihasilkan dari kegiatan produksi semen. Cerobong yang terdapat pada pabrik
semen PT. Semen Padang berjumlah 17
buah cerobong yang masing – masing berada pada pabrik Indarung II, III, IV dan
V. Cerobong ditempatkan pada bagian
produksi yang berpotensi menghasilkan pencemaran udara.
terhadap
SO2,
NO2
parameter
dan
Opasitas.
Indarung III, cerobong kiln IVB dan IVC
HASIL DAN PEMBAHASAN
cerobong
yaitu
pada Pabrik Indarung IV dan cerobong kiln V pada Pabrik Indarung V. Untuk pengukuran cerobong
cerobong
emisi
kiln
baru
cerobong
dilakukan
selain pada
Cement Mill Indarung V dan
Cooler mill Indarung IV dan V saja. Hal ini dikarenakan cerobong belum memenuhi persyaratan teknis cerobong yang di atur
dalam Kepdal No. 205 Tahun 1996 Lampiran III yaitu belum terdapatnya
lubang sampling pada cerobong tersebut. Dalam hal ini PT. Semen Padang sudah membuat
perencanaan
dan
desain
cerobong yang sesuai dengan peraturan. Namun
untuk
pelaksanaannya
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Hasil pengukuran emisi cerobong kiln
semester I dan II 2011 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Pengukuran Emisi Cerobong Kiln Semester I Tahun 2011
No.
Parameter
Satuan
1
Total Partikel
mg/m
3
3
Nitrogen Dioksida (NO2)
mg/m
3
2
Sulfur Dioksida (SO2)
4
mg/m
Kiln II
Kiln III
53.14
60.27
440.24
246.46
41.88
3
Kiln Kiln IVB
83.76
Kiln IVC
Kiln V
76.28
118.26
40.61
88.42
253.98
376.27
115.87
Opasitas % 20 20 Sumber : Data Sekunder PT. Semen Padang, 2011
39.26
20
21.35
Baku Mutu 80
54.96
800
1000
15.15
20
Keterangan : Merah = melebihi baku mutu
Tabel 2. Hasil Pengukuran Cerobong Kiln Semester II Tahun 2011 No.
Parameter
Satuan
1
Total Partikel
mg/m3
3
Nitrogen Dioksida (NO2)
mg/m3
2 4
Sulfur Dioksida (SO2)
mg/m3
Kiln
Kiln II
Kiln III
71.65
67.28
156.61
182.41
130.87
96.16
Opasitas % 20 20 Sumber : Data Sekunder PT. Semen Padang, 2011
Kiln IVB
Kiln IVC
Kiln V
75.38
35.27
85.72
98.16
113.15
217.22
184.27 20
22.15
53.5
352.81 15.5
Baku Mutu 80
800
1000 20
Keterangan : Merah = melebihi baku mutu
Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa semua parameter berada di bawah baku
mutu
kecuali
untuk
parameter
2. Pemantauan Emisi Debu dengan CEMS
Sebagai bentuk pemenuhan terhadap
Partikulat pada Kiln IVB dan IVC Pabrik
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
adanya operasi yang yang tidak normal
Padang melakukan pencatatan hasil emisi
Indarung IV. Hal ini disebabkan oleh pada Raw Mill serta gangguan pada alat pengendali pencemaran udara yaitu EP
(Electrostatic Precipitator). Dalam hal ini
PT.
Semen
untuk
segera
Padang
telah
Hidup No. 13 Tahun 1995, PT. Semen
yang direkap dalam bentuk Laporan Data CEMS (Continous Emission Monitoring System).
CEMS
yang
cerobong
perbaikan sehingga seluruh emisi debu
hari. Pemantauan
untuk kualitas udara
produksi
dilengkapi
dilakukan
tindakan
yang keluar dari cerobong kiln Indarung IV dibawah baku mutu.
Semen
pada
mengkonfirmasikan ke unit kerja terkait
kiln
PT.
terpasang
Padang
melakukan pemantauan kontinyu setiap emisi
ini
dilakukan yang
oleh
departemen dengan
pemantauan
secara
visual
dengan
Berdasarkan hasil pemantauan dan
menggunakan CCTV yang berada di
pengukuran
Sedangkan
dilakukan PT. Semen Padang terhadap
ruangan CCR (Central Control Room). pemantauan
untuk
pelaporan
diserahkan
kepada
hasil Biro
K3LH yang akan dilaporkan 1 kali dalam 3
bulan (triwulan) yang kemudian akan diserahkan
kepada
Bapeldada
Kota
Padang, Bapedalda Provinsi Sumatera
Barat, PPE (Pusat Pengelolaan Ecoregion Sumatera)
di
Pekanbaru,
dan
khususnya
kualitas
parameter
udara
emisi
debu
yang
cerobong kiln pada pabrik Indarung II
sampai dengan Indarung V pada tahun 2011
(Triwulan
I-Triwulan
IV
2011)
didapatkan hasil yang masih berada di bawah baku mutu. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta.
Tabel 3 Data CEMS Triwulan I - IV 2011
No.
Bulan
Konsentasi Partikulat Rata-rata (mg/m3) Kiln II
Kiln III
Kiln IVB
Kiln IVC
Kiln V
52.7
68.39
1
Januari
38.64
20.53
59.95
3
Maret
38.45
17.34
31.36
16.38
60.36
13.74
48.79
50.17
58.08
43.53
2 4 5 6 7 8 9
10 11 12
Februari April Mei
38.32 50.22 38.6
Juni
38.54
Agustus
38.4
Juli
38.46
September
38.43
November
37.53
Oktober
38.84
30.34 17.14 15.84 19.5 19.2
17.08
52.5
47.77
54.8
42.45
56.21 53.33
36.09 50.1
35.66
68.8
80 80
55.18
80
47.7
80
42.63
80
40.8
80
39.7
Desember 38.33 13.98 54.16 44.34 Sumber : Data Sekunder PT. Semen Padang, 2011
40.76
52.74
80
69.53
41.08
42.73
80
69.89
49.55
14.69
35.55
37.43
Baku Mutu Kep.Men LH No.13 Tahun 1995
80 80
41.07
80 80
Pengukuran
Indarung (PPI) dan untuk 12 lokasi
Pemantauan dan pengukuran kualitas
PT. Semen Padang yaitu daerah di sekitar
3. Pemantauan
dan
Kualitas Udara Ambien
udara ambient dilakukan di 15 titik lokasi
pengukuran, dengan rincian 3 titik di lakukan di area lingkungan kerja PT.
Semen Padang yaitu Hopper Crusher
Batu Kapur, Jalan Truck (antara Indarung
III dan IV) dan area Packing Plant
lainnya berada di luar lingkungan kerja PT. Semen Padang yang diperkirakan akan terkena dampak pencemaran udara
yang berasal dari pabrik semen PT. Semen Padang. Titik adalah
Bukit
Ngalau,
lokasi tersebut Karang
Putih,
Wisma Indarung, Rumah Sakit, Atap
Genteng, Parak Gatah, HO/SD No.20
Indarung, Kampus Biologi Unand Ulu
Gadut, Perumahan Unand Blok D Ulu Gadut,
Lubuk
Kilangan
(atas
Bukit
Hilalang) Perumahan Dengau Teduh, dan
4. Evaluasi
Pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Udara PT.
Semen
PROPER Biru
Padang
Sesuai
PT. Semen Padang merupakan
Padang Besi (Mutiara).
perusahaan
ambien dilaksanakan oleh UPTD Balai
dengan PerMen LH No.5 Tahun 2011
Pengukuran terhadap kualitas udara
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Provinsi Sumatera
Barat.
Pengukuran
kualitas
udara ambient dilakukan 1 kali dalam 6 bulan
(per
semester).
Pengukuran
kualitas udara ambient di luar lingkungan kerja PT. Semen Padang mengacu pada baku
mutu
yang
ditetapkan
oleh
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang Udara.
Pengendalian
sedangkan
untuk
Pencemaran pengukuran
kualitas udara ambient di lingkungan kerja PT. Semen Padang mengacu pada Nilai
Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan
berdasarkan Surat Edaran (SE) Menaker No. SE 01/MEN/1997 yang besarnya NAB untuk masing – masing parameter .
Dari data pengukuran tahun 2011
tidak terdapat data yang melebihi baku
mutu Ini menunjukkan bahwa aktivitas pabrik
PT.
Semen
Padang
tidak
mengganggu dan mempengaruhi kualitas udara di lingkungan PT. Semen Padang
maupun di luar lingkungan kerja PT.
Semen Padang yang berpotensi terkena dampak akibat aktivitas pabrik PT. Semen Padang.
yang
taat
dalam
melaksanakan Program PROPER sesuai untuk kriteria PROPER Biru begitu juga dalam
hal
pengendalian
pencemaran
udara. Namun, berdasarkan titik penataan
ada beberapa aspek yang belum ditaati
100% oleh PT. Semen Padang, aspek itu antara lain: a. Aspek
Ketaatan
seluruh sumber emisi
Pemantauan
Pada pengukuran udara emisi...